Akuntansi Biaya Pertemuan 9b

Download Report

Transcript Akuntansi Biaya Pertemuan 9b

Kalkulasi Biaya Proses
:
Laporan Biaya
Produksi
PERKULIAHAN XII
Harga Pokok Proses - Bila Terdapat BDP
Awal
Weighted Average vs. FIFO
WeightedAverage
Seluruh unit dan
biaya masuk dalam
perhitungan cost per
EU, tanpa
memperhatikan
periode terjadinya
biaya.
FIFO
Biaya dihitung per
layer. Cost per EU
untuk periode
berjalan dihitung
terpisah dari Cost
per EU periode
lampau.
Physical Units (Step 1) –weighted averaged
Work in process, beginning:
100% material
60% conversion costs
1,000
Units started in process 35,000
Units transferred out:
31,000
Units in ending inventory:
100% material
20% conversion costs
5,000
36,000
36,000
Compute Equivalent Units (Step 2)
Completed and transferred
Ending inventory
Equivalent units
Materials Conversion
31,000
31,000
5,000
1,000
36,000
32,000
100%
20%
Compute Equivalent
Unit Costs (Step 3)
Materials
Beginning inventory $ 2,350
Current costs
84,050
Total
$86,400
Equivalent units
36,000
Cost per unit
$2.40
Conversion
$ 5,200
62,000
$67,200
32,000
$2.10
Summarize and Assign Total
Costs (Steps 4 and 5)
Work in process beginning inventory:
Materials
$ 2,350
Conversion
5,200
Total beginning inventory
$ 7,550
Current costs in Assembly Department:
Materials
$ 84,050
Conversion
62,000
Costs to account for
$153,600
Summarize and Assign Total Costs
(Steps 4 and 5)
This step distributes the department’s costs to units
transferred out: 31,000 units × $4.50 = $139,500
And to units in ending work in process inventory:
$12,000 + $2,100 = $14,100
Summarize and Assign Total Costs
(Steps 4 and 5)
Costs transferred out:
31,000 × ($2.40 + $2.10)
Costs in ending inventory:
Materials
5,000 × $2.40
Conversion 1,000 × $2.10
Total costs accounted for:
$139,500
12,000
2,100
$153,600
Journalizing: Weighted-Average
What are the journal entries in the
Assembly Department?
Work in Process, Assembly 84,050
Accounts Payable Control
84,050
To record direct materials purchased and used
Work in Process, Assembly 62,000
Various accounts
62,000
To record Assembly Department conversion costs
Journalizing: Weighted-Average
Work in Process, Finishing
139,500
Work in Process, Assembly
139,500
To record cost of goods completed and transferred
from Assembly to Finishing during the period
Key T-Account:
Weighted-Average
Work in Process Inventory, Assembly
Beg. Inv.
7,550
Transferred
Materials
84,050
to Finishing
Conversion 62,000
139,500
Balance
14,100
• Contoh lainnya
Contoh Weighted-Average Method
Berikut data dariCooking Department –
Binus Foods, suatu perusahaan makanan kaleng
BDP Awal
5,000 unit
100% bahan baku
40% biaya konversi
BDP Akhir:
2,000 unit
100% bahan baku
50% biaya konversi
Produk dimulai (started): 28,000 units
Contoh Weighted-Average Method
Tahap 1
Physical
Units
BDP Awal
Started
Unit masuk proses :
BDP Akhir
Produk Jadi
5,000
28,000
33,000
2,000
31,000
Contoh Weighted-Average Method
Tahap 2
Bahan
Baku
Selesai
+ BDP Akhir
= Equivalent units
31,000
2,000
33,000
Biaya
Konversi
31,000
1,000
32,000
Contoh Weighted-Average Method
Tahap 3 dan 4
Total
Biaya
BDP Awal
Tambahan Biaya
Total Biaya
÷ Equivalent units
= Cost per EU
Bahan
Baku
Biaya
Konversi
$ 9,360 $ 8,060 $ 1,300
56,140
41,440
14,700
$65,500 $49,500 $16,000
33,000
32,000
$ 2.00 $ 1.50 $ .50
Contoh Weighted-Average Method
Tahap 5
Produk Selesai dan ditransfer ke Dept. berikutnya:
31,000 × (1.50 + .50)
$62,000
Produk Jadi:
Bahan Baku:
2,000 × 1.50
3,000
Biaya Konversi: 1,000 × .50
500
Total Biaya
$65,500
Contoh Weighted-Average Method
Berikut data dariCooking Department –
Binus Foods, suatu perusahaan makanan kaleng
BDP Awal
5,000 unit
100% bahan baku
40% biaya konversi
BDP Akhir:
2,000 unit
100% bahan baku
50% biaya konversi
Produk dimulai (started): 28,000 units
Transferred-In Costs
Weighted-Average Example
Finishing Department beginning WIP inventory:
4,000 units (60% materials) (25% conversion)
Ending work in process inventory:
2,000 units (100% materials) (40%) conversion)
31,000 units transferred-in from Assembly.
