Konsep Kepribadian Sehat (1)
Download
Report
Transcript Konsep Kepribadian Sehat (1)
Kuliah 3
Konsep Kepribadian Sehat (1)
a. Pendekatan Psikodinamika
b. Pendekatan Behavioristik
c. Pendekatan Humanistik
<a href=
http://i43.p
http://med
20568894
13023885
[IMG]http:
1. Pendekatan psikodinamika
• Tokoh utama : sigmund
Freud
• Mendukung prinsip :
determinisme psikis
perilaku (normal atau
abnormal) tidak terjadi
secara kebetulan atau
pengaruh supra natural tapi
ditentukan oleh proses
dinamik dan konflik-konflik
intrapsikis,.
• Insting: merupakan perwujudan
psikologis dari rangsangan
somatik yang dibawa sejak lahir.
• Perwujudan psikologis dari insting
hasrat.
• Rangsang jasmaniahnya darimana
hasrat muncul kebutuhan
• Hasrat berfungsi sbg motif bagi
tingkah laku orang lapar cari
makanan.
Insting pendorong kepribadian Mendorong &
menentukan arah perilaku menjalankan kontrol
selektif thd tingkah laku dng meningkatkan
kepekaan thd jenis stimulasi tertentu.
• Peran stimulus dr luar untuk
menggerakkan ndividu <
dibanding kekuatan insting.
• Pada keadaan tertentu peran
stimulus eksternal penting
misal: stimulasi berlebihan pd
masa anak awal berpengaruh
pd kepribadian.
• Pengalaman traumatik pada
perkembangan masa anak awal
sangat mempengaruhi fase
perkembangan selanjutnya
Struktur Id, Ego, Superego
ID
Bekerja pada ketidaksadaran : terdiri dari sexual dan aggressive
instincts yang membentuk dasar perilaku manusia.
Pleasure Principle Pushes for satisfaction tanpa memperhatikan
realitas, alasan atau moralitas.
EGO
Thinking, perceiving (merasa), problem solving part of personality.
Reality Principle Tugas utama : mencari cara u/memuaskan Id, tapi
tetap dalam batas realitas, alasan dan moral.
SUPEREGO
Personality’s moral code.
disebut juga sebagai suara hati/kata hati
Fungsi utama: membuat batas pada cara ego u/ memuaskan ID.
SE bentuk ideal dari segala sesuatu yang qta usahakan.
• Struktur kepribadian manusia terdiri 3
bagian: Id, Ego, Super ego
ID
• Menempati alam bawah sadar, Berisi
insting, nafsu, dorongan, impuls,
keinginan, ide, agresi, dsb. prinsip
kenikmatan (pleasure principle).
• Reservoir dari energi psikis dan
menyediakan daya utk menjalankan
seluruh kegiatan yang dilakukan ego &
super ego.
• Daerah ketidaksadaran yg sangat luas berisi: dorongan,
motif, nafsu, ide, perasaan yg ditekan Kekuatan vital
tak terlihat tp melakukan kontrol penting atas pikiran &
perbuatan sadar individu
• Id berhubungan erat dg proses jasmaniah darimana ia
mendapatkan energinya kenyataan psikis yang
sebenarnya (Freud) representasi dunia batin dari
pengalaman subjektif dan tidak mengenal kenyataan
objektif.
• Id tidak mampu menanggulangi peningkatan energi
akibat tegangan yg tidak menyenangkan
Stimulasi :
internal &
eksternal
Reflek &
Proses primer
Tegangan
Menurunkan
tegangan
peningkatan
energi
EGO
• Prinsip : realitas
• Pernyataan ‘aku’ atau self
membedakan diri dari orang lain.
• Beroperasi Proses sekunder
berfikir realistik yg diuji melalui
reality testing
• Mencegah terjadinya tegangan
sampai ditemukan objek yg cocok
untuk pemuasan kebutuhan
menunda sementara pemuasan
kebutuhan objek nyata.
