Pembinaan Karir Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi

Download Report

Transcript Pembinaan Karir Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi

PEMBINAAN KARIR
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI
Oleh
Heryudo Kusumo, BAPETEN
1
PEMBINAAN KARIR JABATAN
FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI
•
•
•
•
•
•
PENDAHULUAN
DASAR HUKUM
LANGKAH STRATEGIS PEMBINAAN PNS
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI
STRATEGI PENGUMPULAN ANGKA KREDIT
KEUNTUNGAN MEMASUKI JAFUNGWASRAD
2
PENDAHULUAN (1)
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Setelah mempelajari materi ini peserta diklat
diharapkan mampu memahami berbagai
aspek pembinaan karir jabatan fungsional
pengawas radiasi
3
PENDAHULUAN (2)
Tujuan Instruksi Khusus:
Setelah mempelajari materi ini peserta diklat
diharapkan mampu:
• Menjelaskan dasar hukum jafungwasrad
• Menjelaskan langkah strategis pembinaan PNS
• Menjelaskan berbagai aspek jawungwasrad
• Menerapkan strategi pengumpulan angka kredit
setelah diangkat dalam jafungwasrad
4
DASAR HUKUM (1)
1. Undang-Undang No.8 Tahun 1974
tentang Pokok-pokok kepegawaian,sebagaimana telah diubah dgn
Undang-Undang No.43 Tahun 1999
(Akan direvisi tahun ini)
2. Undang-Undang No. 10 Tahun 1997
tentang Ketenaganukliran
5
DASAR HUKUM (2)
3. Peraturan Pemerintah No.16
Tahun1994 tentang Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil
4. Keputusan Presiden No. 87 Tahun 1999
tentang Rumpun Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil
5. PerPres. No.57 Tahun 2007 tentang
Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas
Radiasi
6
DASAR HUKUM (3)
6. PerMenPan & RB No.46/2012 tentang
Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi
dan Angka Kreditnya.
7. Peraturan Bersama Ka BAPETEN dan Ka
BKN No 19 Tahun 2012 tentang
Ketentuan Pelaksanaan PerMenPan & RB
No 46 Tahun 2012 tentang Jabatan
Fungsional Pengawas Radiasi dan Angka
Kreditnya
7
DASAR HUKUM (4)
8. Perka BAPETEN No. 4 tahun 2006
tentang Kualifikasi Pendidikan untuk
Jafung Pengawas Radiasi (sedang
dalam proses revisi)
9. Perka BKN No. 46 tahun 2006 tentang
Tata Cara Permintaan, Pemberian, dan
Penghentian Tunjangan Jabatan
Fungsional Pengawas Radiasi
8
DASAR HUKUM (5)
10. Perka BAPETEN No. 5 tahun 2006 tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Jabatan Fungsional
Pengawas Radiasi (Sedang dalam proses
revisi. Untuk keperluan PAK, sementara
digunakan Surat Edaran Sestama BAPETEN).
11. Surat Edaran Dir.Jen Perbendaharaan Dep.
Keuangan No.SE-85/PB/2006 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi
9
LANGKAH STRATEGIS
PEMBINAAN PNS (1)
•
•
•
•
•
•
•
•
Umum
Kesejahteraan PNS
Manfaat Pengembangan Jafung
Kendala Pengembangan Jafung
Prinsip Dasar Penetapan Jafung
Tujuan Penetapan Jafung
Formasi Jabatan
Tunjangan Jabatan
10
LANGKAH STRATEGIS
PEMBINAAN PNS (2)
Umum
Jabatan adalah kedudukan yang menunjukan
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
seorang PNS dalam suatu satuan organisasi.
Jabatan terdiri dari :
 Struktural (Eselon I, II, III, IV, dan V)
 Fungsional, terdiri dari :
1. Umum
2. Tertentu (PP No.16 th 1999 Kep.Pres.No.87
th 1999)
11
LANGKAH STRATEGIS
PEMBINAAN PNS (3)
Catatan:
• Saat ini ada ~ 100 jenis Jafung untuk PNS
• Pejabat Fungwasrad (kondisi saat ini):
- BAPETEN ~70 org (aktif 64 org, BS 6 org)
- BATAN ~ 30 org (aktif 24 org, BS 6 org)
• PNS BAPETEN ~ 450 org (~ 70 org Pj Struktural,
~ 30 org Pj Fungsional lain, sisanya non-jafung)
• Diharapkan dapat ditampung dlm Jafungwasrad:
~ 300 PNS BAPETEN (staf direktorat/pusat teknis)
~ 50 org dari BATAN, dan
~ 500 PPR dari RS Pemerintah dan Industri
~ PNS yg lulus Diklat Jafungwasrad (2012dan 2013)
12
LANGKAH STRATEGIS
PEMBINAAN PNS (4)
Kesejahteraan PNS
Untuk memelihara dan meningkatkan profesionalisme
pejabat fungsional, upaya kesejahteraan dilakukan
melalui :
 Penggajian yang adil sesuai dengan beban kerja dan
tanggung jawabnya
 Penggajian yang sesuai standar hidup layak bagi PNS
dan keluarganya.
