Materi 12 Materi pemaparan Lapas Paledang

Download Report

Transcript Materi 12 Materi pemaparan Lapas Paledang

S e l a m a t D a t a n g Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Bogor

Jl. Paledang Raya No. 2 Bogor

GRIYA WINAYA JAMNA MIWARGA LAKSA DHARMESTI

GriyaWinayaJamnaMiwargaLaksa

: Rumah / Tempat : Pendidikan / Bimbingan : Manusia / Orang : Salah Jalan / Sesat : Tujuan Sebagai Rumah Untuk Pendidikan Manusia Yang Salah Jalan Agar Patuh Kepada Hukum Dan Berbuat Baik

SEJARAH SINGKAT

LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA BOGOR Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Bogor atau yang dikenal dengan sebutan Lapas Paledang, dibangun pada tahun 1906. Terletak di Jalan Paledang No. 2 Kota Bogor, Lapas ini memiliki luas bangunan mencapai 2.717 m 2 . Sejak tahun 1983 Lapas Klas IIA Bogor Ditetapkan sebagai Lapas yang berfungsi ganda yaitu sebagai Lapas yang membina Narapidana, juga sebagai Rumah Tahanan Negara. Wilayah Kerja Lapas Paledang Bogor meliputi 3 Wilayah yaitu Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok.

PENJARA TIDAK SAMA DENGAN LAPAS

PENJARA

Menciptakan Rasa

Takut

Mengasingkan Dari

Masyarakat

Dipekerjakan Untuk

Kepentingan Tertentu

Membuat Orang

Menjadi Jera LAPAS

PemasyarakatanReintegrasi SosialDiberikan

Keterampilan Kerja dan Kegiatan Kerja

Membina Menjadi

Orang Baik

D E F I N I S I SISTEM PEMASYARAKATAN

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan dinyatakan bahwa, Sistem Pemasyarakatan meningkatkan kualitas adalah WBP suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berdasarkan Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina dan masyarakat untuk agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.

• •

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1.

Tugas Pokok Lapas Klas IIA Bogor − Melaksanakan Pemasyarakatan narapidana/anak didik, sejak ditahan pada Rutan/Lapas hingga dilalui 4 (empat) tahapan dari proses pemasyarakatan yaitu : Tahap Admisi Orientasi (Maksimum Security) sejak 0 s/d 1/3 dari masa pidana, − Tahap Pembinaan Awal (Medium Security) sejak 1/3 s/d 1/2 dari masa pidana, − Tahap Pembinaan Lanjutan (Minimum Security) sejak 1/2 s/d 2/3 dari masa pidana, − Asimilasi yaitu sejak 2/3 s/d Pembebasan.

2.

3.

4.

Memberikan pembimbingan kepribadian melalui pembimbingan mental rohani, pembentukan sikap mental yang sesuai dengan norma - norma sosial maupun dalam kedudukan hukum.

Memberikan pembimbingan kemandirian melalui pembinaan diberbagai kegiatan kerja antara lain, perbengkelan, pertanian, dan kerajinan.

keterampilan Mengikutsertakan secara penuh berbagai unsur masyarakat dalam program pembinaan WBP, karena Lapas Bogor menyadari segala keterbatasan yang dimiliki, sehingga dipandang perlu untuk menjalin kerjasama dengan institusi, LSM dan Organisasi Masyarakat yang berkaitan dengan bidang pembinaan narapidana.

1.

Fungsi Dari Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Bogor Melakukan pembinaan narapidana / anak didik 2.

3.

4.

Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana, dan megelola hasil kerja Melakukan bimbingan sosial / kerohanian narapidana / anak didik Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib Lapas 5.

Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga

VISI, MISI, DAN MOTTO

V I S I Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan, dan penghidupan Warga Binaan Pemasyarakatan sebagai individu, anggota masyarakat, dan makhluk Tuhan YME M I S I Melaksanakan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan dalam kerangka penegakan hukum, pencegahan, dan penanggulangan kejahatan serta pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia M O T T O GREEN AND CLEAN DARI HALINAR

P E N G E R T I A N

1. LEMBAGA PEMASYARAKATAN ( LAPAS ) Adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarkatan.

2. RUMAH TAHANAN NEGARA ( RUTAN ) Adalah tempat tersangka / terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan.

3. BALAI PEMASYARAKATAN ( BAPAS ) Adalah pranata untuk melaksanakan bimbingan klien pemasyarakatan.

4. REMISI Adalah pengurangan masa pidana yang diberikan kepada narapidana dan anak pidana yang telah berkelakuan baik.

5. PEMBEBASAN BERSYARAT ( PB ) Adalah proses pembinaan narapidana dan anak pidana di luar Lembaga Pemasyarakatan setelah menjalani sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) masa pidananya, minimal 9 (sembilan) bulan.

