Transcript Infeksi Virus

D.III. KEBIDANAN
Mikro Akbid Indonesia
1
Ukuran kecil 10-300 nm
Bakteri 1000 nm
Eritrosit 7500 nm
Genom : DNA dan RNA
Metabolisme tidak terjadi di luar sel
Tidak tumbuh pada media
living cell
STRUKTUR
 PROTEIN Coat (kapsid) : - proteksi genom
- anti genic
Pemb. Ab
 Virion : partikel virus
 Kapsomer : unit structural protein
 Asam nukleat
 Envelop : tdr lipoprotein
Mikro Akbid Indonesia
3
BENTUK VIRUS
 KUBIC
 HELIK
 KOMPLEK
Mikro Akbid Indonesia
4
KULTIVASI
 Tissue culture : - sel dari man/binatang
- sel hidup/ metabolisme
- support replikasi
 Chik embryo
 Lab. animal
Mikro Akbid Indonesia
5
Efek virus terhadap sel
 Cell darah CPE
 Cell transformation
perubahan sel (kanker)
 Latent infection hidup dalam sel tanpa
efek fungsi
Mikro Akbid Indonesia
6
Family
Viruses
Diseases
Poxviruses
Variola, molluscum
Smallpox, molluscum
contagiosum
Herpesviruses
Herpes simplex,
Varicella-zoster,
Cytomegalovirus,
EB virus, HHV-6
Herpes, Chikckenpox,
Shingles, infectious
mononusleosis
Adenoviruses
Adenoviruses
Sore throat, conjunctivitis
Hepadnavirus
Hepatitis B
Hepatitis
Papovaviruses
Papilloma, polyoma, SV40
Warts,
Progressive multifocal
Leucoencephalopathy
Parvoviruses
B19
Erythema infectiosum,
Haemolytic crises
DNA
Mikro Akbid Indonesia
7
Orthomyxoviruse Influenza
s
Parainfluenza, Respiratory sycytial,
Paramyxoviruses Measles, mumps
Rabies
Influenza
Respiratory infection, measles,
mumps
Rabies
Rhabdoviruses
Picornavirus
Togaviruses
Enteroviruses, rhinoviruses, hepatitis Meningtis, paralysis, colds,
A
hepatitis
Alphaviruses, rubiviruses
Encephalitis,
febrile disease, rubella
Encephalitis, febrile disease
Flaviruses
Flaviruses
Encephalitis, febrile disease
Bunyaviruses
Bunyaviruses, Hantaan virus
Gastroenteritis
Reoviruses
Rotavirus
Meningitis, febrile disease
Arenaviruses
Retroviruses
Lymphocytic, choriomeningitis,
lassa virus
HTLV I,
II Akbid Indonesia
Mikro
T-cell leukaemia-lymphoma,
AIDS
8
Efek chemical & physical
Heat : inaktif 56 oC 30 menit ; 100 oC bbrp detik
Cold : stabil pada -40 oC sd -70 oC
inaktif : freezing and thawing
Ultraviolet dan ether : virus envelop
inaktivasi
envelop
resisten
Inaktivasi : formaldehid, chlorine, iodine, H2O2
Phenol : relatif resisten
Mikro Akbid Indonesia
9
Dx. Lab infeksi virus
 Serologi : demonstration of antibody
Detection of IgM ELISA dan IF
Rising titre
( tes digunakan : ELISA, RIA, CFT, HI )
 Isolasi virus : tissue culture, chik embr, animal
 Direct Demonst. Of Virus
Dari lesi, cairan, tissue, ekskresi secara :

Serologi ; MoAb
 Mikroskop electron
 Probe : genom virus dg hidrolisa
PCR
Mikro Akbid Indonesia
10
Virus disease
Entry : inhalasi, ingesti, abrasi kulit, gigitan
serangga
Invasif : penyebaran keberbagai organ & Jar.
