ALANS-2011-04-Proses eksogen (Denudasi dan Sedimentasi)

Download Report

Transcript ALANS-2011-04-Proses eksogen (Denudasi dan Sedimentasi)

ANALISIS LANSEKAP TERPADU
PTT 102008
Gaya Eksogen
Denudasi dan Deposisi
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PROSES EKSOGEN
a.
Gradasional/Denudasional

Pelapukan :
desintegrasi atau dekomposisi batuan di tempatnya, merupakan proses
statis, tidak melibatkan pemindahan material

Perpindahan massa karena gravitasi :
merupakan proses dinamis, melibatkan perpindahan massa batuan ke
lereng bawah karena pengaruh gravitasi

Erosi dan agen transportasi :


b.
Erosi
Agen transportasi
: permukaan, alur, parit, jurang, tebing
: aliran air, air tanah, gelombang air, angin, glasier
Agradasi / deposisi

Proses akibat dari adanya proses degradasi lahan.

Proses ini akan mendatarkan permukaan bumi
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Proses Eksogen:
proses menyeimbangkan elevasi permukaan bumi
Pengikisan kawasan
perbukitan/pegunungan
dan sedimentasi di
pelembahan/dataran
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PROSES PROSES DENUDASI
•
Proses-proses Denudasi di Tropika Basah:
–
–
•
•
•
karakteristik lahan,
peranan vegetasi
Denudasi Kimia
Eluviasi Mekanik
Proses Pemindahan Fisik
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Proses2 Denudasi
di Lingkungan Tropika Basah
Denudasi : Pengikisan, pemindahan/
transportasi bahan yang ada di
muka bumi (yang selanjutnya
akan diendapkan di tempat lain)
Melibatkan :
1. pelapukan batuan,
2. pemindahan bahan, dan
3. pengendapan
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
......
Ketiganya dapat dikelompokkan dalam dua
kategori.
1. proses kimiawi  denudasi kimia
2. proses mekanik dibawah pengaruh gaya berat
dan aliran air
Proses2 tersebut dipengaruhi oleh :
1. iklim,
2. vegetasi
3. lingkungan geokimia
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Karakteristik lahan
1.Wilayah dengan curah hujan dan suhu
tinggi:
- proses pelapukan
- pelapukan kimia
- solum tanah
: intensif,
: dalam
: dalam
2.Apabila tidak diganggu oleh manusia,
vegetasi penutup lahan akan berupa :
Rumput – Semak - Pepohonan
berkesinambungan yang berbeda
kerapatan dan strukturnya
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Karakteristik lahan
3. Air yang mencapai permukaan tanah
dapat :
- masuk ke dalam tanah : perkolasi
- mengalir di permukaan tanah
keduanya dapat menyebabkan terangkutnya :
- hasil pelapukan,
- hasil aktivitas biologi, dan
- massa tanah.
Kondisi tersebut di atas dapat diubah
manusia melalui :
- penebangan/pembakaran hutan
- penajaman lereng
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Peranan vegetasi terhadap
geomorfologi di tropika basah
1. Meredam enersi tetesan hujan,
2. Menahan aliran air di permukaan,
3. Meningkatkan infiltrasi melalui :
-
berkurangnya aliran permukaan,
perbaikan struktur tanah, dll
4. Pemakaian air dan hara untuk proses-proses
metabolisme
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Peranan vegetasi terhadap
geomorfologi di tropika basah
5. Peningkatan kemampuan tanah menahan
proses-proses pencucian hara / larutan tanah
6. Mempengaruhi kesuburan tanah dan
mempertahankan pertumbuhan penutup
lahan
7. Menahan bahan2 yang terangkut oleh aliran
permukaan, ===> terjadi pengendapan
8. Mengurangi pengaruh fluktuasi suhu udara,
dan
9. Mengurangi pengaruh erosi
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Denudasi Kimia
Dalam proses pelapukan terjadi pergerakan dan
translokasi ion2 terlarut ke tempat lain. Prosesproses tersebut termasuk dalam denudasi kimia
Proses denudasi kimia aktif di daerah tropika
basah, karena :
- curah hujan tinggi
- vegetasi lebat
- pelapukan intensif
- solum tanah dalam
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Eluviasi Mekanik
Eluviasi merupakan proses pedogenik
yang melibatkan pergerakan material
tanah dari satu tempat ke tempat lain
dalam profil tanah
Hal tersebut terjadi apabila :
- kelebihan air
- struktur tanah baik
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Proses Pemindahan Fisik
1. Gerakan massa
2. Erosi permukaan
3. Erosi oleh sungai
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Gerakan Massa