Catatan:
- Jafung pada prinsipnya dapat dipertimbangkan dalam menentukan
Remunerasi PNS
- Peringkat/Level tunjangan kinerja Jafung (Mis. Peneliti,
Jafungwasrad, Pranata Nuklir 6-14, dll). Khusus utk jafungwasrad,
diharapkan dpt diterima tahun ini (?).
13
LANGKAH STRATEGIS
PEMBINAAN PNS (5)
Manfaat Pengembangan Jafung
Kedudukan dalam organisasi jelas
Tugas terstruktur dan berjenjang
Kemandirian dalam tugas diakui
Pengembangan sistem kompensasi
Pembentukan sistem nilai melalui etika
profesi
14
LANGKAH STRATEGIS
PEMBINAAN PNS (6)
Kendala Pengembangan Jafung
Belenggu budaya organisasi/perilaku
kerja
 Masih dipandang sebagai jabatan
alternatif
 Anggapan sekedar untuk memperpanjang
BUP
 Komitmen pimpinan masih kurang
15
LANGKAH STRATEGIS
PEMBINAAN PNS (7)
Prinsip Dasar Penetapan Jafung
1. Mempunyai metodologi
2. Mempunyai etika profesi
3. Dapat disusun dalam jenjang
4. Bersifat mandiri
5. Jafung diperlukan utk melaksanakan
tupoksi instansi/lembaga
16
LANGKAH STRATEGIS
PEMBINAAN PNS (8)
Tujuan Penetapan Jafung
1. Peningkatan Produktivitas Kerja
PNS
2. Peningkatan Produktivitas Unit
Kerja/Instansi/Lembaga
3. Peningkatan Karier PNS
4. Peningkatan Profesionalisme PNS
17
Jumlah dan susunan jabatan/pangkat yg diperlukan
oleh suatu satuan organisasi utk mampu melaksanakan
tupoksi dalam jangka waktu tertentu
“Setiap Pejabat Fungsional memiliki tugas”
sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan (cycle time)
• 1250 jam/ thn
• 5 jam/ hari
Apabila komposisi beban tugas
dengan jumlah pejabat fungsional seimbang, akan memperlancar
Pejabat Fungsional dalam mengumpulkan angka kredit
18
LANGKAH STRATEGIS
PEMBINAAN PNS (9)
Tunjangan Jabatan:
• PNS yang diangkat dalam jabatan fungsional
diberikan tunjangan jabatan
[Kep.Pres. No.87 Tahun 1999]
• Besarnya tunjangan jabatan ditetapkan dengan
PerPres berdasarkan penilaian [Per.Pres. No. 57
Tahun 2007 ] :
1. resiko pekerjaan
2. kompetensi pekerjaan
3. kelangkaan
19
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (1)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pengertian
Instansi Pembina
Jenjang Jabatan dan Pangkat
Unsur Kegiatan Jafungwsrad
Pengangkatan Dalam Jabatan
Syarat Pengangkatan
Tunjangan Jabatan
Tim Penilai Jafungwasrad
Sanksi
20
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (2)
Pengertian:
1. Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi adalah
jabatan fungsional yang mempunyai ruang
lingkup tugas untuk melaksanakan dan/atau
mendukung kegiatan pengawasan radiasi
2. Pengawas Radiasi adalah PNS yang diangkat
oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan dan/atau mendukung kegiatan
pengawasan radiasi
21
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (3)
3. Angka Kredit adalah satuan nilai dari setiap butir
kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir
kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat
fungsional Pengawas Radiasi dalam rangka
pembinaan karier yang bersangkutan
4. Tim Penilai Angka Kredit yg selanjutnya disebut
Tim Penilai Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi adalah tim penilai yg dibentuk dan ditetapkan
oleh pejabat yg berwenang dan bertugas menilai
prestasi kerja Pengawas Radiasi
22
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (4)
5. Tugas pokok Pengawas Radiasi adalah
melaksanakan kegiatan inspeksi,
perizinan, evaluasi norma standar
pengawasan ketenaganukliran/perjanjian
pengawasan ketenaganukliran atau
pengesahan perjanjian internasional, dan
sertifikasi dan validasi untuk mendukung
pengawasan serta pembinaan dalam
ketenaganukliran
23
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (5)
Instansi Pembina:
• Instansi Pembina Jabatan
Fungsional Pengawas Radiasi
adalah Badan Pengawas Tenaga
Nuklir (BAPETEN)
Catatan: Sebelum BAPETEN berdiri
(tahun 1998), instansi pembina
jafungwasrad adalah BATAN
24
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (6)
Tugas Pokok Bapeten (sbg Instansi Pembina):
a. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan
Jafungwasrad (dalam proses?);
b. Menyusun pedoman formasi Jafungwasrad (?);
c. Menetapkan standar kompetensi Jafungwasrad (?);
d. Mengusulkan tunjangan Jafungwasrad (dlm proses?)