CPE
lesi dan disfungsi
Respon hospes thd inf. Virus
Non spesifik : kulit utuh
sal. Nafas : mucus dr epitel
sal cerna : asam lambung
bile-lisis envelop virus
sal kencing
conjunctiva : air mata
fagositosis
Spesifik : humoral eliminasi virus
selular
eliminasi sel diinfeksikan virus
Mikro Akbid Indonesia
11
Respon spesifik inf virus
 Humoral
 Seluler
antibodi - imunoglobulin
- dihasilkan sel plasma
- struktur Y shape
- eliminasi virus
eliminasi sel menginfeksi virus
Mikro Akbid Indonesia
12
Anti virus
Diseases
Antivirus
Herpes simplex
Acylorofil, Idoxuridine, Vidarabine
Varicella-zoster
Acylorofil, Idoxuridine, Vidarabine
Cytomegalovirus
Ganciclovir
AIDS
Zidovudine
Respiratory SV
Ribavirin
Influenza
amantadine
Mikro Akbid Indonesia
13
Acyclovir :
non toxic terhadap virus
menghambat relp virus (sintesa DNA)
side effect : rash, gangguan GI, ganguan ginjal
Idoxuridine : menghambat sintesaDNA virus
side effect : depresi BM
Vidarabine : menghambat sintesaDNA virus
side efek : depresi BM
Ganciclovir : side effect – netropenia, trombosito-penia,
demam, rash, TFH abnormal, gangguan fungsi ginjal
Zidovudine : menghambat aktv. enzim “reverse transcriptase” dan
repllikasi
side effect : anemia, depresi BM, netropenia, gangguan
ginjal dan hati
Ribavirin : menghambat replikasi asam nukleat
side effect : retikulositosis, depresi respirasi
Amantadine : block penetrasi virus terhadap sel
side effect : insomnia, nervousness, lelah
Mikro Akbid Indonesia
14
Growth cycle
1.
2.
3.
ADSORBSI
a.
Adanya reseptor spesifik pd membrane
b.
Pada suhu 37 oC, dapat juga 4 oC (slow)
c.
Enhanced Mg/Ca
ENTRY
a.
Invaginasi membrane sel t.u. Virus bulat
b.
Fusi envelop virus dengan membran sel
UNCOATING
a.
b.
4.
5.
6.
Mengeluarkan genom/asam nukleat
Enzim sel – membuka protein coat
TRANSKRIPSI
SINTESA KOMPONEN
ASSEMBLY
Genom virus akan membentuk partikel virus baru,
terjadi pada inti sel, sitoplasma, membrane
7.
RELEASE
Rupture – sel membrane
Mikro Akbid Indonesia
15
Ada 4 serotipe : DEN1, DEN2 , DEN3 , DEN4
Manifestasi :
• Asimtomatik
• Demam tidak terdiferensiasi, DD, DBD
• DSS  paling banyak DEN3
Diagnosis :
• Masa inkubasi 4-6 hari ( 3-14)
• Gejala tidak khas : nyeri kepala, nyeri tulang
belakang, lelah.
Demam Dengue .
• Demam akut 2-7 hari, ditandai dengan 2
atau
lebih manifestasi klinik sbb :
• Nyeri kepala
• Ruam kulit
• Manifestasi perdarahan ( RL + )
• Leucopenia
Mikro Akbid Indonesia
17
Demam Berdarah Dengue .
Infeksi dengue dengan kecenderungan
perdarahan disertai satu / lebih manifestasi
sbb :
• RL +
• Ptekiae , Ekimosis
• Perdarahan mukosa (eppistaksis /gusi)
• Hematemesis atau melena
• Trombositopenia < 100.000 / uL
• Hematokrit (> 20 %)  kebocoran
plasma
Mikro Akbid Indonesia
18
Sindrom Syok Dengue
• Disertai kegagalan sirkulasi , nadi cepat
dan
lemah
• Tekanan darah < 20 mmHg
• Kulit dingin dan lembab
• Gelisah
Mikro Akbid Indonesia
19
PERJALANAN PENYAKIT
 SULIT DIRAMAL
 UMUMNYA PASIEN MENGALAMI FASE DEMAM 2-
7 HARI DIIKUTI FASE KRITIS 2-3 HARI SAMPAI
TIDAK DEMAM.