Perpindahan sejumlah besar massa
tanah (+batuan) ke tempat yang lebih
rendah
Gerakan lambat
 Gerakan cepat

JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Tipe-tipe Perpindahan Massa
1. Aliran Lambat
Umumnya
berupa
“Creep”
(rayapan),
yaitu
pergerakan
tanah dan batuan ke lereng
bawah secara lambat.
Di lapangan seringkali sulit
diamati,
kecuali
dengan
pengamatan yang teliti :
contoh :
1.
2.
3.
4.
soil creep
tallus creep
rock creep
solifluction
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Tipe-tipe Perpindahan Massa
2. Aliran Cepat

Earth flow
Gerakan runtuhan batuan yang
jenuh air ke saluran tertentu.

Mud flow
Bahan yang dialirkan berupa
bahan liat jenuh air.
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
....
Flow
• Mudflow
• Lahar
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Tipe-tipe Perpindahan Massa
3. Landslide
Gerakan massa batuan atau tanah ke lereng di
bawahnya. Gerakan ini dapat terjadi pada saat basah
atau kering.
Contoh :
a.
b.
c.
d.
slump
debris slide
rock slide
rock fall
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Landslide
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Tipe-tipe Perpindahan Massa
4. Subsiden
Pemindahan bahan di permukaan bumi ke arah
bawah tanpa perpindahan horisontal
SOLUTION DOLIN
COLLAPS DOLIN
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Penyebab Gerakan Massa
1.
Litologi
2.
Stratigrafik
3.
5.
Struktural
Topografik
Iklim
6.
Organik
4.
: bahan tak padu/ lemah dan licin
pada saat basah
: adanya lapisan lemah dan kuat,
atau permeable berseling dengan
tidak permeable dalam penampang
kulit bumi
: adanya fault (sesar), join (retak), dll
: lereng curam
: fluktuasi suhu dan curah hujan
tinggi
: vegetasi
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Pengaruh Topografi
Berpengaruh terhadap:
1. kecepatan pengangkutan, atau
2. Kecepatan
pengendapan
bahan
terangkut
yang
Faktor topografi yang sangat berpengaruh terhadap
proses pembentukan lahan adalah kemiringan
lereng
Lereng curam ===> degradasi
Lereng datar ===> agradasi
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
EROSI
Intensif pada daerah basah
Macam:
- erosi percik (splash erosion)
- erosi lembar (sheet erosion)
- erosi alur ( rill erosion)
- erosi parit (gully erosion)
mulai horison A
- Bila habis mengikis horison B
- bila ini terjadi, erosi akan semakin tinggi,
karena : kandungan liat yang lebih tinggi pada
horison Bt ===> infiltrasi berkurang,
aliran permukaan meningkat
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Proses Erosi
Infiltrasi
Hujan
Limpasan
permukan
Limpasan permukan
semakin tinggi jika
horison A semakin
tipis dan semakin
tinggi
lagi
jika
horison
A
telah
habis

