Manajemen Proyek Perangkat Lunak Pertemuan 3
Download
Report
Transcript Manajemen Proyek Perangkat Lunak Pertemuan 3
I. Joko Dewanto
Mahasiswa mampu menjelaskan manajemen proyek
Mahasiswa mampu menjelaskan tahap perencanan
proyek
Mahasiswa mampu membuat Rencana Induk Proyek
Deskripsi Proyek
Mahasiswa mampu menjelaskan Manajemen dan
Organisasi
Mahasiswa mampu menggunakan Alat-alat
perencanaan proyek
Hal penting dalam manajemen proyek adalah :
Ketepatan memilih bentuk organisasi (tim)
Memilih manajer proyek yang tepat
Aktifitas integrasi dan koordinasi yang baik
Diluar hal tersebut perlukan
Apa yang akan dikerjakan ?
Bagaimana pengendaliannya ?
Perencanaan dan pengendalian :
Sebelum proyek mulai
Selama proyek berlangsung
Koreksi pada saat terjadi perbedaan antara rencana dan
pelaksanaan
Ditujukan untuk mengurangi ketidakpastian tentang
apa yang akan dihasilkan dari pengerjaan proyek
Aktifitas ini dikerjakan setelah proyek ditanda tangani
Penentuan tujuan proyek dan kebutuhan-kebutuhannya.
Dalam hal ini perlu ditentukan hasil akhir proyek, waktu,
biaya dan performasi yang ditargetkan.
Pekerjaan-pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk
mencapai tujuan proyek harus diuraikan dan didaftar.
Organisasi proyek dirancang untuk menentukan
departemen-departemen yang ada, subkontraktor yang
diperlukan dan manajer-manajer yang bertanggungjawab
terhadap aktifitas pekerjaan yang ada.
Jadwal untuk setiap aktifitas pekerjaan dibuat yang
memperlihatkan waktu tiap aktifitas, batas selesai dan
milestone.
Sebuah rencana anggaran dan sumberdaya yang
dibutuhkan. Rencana ini akan memberikan informasi
mengenai jumlah sumberdaya dan waktu untuk setiap
aktifitas pekerjaan.
Ramalan mengenai waktu, biaya dan perfomansi
penyelesaian proyek.
Tujuan pembuatan rencana adalah :
Untuk memberikan petunjuk kepada manajer dan tim
proyek selama siklus hidup proyek;
Untuk memberitahukan mengenai sumberdaya apa
yang diperlukan, kapan dan berapa besar biaya yang
dikelurkan, dan
Memungkinkan mereka mengukur kemajuan yang telah
dibuat dan keterlambatan yang terjadi, selanjutnya apa
yang dilakukan untuk mengejar ketertinggalan itu.
Terdapat kemiripan dengan proposal proyek, harus
lebih detail dan luas, ditujukan untuk kepentingan
anggota tim proyek (internal).
Deskripsi proyek
Manajemen dan Organisasi
Bagian Teknis
Alat-alat Perencanaan
Deskripsi singkat mengenai asal-usul dan latar
belakang lahirnya proyek. Termasuk disini penjelasan
singkat tentang proyek, tujuan, kebutuhan, kendala,
masalah yang ada (dan bagaimana akan diatasi),
jadwal induk yang memperlihatkan kejadian dan
milestone yang ada.
Ringkasan mengenai organisasi dan personel yang
dibutuhkan. Isinya meliputi :
Manajemen proyek dan organisasi. Detail mengenai
bagaimana proyek akan dikelola dan diidenfikasi
mengenai personel kunci dan hubungan kewenangan
yang ada
Kebutuhan orang. Estimasi kebutuhan orang berikut
ketrampilan, kepakaran dan cara penempatan serta
rekruitingnya
Training dan pengembangan. Ringkasan mengenai
pengembangan eksekutif dan training personel yang
perlu diberikan untuk mendukung proyek
Ringkasan mengenai aktifitas utama proyek, waktu dan
biaya. Termasuk dalam bagian MI adalah :
Rincian pekerjaan (statement of work). Pekerjaan yang ada
diuraikan.
Jadwal proyek. Jadwal proyek berhubungan dengan kejadian,
termasuk milestone, jaringan kerja proyek, diagram
CPM/PERT
Anggaran dan dukungan keuangan. Estimasi mengenai
pengeluaran, kapan waktunya, untuk biaya tenaga kerja,
bahan dan fasilitas
Testing. Daftar semua yang perlu diuji, termasuk prosedur,
waktu dan orang yang bertanggungjawab.