Physical Units (Step 1)
Beginning inventory
Units started in process
Units completed and transferred
to finished goods
Ending inventory
4,000
31,000
35,000
33,000
2,000
35,000
Compute Equivalent
Units (Step 2)
Equivalent units for transferred-in costs:
Transferred to finished goods
Ending inventory
33,000
2,000
35,000
Inventory is 100% complete for the work
performed in the Assembly Department.
Compute Equivalent
Units (Step 2)
Equivalent units for direct materials costs:
Transferred to finished goods
33,000
Ending inventory (100%)
2,000
35,000
Compute Equivalent
Units (Step 2)
Equivalent units for conversion costs
(ending inventory 2,000):
Transferred to finished goods 33,000
Ending inventory (40%)
800
33,800
Compute Equivalent
Unit Costs (Step 3)
Assume the following costs in the
Finishing Department:
Work in process beginning inventory from:
Assembly Department
$30,200
Direct materials
9,400
Conversion costs
8,000
Total cost in beginning inventory $47,600
Compute Equivalent
Unit Costs (Step 3)
Current costs in Finishing Department
are as follows:
Costs received from the
Assembly Department
Direct materials
Conversion
Total
$139,500
9,780
42,640
$191,920
Compute Equivalent
Unit Costs (Step 3)
(Transferred-in costs $30,200 + Costs transferred
in from the Assembly Department $139,500)
÷ 35,000 units
$4.85
(Direct materials $9,400 + $9,780)
÷ 35,000 units
$0.55
(Conversion costs $8,000 + $42,640)
÷ 33,800 units
$1.50
Total unit cost
$6.90
Summarize and Assign Total
Costs (Steps 4 and 5)
Total costs in beginning inventory
Current costs in Finishing Department
$ 47,600
191,920
$239,520
Costs to account for: $47,600 + $ 191,920 = $239,520
Summarize and Assign Total
Costs (Steps 4 and 5)
Costs in work in process ending inventory:
Transferred-in costs: 2,000 × $4.85 $ 9,700
Direct materials: 2,000 × $0.55
1,100
Conversion: 2,000 × 40% × $1.50
1,200
Total cost in ending inventory
$12,000
Summarize and Assign Total
Costs (Steps 4 and 5)
Costs to account for:
$239,520
Costs transferred to finished goods inventory:
33,000 × $6.90
$227,700
Costs in ending work in process inventory:
$12,000 – $180 rounding error
11,820
Total
$239,520
T-Account Finishing Department
Work in Process Inventory, Finishing
Beg. Inv.
47,600 Transferred to
Transferred-in 139,500 Finished Goods
Materials
9,780 227,700
Conversion
42,640
Balance
11,820
Akuntansi untuk Biaya Bahan Baku,
Tenaga Kerja, dan Overhead
• Meskipun jumlah catatan yang digunakan dalam perhitungan biaya
berdasarkan proses lebih sedikit dibandingkan dengan perhitungan biaya
berdasarkan pesanan, konsep dasar yang digunakan dalam perhitungan
biaya berdasarkan pesanan juga berlaku untuk perhitungan biaya
berdasarkan proses.Perbedaan yang utama adalah dalam perhitungan
biaya berdasarkan proses, biaya dibebankan ke departemen (atau pusat
biaya) dan bukan ke pesanan dan jika ada lebih dari satu departmen yang
dibutuhkan untuk memproduksi produk itu, biaya ditransfer dari satu
departemen ke departemen berikutnya dan akhir ke barang jadi.
• Kalkulasi biaya proses mengasumsikan arus yang berurutan dari satu
departemen ke departemen lainnya sebagaimana unit berjalan melalui
proses produksi. Biaya pemprosesan menambah biaya per unit ketika
barang berpindah dari satu departemen ke departemen dalam melakukan
proses-proses tertentu. Kalkulasi biaya proses biasanya mengasumsikan
bahwa unit tidak melompati suatu departemen. Dengan demikian semua
unit meninggalkan departemen pertama untuk menuju ke departemen
kedua, dan seterusnya ke seluruh departemen.