Erosi
semakin besar
Horison A
Horison B
Umumnya gembur dan
permeable (lolos air)
Umumnya lebih padat
dan kurang permeable
Horison C
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Erosi sungai


erosi sungai merupakan agen geomorfik bila
mampu memindahkan hasil sedimen
bahan2 terangkut air dibagi dalam 4
kelompok
1.
2.
3.
4.
solution load : butiran halus : (karbonat, sulfat,
klorid, oksida2 ): 199 %
suspended load : butiran halus (liat,debu, koloid)
50-100 %
saltation load: butiran kasar : pasir
bed load : butiran kasar ( > kasar dari pasir)
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
...
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Perkembangan landform denudasional
* Bahan di suatu areal tersusun atas batuan2
yang mempunyai komposisi kimia, mineralogi
dan sifat fisik tertentu
* Batuan melapuk karena ter "ekspose" dan
kontak dengan atmosfer.
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
...
Kecepatan pelapukan tergantung dari sifat batuan yang
bersangkutan
* Hasil pelapukan dapat dipindah dari tempatnya oleh :
- gaya berat,
- air,
- es
- angin
* Menimbulkan proses denudasional yang bentuknya
menyesuaikan dengan tenaga pengangkutnya
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Proses Denudasi
Untuk mengkaji proses denudasi perlu
mendalami sifat sifat batuan
Lambat
Lambat
Cepat
Lambat
keseimbangan
tercapai
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Bagian hulu: Pengikisan dan
transportasi
Bagian hilir: sedimentasi
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Pengaruh manusia
Kegiatan manusia berpengaruh terhadap
perubahan bentuk muka bumi, misalnya :
- pemotongan dan penimbunan untuk jalan,
- penggalian tambang,
- pembuatan dam/check dam, dll
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PENGARUH IKLIM
Faktor iklim yang berpengaruh terhadap pembentukan
lahan ialah :
- suhu
- curah hujan
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
DEPOSISI
•
•
•
•
Endapan Fluvial /Endapan Alluvial : Alluvium Aktif,
Morfologi dataran banjir, Alluvium tua, teras sungai,
sedimen lakustrin, delta, & Kipas Alluvial
Landform Alluvial
Landform Marin
Landform Fluvio-Marin
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Contoh Landform Alluvual & Marin
Pasang surut
Dataran Alluvial
Pasang surut
Peran Air Dalam Pembentukan Landform
PERAN AIR
1. Mengikis alur yang dilalui
2. Mengangkut sedimen dan larutan yang
dihasilkan oleh pelapukan dan proses-2 di
lereng (aliran air dan gerakan massa),
gelombang
air
maupun
oleh
agen
denudasional lain seperti, es dan angin
3. Menghasilkan berbagai macam landform
erosional and deposisional.
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Erosi
PENGANGKUTAN
DEPOSISI
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Proporsi Air Di Alam
Di daratan hanya 3% dari semua air di
hidrosfer (sebagian besar berupa salju
atau gunung es)
Air tanah (Ground water): 0.5 %
Danau, dan Sungai: 0.03%
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
air hujan
?
tanah
water flow in a stream channel
Runoff
Stream flow
Fluvial Geomorphology
Infiltrasi
Fluvial Processes
geomorphic processes in which
running water is the dominant fluid
agent; acting as overland flow and
stream flow
Fluvial Landforms
landforms shaped by running water
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Sistem Fluvial dibagi dalam 3 zone
1). Zone produksi sedimen: zone sungai bagian atas
(biasanya pegunungan atau lahan kering)
2). Zone transfer sediment: zone pengangkutan
(input = output)
3). Zone deposisi sedimen: umumnya terletak di
sepanjang pantai dan membentuk delta atau
dataran rendah di pantai
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
...
ZONE
DEPOSISI
ZONE
PRODUKSI
ZONE TRANSFER
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
ZONE PRODUKSI
ZONE
DEPOSISI
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PROSES PEMBENTUKAN SUNGAI
Hujan
Infiltrasi
Runof
f
Stream flow
River
Gully
head
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PROSES EROSI
CORRASION (atau ABRASION)
Penggerusan dasar sungai oleh batu atau kerikil yang hanyut 
membentuk PHOTOLE (lubang-lubang di dasar sungai)
ATTRITION
Batuan yang terangkut berbenturan satu sama lain sehingga pecah
atau menjadi halus
SOLUTION atau CORROSION
Proses dimana terjadi reaksi kimia antara air sungai dengan mineral
yang mudah larut dan melarutkannya.
HYDRAULIC ACTON
Pemecahan batuan dan memindahkannya dari tempatnya oleh tenaga
aliran air.
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PROSES TRANSPORTASI