e. Melaksanakan sosialisasi & pembinaan
Jafungwasrad;
f. Menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan
fungsional/teknis fungsional Pengawas Radiasi;
g. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
fungsional/teknis fungsional Pengawas Radiasi;
25
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (7)
h. Mengembangkan sistem informasi Jafungwasrad (?);
i. Mengadakan fasilitasi pelaksanaan Jafungwasrad (?);
j. Mengadakan fasilitasi pembentukan organisasi profesi
Pengawas Radiasi (?);
k. Mengadakan fasilitasi penyusunan dan penetapan
etika profesi dan kode etik Pengawas Radiasi (?);
l. Melakukan monitoring & evaluasi Jafungwasrad (?);
m. Menyelenggarakan uji kompetensi Jafungwasrad (?).
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (8)
Jenjang Jabatan dan Pangkat:
a. Pengawas Radiasi Pertama; III/a-III/b;
(Ak. 100-150)
b. Pengawas Radiasi Muda; III/c-III/d ;
(Ak. 200-300)
c. Pengawas Radiasi Madya; IV/a- IV/c ;
(Ak. 400-550-700)
d. Pengawas Radiasi Utama; IV/d-IV/e ;
(Ak. 850-1050)
27
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (9)
UNSUR KEGIATAN JAFUNGWASRAD
A. PENDIDIKAN
B. PENGAWASAN RADIASI
C. PENGEMBANGAN PROFESI
D. PENUNJANG TUGAS PENGAWAS
RADIASI
28
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (10)
SUB UNSUR KEGIATAN
A. PENDIDIKAN
1. Pendidikan formal dan memperoleh ijazah/gelar;
2. Pendidikan dan pelatihan (Diklat) fungsional/
teknis di bidang pengawasan radiasi serta
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat; dan
3. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan.
29
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (11)
B. PENGAWASAN RADIASI
1. Inspeksi;
2. Perizinan;
3. Pembuatan/evaluasi norma standar
pengawasan ketenaganukliran/perjanjian
atau pengesahan perjanjian
internasional; dan
4. Sertifikasi dan validasi
30
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (12)
C. PENGEMBANGAN PROFESI
1. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang
pengawasan radiasi;
2. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan
lainnya di bidang pengawasan radiasi;
3. Pembuatan buku pedoman/juklak/juknis di
bidang pengawasan radiasi; dan
4. Pengembangan teknologi tepat guna di bidang
pengawasan radiasi.
31
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (13)
D. PENUNJANG TUGAS WASRAD
1. Pengajar/pelatih di bidang pengawasan radiasi;
2. Peran serta dalam seminar/lokakarya di bidang
pengawasan radiasi;
3. Keanggotaan dalam organisasi profesi;
4. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional
Pengawas Radiasi;