BIAYA BAHAN BAKU
• Perhitungan biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi dalam
departemen produksi dapat dilakukan pada akhir periode akuntansi
dengan cara:
• - Persediaan awal
xxx
• - Pembelian bersih
xxx
Tersedia untuk dipakai xxx
- Persedian akhir
(xxx)
Biaya bahan baku
xxx
Jurnal:
Barang dalam Proses Dept.A
xxx
Barang dalam Proses Dept B
xxx
Persediaan Bahan Baku
xxx
BIAYA TENAGA KERJA
• Kartu jam kerja harian atau kartu absen
digunakan untuk pembebanan biaya tenaga
kerja kepada depatemen-departemen dengan
jurnal sbb:
Barang dalam Proses Dept.A xxx
Barang dalam Proses Dept B xxx
Beban Gaji
-
xxx
BIAYA OVERHEAD
•
•
Baik dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya
berdasarkan proses, biaya aktual dari overhead pabrik diakumulasikan di akun
buku besar pengendali, dan rincian biaya overhead pabrik diakumulasikan di buku
pembantu atau catatan pembantu
Dalam catatan buku pembantu, setiap item biaya overhead, seperti bahan tidak
langsung atau tenaga kerja tidak langsung, dirinci sampai jumlah biaya per
departemen. Informasi biya rinci ini digunakan sebagai dasar unruk merencanakan
biaya dimasa depan dan mengendalikan biaya saat ini. Saat biaya overhead terjadi
, biaya tersebut dicatat dalam akun buku besar overhead pabrik dan diposting ke
buku besar pembantu departemental untuk biaya overhad. Ayat jurnal overhead
aktual :
• Pengendali Overhead Pabrik
xxx
– Utang Usaha (pajak,listrik,dll)
– Akumulasi depresiasi mesin pabrik
– Asuransi bayar dimuka
– Bahan baku tidak langsung
– Upah tidak langsung
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Pembebanan overhead ke depatemen
Karena biaya aktual overhead pabrik yang terjadi berbeda setiap bulannya
dan tidak bersifat variabel sempurna terhadap aktivitas produksi , maka
tarif overhead yang telah ditetapkan sebelumnya sering kali digunakan
untuk merata-ratakan biaya overhead secara proporsional terhadap
aktivitas produksi selama tahun tersebut. Overhead pabrik dibebankan ke
departemen produksi pada akhir setiap bulan untuk menentukan biaya
unit yang diproduksi selama bulan tersebut. Jika pembebanan overhead
menggunakan tarif yang elah ditentukan sebelumnya, maka tarif tersebut
dikalikan dengan jumlah aktual dari dasar aktivitas yang digunakan di
setiap departemen produksi.
Ayat jurnal pembebanan overhead ke departemen:
Barang dalam Proses Dept.A
Barang dalam Proses Dept B
Overhead Pabrik Dibebankan
xxx
xxx
-
xxx
Contoh : Peroduk diolah melalui dua Departemen.
PT DEKA memiliki dua Departemen produksi. Departemen A dan
Departemen B untuk menghasilkan produknya. Data produksi dan biaya
kedua departemen tersebut dalam bulan April 2005 adalah sbb:
Departemen A
Dimasukkan dalam proses
35.000 unit
Produk selesai dan ditransfer ke B
30.000 unit
Produk selesai dan ditransfer ke gudang
Produk dalam proses akhir bulan
5.000 unit
Biaya yang dikeluarkan bulan April 2005:
Biaya bahan baku
Rp 70.000,Biaya tenaga kerja
155.000,Biaya overhead pabrik
248.000,Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir:
Biaya bahan baku
100%
Biaya konversi
20%
Departemen B
24.000 unit
6.000 unit
0
Rp270.000,405.000,50%
PT DEKA
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN A
Bulan April 2005
Data Produksi:
Dimasukkan dalam proses
35.000 unit
Jumlah produksi selesai dan ditransfer ke gudang 30.000 unit
Produk dalam proses akhir
5.000 unit
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 unit
Data Biaya
Biaya yang dibebankan Departemen A dalam bulan April 2005
Total Biaya
Biaya Bahan Baku
Rp 70.000,Biaya Tenaga kerja
155.000,Biaya overhead pabrik
248.000,Total biaya produksi Rp473.000,-
per unit
Rp 2,5.,8,Rp 15,-
Perhitungan biaya.