6. CUTI MENJELANG BEBAS ( CMB ) Adalah proses pembinaan narapidana dan anak pidana di luar Lapas setelah menjalani 2/3 (dua pertiga) masa pidana, sekurang-kurangnya 9 (sembilan) bulan berkelakuan baik.

7. CUTI MENGUNJUNGI KELUARGA ( CMK ) Adalah kesempatan yang diberikan kepada narapidana untuk berkumpul bersama di tempat kediaman keluarganya selama jangka waktu 2 hari ( 2 x 24 jam ).

8. CUTI BERSYARAT ( CB ) Adalah proses pembinaan diluar Lembaga Pemasyarakatan bagi narapidana dan anak pidana yang dipidana 1 (satu) tahun kebawah, sekurang-kurangnya telah menjalani 2/3 (dua pertiga) masa pidana.

9. TAMPING Adalah narapidana yang tugasnya sehari-hari membantu pegawai dalam macam-macam hal tetapi lebih ringan pertanggung jawabannya, diangkat berdasarkan Surat Keputusan Sidang TPP.

10. PEMUKA Adalah narapidana yang tugasnya sehari-hari membantu pegawai dalam macam-macam hal tetapi lebih ringan pertanggung jawabannya, diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM.

PROGRAM PEMBINAAN DI LAPAS KLAS IIA BOGOR

1. Pembinaan Mental Spiritual 2. Pembinaan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara 3. Pembinaan Intelektual 4. Pembinaan Kesadaran Hukum 5. Pembinaan Kemandirian 6. Pembinaan Mengintegrasikan Diri Dengan Masyarakat

POLA PEMBINAAN NARAPIDANA DAN ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN

BENTUK PEMBINAAN

1. Pelayanan Tahanan adalah segala kegiatan yang dilaksanakan dari mulai peneriman sampai dengan tahap pengeluaran tahanan 2. Pembinaan Narapidana dan Anak Didik adalah semua usaha yang ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan akhlak (budi pekerti) para narapidana dan anak didik yang berada di dalam Lapas / Rutan (intramural treatment) 3. Bimbingan Klien Semua usaha yang ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan akhlak (budi pekerti) para klien pemasyarakatan di luar tembok (extramural treatment)

Dalam pelaksanaannya, karena faktor kondisi dan kebutuhan, Lapas atau Rutan harus berperan ganda sebagai Lapas dan juga Rutan (Ex :Lapas Bogor berperan ganda sebagai Lapas dan rutan, yang justru presentase tahanan lebih tinggi daripada narapidana, sehingga selain melaksanakan pembinaan narapidana, juga melakukan pelayanan tahanan)

1. PELAYANAN TAHANAN

a.

Bantuan Hukum Setiap tahanan berhak memperoleh bantuan hukum dari penasehat hukum, oleh karena itu tahanan diberi kesempatan untuk mendapatkan penyuluhan hukum dan berkonsultasi dengan penasehat hukum. Dalam upaya untuk memberikan kesempatan untuk mendapatkan bantuan hukum perlu disediakan sarana tempat pertemuan dan alat tulis menulis b. Penyuluhan Rohani Kegiatan penyuluhan rohani meliputi ceramah, penyuluhan dan pendidikan agama serta ceramah, penyuluhan dan pendidikan umum Untuk semua kegiatan tersebut kepala rutan dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah terkaitdan organisasi masyarakat serta unsur – unsur masyarakat berdasarkan ketentuan yang berlaku c. Penyuluhan Jasmani Untuk menjaga kondisi kesehatan jasmani, kepada tahanan diberikan kegiatan olahraga seperti bola volly, bulutangkis, tenis meja sepakbola, catur dan lain - lain, kesenian dan rekreasi sesuai dengan fasilitas yang ada. Selama pelaksanan kegiatan selalu dalam pembinaan dan pengawasan petugas Kegiatan rekreasi bagi tahanana meliputi penyelenggaraan kesenian yang didatangkan dari luar ataupun pemutaran film,video,televisi dan lain – lain.