• Fungsi Ego:
1. Melindungi organisme & memberi pemuasan
kebutuhan makanan
2. Menyesuaikan usaha-usaha id dengan
kenyataan lingkungan sekitar
3. Menekan impuls-impuls yg tdk dapat diterima
super ego
4. Menyelesaikan tuntutan yg bertentangan antar
Id & Superego
5. Mempertahankan kehidupan & pelestarian
spesies
Super
ego
Prinsip moral & ideal yg berlawanan
dengan prinsip kenikmatan dr id dan prinsip
realita dari ego.
• Memperjuangkan kesempurnaan bukan
kenikmatan.
• Berkembang melalui respon thd reward &
punishment yg diberikan orang tua
•
Sub-sistem superego:
Conscience: Suara hati yang merekam semua hal yang
dikatakan salah oleh orang tua.
Ego ideal: berasal dari apa yg disetujui dan diberi hadiah
oleh orang tua.
Introyeksi : mekanisme penggabungan suara hati & ego
ideal menghukum dg rasa salah & menghadiahi dg
rasa bangga.
Pentingnya pengalaman pada masa awal kanak-kanak dalam
membentuk kepribadian manusia perkembangan
psikoseksual.
• Fase oral (0-18 bulan): daerah erogen mulut menelan &
menggigit
• Fase anal (1-4 tahun) anus toilet training dasar
pembentukan kreativitas & produktivitas atau keras kepala,
kikir, kejam, jorok
• Fase phalik (4-6 tahun) genital kompleks oedipus
kateksis seksual thd orang tua yg berlainan jenis identifikasi
dg orang tua sejenis.
• Fase latensi (6-12 tahun) dorongan dinamik menjadi laten
pertumbuhan intelektual, sosial, moral.
• Fase Genital impuls pra genital diganti impuls genital
fungsi fase ini reproduksi.
• Dinamika kepribadian sebagian besar dikuasai
oleh keharusan memenuhi kebutuhan2
lingkungan menyediakan kebtuhan tsb tapi juga
mengandng bahaya dan ancaman bagi individu.
• Bila individu tdk mampu menghadapi ancaman
kecemasan
• Kecemasan muncul krn (1) takut tdk mampu
mengendalikan insting (kec. Neurotik) (2) takut
bahaya dr luar (kec. Realitas) (3) kec. Moral
ketika berlawanan dg suara hati.
Kecemasan Menurut Freud
a. Kecemasan Realitas atau Objektif
– Bersumber dari adanya ketakutan yang terhadap bahaya yang
mengancam di dunia nyata.
– Ex: kebakaran, gempa bumi, binatang buas dll.
– Menuntun kita untuk berprilaku bagaimana menghadapi
bahaya
– Bisa berubah menjadi sangat ekstrim. Ex: takut keluar rumah
Kecelakaan, takut menyalakan korek api kebakaran
b. Kecemasan Neurosis (Neurotic Anxiety)
– Dasarnya pada masa kecilkonflik antara pemuasan
instingtual dan realitas.
– Berkembang karena adanya harapan untuk memuaskan
impuls Id tertentu
– Konflik antara Id dan Ego
c. Kecemasan Moral (Moral Anxiety)
– Konflik antara Id dan Superego.
– Ketakutan akan suara hati individu sendiri
– Jika seseorang termotivasi untuk
mengekspresikan impuls instingual yang
berlawanan dengan nilai moral
(superego)malu, rasa bersalah.
– Penyebab kecemasan adalah kata hati individu
itu sendiri.
– Individu yang memiliki kata hati yang kuat akan
mengalami konflik yang lebih hebat daripada
individu yang mempunyai toleransi moral yang
lebih longgar
2. Pendekatan Behavioristik dan kognitif
• J.B Watson: kepribadian tercermin dr sistem tingkah laku yg
kelihatan dibangun mellui proses conditioning.
• Menuai banyak kririk penolakan yang kuat atas semua
konsep ‘mental’ dalam perilaku manusia mekanistik &
tanpa jiwa
• Perilaku manusia merupakan rangkaian stimulus- respon
• Ide dasar: tindakan yang mendapat hadiah akan diulang
respon lingkungan thd tindakan individu menyeleksi segala yg
dipelajari individu.
• Operant-conditioning respon lingkungan yg digunakan
untuk memperkuat, melemahkan atau menghilangkan
perilaku Anak berperilaku marah mendapatkan
keinginannya cenderung menggunakan cara yang sama
• Social cognitive theory dari Bandura teori belajar
menghubungkan pendekatan behavioral dng kognitif.