Harga pokok produk selesai dan ditransfer ke Departemen B
30.000 @ Rp15,- :
Rp 450.000,Harga pokok produk dalam proses akhir bulan 5000 unit:
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
=Rp 10.000,=Rp 5.000,= R 8.000,Rp 23.000,-
Jumlah biaya produksi yang dibebankan dalam bulan April 2005
Rp 473..000,-
Perhitungan biaya produksi per unit produk yang diproduksi oleh
Departemen A dalam bulan April 2005 dilakukan dengan membagi tiap
unsur biaya produksi yang dikeluarkan departemen A. dengan perhitungan
sbb:
-------------------------------------------------------------------------------------------Unsur
Unit
Biaya Produksi
Biaya Produksi
Total Biaya
Ekuivalen Per satuan
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Total biaya produksi
Rp 70.000,155.000,248.000,Rp473.000,-
35.000
31.000
31.000
Harga pokok produk selesai yang ditransfer
ke Departemen B: 30.000 x Rp 15,Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
BBB: 100% x 5.000 x Rp 2
Rp10.000,BTK: 20% x 5.000 x Rp 5
Rp 5.000,BOP: 20% x 5.000 x Rp 8
Rp 8.000,-
Rp 2,5,8,Rp 15,-
Rp 450.000,-
Rp 23.000,Jumlah biaya produksi Departemen A bulan April 2005 Rp 473.000,-
PT DEKA
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN B
Bulan April 2005
Data Produksi:
Diterima dari Departemen A
30.000 unit
Jumlah produksi selesai dan ditransfer ke gudang 24.000 unit
Produk dalam proses akhir
6.000 unit
Jumlah produk yang dihasilkan 30.000 unit
Data Biaya
Biaya Kumulatrif yang dibebankan Departemen B dalam bulan
April 2005:
Total Biaya
per unit
Harga pokok dari Departemen A (30.000 unit) Rp 450.000,- Rp 15.Biaya yang ditambahkan Departemen B
Biaya Tenaga kerja
270.000,10.,Biaya overhead pabrik
405.000,15,Jumlah biaya yang ditambahnkan Departemen B Rp675.000,- Rp 25,Total biaya kumulatif di Departemen B
Rp1.125.000,-
Rp40,-
Perhitungan biaya.
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Gudang
24.000 @ 40,Rp 960.000,Harga pokok produk dalam proses akhir bulan 6.000 unit:
Harga pokok dari Departemen A: 6.000 x Rp15 Rp90.000,Biaya Tenaga kerja
=Rp
30.000,Biaya overhead pabrik
= Rp
45.000,Rp 165.000,Jumlah biaya produksi kumulatif yang dibebankan
Departemen B bulan April 2005
Rp 1.125..000,-
Perhitungan biaya produksi per unit yang ditambahkan oleh Departemen B
dalam bulan April 2005 dilakukan dengan membagi tiap unsur biaya
produksi (biaya tenaga kerja dan overhead pabrik) yang dikeluarkan oleh
Departemen B, dengan perhitungan sbb:
-------------------------------------------------------------------------------------------Unsur
Unit
Biaya Produksi
Biaya Produksi
Total Biaya
Ekuivalen
Per satuan
Biaya Tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Total biaya produksi
Rp 270.000,405.000,Rp 675.000,-
27.000
27.000
Rp 10,15,Rp 25,-
Harga pokok produk selesai yang ditransfer Departemen B ke gudang
Harga pokok dari Departemen A : 24.000 x Rp 15,Rp 360.000,Biaya yang ditambahkan pada Departemen B (24.000 x 40) Rp 600.000,Total harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang
Rp960.000,Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan:
Harga pokok dari Deparrtemen A: 6.000 xRp15,- Rp 90.000,Biaya yang ditambahkan pada Departemen B:
BTK: 50% x 6.000 x Rp 10
Rp 30.000,BOP: 50% x 6.000 x Rp 15
Rp 45.000,Rp 75.000,Total harga pokok persediaan produk dalam proses Departemen B
Rp 165.000,Jumlah biaya produksi kumulatif Departemen B bulan April 2005
Rp 1.125.000,-
Selisih overhead aktual dengan yang dibebankan
• Jika selisih ini (overhead dibebankan terlalu rendah
underapplied atau dibebankan terlalu tinggi
overapplied), akhir tahun relatif kecil dibandingkan
biaya produksi lain. Jumlah tersebut dapat
dibebankan ke Harga Pokok Produksi, tetapi jika
jumlah relatif besar, maka harus dialokasikan ke
pesediaan akhir dan harga pokok penjualan untuk
tujuan laporan eksternal
BAHAN TAMBAHAN
CV Virgo (illustration)
Data CV Virgo:
SelamaJanuari 120.000 units masuk proses.
Akhir Januari 90.000 units telah selesai dan
ditransfer sbg persediaan Produk Jadi.