5. Perolehan penghargaan/tanda jasa/tanda kehormatan/
satyalancana karya satya; dan
6. Perolehan ijazah/gelar kesarjanaan lainnya.
32
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (14)
Pengangkatan Dalam Jabatan:
1. Pejabat yang berwenang mengangkat
dan memberhentikan PNS dalam dan dari
jafung Pengawas Radiasi adalah pejabat
pembina kepegawaian yang bersangkutan
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku
33
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (15)
2. Persyaratan utk diangkat dlm Jafungwasrad:
a. Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma
IV (DIV) di bidang ilmu Fisika, Kimia,
Keteknikan dan kualifikasi pendidikan terkait;
b. pangkat minimal Penata Muda, gol. III/a;
c. lulus diklat fungsional Pengawas Radiasi;
d. DP3 minimal bernilai baik dalam satu
tahun terakhir
34
Pengangkatan Pertama
1. Berijazah
2. Pangkat
3. Diklat Fung
4. Angka Kredit
5. DP-3 (bernilai baik)
6. Formasi
Pengangkatan Perpindahan
1. disamping persyaratan umum
di tambah persyaratan :
2. Memiliki Jumlah AK yg
ditentukan
3. memiliki pengalaman dibidang
kegiatan pengawasan radiasi
minimum 2 Th
3. usia setinggi-tingginya 50 th
DP-3 bernilai baik
4. Tersedia formasi untuk
jafungwasrad
35
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (16)
UJI KOMPETENSI
1. Untuk meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme, Pengawas Radiasi yang akan
naik jenjang jabatan lebih tinggi harus mengikuti
dan lulus uji kompetensi.
2. Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala
BAPETEN selaku pimpinan Instansi Pembina.
36
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (17)
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1. CPNS yg telah diangkat menjadi PNS
(untuk dapat diangkat dalam
jafungwasrad) harus mengikuti dan lulus
diklat fungsional pengawas radiasi.
2. Pengawas Radiasi yang akan naik
jenjang jabatan setingkat lebih tinggi harus
mengikuti dan lulus diklat penjejangan.
37
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (18)
FORMASI JAFUNGWASRAD
1. Penetapan formasi wasrad di BAPETEN didasarkan
pada indikator, a,l. Inspeksi, perizinan, pembuatan
norma standar pengawasan ketenaganukliran/perjanjian,
sertifikasi dan validasi;
2. Penetapan formasi wasrad di Kementerian/LPNK
didasarkan pada indikator, antara lain:
– Bidang keselamatan dan keamanan nuklir;
– Bidang proteksi dan keselamatan radiasi; dan
– Bidang keteknikan pengembangan dan riset standar
metrologi radiasi.
38
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (19)
JUMLAH FORMASI
1. BAPETEN ~ 320
2. Kementerian/LPNK 30 – 80
3. Provinsi/Kabupaten/Kota 10 – 50
Catatan:
• Formasi Jafungwasrad didasarkan pada analisis
jabatan dan penghitungan beban kerja
• Perbandingan formasi PR Utama : PR Madya : PR Muda
: PR Pertama = 1 : 2 : 3 : 4
39
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (20)
PENYESUAIAN/INPASSING
• Untuk menampung PNS yg berminat masuk
jafungwasrad melalui jalur penyesuaian/
inpassing, telah diterbitkan Perka Bapeten
No.2/2013 ttg Tata Cara Pelaksanaan
Penyesuaian/Inpassing Jafungwasrad.
• PNS yg dpt diinpassing dlm jafungwasrad adalah PNS yg bekerja di BAPETEN, BATAN, dan
unit kerja wasrad di instansi pemerintah lainnya
• Waktu penyesuaian/inpassing jafungwasrad s/d
akhir Desember 2013
40
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (21)
PERSYARATAN INPASSING:
1. Pengalaman kerja bid wasrad 10 th dg pendidikan min.
S1/DIV bid. Fisika, Kimia, Keteknikan dan yg terkait;
2. Pangkat min. Pembina, gol. ruang IV/a;
3. Usia max.53/58 th saat diangkat sbg PR Madya/Utama;
4. Nilai prestasi kerja min. baik dlm 1 tahun terakhir;
5. Mengikuti dan lulus uji kompetensi/diklat
6. Direkomendasikan oleh Pimpinan BAPETEN
7. Tersedia formasi utk jafungwasrad
41
PENENTUAN ANGKA KREDIT DAN
JENJANG JABATAN
NO
GOL/
RUANG
IJAZAH/STTB
ANGKA
KREDIT
JENJANG
JABATAN
1
IV/a
DIV/S1/S2/S3
400
PR MADYA
2
IV/b
DIV/S1/S2/S3
550
PR MADYA
3
IV/c
DIV/S1/S2/S3
700
PR MADYA
4
IV/d
DIV/S1/S2/S3
850
PR UTAMA
5
IV/e
DIV/S1/S2/S3
1050
PR UTAMA
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (22)
Tunjangan Jabatan:
Besar Tunjangan (Per.Pres. 57 th 2007)
1. PR Utama
Rp 1.400.000,2. PR Madya
Rp 1.200.000,3. PR Muda
Rp 750.000,-;
4. PR Pertama
Rp 325.000,-;
43
a.
