Transcript BK BELAJAR

BK BELAJAR
Dosen Pengampu : Isti Yuni P. , M. Pd
Anggota :
Dian Anggraeni
09104241005
Wiendi Dwi N.
09104241021
Teguh Pangesti R.
09104241030
Handiko Damar H.
09104241036
Intan Imannawati
09104241038
Bimbingan dan Konseling
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Universitas negeri Yogyakarta
2011
Many children at some time in their
school career are challenged by
anxiety and fear about attending
school.
"Aku nggak mau sekolah...pokoknya enggaaaaak!!! Hari
ini aku mau ikut Mama ke kantor aja!“
"Perutku sakit, Maaaa...aku nggak enak badan...jadi
hari ini aku boleh nggak usah masuk sekolah, yaaaa...!“
"Adek mau main di rumah saja, Ma...please...Adek
takut sama Bu Guru...soalnya Bu Guru galak sekali,
Adek takut dimarahi sama Bu Guru...boleh ya
Ma...boleh ya...“
"Pokoknya aku nggak mau ke sekolah...aku nggak suka
sekolah...aku mau di rumah ajaaaa!!"
PENGERTIAN
FOBIA SEKOLAH
• As we known phobia as Scolionophobia, fear
of school, separation anxiety.
• Istilah "phobia" berasal dari kata "phobi" yang
artinya ketakutan atau kecemasan yang
sifatnya tidak rasional; yang dirasakan dan
dialami oleh sesorang.
• Fobia sekolah adalah bentuk kecemasan yang
tinggi terhadap sekolah
• Adiyanti (2005) menjelaskan bahwa fobia
sekolah adalah kecemasan yang luar biasa dan
terus menerus serta tidak realistis pada
seorang anak, sebagai respon terhadap
eksternal tertentu.
• School phobia is a symptom of a neurotic
disturbance. It may take many guises
Tingkatan dan Jenis penolakan
Terhadap Sekolah
• Menurut Rini (2006), Tingkatan dan Jenis penolakan
Terhadap Sekolah yaitu :
1. Initial school refusal behavior, adalah sikap menolak
sekolah yang berlangsung dalam waktu singkat
2. Substansial school refusal behavior, berlangsung
selama 2 minggu
3. Acute school refusal behavior, berlangsung hingga 1
tahun
4. Chroic school refusal behavior, berlangsung lebih
dari 1 tahun
Menurut Arjana (2006) penolakan sekolah dapat
dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu :
1. tipe ringan (tak masuk sekolah dalam kurun
waktu beberapa hari),
2. tipe sedang (tak masuk sekolah dalam waktu
satu minggu), dan
3. tipe berat (hampir setiap hari tak sekolah
dalam kurun waktu tiga minggu).
GEJALA – GEJALA
Menurut Sumarti (dalam Soekresno, 2006) ada
beberapa gejala yang dapat dijadikan kriteria
anak yang mengalami fobia sekolah. Antara
lain :
• Menolak untuk berangkat ke sekolah,
• Mau datang ke sekolah, tetapi tidak lama
kemudian minta pulang,
• Pergi ke sekolah dengan menangis,
• selalu menggandeng tangan orangtuanya atau
pengasuhnya,
• menunjukkan sikap yang berlebihan seperti
menjerit-jerit di kelas, agresif terhadap anak
lainnya (memukul, mencubit, menggigit, dan
sebagainya)
• menunjukkan sikap-sikap melawan atau
menentang gurunya,
• Menunjukkan ekspresi atau raut wajah
sedemikian rupa untuk meminta belas kasih
guru agar diijinkan pulang.
Menurut Ahmad (dalam Hawadi, 2001) ada
empat gejala anak mengalami fobia sekolah
yaitu :
• Ketakutan atau kebimbangan yang tidak
rasional,
• Perilaku mengelak dari objek atau situasi yang
membuatnya takut,
• Tidak menerima penjelasan apapun yang
bertujuan mengurangi kadar rasa takutnya,
• Perubahan emosi yang signifikan seperti
menjadi emosi dan gelisah.
PENYEBAB
• Menurut Hurlock (1996) ada dua faktor yang
mempengaruhi terjadinya fobia sekolah yaitu
faktor internal dan eksternal.
• 1. Faktor Internal
• Faktor internal adalah faktor-faktor yang
terdapat dalam diri anak yang mempengaruhi
terjadinya fobia sekolah. Faktor tersebut
adalah Intelegensi, Jenis Kelamin, Kondisi
Fisik, Urutan Kelahiran, Kepribadian
2. Faktor Eksternal
• Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang
terdapat diluar diri anak yang mempengaruhi
fobia sekolah. Faktor tersebut adalah Status
Ekonomi Sosial, Hubungan Sosial, Lingkungan,
Pola Asuh Orangtua
• Separation Anxiety, Pengalaman Negatif di
Sekolah atau Lingkungan, Problem Dalam
Keluarga
PENANGANAN
• Temukan penyebab kenapa anak takut ke
sekolah., sempatkan waktu berdiskusi pada
anak untuk menemukan penyebab ketakutan
pada sekolah
• Tetap menekankan pentingnya bersekolah ,
the best theraphy for school phobia is to be in
school everyday
• Konsultasikan masalah kesehatan anak ini
pada dokter atau psikologi jika masalah terjadi
berlarut-larut
• Bekerjasama dengan guru
• Lepaskan anak secara bertahap dan jangan
lupa, berikan penghargaan pada anak bila
mereka mulai berubah. Penghargaan ini bisa
dari kata-kata pujian sampai dengan memberi
hadiah-hadiah kecil
• Menurut Setyorini (2006) Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan orangtua dalam menangani masalah
fobia sekolah, yaitu :
Menekankan pentingnya bersekolah, Berusaha untuk
tidak menuruti keinginan anak untuk tidak sekolah,
Konsultasikan masalah kesehatan anak pada
dokter, Bekerjasama dengan guru kelas atau asisten
lain di sekolah, Luangkan waktu untuk berdiskusi
atau berbicara dengan anak , Lepaskan anak secara
bertahap, Konsultasi pada psikolog atau konselor
jika masalah terjadi
Selai ituuu . . .,
• Anak diajak berkunjung dan mengenal sekolah
barunya.
• Dorong anak untuk mandiri dan percaya diri.
• Beri kesempatan anak-anak untuk sesekali
jauh dari orangtua
• Buat simulasi belajar di sekolah
• Latih kemampuan dasar anak dalam
membaca, menulis dan berhitung