30.000 units adalah Persediaan BDP
(kondisi 100% bahan sedangkan BTKL &
BOP baru 50%)
Biaya Bahan selama Januari Rp 32.400,
BTKL Rp 35.700
BOP Rp 33.600
CV Virgo (illustration)
BTK
Rp 35.700
Bahan
120.000 units
Rp 32.400
BOP
Rp 33.600
PROSES
Persd BDP
30.000 units
Barang Jadi
90.000 units
Laporan Harga Pokok Produksi
(CV Virgo)
Langkah 1:
Laporan arus pisik unit barang :
Masuk ke dalam proses
120.000 units
Produk jadi dan ditransfer 90.000
BDP akhir
30.000 +
120.000 units
Laporan Harga Pokok Produksi
(CV Virgo)
Langkah 2:
Skedul biaya :
Jumlah biaya
BB
BTK
BOP
Total
Rp 32.400
Rp 35.700
Rp 33.600 +
Rp 101.700
Laporan Harga Pokok Produksi
(CV Virgo)
Langkah 3:
Skedule Unit Produk Equivalen
(UPE)
Equiv Pr Unit
BB
BTK
BOP
………….
………….
………….
Unit Produk Ekuivalen (UPE)
HPP per unit =
Biaya produksi 1 periode
Jumlah unit out put
Total units out put 1 period tidak selalu dalam
tingkat penyelesaian yg sama.
Membuat asumsi semua produk seolaholah 100% selesai(UPE)
Menghitung UPE
UPE menyajikan: pekerjaan yg dikerjakan selama 1
periode dalam satuan unit fisik, yg dinyatakan dalam
kondisi 100% sudah selesai.
=
+
50%
50%
100%
Mengitung Unit Produk Ekuivalensi
(UPE)
Dua gelas yg sama2 isi ½ nya, isinya
sama dg satu gelas penuh.
=
+
50%
50%
100%
Unit Produk Equivalen
Jika
100 %
= 10.000 unit 100% selesai
= 10.000 unit 50 % selesai
Maka
+
= 10.000 unit 100% selesai
Unit Produk Equivalen
(ilustrasi-CV Virgo)
2
4
6
8
1
3
5
7
9
= 90.000 UPE
Produk Jadi
= 15.000 UPE
BDP
Total =105.000 UPE
Unit Produk Equivalen
Jumlah
UPE = unit
Barang
Jadi
BDP
+ Units X
%
BBB  90.000 + (30.000 x 100%)  = 120.000 UPE
BTKL
BOP
 90.000 + (30.000 x 50 %)  = 105.000 UPE
 90.000 + (30.000 x 50 %)  = 105.000 UPE
Laporan Harga Pokok Produksi
(CV Virgo)
Langkah 3:
Skedule Unit Produk Equivalen
(UPE)
Produk Equivalen
BB
BTK
BOP
120.000 unit
105.000 unit
105.000 unit
Laporan Harga Pokok Produksi
(CV Virgo)
Langkah 4:  Biaya per unit
Biaya
UPE
Biaya / UPE
BB Rp 32.400 120.000 Rp 0,27
BTK Rp 35.700 105.000 Rp 0,34
BOP Rp 33.600 105.000 Rp 0,32 +
Rp101.700
Rp 0,93
Laporan Harga Pokok Produksi
(CV Virgo)
langkah 5:  harga pokok produk
Produk Jadi
90.000 units x Rp 0,93 = Rp 83.700
BDP akhir periode:
BB 30.000 units x Rp 0,27 x 100%=Rp 8.100
BTK 30.000 units x Rp 0,34 x 50 % =Rp 5.100
BOP 30.000 units x Rp 0,32 x 50 % =Rp 4.800+
Rp 18.000 +
Total biaya pertanggungjawaban Rp 101.700
Harus sama dengan hasil
penghitungan langkah ke 2
Penggolongan dan pencatatan biaya produksi di dalam
metode Harga Pokok Proses:
1. Biaya Bahan
Di dalam metode harga pokok proses biaya bahan dibedakan atas:
a. Biaya Bahan Baku
b. Biaya Bahan Pembantu
Pencatatan yang berhubungan dengan biaya bahan adalah sbb:
Pada saat pembelian
Persediaan Bahan Baku
xxx
Persediaan Bahan Pembantu
xxx
Utang / Kas
xxx
Pada saat Pemakaian Bahan Baku
Barang dalam Proses- Biaya Bahan Baku
Persediaan Bahan Baku
xxx
xxx
Pada saat Pemakaian Bahan Pembantu
Barang dalam Proses- Biaya Bahan Pembantu xxx
Persediaan Bahan Pembantu
xxx
2. Biaya Tenaga Kerja
Di dalam metode harga pkok proses,biaya tenaga kerja meliputi biaya
tenaga ker ja langsung dan tidak langsung pembagian hanya dilakukan
apabila proses produksi melalui beberapa Departemen produksi.