 FASE KRITIS PUNYA RESIKO DBD / SSD
Mikro Akbid Indonesia
20
TERAPI
 TIDAK SPESIFIK
 PEMELIHARAAN CAIRAN SIRKULASI
 MENCEGAH DEHIDRASI DAN
HEMOKONSENTRASI
 FASE DEMAM :
- KOMPRES HANGAT
- LARUTAN ORALIT, SUSU DAN JUS BUAH
- PARASETAMOL
 FASE KRITIS :
- HARI KE 3-5 PASIEN TIDAK MAKAN DAN MINUM
- SYOK  OKSIGEN
Mikro Akbid Indonesia
21
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• LEUKOPENI DAN LIMFOSITOSIS RELATIF
• TROMBOSITOPENIA  INDIKASI MEMASUKI
FASE KRITIS
• HEMATOKRIT 10-20 %  MASUK FASE KRITIS
• HT MERUPAKAN TANDA ADANYA PERDARAHAN
Mikro Akbid Indonesia
22
PARAMETER LABORATORIUM
• LEKOSIT AWAL  NORMAL, PADA FASE AKHIR
•
•
•
•
•
•
•
LPB > 15 %  SYOK
TROMBOSITOPENIA
KEBOCORAN PLASMA
HIPOPROTEINEMIA  KEBOCORAN PLASMA
SGOT DAN SGPT
ISOLASI VIRUS SAAT VIREMIA (3-5 HARI)
IgM TERDETEKSI , HILANG SETELAH 60-90 HARI
IgG PD INFEKSI PRIMER PD H14, PADA INFEKSI
SEKUNDER H2
Mikro Akbid Indonesia
23
INDIKASI PEMBERIAN KOMPONEN DARAH
 FRESH FROZEN PLASMA  PERDARAHAN
BERAT/NYATA & APTT > 1,5 KALI NORMAL.
 TROMBOSIT : BILA ADA PERDARAHAN
NYATA/BERAT.
 KRIOPRESIPITAT : BILA FIBRINOGEN DIBAWAH
100 MG/DL.
Mikro Akbid Indonesia
24
KURVA SUHU
FASE DEMAM FASE KRITIS
Mikro Akbid Indonesia
FASE PENYEMBUHAN
25
HIV
 MENGINFEKSI 56 JUTA  20 JUTA MENINGGAL
 DARI HOMOSEKSUAL
 AID  IMUNOSUPRESI MENONJOL :
 INFEKSI OPORTUNISTIK
 KEGANASAN
 DEGENERASI SSP
Mikro Akbid Indonesia
26
STRUKTUR
 2 PROTEIN ENVELOP : gp 120 dan gp 41
 3 genom utama : gag, pol, evp
 Gen lain :
 gen tat : transkripsi
 gen rev : mengontrol pelepasan virus
 gen vif : infektifitas partikel
 gen vpr : produksi virus
 gen vpu : menurunkan fungsi CD4
 gen nef : replikasi virus
Mikro Akbid Indonesia
27
PATOGENESIS HIV
 CD4  TARGET UTAMA HIV
 AKIBAT  DEIFISIENSI SEL Th
 GANGGUAN PRODUKSI IL-2
 MENURUNKAN INTERFERON GAMMA
 MENURUNKAN BCGF
 Tc, NK TIDAK BERFUNGSI BAIK.
 MUTASI  MENGHINDARI ELIMINASI SISTEM
IMUN
 INFEKSI LATEN  KRONIK
 GANGGUAN KUANTITAS DAN KUALITAS Th.
Mikro Akbid Indonesia
28
INFEKSI
 SINDROM RETROVIRUS AKUT 2-3 MINGGU
 SEROKONVERSI (PEMULIHAN) 2-3 MINGGU
 INFEKSI KRONIK 2-3 MINGGU
 AIDS (RATA-RATA 8 TAHUN)
 KEMATIAN 1-3 TAHUN BERIKUTNYA
Mikro Akbid Indonesia
29
STADIUM KLINIS
STD 3
STD 2
STD 1
- TANPA GEJALA
- KEHILANGAN
BB < 10 %
- ISPA
BERULANG
LIMFADENOFAT
- INFEKSI
I
JAMUR
Mikro Akbid Indonesia
STD4
- KEHILANGAN BB - PNEUMONIAE
10%
DISEBABKAN
- DIARE KRONIK
PNEUMOCYSTIS
TDK JELAS
CARINI
- KANDIBIASIS
- MIKOSIS
ORAL
DISEMINATA
- INFEKSI
- KANDIDIASIS
BAKTERI BERAT
LIMFOMA
(PNEUMONIAE)
- TB
- TB PARU DALAM EXTRAPULMONA
TAHUN
RY
TERAKHIR
30
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 DETEKSI ANTIBODY
 DETEKSI ANTIGEN  p 24
 PEMERIKSAAN CD 4  FLOWCYTOMETRI
- NORMAL 800-1059 / MM
- CD 4 < 200  RESIKO TINGGI PNEUMOCYSTIS
- CD 4 < 100  RESIKO TINGGI INFEKSI CMV.