Sungai menggunakan energi aliran sungai
untuk mengangkut batu, kerikil, pasir, debu
dan liat (dan koloid)

Diangkut dalam bentuk

Padatan = solid load, solid load maksimum yang
dapat diangkut sungai  stream capacity

Cairan
= solution load
Meningkat sesuai dengan velositasnya
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PROSES TRANSPORT
1)
TRACTION: Partikel besar seperti batu atau
bongkahan batuan besar menggelinding dan
meluncur sepanjang dasar sungai.
2)
SALTATION: Partikel berukuran kerikil dan pasir
kasar diangkat dan dijatuhkan di sepanjang sungai,
sehingga bahan tersebut melambung di sepanjang
dasar sungai.
Pergerakan Bed load adalah rolling (berputar),
sliding (meluncur) dan saltating (meloncat)
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PROSES TRANSPORT
3) SUSPENSION: Partikel lebih kecil (liat,
debu dan pasir halus) diangkut di
sepanjang sungai dan bersentuhan dengan
dasar sungai.
Bahan ini umumnya mendominasi bahan
yang terangkut.
4) SOLUTION:
Pelarutan
bahan
yang
mengandung mineral seperti kalsium dan
sodium yang dihasilkan oleh pelapukan
“bedrock” dan terdispersi seluruhnya
(bahan ini tak dapat dilihat dengan mata
telanjang).
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
....
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
POLA DRAINASE

Dari ujung sungai air mengalir ke bawah
karena gravitasi bumi
 Sungai satu bertemu dengan sungai lain, 
terbentuk tributary aliran air semakin besar
 Massa air semakin besar  kemampuan
merusak/mengikis semakin besar
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
...
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Pengikisan pada sungai
Pengukuran “stream flow” pada suatu tempat
= volume air per unit waktu yang melalui
penampang lintang sungai.
Q=VYW
Q=discharge
V= average velocity
Y= average depth
W= width
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Contoh Perhitungan
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
GARIS PANTAI
Gelombang dapat menyebabkan:
a. PENGIKISAN oleh ombak/gelombang laut
b. PENGANGKUTAN sedimen, baik yang
berasal dari hasil erosi di pantai maupun
yang berasal dari sungai (pada bagian yang
ombaknya besar).
c. PENGENDAPAN sedimen pada bagian
pantai yang tenang (ombaknya kecil)
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Erosi Gelombang.
Gelombang air laut akan tertahan bila mencapai
pantai. Gelombang laut ini dapat menyebabkan erosi,
terutama pada pantai yang curam karena energi
gelombang terkonsentrasi pada zone intertidal yang
sempit.
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Pengikisan
Gelombang menggerus
dasar tebing curam 
runtuh  tebing tetap
curam.
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Sedimentasi
The alongshore-moving sediment accumulates at bends in coastlines forming various
depositional landforms (e.g. spits, baymouth bars, barrier islands). Many spits, baymouth bars
and barrier islands create sheltered coastal wetlands where salt marshes develop. The shelter
from wave-action allows mud to accumulate (usually from streams and rivers) and salt-tolerant
vegetation grows on the mud.
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
...
If sea-level falls, the wave-cut platform
becomes a marine terrace.
 Where the slope of the coast is gentle, the
wave energy is dissipated over a wider
intertidal zone, creating lower energy
conditions and allowing sediment to
accumulate, forming a wide beach. Erosion
still occurs in the form of alongshore
sediment transport.

JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Sekian
MINGGU DEPAN:
IDENTIFIKASI BENTUKLAHAN
Tugas
Bahas proses denudai dan sedimentasi
pada daerah tugas anda masing-masing