Jurnal pencatatan Biaya tenaga kerja:
Barang dalam Proses-Biaya Tenaga kerja
Gaji dan Upah
xxx
xxx
3. Biaya Overhead Pabrik
Jurnal pada saat pencatatan BOP:
BOP Sesungguhnya
Berbagai jenis biaya
xxx
xxx
Jurnal pada saat pembebanan BOP:
Barang dalam Proses-BOP
BOP yang sesungguhnya
xxx
xxx
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
(Cost of Production Report)
1. Data Produksi:
Di dalam bagian ini dilaporkan jumlah (kuantitas) produksi yang di
proses, serta hasilnya sebagai berikut:
Persedian barang dalam proses awal
xxxx unit
Dimasukkan dalam proses
xxxx unit +
Jumlah produksi selesai (ditransfer)
xxxx unit
Persediaan barang dalam proses akhir xxxx unit +
xxxx unit
0
2. Data Biaya:
Di dalam ini dilaporkan: Jenis biaya, total dan biaya tiap satuan, baik
untuk tiap jenis maupun total, dalam bentuk sebagai berikut:
Jenis biaya
Biaya Total
Biaya persatuan
Biaya bahan baku
Rp xxx
Rp x
Biaya tenaga kerja
Rp xxx
Rp x
Biaya overhead
Rp xxx
Rp x
Total
Rp xxx
Rp x
Biaya per unit satuan dihitung berdasarkan : Total biaya dibagi
dengan total barang jadi berdasarkan satuan (unit) ekuivalen.
3. Perhitungan biaya:
Di dalam bagian ini dilaporkan perhitungan harga pokok produksi
selesai dan barang dalam proses akhir sebagai berikut:
Harga pokok barang jadi … unit @ Rp x
= Rp xxxx
Harga pokok barang dalam proses:
Biaya bahan baku
Rp x
Biaya tenaga kerja
Rp x
Biaya overhead
Rp x +/+
Rp xxxx .
Jumlah biaya produksi
Rp xxxx .
Contoh:
PT Indo Jaya sebuah perusahaan industri, memakai metode harga
pokok proses. Data-data produksi untuk bulan September 2005
zadalah sbb:
- Jumlah produksi yang dimasukkan dalam proses
6.000 unit
- Produksi yang selesai dan transfer ke gudang
4.000 unit
- Jumlah produksi masih dalam proses 30 September 2005
2.000 unit
(tingkat jadi Biaya bahan 100 %, Biaya koversi :60%)
Biaya-biaya produksi selama bulan September 2005:
Biaya Bahan Baku
Rp 240.000,Biaya tenaga Kerja
Rp 260.000,Biaya ovehead Pabrik
Rp 208.000,Diminta:
a. Laporan Harga Pokok produksi untuk bulan Septembe 2005
b. Jurnal untuk mencatat transaksi bulan September 2005
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
(Cost of Production Report)
1. Data Produksi:
Jumlah produksi yang dimasukkan dalam proses
6.000 unit
Jumlah produksi selesai dan ditransfer ke gudang 4.000 unit
Produk dalam proses akhir
2.000 unit +
(tingkat konversi bahan 100%; konversi 60%)
Jumlah
6.000 unit
0
2. Data Biaya
Di dalam ini dilaporkan: Jenis biaya, total dan biaya tiap satuan, baik
untuk tiap jenis maupun total, dalam bentuk sebagai beikut:
Jenis biaya
Biaya Total
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja
Biaya overhead
Total
Rp 240.000,Rp 260.000,Rp 208.000,Rp 708.000,-
Biaya persatuan
Rp
Rp
Rp
Rp
40,50,40
130,-
3. Perhitungan biaya.
Harga pokok produk selesai dan ditransfer ke gudang:
4.000 unit @ Rp 130,= Rp 520.000,Harga pokok produk dalam proses akhir bulan 2.000 unit:
Biaya bahan baku : 2.000 (100%) x Rp40)= Rp 80.000,Biaya tenaga kerja : 2.000 (60%)x Rp 50)= Rp 60.000,Biaya overhead
: 2.000 (60%)xRp 40) = Rp 48.000,- +/+
Rp188.000,Jumlah biaya produksi
Rp708.000,-
Perhitungan produk yang dihasilkan (berdasarkan satuan ekuivalen)
Jenis biaya
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Barang jadi
4.000 unit
4.000 unit
4.000 unit
Barang dalam proses
100%x2.000 unit= 2.000 unit
60%x2.000 unit = 1.200 unit
60%x2.000 unit = 1.200 unit
Total
6.000
5.200
5.200
Dengan demikian harga pokok produk per unit adalah sbb:
Biaya bahan baku
Rp 240.000,- : 6.000 unit = Rp 40,Biaya tenaga kerja
Rp 260.000,- : 5.200 unit = Rp 50,Biaya overhead pabrik
Rp 208.000,- : 5.200 unit = Rp 40,Harga pokok per unit produk jadi
= Rp 130,b.Jurnal
1. Barang dalam proses – BBB
Persediaan bahan baku
240.000,-
2. Barang dalam proses – BTK
Gaji dan Upah
260.000,-
3. Barang dalam proses – BOP
Berbagai biaya BOP
208.000,-
240.000,-
260.000,-
208.000,-
4. Persediaan Barang Jadi
Barang dalam Proses – BTK
Mencatat barang selesai (4.000 unit)
520.000,-
5. Persediaan barang dalam proses
Barang dalam Proses – BBB
Barang dalam Proses – BTK
Barang dalam Proses – BOP
Mencatat persediaan akhir
188.000,-
200.000,-
80.000,60.000,48.000,-
PT ABC mengolah produknya secara massa melalui satu
departemen produksi. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan
Oktober 2005 adalah sbb:
Biaya Bahan Baku
Rp 5.000.000,Biaya Bahan Penolong
7.500.000,Biaya Tenaga kerja
11.250.000,Biaya overhead pabrik
16.125.000,Total biaya produksi
Rp39.875.000,Jumlah produksi yang dihasilkan selama bulan Oktober 2005
adalah sbb:
Produk jadi
2.000 unit
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingklat penyelesaian
sebagai berikut:
500 unit
Biaya bahan baku: 100%, Biaya bahan penolong : 100%, Biaya
tenaga kerja : 50% dan Biaya overhead pabrik : 30%
Perhitungan biaya produksi per unit produk yang diproduksi dalam bulan
Oktober 2005 dilakukan dengan membagi tiap unsur biaya produksi ( BBB,
BBP,BTK dan BOP).
Unsur
Unit
Biaya Produksi
Biaya Produksi
Total Biaya
Ekuivalen
Per satuan
Biaya Bahan Baku
Biaya Bahan Penolong
Biaya Tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Total biaya produksi
Rp 5.000.000,7.500.000,11.250.000,16.125.000,Rp39.875.000,-
2.500
2.500
2.250
2.150
Rp 2.000,3.000,5.000,7.500,Rp 17.500
Perhitungan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang dan harga
pokok persediaan produk dalam proses akhir dihitung sbb:
Harga pokok produk jadi : 2.000 x Rp 17.500,-
Rp35.000.000,-
Harga pokok persediaan produk dalam proses: (500 unit)
Biaya Bahan Baku
Biaya Bahan Penolong
Biaya Tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
100% x 500 x Rp 2.000,- =Rp 1.000.000,100% x 500 x Rp 3.000,- =Rp 1.500.000,50% x 500 x Rp 5.000,- = Rp1.250.000,30% x 500 x Rp7.500,- = Rp 1.125.000,Rp 4.875.000,Jumlah biaya produksi bulan Oktober 2005
Rp 39.875.000,-
PT ABC
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
Bulan Oktober 2005
Data Produksi:
Dimasukkan dalam proses
2.500 unit
Jumlah produksi selesai dan ditransfer ke gudang 2.000 unit
Produk dalam proses akhir
500 unit +
Jumlah
2.500 unit
Data Biaya
Biaya yang dibebankan dalam bulan Oktober 2005
Total Biaya
Biaya Bahan Baku
Biaya Bahan Penolong
Biaya Tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Total biaya produksi
per unit
Rp 5.000.000,7.500.000,11.250.000,16.125.000,Rp39.875.000,-
Rp 2.000,3.000,5.000,7.500,Rp 17.500
Perhitungan biaya.
Harga pokok produk selesai dan ditransfer ke gudang:
2.000 unit @ Rp 17.500
= Rp 35.000.000,Harga pokok produk dalam proses akhir bulan 500 unit:
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Bahan Baku
Bahan Penolong
Tenaga kerja
overhead pabrik
=Rp 1.000.000,=Rp 1.500.000,= Rp1.250.000,= Rp 1.125.000,Rp 4.875.000,-
Jml biaya produksi yang dibebankan dalam bulan Oktober 2005
Rp 39.875.000,-
Contoh : Peroduk diolah melalui dua Departemen.
PT DEKA memiliki dua Departemen produksi. Departemen A dan
Departemen B untuk menghasilkan produknya. Data produksi dan biaya
kedua departemen tersebut dalam bulan April 2005 adalah sbb:
Departemen A
Dimasukkan dalam proses
35.000 unit
Produk selesai dan ditransfer ke B
30.000 unit
Produk selesai dan ditransfer ke gudang
Produk dalam proses akhir bulan
5.000 unit
Biaya yang dikeluarkan bulan April 2005:
Biaya bahan baku
Rp 70.000,Biaya tenaga kerja
155.000,Biaya overhead pabrik
248.000,Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir:
Biaya bahan baku
100%
Biaya konversi
20%
Departemen B
24.000 unit
6.000 unit
0
Rp270.000,405.000,50%
PT DEKA
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN A
Bulan April 2005
Data Produksi:
Dimasukkan dalam proses
35.000 unit
Jumlah produksi selesai dan ditransfer ke gudang 30.000 unit
Produk dalam proses akhir
5.000 unit
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 unit
Data Biaya
Biaya yang dibebankan Departemen A dalam bulan April 2005
Total Biaya
Biaya Bahan Baku
Rp 70.000,Biaya Tenaga kerja
155.000,Biaya overhead pabrik
248.000,Total biaya produksi Rp473.000,-
per unit
Rp 2,5.,8,Rp 15,-
Perhitungan biaya.