Dokumentasi. Dokumen-dokumen yang akan dihasilkan dan
bagaimana dokumen akan diorganisasikan dan disimpan
Implementasi. Bahan dan petunjuk mengenai
bagaimana pelanggan menjalankan hasil proyek
Rencana peninjauan pekerjaan. Prosedur mengenai
peninjauan pekerjaan secara periodik, catatan yang
perlu ditinjau, kapan, oleh siapa dan menurut standar
apa
Justifikasi ekonomi. Ringkasan alternatif yang
mungkin dalam mencapai tujuan proyek
memperlihatkan trade off antara biaya dan jadwal
Banyak metoda yang digunakan dalam perencanaan
antara lain :
Work Breakdown Structure (WBS) – untuk menentukan
pekerjaan –pekerjaan yang ada dalam proyek
Matriks tanggungjawab – untuk menentukan organisasi
proyek, orang-orang kunci dan tanggungjawabnya.
Gantt Charts – digunakan untuk menunjukkan jadwal
induk proyek, dan jadwal pekerjaan secara detail
Jaringan kerja (Network) – untuk memperlihatkan
urutan pekerjaan, kapan dimulai, kapan selesai, kapan
proyek secara keseluruhan selesai.
Manajer -> Right Decision
Right Decision -> Experience
Experience -> Wrong Decision
MP -> Keahlian memperkirakan
Kompleksitas Proyek -> Indeks Function Point
Struktur data internal
Data eksternal
Jumlah input pemakai
Jumlah output pemakai
Jumlah proses user
Transformasi
Transisi
Resiko
Pilihan dalam estimasi :
Menunda estimasi sampai akhir proyek
Mendasarkan pada proyek yang mirip
Menggunakan teknik dekomposisi
Model empiris
Untuk proyek dalam skala besar diperlukan metode
untuk menentukan elemen-elemen proyek dalam
bagian yang lebih detail
Dapat diketahui keterkaitan antara aktifitas, urutan
waktu dan personilnya
Work Breakdown Structure (WBS)
Contoh : WBS1, WBS2, WBS3
Manfaat dari WBS :
Dalam tahap analisis WBS dapat digunakan untuk
memastikan akurasi dan kelengkapan dari semua
personil proyek
Dijadikan sebagai besar penganggaran dan penjadwalan
Sebagai alat kontrol pelaksanaan proyek
Pada kondisi minimum rencana proyek harus mampu
menjawab :
What is to be done ?
When should it be done ?
Who should do it ?
Functional Requirements
A functional requirement is one that the prdouct must
have to provide the capability needed by ultimate user.
Actually, functional reqirements are the fundamenta
basis for the product in the first place.
If product does not provide a function, do a job, or
complete a task, then the need for it goes away.l
Non Functional Requirements
A nonfunctional requirement is a quality or property
that the product must have
Sometimes this type of requirement is critical to the
product’s success, but often it simply enhances the
product’s looks or identifies the product as something
unique to the organization.
Writing Requirement
Written requirements are expected when the customer
is external to the organization
Describes the work – Describe all the work to be
done as completely, clearly, and concisely as possible
Do not dictate how do the work – Write a functional
description of the desired product or service when
possible
Clearly differentiate requirements – Describe only
one requirement per requirement statement.
Avoid ambiquos statements and words – Avoid
words or phrases that do not have exact meanings.
Repeat the statement of requirements for clarity and
legality – If requirements are embedded in other
documents attached to the contract, repeat them in the
statement of work (SOW) or include them by reference.
Include illustrations, tables, charts, and diagrams –
Include anything in the SOW that aids in understanding
the requirements
Flow down requirements – Pass on my reqirements from
prime contracts to subcontract. Requirements imposed on
the prime provider by the customer must be included om
tje vendor’s SOW for the vendor area of work responsibility
Always have the statement of work reviewed/critiqued
by others – A review by an objective reader will reveal how
clearly the SOW is written.
Jelaskan fungsi manajemen tradisional dan
manajemen proyek ?
Apa ciri-ciri proyek ? Jelaskan !
Mengapa perlu manajemen proyek ? Jelaskan !
Berisi apakah RFP dan proposal proyek ? Jelaskan !
Apakah yang dimaksud dengan Siklus Hidup Proyek ?
Jelaskan !
Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe organisasi proyek
Siapa sajakah yang terlibat dalam tim proyek ?
Jelaskan !