• Manusia memiliki pengaruh thd lingkungannya
sebagaimana lingkungan memiliki pengaruh atas dirinya.
• Belajar merupakan proses internal yang dapat
menghasilkan perubahan perilaku individu atau tidak
sebaliknya Individu dpt aktif mencari informasi dr
lingkungannya, tidak pasif memberikan respon atas
stimulasi lingkungan.
• Belajar tdk harus terlibat secara langsung dalam
pengalaman, namun dapat melalui pengamatan
(observational learning), modelling disebut sbg
pengkondisian yg diwakilkan (vicarious conditioning).
• Harapan prediksi pribadi ttg hasil dari respon yg dilakukan
harapan akan keberhasilan (outcome expectation) dan
harapan akan kemampuan (efficacy expectation)
• Individu tdk selalu mengharap ‘hadiah’ langsung namun dia
mengantisipasi hasil yang sama dari perilaku yang
dipelajarinya Perilaku ditujukan kepada diri sendiri
(berlawanan dengan paham behavioral dikontrol
lingkungan) mengharapkan hasil tapi tidak selalu
berorientasi pada orang lain.
Efek penguatan / hadiah (reinforcement) dan hukuman
(punishment) terhadap perilaku dan proses belajar bersifat
tidak langsung dan tdk dpt diprediksikan.
Contoh : duta kampanye anti AIDS celebriti yang terkenal
baik.
Terbentuknya perilaku abnormal
• Pola perilaku abnormal dipelajari berdasarkan conditioning.
• Kemampuan/ketrampilan yang kurang mengurangi
peluang untuk terjadinya penguatan dari orang lain, misal:
ketrampilan sosial yg kurang menarik diri tdk ada
penguatan sosial.
• Harapan yang merusak diri melalui pembentukan kode
(coding) thd kegagalan sbg lambang perasaan tdk berharga.
Sebaliknya harapan positif meningkatkan motivasi diri utk
mengatasi tantangan. Misal : kegagalan dalam hubungan
cinta dg gadis indo kode bahwa gadis indo identik
dengan kegagalan.
3. Pendekatan Humanistik
Konsep-konsep tentang pribadi manusia
1. Manusia memiliki kesadaran tentang
dirinya sendiri shg memiliki kemampuan &
kebebasan untuk memutuskan dan
bertindaki dirinya sendiri yg disertai
tanggung jawab. tidak ditentukan
kekuatan deterministik dan pengkondisian
lingkungan
2.Kebebasan, tanggung jawab &
kecemasan saling terkait.
Kecemasan eksistensial akibat
kesadaran atas keterbatasan manusia &
kenyataan tak terhindarkan utk mati
kenyataan bhw individu memiliki waktu
terbatas utk mewujudkan potensinya.
3.Manusia unik dia berusaha menemukan
tujuan hidup dan mencitakan nilai-nilai yg
memberikan makna bagi kehidupan bila
gagal isolasi, terasing, kesepian
4. Aktualisasi diri : mengungkapkan potensi-potensi
manusiawinya patologi akibat kegagalan
menggunakan kebebasan untu mewujudkan potensipotensi individu.
Pendekatan Humanistik
• Menekankan perhatian pada optimisme, self
determination, pengembangan self. dan menghindari
pemahaman perilaku dikontrol oleh kekuatan tak
sadar & kondisioning lingkungan
• Keselarasan antara self dan pengalaman hidup
terjadi bila individu mampu melakukan integrasi
pengalaman ke dalam konsep dirinya pengalaman
tsb menjadi sesuai dengan syarat2 penghargaan
Eros
thanatos
•Impuls libido
•Prinsip
kenikmatan
•Impuls ego
•Prinsip
kenyataan
Impuls mati &
agresi
Prinsip nirvana
Ekspresi:
Cinta diri,
cinta orang
lain, upaya
mencapai
kenikmatan
Pemuasan
kebutuhan
jasmani yg
diterima
masyarakat
represi &
sublimasi
Perusakan thd
orang lain & diri
sendiri
Representasi
oleh id
Representasi oleh
Ego & superego
Representasi
oleh id