Harga pokok produk selesai dan ditransfer ke Departemen B
30.000 @ Rp15,- :
Rp 450.000,Harga pokok produk dalam proses akhir bulan 5000 unit:
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
=Rp 10.000,=Rp 5.000,= R 8.000,Rp 23.000,-
Jumlah biaya produksi yang dibebankan dalam bulan April 2005
Rp 473..000,-
Perhitungan biaya produksi per unit produk yang diproduksi oleh
Departemen A dalam bulan April 2005 dilakukan dengan membagi tiap
unsur biaya produksi yang dikeluarkan departemen A. dengan perhitungan
sbb:
-------------------------------------------------------------------------------------------Unsur
Unit
Biaya Produksi
Biaya Produksi
Total Biaya
Ekuivalen Per satuan
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Total biaya produksi
Rp 70.000,155.000,248.000,Rp473.000,-
35.000
31.000
31.000
Harga pokok produk selesai yang ditransfer
ke Departemen B: 30.000 x Rp 15,Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
BBB: 100% x 5.000 x Rp 2
Rp10.000,BTK: 20% x 5.000 x Rp 5
Rp 5.000,BOP: 20% x 5.000 x Rp 8
Rp 8.000,-
Rp 2,5,8,Rp 15,-
Rp 450.000,-
Rp 23.000,Jumlah biaya produksi Departemen A bulan April 2005 Rp 473.000,-
PT DEKA
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN B
Bulan April 2005
Data Produksi:
Diterima dari Departemen A
30.000 unit
Jumlah produksi selesai dan ditransfer ke gudang 24.000 unit
Produk dalam proses akhir
6.000 unit
Jumlah produk yang dihasilkan 30.000 unit
Data Biaya
Biaya Kumulatrif yang dibebankan Departemen B dalam bulan
April 2005:
Total Biaya
per unit
Harga pokok dari Departemen A (30.000 unit) Rp 450.000,- Rp 15.Biaya yang ditambahkan Departemen B
Biaya Tenaga kerja
270.000,10.,Biaya overhead pabrik
405.000,15,Jumlah biaya yang ditambahnkan Departemen B Rp675.000,- Rp 25,Total biaya kumulatif di Departemen B
Rp1.125.000,-
Rp40,-
Perhitungan biaya.
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Gudang
24.000 @ 40,Rp 960.000,Harga pokok produk dalam proses akhir bulan 6.000 unit:
Harga pokok dari Departemen A: 6.000 x Rp15 Rp90.000,Biaya Tenaga kerja
=Rp
30.000,Biaya overhead pabrik
= Rp
45.000,Rp 165.000,Jumlah biaya produksi kumulatif yang dibebankan
Departemen B bulan April 2005
Rp 1.125..000,-
Perhitungan biaya produksi per unit yang ditambahkan oleh Departemen B
dalam bulan April 2005 dilakukan dengan membagi tiap unsur biaya
produksi (biaya tenaga kerja dan overhead pabrik) yang dikeluarkan oleh
Departemen B, dengan perhitungan sbb:
-------------------------------------------------------------------------------------------Unsur
Unit
Biaya Produksi
Biaya Produksi
Total Biaya
Ekuivalen
Per satuan
Biaya Tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Total biaya produksi
Rp 270.000,405.000,Rp 675.000,-
27.000
27.000
Rp 10,15,Rp 25,-
Harga pokok produk selesai yang ditransfer Departemen B ke gudang
Harga pokok dari Departemen A : 24.000 x Rp 15,Rp 360.000,Biaya yang ditambahkan pada Departemen B (24.000 x 40) Rp 600.000,Total harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang
Rp960.000,Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan:
Harga pokok dari Deparrtemen A: 6.000 xRp15,- Rp 90.000,Biaya yang ditambahkan pada Departemen B:
BTK: 50% x 6.000 x Rp 10
Rp 30.000,BOP: 50% x 6.000 x Rp 15
Rp 45.000,Rp 75.000,Total harga pokok persediaan produk dalam proses Departemen B
Rp 165.000,Jumlah biaya produksi kumulatif Departemen B bulan April 2005
Rp 1.125.000,-