d. Bimbingan Bakat Bakat tahanan diketahui pada saat masa pengenalan lingkungan (mapenaling) dan bimbingan terhadap bakat – bakat mereka dilakukan melalui penyaluran dan pengembangan , misalnya melukis, mengukir dan lain - lain e. Bimbingan Keterampilan Bimbingan keterampilan sedapat mungkin diarahkan kepda jenis – jenis keterampilan yang bermanfaat di masyarakat dan yang dapat dikembangkan lebih lanjut, apabila nanti telah diputus menjadi narapidana, seperti keperluan industri kecil , pertukangan, pertanian, perkebunan, kerajinan tas dan lain - lain f. Perpustakaan Untuk mengisi waktu luang dan menyalurkan minat baca maka tahanan dapat menggunakan perpustakaan yang menyediakan buku agama, pengetahuan umum, keteramplan dan lain – lain yang dianggap tidak melanggar norma dan mengganggu ketertiban serta bermanfat bagi tahanan, dan buku – buku tersebut dapat dipinjam oleh tahanan sesuai dengan waktu dan tempay yang telah ditentukan oleh petugas

2. BIMBINGAN KLIEN

• Tahap – tahap Bimbingan • Pendekatan Bimbingan • Wujud Bimbingan

TAHAP-TAHAP BIMBINGAN

   Tahap awal a) Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) b) Menyusun Rencana Bimbingan c) Pelaksanaan program bimbingan d) Penelitian pelaksanaan program tahaw awal dan menyusun rencana bimbingan tahap lanjutan Tahap lanjutan a. Pelaksanaa program bimbingan b. Penilaian pelaksanaan program tahap lanjutan penyususnan rencana bimbingan tahap akhir Tahap akhir a. Pelaksanaan program bimbingan b. Meneliti dan menilai keseluruhan hasil pelaksanaan program bimbingan c. Mempersiapkan klien untuk menghadapi akhir masa bimbingan (after care) d. Mempersiapkan keterangan akhir masa bimbingan klien e. Mengakhir masa bimbingan dengan diwawancarai oleh Kepala Bapas

PENDEKATAN BIMBINGAN

 Pelaksanaan bimbingan klien dilandasi dengan salah satu disiplin ilmu yang sesuai dengan tujuan bimbingan  Pendekatan tersebut diperoleh dari berbagai disiplin ilmu anatara lain, Pemasyarakatan, hukum, pekerjaan sosial, psikologi, psikiatri dan disiplin ilmu yang sesuai

3. PEMBINAAN NARAPIDANA DAN ANAK DIDIK

 Tahap – tahap Pembinaan  Wujud Pembinaan  Pembinaan Narapidana yang perlu Perhatian Khusus

4 (EMPAT) TAHAP PEMBINAAN DALAM PROSES PEMASYARAKATAN

Tahap admisi orientasi (maksimum security) sejak 0 s/d 1/3 masa pidana,

Tahap pembinaan awal (medium security) sejak 1/3 s/d 1/2 masa pidana,

Tahap pembinaan lanjutan (minimum security) 1/3 s/d 2/3 masa pidana,

Tahap akhir yaitu asimilasi sejak 2/3 masa pidana s/d pembebasan

BENTUK PEMBINAAN

 Setiap Narapidana dan anak didik wajib mengikuti semua program pembinaan, yang menjadi bahan pertimbangan TPP dalam membentuk proses pembinaan selanjutnya  Bentuk pembinaan narapidana dan anak didik meliputi : a.

Pendidikan Umum, pemberantasan tiga buta ( Buta aksara, buta angka dan buta bahasa) melalui program kejar paket A b.

c.

Pendidikan keterampilan, seperti las, pembuatan tas, petanian, pertukangan dan perkebunan serta kepramukaan Pembinaan mental spiritual, seperti pendidikan agama, Budi Pekerti dan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara d.

e.

Sosial Budaya, dalam bentuk kunjungan keluarga , seni tari, seni karawitan , seni musik, seni lukis, seni suara, etika pergaulan dan lain – lain Kegiatan rekreasi, seperti olah raga, catur, hiburan

BENTUK PEMBINAAN

 Bentuk Pembinaan narapidana yang dilaksanakan di luar Lapas : a. Belajar di sekolah – sekolah negeri b. c. Belajar di tempat latihan kerja milik Lapas Belajar di tempat kerja milik industri / dinas lain (BLK) d.

e.

f.