Diberhentikan dari jafungwasrad
b. Berhenti sbg PNS
c.
Dibebaskan sementara dari jafungwasrad
d. Diperbantukan secara penuh di Instansi lain dan tidak
melaksanakan tugas sebagai pengawas radiasi
e.
Dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari
jabatan
f.
Sedang menjalani cuti diluar tanggungan negara
g.
Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan .
44
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (23)
PENETAPAN/PENILAIAN AK
A. Pejabat yg berwenang menetapkan AK
1. Ka BAPETEN/Es.I yg ditunjuk bagi PR Madya (IV/b) s/d
PR Utama (IV/e) di BAPETEN & instansi luar BAPETEN
2. Sestama BAPETEN bagi PR Pertama (III/a) s.d. PR
Madya (IV/a)
3. SekJen Kementerian/Pimpinan LPNK/pejabat lain yg
ditunjuk min. eselon II bagi PR Pertama (III/a) s.d. PR
Madya (IV/a) di lingkungan masing-masing.
4. SekDa Provinsi/Kabupaten/Kota/LPNK/pejabat lain yg
ditunjuk min. eselon II bagi PR Pertama (III/a) s.d. PR
Madya (IV/a) di lingkungan masing-masing.
45
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS RADIASI (24)
B. TIM PENILAI
1. Tim Penilai Pusat (BAPETEN/Nasional)
2. Tim Penilai Unit Kerja (BAPETEN)
3. Tim Penilai Instansi (Kementerian/LPNK)
4. Tim Penilai Provinsi
5. Tim Penilai Kabupaten/Kota
Catatan:
• Tim Penilai bertugas membantu pejabat yg berwenang menetapkan
AK di instansi masing-masing
• Apabila Tim Penilai Provinsi/Kabupaten/Kota belum terbentuk maka
penilaian/penetapan AK dpt dimintakan pada TIM Penilai Unit Kerja
46
KOMPOSISI ANGKA KREDIT DAN JUMLAH ANGKA KREDIT
KUMULATIF MINIMAL PENGANGKATAN DAN
KENAIKAN PANGKAT / JABATAN
TINGKAT AHLI
NO
I
UNSUR
UTAMA
a. Pendidikan
b. Tugas Pokok
c. Pengembangan
Profesi
PENUNJANG
JUMLAH
II
Komposisi Jumlah
penambahan AK untuk
Kenaikan Pangkat 1
(satu) Tingkat lebih
Tinggi
Utama
a. Pendidikan
b. Tugas Pokok
c. Pengembangan
Profesi
Jumlah
Penunjang
Jumlah
PER
SEN
TASE
III/a
III/b
III/c
III/d
IV/a
IV/b
IV/c
IV/d
IV/e
> 80 %
80
120
160
240
320
440
560
680
840
< 20 %
20
30
40
60
80
110
140
170
210
100 %
100
150
200
300
400
550
700
850
1050
40
40
80
80
108
108
108
148
15
12
12
12
12
12
120
30
150
120
30
150
120
30
150
160
40
200
25
> 80 %
< 20 %
PERTAMA
40
10
50
40
10
50
MUDA
80
20
100
80
20
100
MADYA
UTAMA
1
tahun
47
48
1. Tidak Dapat Mengumpulkan Angka Kredit
2. Dijatuhi hukuman Disiplin.
3. Diberhentikan sementara sebagai PNS
4. Ditugaskan secara penuh diluar jabatan
5. Cuti diluar tanggungan negara
6. Tugas belajar lebih dari enam bulan
49
1. Telah selesai menjalani hukuman disiplin.
2. Setelah yg bersangkutan dinyatakan selesai melaksanakan
tugasnya.
3. Dinyatakan aktif bekerja kembali setelah cuti diluar
tanggungan negara.
