manajemen kinerja bsc

Download Report

Transcript manajemen kinerja bsc

BALANCE
SCORE CARD
penilaian kinerja organisasi
STIE Putra Bangsa Kebumen
Mata Kuliah Manajemen Kinerja
Siti Nur Azizah, SE, MM
Definisi
• Balanced Scorecard merupakan konsep
manajemen yang diperkenalkan Robert
Kaplan tahun 1992, sebagai
perkembangan dari konsep pengukuran
kinerja (performance measurement) yang
mengukur perusahaan
Pendekatan tersebut berdasarkan
empat perspektif yaitu
a. keuangan
b. pelanggan
c. proses bisnis internal
d. pembelajaran dan pertumbuhan
 Balanced scorecard terdiri dari dua kata yaitu
balanced dan scorecard. Scorecard artinya
kartu skor, maksudnya adalah kartu skor yang
akan digunakan untuk merencanakan skor yang
diwujudkan di masa yang akan datang.
Sedangkan balanced artinya berimbang,
maksudnya adalah untuk mengukur kinerja
seseorang atau organisasi diukur secara
berimbang dari dua perspektif yaitu keuangan
dan non keuangan, jangka pendek dan jangka
panjang, intern dan ekstern (Mulyadi, 2005).
 Balanced scorecard terdiri dari dua kata
yaitu balanced dan scorecard. Scorecard
artinya kartu skor, maksudnya adalah kartu
skor yang akan digunakan untuk
merencanakan skor yang diwujudkan di
masa yang akan datang. Sedangkan
balanced artinya berimbang, maksudnya
adalah untuk mengukur kinerja seseorang
atau organisasi diukur secara berimbang
dari dua perspektif yaitu keuangan dan non
keuangan, jangka pendek dan jangka
panjang, intern dan ekstern (Mulyadi, 2005).
Empat proses membuat BSC
1.
Menterjemahkan visi, misi dan strategi
perusahaan.
2.
Mengkomunisasikan dan mengaitkan
berbagai tujuan dan ukuran strategis
balanced scorecard.
3.
Merencanakan, menetapkan sasaran,
menyelaraskan berbagai inisiatif rencana
bisnis.
4.
Meningkatkan Umpan Balik dan
pembelajaran strategis
Empat perspektif BSC
1. Perspektif Keuangan (Financial
Perspective)
Balanced scorecard menggunakan tolok
ukur kinerja keuangan, seperti laba bersih
dan ROI (Return On Investment), karena
tolok ukur tersebut secara umum
digunakan dalam organisasi yang mencari
keuntungan atau provit
2. Perspektif Pelanggan (Customer
Perspective)
Kepuasan pelanggan (customer
satisfaction)
Retensi pelanggan (customer retention)
Pangsa pasar (market share)
Pelanggan yang profitable
3.
Perspektif Proses Bisnis Internal
(Internal Business Process Perspective)
Terdapat hubungan sebab akibat antara
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
dengan perspektif bisnis internal dan
proses produksi. Karyawan yang
melakukan pekerjaan merupakan sumber
ide baru yang terbaik untuk proses usaha
yang lebih baik
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn
and Growth / Infrastucture Perspective)
Untuk tujuan insentif, perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan berfokus pada kemampuan manusia. Manajer
bertanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan
karyawan. Tolok ukur konci untuk menilai kinerja manajer
adalah kepuasan karyawan, retensi karyawan, dan
produktivitas karyawan. Kepuasan karyawan mengakui
bahwa moral karyawan adalah penting untuk memperbaiki
produktivitas, mutu, kepuasan pelanggan, dan ketanggapan
terhadap situasi. Manajer dapat mengukur kepuasan
dengan mengirim survei, mewawancara karyawan,
mengamati karyawan pada saat bekerja.
 4.
KJKS BMT UMAT
SEJAHTERA
)
LANDASAN
1. Idiil
: Pancasila
2. Struktural : UUD Tahun 1945
3. Operasional:
Pasal 33 UUD Tahun 1945
Fatwa DSN MUI
4. Hukum
:
UU No.25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian
UU No.17 Tahun 2012 tentang
Perkoperasian
VISI
• Menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah
yang mandiri, konsisten terhadap
ketentuan syariah, memberi manfaat dan
mampu meningkatkan status sosial
ekonomi masyarakat di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
MISI
 Membentuk lembaga ekonomi (KJKS) yang dikelola dengan
system syariah dengan murni dan konsisten
 Mewujudkan KJKS sebagai media dakwah dalam penguatan
ekonomi syariah
 Mengupayakan sikap mandiri, berdaya juang dan tidak
terlalu tergantung pada pihak lain