Beribadah, sembahyang di Mesjid, Gereja dan sebagainya Berolah raga bersama masyarakat Pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas

PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA KHUSUS

 Pembinaan terhadap narapidana yang terlibat dalam Tindak Pidana Terorisme, Narkotika dan Psikotropika, Korupsi, Kejahatan terhadap keamanan negara dan Kejahatan Hak Asasi Manusia yang berat dan Kejahatan Transnasional Terorganisasi lainnya atau perkara lain yang menimbulkan keresahan dan menarik perhatian masyarakat perlu mendapat perhatian khusus , mendapatkan hak – hak seperti narapidana lain kecuali : 1/3 diberikan remisi apabila sudah menjalankan masa pidana 2/3 diberikan Assimilasi apabila telah menjalani masa pidana

RUANG LINGKUP PEMBINAAN

1. Pembinaan Kepribadian diarahkan pada pembinaan mental dan watak agar bertanggung jawab kepad adiri sendiri, keluarga dan masyarakat 2.

Pembinaan Kemandirian diarahkan pada pembinan bakat dan keterampilan agar warga binaan pemasyarakatan dapat berperan sebagai angota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab

PEMBINAAN KEPRIBADIAN

Pembinaan kesadaran beragama

Pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara

Pembinaan kemampuan intelektual

Pembinaan kesadaran hukum

Pembinaan mengintegrasikan diri masyarakat

a. Pembinaan Kesadaran Beragama

 Pembinaan ini diperlukan agar dapat diteguhkan imannya terutama memberi pengertian agar warga binaan pemasyarakatan dapat menyadari akibat – akibat dari perbuatan – perbuatan yang salah  Wujud kegiatan dalam pembinaan ini seperti pembentukan pesantren untuk muslim, kebaktian untuk umat nasrani, peringatan hari –hari besar agama dll

b. Pembinaan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

 Pembinaan ini dilaksanakan dalam rangka untuk warga binaan menjadi warga negara yang baik dan dapat berbakti bagi bangsa dan negaranya. Perlu disadarkan bahwa berbakti bagi bangsa dan negara adalah sebahagian dari iman (taqwa)  Wujud kegiatan pembinaan ini implementasinya seperti pelaksanaan upacara hari – hari besar nasional dan upacara kesadaran berbangsa dan bernegara setiap bulannya  Ikut serta dalam pemilihan Umum

c. Pembinaan Kemampuan Intelektual

 Pembinaan ini diperlukan agar pengetahuan serta kemampuan berfikir warga binaan pemasyarakatan semakin meningkat sehingga dapat menunjang kegiatan – kegiatan positif diperlukan selama masa pembinaan, dapat dilakukan baik melalui pendidikan formal maupun melalui pendidikan  Bentuk pembinaan ini seperti Pembentukan Kelompok Belajar, Pendidikan Umum, Penyuluhan dan Kegiatan Membaca di Perpustakaan.

d. Pembinaan Kesadaran Hukum

 Pembinaan Kesadaran hukum warga binaan pemasyarakatan dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan hukum yang bertujuan untuk mencapai kadar kesadaran hukum yang tinggi sebagai anggota masyarakat  Bentuk pembinaan ini adalah penyuluhan hukum baik oleh petugas pemasyarakatan maupun ahli hukum lainnya seperti penasehat hukum, dsb.

e. Pembinaan Mengintegrasikan diri dengan Masyarakat

 Pembinaan di bidang ini dapat dikatakan juga pembinaan kehidupan sosial kemasyarakatan, yang bertuan pokok agar bekas narapidana mudah dapat diterima kembali oleh masyarakat lingkungannya  Bentuk pembinaan ini adalah seperti asimilasi, pemberian pembebasan bersyarat, cuti bersyarat, cuti menjelang bebas, cuti mengunjungi keluarga, ikut serta kerja bhakti , membantu bencana alam, porseni, dsb.

PEMBINAAN KEMANDIRIAN

 Keterampilan untuk mendukung usaha – usaha mandiri  Keterampilan untuk mendukung usaha – usaha industri kecil  Keterampilan yang dikembangkan sesuai dengan bakatnya masing – masing  Keterampilan untuk mendukung usaha – usaha industri atau kegiatan pertanian (perkebunan) dengan mengunakan tekhnologi madya atau tekhnologi tinggi.