4. Dinyatakan aktif kembali setelah menyelesaikan tugas
belajarnya
5. Telah mengumpulakn Angka Kredit
a. Jenjang Jabatan yang terakhir.
b. jumlah AK yang terakhir
50
1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat
2. Tidak dapat mengumpulkan angka kredit
yang ditentukan.
51
PNS
yang dibebaskan sementara
dari jabatan fungsional tertentu
dan belum diangkat kembali dalam
jabatan fungsional atau jabatan struktural
kenaikan pangkat nya
adalah Reguler.
52
( PP No 32 Th 1979 )
secara selektif dapat dilakukan evaluasi
untuk perpanjangan batas usia pensiun
sampai dengan 60 - 65 th dengan
dasar pertimbangan :
 kaderisasi
 kompetensi
 kesehatan
53
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (1)
UMUM
1.Dalam pengumpulan AK, perlu diperhatikan Petunjuk Teknis yg tdp dlm Perka
BAPETEN No…/2013 ttg Petunjuk Teknis Penilaian AK Jafungwasrad.
(Saat ini dalam proses penyusunan. Utk sementara
Perka BAPETEN No. 5/2006 ttg Juknis Penilaian AK
Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi dapat
digunakan, dg nilai AK butir kegiatan yg tdp dlm
Permenpan & RB No. 46/2012)
54
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (2)
2. Sangat dianjurkan untuk membuat
dokumentasi atau mempunyai arsip
yang baik untuk menyimpan sertifikat,
karya tulis, surat penugasan, laporan,
dan dokumen lain, yg nantinya diperlukan
sbg bukti pada saat mengajukan PAK
55
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (3)
3. Perhatikan hubungan baik/silaturakhim
dengan PNS/Pengawas Radiasi lainnya,
siapa tahu anda akan dapat petunjuk atau
jalan utk memperoleh AK yang besar.
Catatan:
Peserta diklat jafungwasrad yang lalu
membuat milis/situs utk saling tukar
informasi tentang hal tsb.
56
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (4)
KHUSUS
1. Angka kredit (AK) dapat dikumpulkan melalui:
a. Pendidikan/pelatihan;
b. Pengawasan Radiasi (inspeksi, penyelenggaraan perizinan,
pembuatan norma standar ketenaganukliran, sertifikasi dan
validasi );
c. Pengembangan Profesi (pembuatan karya tulis/pedoman/
juklak/IK, penerjemahan buku, bang teknologi tepat guna, dll)
d. Penunjang Tugas Wasrad (pengajar, peran serta dalam
seminar, keanggotaan dalam organisasi profesi, dll)
57
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (5)
Catatan:
a. Pada prinsipnya kenaikan pangkat terjadi dlm 4 tahun.
b. Waktu kerja efektif per tahun dihitung sebesar1250 j.e
utk melaksanakan tugas pokok Pengawas Radiasi
c. Kalau AK utk kenaikan pangkat yg diperlukan PR
Pertama sebesar 50, maka ybs harus mengumpulkan
12,5 AK per tahun, atau 0,01 AK per j.e; demikian pula
utk PR Muda (0,02 AK per j.e); PR Madya (0,03 AK per
j.e); PR Utama (0,04 AK per j.e)
d. AK di atas dapat dikumpulkan secara normal melalui
kegiatan pengawasan radiasi. Apabila ybs melakukan
kegiatan lain mis. pengembangan, pendukung wasrad,
dll, maka ybs dpt naik pangkat dlm waktu 2 – 3 tahun
58
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (6)
2. Pada saat mengajukan PAK (penilaian angka
kredit), usahakan agar ada unsur Pengawasan
Radiasi-nya (walaupun nilai AK-nya kecil),
karena hal tsb mencerminkan bahwa Bapak/Ibu/
Sdr/i telah melaksanakan tugas pokok sebagai
Pengawas Radiasi!
Untuk 1 periode penilaian (misalnya 6 bulan
atau 1 tahun), usahakan agar jumlah jam efektif
~1250 j.e./tahun.
59
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (7)
Jam Kerja
AK per Jam
Efektif PNS
Efektif
1 th = 1250 jam
Jabatan
Gol/Ruang
AK
Kewajiban
Pertama
III/a – III/b
50
1250 X 4
0,01
Muda
III/b –III/d
100
1250 X 4
0,02
Madya
IV/a – IV/c
150
1250 X 4
0,03
Utama
IV/d – IV/e
200
1250 X 4
0,04
60
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (8)
3. Selanjutnya AK dapat diperoleh melalui unsur
lain seperti Pendidikan, Pengembangan Profesi, dan Pendukung Pengawasan Radiasi.