 Menumbuhkan kreatifitas, inovatif dan sanggup mengatasi
tantangan yang dihadapi
 Senantiasa bertindak dengan prinsip profesional, amanah
dan adil
 Lebih mengutamakan aspek manfaat jangka panjang dari
pada keuntungan sesaat
 Mewujudkan lembaga yang bisa sebagai tumpuan
masyarakat dalam bidang simpanan dan pembiayaan
TUJUAN
 Terwujudkan tatanan ekonomi masyarakat sesuai
dengan ketentuan syariah
 Terwujudkan lembaga ekonomi syariah (KJKS) yang
mandiri, memberi rasa aman bagi masyarakat untuk
menyimpan dananya maupun mempunyai nilai
manfaat bagi masyarakat dalam hal penyediaan
pembiayaan, khususnya masyarakat yang belum
mampu mengakses ke lembaga keuangan lain
 Mampu membentengi sirkulasi keuangan supaya
dana masyarakat tidak terkonsentrasi ke pusat
 Mampu menjadi counter efeks dari sistem ekonomi
kapitalis & matrialis
ASUMSI PERTUMBUHAN SDM:
 Pertumbuhan asset 600 juta= tambah 1 SDM
(2014) tiap tahun naik 100 juta = tambah 1 SDM
 Pertumbuhan kantor,diimbangi pertumbuhan 10
SDM/kantor
 Pembagian SDM per kantor (marketing :
6,operasional :2,SPI :1,manager : 1)
 Pelatihan kompetensi 30% per tahun dari SDM
yang ada.
 Jenjang pendidikan prosentase =
S2;2,5%,S1:12,5%,D3:15%,SLTA/SMK:70% (dari
total SDM)
Secara Umum :
• Sosialisasi visi misi perusahaan
• Sosialisasi program kerja perusahaan
Tujuan : Agar karyawan mengetahui
tujuan akhir dari perusahaan
Upaya untuk memacu
semangat/kinerja Marketing di
Pembiayaan:
 Pemberian Job description yang jelas untuk
masing- masing individu dan team.
 Pemberian kompensasi yang layak dan
tunjangan- tunjangan untuk kenyamanan kerja
marketing
 Sosialisasi target capaian angka setiap awal
bulan baik individu ataupun team
 Pemberian bonus individu ataupun team,jika
target goal
 Jam kerja khusus
 Pemberian punishment untuk yang tidak goal
• Catatan: target yang diberikan
marketing haruslah jelas untuk
masing- masing individu maupun
team.karena sangat mempengaruhi
kerja marketing. Selain itu corporate
culture harus tetap dijaga oleh semua
karyawan di lapangan.
MATRIKS BSC
Perspektif
Peta
Bobot
Strategi(Str Perspektif
ategy Map)
1
Finansial
2
Hasil RAK
Anggota
pendiri 2013
penilaian
kesehatan
koperasi
Pelanggan Pelanggan
puas dengan
layanan
yang
diberikan
3
Sasaran Indikator Rencana
Target Realisasi Skor
Strategi Kinerja( Tindak (Action
(R/TxB)
KPI)
Plan)
4
5
6
10%Kesehatan Modal
Himbauan
permodala Tercapai kepada anggota
n
10%
7
100%
10%Kualitas Aktiva
Pembiayaan
Aktiva
Produktif yang kompetitif
Produktif
dengan pesaing
10%Terpenuhin Likuiditas Menjaga
ya
20%
kestabilan
permintaan
likuiditas
anggota
10%Anggota SHU
Efisiensi
pendiri
tercapai
188juta
20%semua
Tidak
monitoring &
anggota
Terjadi evaluasi
terlayani Complain
dengan
t
cepat
8
9
70%
7
100%
97%
9.7
100%
94%
9.4
100%
106%
10
80%
70%
17.5
Perspektif
1
Peta
Bobot
Strategi(Str Perspektif
ategy Map)
2
3
Sasaran Indikator
Rencana
Target Realisasi Skor
Strategi Kinerja( Tindak (Action
(R/TxB)
KPI)
Plan)
4
5
6
Internal
Fasilitas
Lengkap
10%Kenyaman ruang
an anggota tunggu
yang
nyaman
Proses
Sertifikasi
LSP
Koperasi
10%Standarisas SDM
pelatihan &
i SDM
Kompeten ujian LSP
L&G
Kualitas
Layanan
10%Layanan
cepat
waktu
layanan
pelaksanaan
layanan
10%Online
antar
cabang
data
akurat
penggantian
software
BSC
100%
pengadaan &
pemeliharaan
7
8
9
90%
80%
8.8
40%
30%
7.5
15 menit 15 menit
50%
40%
10
8
87.9
DASHBOARD
RED
Score: 87.90
YELLOW
50 75 GREEN
100
ACTIONS PLAN
No.
Kegiatan
1
Perekrutan SDM
2
Pembangunan /
perbaikan Kantor
3
Melengkapi / mera
wat fasilitas
4
Implementasi IMS
5
Pelatihan SDM
6
Pelaksanaan
Pelayanan
7
Menyiapkan IT
baru
Triwulan I
Triwulan II
xxxxxxxxx
Triwulan
III
xxxxxxxxx
Triwulan IV
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
REKOMENDASI KEBIJAKAN ORGANISASI
1.
2.
3.
4.
Perlu Meningkatkan permodalan lembaga guna
memebuhi standar penilaian kesehatan
Perlu meningkatkan kompetensi SDM, guna
menghadapi persaingan yang terus meningkat.
Perlu menerapkan Standar Pelayanan Minimal
dalam pelayanan terhadap anggota.
Perlu meningkatkan IT,guna mempercepat
pelayanan.