a. Keterampilan mendukung usaha-usaha mandiri

 Bentuk keterampilan bidang ini adalah seperti kerajinan tangan, industri, rumah tangga, reparasi mesin dan alat – alat elktronika dan sebagainya

b. Keterampilan Mendukung Usaha-usaha Industri Kecil

  Bentuk kegiatan ini seperti pengelolan bahan mentah dan sektor pertanian dan bahan alam menjadi bahan setengah jadi dan jadi Contoh mengolah rotan menjadi perabotan rumah tangga, pengolahan makan ringan berikut pengawetannya, pembuatan tas kulit hinga menjadi aneka jenis tas wanita, pembuatan batu bata dll

c. Keterampilan yang dikembangkan sesuai denan bakatnya masing-masing

  Dalam hal ini bagi mereka yang memiliki bakat tertentu diusahakan pengembangan bakatnya Wujud keterampilan ini seperti pengembangan bakat olahraga volly, basket, tenis meja dan lain –lain atau pengembangan bakat di bidang seni seperti band, naswyid marawis, tari, kaligrafi, karikatur dll

d. Keterampilan untuk mendukung usaha-usaha industri atau pertanian

  Kegiatan ini menggunakan tekhnologi madya atau tekhnologi tinggi Contoh dari keterampilan ini adalah industri kulit, industri pembuatan sepatu kualitas ekspor, pabrik tekstil, industri minyak sayur dan usaha tambak udang

1. PEMBINAAN MENTAL SPIRITUAL Merupakan pembinaan yang bertujuan meningkatkan keimanan WBP melalui beberapa kegiatan kesadaran beragama. Usaha ini diperlukan agar dapat diteguhkan imannya terutama memberi pengertian agar WBP dapat menyadari akibat dari perbuatan perbuatan yang benar dan perbuatan-perbuatan yang salah.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam pembinaan ini adalah : 1) Pesantren Al – Hidayah Program unggulannya adalah Pemberantasan Buta Huruf Arab dan Latin, bekerjasama dengan Universitas Ibnu Khuldun Bogor, Kantor Departemen Agama Kota Bogor, Yayasan Al – Buniyan, dan Yayasan Nurul Hidayah.

2) Kebaktian Umat Nasrani Pelaksanaan kegiatan bekerjasama dengan Yayasan Garam Terang dan YayasanUmat Kristiani.

3) Pendidikan dan Pembinaan penyalahgunaan Narkoba dan HIV / AIDS Pelaksanaan kegiatan bekerjasama dengan Yayasan Permata Hati Kita (YAKITA) 4) Meditasi Pelaksanaan kegiatan bekerjasama dengan Yayasan Sringanis.

2.

PEMBINAAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Usaha ini dilaksanakan melalui penyuluhan dan bimbingan nilai-nilai luhur Pancasila, termasuk menyadarkan WBP agar dapat berbakti menjadi warga negara yang baik yang dapat berbakti kepada Bangsa dan Negaranya.

lainnya.

Kegiatan ini diimplementasikan dalam rutinitas Upacara Hari Kesadaran Nasional setiap tanggal 17 dan Upacara Hari Besar Nasional 3. PEMBINAAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL Pembinaan kemampuan intelektual dapat dilakukan baik melalui kegiatan formal dan Pendidikan Kota Bogor.

non yang buta aksara dan angka.

formal, kegiatan bidang ini diimplementasikan dalam bentuk Keaksaraan Fungsional bagi WBP Dalam kegiatan ini Lapas Bogor bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas 4. PEMBINAAN KESADARAN HUKUM Pembinaan ini diberikan melalui penyuluhan hukum yang bertujuan membentuk Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum)

5. PEMBINAAN KEMANDIRIAN Merupakan pembinaan yang bertujuan meningkatkan kemampuan pribadi dan mengefektifkan potensi pribadi WBP melalui pembinaan jasmani, pembinaan keterampilan serta pendidikan umum.

- Pendidikan jasmani dilakukan secara berkala Pembinaan Keterampilan Dilaksanakan dalam bentuk kegiatan kerja, program pendidikan keterampilan yang dilaksanakan di Lapas Bogor antara lain : 1) Pembuatan Tas dan Showroom Tas 2) Bengkel Las 3) Pencucian Mobil 4) Pertanian 5) Binatu dan Penjahitan Pakaian

6. PEMBINAAN MENGINTEGRASIKAN DIRI DENGAN MASYARAKAT Pembinaan yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara WBP dengan masyarakat, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada WBP untuk mengatasi kembali aspek-aspek pribadinya yang mendasari hubungan dengan masyarakat. Program ini dapat berupa pemberian keleluasaan yang lebih besar kepada WBP untuk berintegrasi dengan masyarakat melalui kunjungan keluarga yang lebih baik, melibatkan diri kedalam kegiatan kemasyarakatan dan lingkungan Lembaga Pemasyarakatan seperti kerja bakti, ibadah bersama, dan lain-lain.