Mikro Akbid Indonesia
31
VIRUS HEPATITIS
 ORAGN TARGET  LIVER
 KOMPLIKASI BERBAGAI VIRUS
 YELLOW FEVER , CYTOMEGALOVIRUS
 JOUNDICE ( HIPERBILIRUBIN, DARK URINE, PALE
STOOL)
 ANOREKSIA, NAUSEA, MALAISE
Mikro Akbid Indonesia
32
MACAM-MACAM VIRUS HEPATITIS
 HEPATITIS A
 HEPATITIS B
 HEPATITIS C
 HEPATITIS D
Mikro Akbid Indonesia
33
GENOM DAN PENULARAN
A
B
C
D
E
GENOM
RNA
DNA
RNA
RNA
-
TRANSMIS
I
FECAL –
ORAL,
FOOD
SEX, BLOOD
,
CONGENITA
L
BLOOD
idem B
WATER
Mikro Akbid Indonesia
34
HEPATITIS
A
 MASA INKUBASI 4 MINGGU
 INSIDEN PADA ANAK-ANAK 5-15 TAHUN
 FATALITY RATE 0,1 %
 LEBIH RINGAN DARI HBV
 VIRUS LAMBUNG BLOOD  LIVER
 EKSRESI FESES 2 MINGGU SEBELUM JAUNDICE
 ANTIBODI PADA SAAT ONSET JAUNDICE
 VIREMIA INFEKSIUS, TIDAK SEBAGAI SUMBER
INFEKSI
Mikro Akbid Indonesia
35
HEPATITIS A
VIROLOGI
 PICORNAVIRUS , 27 nm SFERIK, RNA-SS
 TAHAN PANAS  60 Oc SELAMA 30 MENIT
 TUMBUH LAMBAT PADA TISSUE CULTURE
DIAGNOSIS :
 SEROLOGI : IgM
 MIKROSKOP ELEKTRON  VIRUS FESES
IMUNISASI :
 IMUNITAS TAHAN 4-6 BULAN
 DIGUNAKAN UNTUK TRAVELING-ENDEMIC
Mikro Akbid Indonesia
36
HEVATITIS B
 MASA INKUBASI 2-5 BULAN
 GEJALA KLINIK LEBIH BERAT DARI HAV
 VIRUS DITEMUKAN DALAM DARAH PADA SAAT
AKUT
 EPIDEMIOLOGI :
- Post transfusi
- Yellow fever vaksin
- Jarum suntik, drug abuse
- Seksual dan homoseksual
- Alat dialisa
- Tatto dan akupuncture
Mikro Akbid Indonesia
37
HEPATITIS B
VIROLOGI :
 HEPADNAVIRUS, 42 nm SFERIK , DNA-DS
STRUKTUR ANTIGEN : HBsAg, HBcAg,HBeAg
 DIAGNOSIS : DETEKSI ANTIGEN DG ELISA
 VAKSIN  RESIKO TINGGI
Mikro Akbid Indonesia
38
HEPATITIS C
 MASA INKUBASI 6-8 MINGGU
 1 5 KASUS  TRANSFUSI DARAH
 ANTIBODI DIDETEKSI 6 BLN SETELAH JAUNDICE
 Ca HEPAR  30-65 % ANTIBODI TERHADAP HCV
 VIRUS FLAVIVIRUS, RNA – SS
 TIDAK DAPAT DIBIAK PADA SEL KULTUR
Mikro Akbid Indonesia
39
HEPATITIS D
 DITEMUKAN PADA PASIEN HBV POSITIF
 DRUG ABUSE TERINFEKSI HBV
 VIROLOGI : RNA-SS, 35-37 nm
 DIAGNOSIS : ANTIGEN/ANTIBODI
Mikro Akbid Indonesia
40
VIRUS HERPES
 HERPES SIMPLEK TYPE 1 DAN 2
 VARICELLA – ZOOSTER VIRUS
 CYTOMEGALOVIRUS
 HUMAN HERPES VIRUS 6
VIROLOGI :
- ALPHAHERPESVIRUS , 100 nm, SFERIK, DS-DNA
- TUMBUH PADA TC
Mikro Akbid Indonesia
41
DIAGNOSIS
 ISOLASI : CAIRAN VESIKEL, SWAB KULIT,
SALIVA, CAIRAN CONJUCTIVA, BIOPSI OTAK.
 INOKULASI : HUMAN EMBRYO LUNG CELL
 VARICELLA – ZOSTER VIRUS :
- VARICELLA (CHICKEN FOX ) PEIMARY
ILLNESS
- ZOSTER (SINGLES/HERPES ZOSTER)REAKTIVASI
Mikro Akbid Indonesia
42