Hal ini penting bagi Pengawas Radiasi yg ingin
naik pangkat dalam waktu < 4 tahun (misalnya 2
atau 3 tahun).
Perlu diingat bahwa kecuali unsur Pendidikan
(yang dapat mengurangi jam kerja efektif), unsur
lain tidak diperhitungkan jam efektifnya.
61
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (9)
Unsur-unsur dalam Jafung Pengawas Radiasi :
1). UNSUR UTAMA, terdiri dari Sub Unsur :
a. Pendidikan;
b. Pengawasan Radiasi,
c. Pengembangan Profesi”, dan
2). UNSUR PENUNJANG, berupa :
Penunjang Tugas Pengawas Radiasi
62
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (10)
4. Usahakan agar AK yang diperoleh dari
Unsur Utama minimum 80%, sedangkan AK
dari Unsur Pendukung maksimum 20 %.
Walaupun Unsur Pendukung maksimum yang
boleh dikumpulkan adalah 20% dari jumlah AK
untuk setiap kenaikan pangkat, peran Unsur ini
cukup lumayan menentukan dalam mencapai
AK yang diperlukan untuk kenaikan pangkat.
63
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (11)
5. Kalau menyangkut Pendidikan perlu
diperhatikan sub-sub butirnya :
- Pendidikan formal (S1/DIV, S2, S3);
- Pendidikan non-formal (lamanya diklat).
Catatan: Untuk diklat yg kurang dari 10 jam
(mis. workshop) AK-nya dpt dihitung 1
asalkan kegiatan tsb dimasukkan
kedalam Unsur Penunjang
64
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (12)
• Sub Unsur Perolehan gelar kesarjanaan yang
sesuai dengan bidang tugasnya:
a. Doktor (S3)
: AK 200
b. Magister (S2) : AK 150
c. Sarjana S1/DIV : AK 100
• Sub Unsur Perolehan gelar kesarjanaan yang
tidak sesuai dengan bidang tugasnya,
a. Doktor : AK 15;
b. Magister: AK 10
65
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (13)
6. Sangat dianjurkan untuk mengeksploitasi:
A. Karya tulis/ilmiah hasil penelitian, pengkajian,
survey dan evaluasi yang:
1) dipublikasikan – buku/makalah (AK 15/10(Int)
/12,5/6(Nas))
2) tidak dipublikasikan- buku/makalah(AK 8/4 )
Catatan: - Apabila disusun oleh beberapa orang, AK-nya
dibagi sesuai pedoman dg penulis utama
adalah yg namanya tercantum paling atas
66
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (14)
3) Yang dimaksud buku yang dipublikasikan
adalah buku yg diterbitkan oleh organisasi/
badan ilmiah setingkat pusat litbang/lembaga
eselon II atau lebih tinggi, atau oleh organisasi
profesi ilmiah, atau oleh penerbit profesional.
4) Yang dimaksud buku yang tidak dipublikasikan adalah buku yg diedarkan di unit lingkungan sendiri dan telah mendapat persetujuan dari
kepala unit kerja ybs
5) Yang dimaksud makalah yang tidak dipublikasikan adalah makalah yang telah dipresentasikan minimal di tingkat unit kerja.
.
67
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (15)
B. Karya tulis / ilmiah hasil tinjauan atau
ulasan ilmiah, yang :
1) dipublikasikan : buku/makalah (AK
10/6 (Int)/8/4 (Nas))
2) tidak dipublikasikan : buku (AK 7)/
makalah (AK 3,5)
68
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (16)
C. Tulisan ilmiah populer di media masa
AK 2
D. Prasaran berupa tinjauan, gagasan dan
atau ulasan ilmiah (bisa secara intern,
misalnya pada saat menyusun draft
peraturan, prosedur/IK/dll, disertai
bukti surat penugasan, naskah presentasi, dan daftar absensi) AK 2,5
69
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (17)
E. Penerjemahan / Penyaduran Buku dan
Bahan lainnya.
1) Terjemahan / saduran buku / karya
ilmiah, dipublikasikan dlm bentuk :
a. buku , AK 7
b. majalah ilmiah, AK 3,5
70
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (18)
2) Menerjemahkan/menyadur buku yang tidak
dipublikasikan atau karya ilmiah dlm bentuk:
a. buku,
AK 3,0;
b. makalah, AK 1,5;
Catatan: - Dalam menerjemahkan/menyadur buku/makalah
diperlukan surat penugasan dari atasan langsung.