Pemberian Pembebasan Bersyarat (PB) dan Cuti Menjelang Bebas (CMB), Cuti Mengunjungi Keluarga (CMK), dan Assimilasi merupakan bagian program pembinaan mengintegrasikan warga binaan ke masyarakat. Sampai saat ini program tersebut telah berjalan dengan baik dan mencapai peningkatan.

WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Bogor juga berfungsi sebagai Rumah Tahanan yang melayani tiga wilayah hukum, yaitu Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok. Dengan kapasitas hunian sebanyak 600 orang namun saat ini dihuni oleh narapidana dan tahanan sejumlah 1.173 orang per tanggal 20 maret 2013. I.

TAHANAN

-NARKOBA

- KRIMINAL JUMLAH PRIA 81 174 255 JUMLAH WANITA 8 17 25 TOTAL 89 191 280 PERSENTASI .

II NARAPIDANA - NARKOBA - KRIMINAL JUMLAH T O T A L PRIA 415 406 821 1076 JUMLAH WANITA 6 17 23 48 TOTAL 421 423 844 1124 PERSENTASI

PELAYANAN KESEHATAN 1. KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN 1) Pelayanan Umum (Rawat Jalan) 2) Pelayanan Gigi 3) Pelayanan Rawat Inap 4) Pelayanan Pasien TBC 5) Pelayanan Pasien HIV / AIDS 6) Pelayanan VCT 7) Penyuluhan Kesehatan 2. LABORATORIUM 1) Pemeriksaan Urine 2) Pemeriksaan Gula Darah 3) Pemeriksaan Darah / Pengambilan Sample Darah 4) Pemeriksaan Dahak 3. PELAYANAN RUJUKAN KE RUMAH SAKIT 1) Rumah Sakit PMI Bogor 2) Rumah Sakit Marzuki Mahdi 3) Rumah Sakit Salak Bogor 4) Rumah Sakit Karya Bhakti Bogor

PELAYANAN MAKANAN Pelayanan Makanan di Lapas Klas IIA Bogor, yaitu : 1) Jadwal makan 3 (tiga) kali sehari, yaitu : - Pagi - Siang : Jam 07.00 – 08.00 WIB : Jam 11.00 – 12.00 WIB - Sore - Sayur : Jam 16.00 – 17.00 WIB 2) Makanan disajikan dengan cara 1 (satu) rantang per orang.

3) Menu makan sesuai dengan jadwal, jenis menu : - Nasi Putih : Sayur sop, Sayur asem, sayur lodeh, urap, dan pecel - Laup Pauk : Semur daging, Ikan asin, Telur ayam, dan Bacem tempe 4) Diberikan tambahan minuman susu 2 (dua) kali seminggu.

5) Khusus bagi Warga Binaan yang sakit diruang rawat inap klinik, diberikan tambahan bubur kacang hijau dan susu setiap hari.

1. PANCASILA 2. UUD 1945 3. KUHP 4. KUHAP

PROSES PEMBINAAN

LANDASAN HUKUM 5. UU No. 12 Th. 1995 6. UU No. 3 Th. 1997 7. Peraturan Pemerintah 8. Keputusan Presiden 9. Keputusan Menteri 10. Peraturan Menteri 11. Peraturan Dirjenpas TAHAP AWAL + 1/3 Masa Pidana A. Admisi dan Orientasi B. Pembinaan Kepribadian T P P TAHAP LANJUTAN + 1/3 – 1/2 Masa Pidana A. Pembinaan Kepribadian Lanjutan

T P P

B. Pembinaan Kemandirian TAHAP AKHIR + 1/2 – 2/3 Masa Pidana ASIMILASI

Dalam Lapas Terbuka T P

Dalam Lapas P + 2/3 Masa Pidana - BEBAS INTEGRASI

PB

CMB TUJUAN - Tidak Melanggar Hukum Lagi - Manusia Mandiri - Hidup Bahagia MAXIMUM SECURITY MEDIUM SECURITY MINIMUM SECURITY KERJA SAMA ANTAR INSTANSI INSTANSI PENEGAK HUKUM 1. POLRI 2. KEJAKSAAN NEGERI 3. PENGADILAN NEGERI INSTANSI LAINNYA 1. DEPKES 5. DEPDIKNAS 2. DEPNAKER 6. PEMDA 3. DEPERINDAG 7. DLL 4. DEPAG PIHAK SWASTA 1. PERORANGAN 2. KELOMPOK 3. LSM 4. PERUSAHAAN

TERIMA KASIH