- Pengertian terjemahan bukan dlm bentuk Bab per
Bab dari buku (min. 100 halaman)
- Apabila diterjemahkan oleh beberapa orang, AK-nya
dibagi dg penerjemah utama yg namanya tercantum
paling atas
71
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (19)
F. Pembuatan Pedoman/Juklak/Juknis/
Prosedur/IK), AK 2.
(AK tidak dibagi diantara penyusun,
FIHI tidak dinilai karena tdk termasuk
kategori dokumen di atas)
G. Pengembangan Teknologi Tepat Guna
AK 5 (Idem di atas)
72
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (20)
Penunjang Tugas Pengawas Radiasi
A. Pengajar/Pelatih
mengajar/melatih pada diklat
pegawai, A.k. 0,04/jam.
Bukti mengajar/melatih dapat
berupa surat dari instansi atau unit
kerja penyelenggara yang
memintanya mengajar/melatih
73
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (21)
B. Peran serta dalam Seminar / Loka
karya.
1. Mengikuti Seminar / Lokakarya :
a. pemrasaran, A.k. 3 setiap
kali;
b. Pembahas/moderator/ nara
sumber, A.k. 2 setiap kali;
c. Peserta A.k. 1 setiap kali.
74
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (22)
• Petunjuk
dalam hal seseorang sekaligus menjadi
pemrasaran, peserta dan/atau moderator nilai
yang dipakai adalah nilai A.K. yang paling
tinggi
Bukti fisik fotokopi bukti partisipasinya dlm
Seminar/lokakarya tsb dlm bentuk surat
permintaan dari panitia atau sertifikat, yang
disahkan Kepala Unit Kerja ybs.
75
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (23)
2. Mengikuti / berperan serta dalam
delegasi ilmiah, sebagai:
a. Ketua,
A.k. 1.5 setiap kali;
b. Anggota, A.k. 1 setiap kali.
Bukti fisik fotokopi kesertaan
dalam delegasi ilmiah
76
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (24)
C. Keanggotaan dalam Organisasi
Profesi Pengawas Radiasi
1. Tingkat internasional/ nasional
sebagai :
a. Pengurus, A.k. 1 / tahun
b. Anggota, A.k. 0,75/ tahun
[memp. SIB dihargai sama dg anggota
Organisasi Profesi, Anggota Tim tidak
dinilai karena hanya bersifat sementara)
77
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (25)
D. Perolehan Gelar Kesarjanaan
lainnya.
Ijazah/ gelar tidak sesuai dengan
bidang tugasnya
a. Doktor
A.k. 15;
b. Pasca Sarjana, A.k. 10 ;
c. Sarjana
A.k. 5
78
STRATEGI MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT (26)
E. Keanggotaan dalam Tim Penilai
Angka Kredit Jabatan
Fungsional Pengawas Radiasi
a. Ketua/Wakil Ketua, A.k. 0,04/PAK
b. Anggota,
A.k. 0,04/PAK
79
Angka kredit ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
setelah mendengar/mendapat rekomendasi
dari Tim Penilai
digunakan untuk salah satu syarat
~ Pengangkatan
~ Kenaikan pangkat
~ Kenaikan Jabatan
Hasil Penilaian AK tidak dapat diajukan keberatan o/
Pengawas Radiasi ybs. Oleh karena itu anggota tim
penilai harus kompeten dan bekerja secara
Profesional - cermat – teliti – obyektif – total – dan
memiliki komitmen yang tinggi
80
KEUNTUNGAN MEMASUKI
JAFUNGWASRAD
• Kenaikan pangkat lebih cepat (bisa dalam waktu 2 atau
3 tahun, tdk perlu menunggu sampai 4 tahun)
• Dapat mencapai golongan pangkat tertinggi (IV.e)
• BUP (batasan usia pensiun) diperpanjang (dapat
mencapai usia 65 tahun)
• Memperoleh tunjangan fungsional wasrad (di samping
gaji dan TBR)
• Dapat diperhitungkan untuk pemberian remunerasi di
masa mendatang (?)
• ==== Jadi tunggu apa lagi?
81
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA SUKSES
SELAMAT MEMASUKI
JAFUNGWASRAD
82