PRODUK KREDIT COMMERSIAL

Download Report

Transcript PRODUK KREDIT COMMERSIAL

PRODUK KREDIT KOMERSIAL
1. PINJAMAN REKENING KORAN
2. PINJAMAN AKSEP
3. PEMBIYAAN GIRO-GIRO MUNDUR
4. ANJAK PIUTANG (FACTORING)
5. POS IMPORT LOAN
6. EXPORT FINANCING
7. TERM LOAN
8. KREDIT SINDIKASI
9. JAMINAN BANK
10. CATATAN ATAS KREDIT KOMERSIAL
11. CATATAN ATAS KREDIT NON-TUNAI
1. PINJAMAN REKENING KORAN
Pinjaman Rekening Koran (PRK) adalah
Pinjaman Revolving jangka pendek (satu
tahun) yang penarikanya dapat dilakukan
setiap saat tampa pemberitahuaan terlebih
dahulu kepada Bank dengan
mepergunakan cek,bilyet Giro atau alat
perintah pembayaran lainya.
2. PINJAMAN AKSEP
• Pinjaman Aksep (Demand Loan) adalah
pinjaman revolving Jangka pendek (satu
tahun) yang penarikannya dilakukan
dengan pemberitahuan terlebih dahulu
kepada pihak bank.
• Pelunasan harus dilakukan pada tanggal
tertentu seperti yang dicantumkan dalam
surat Aksep
Kedua produk tersebut memiliki
perbedaan yaitu :
• Pada PRK, Plafon langsung dibuka di rekening debitur sehingga
setiap saat dapat ditarik tampa pemberitahuan kepada pihak Bank.
Sedangkan pada PA, plafon tidak dibuka direkening debitur, dimana
Bank membuka suatu kartu besar debitur yang bersangkutan untuk
mengadakan administrasi pencairan atau pelunasan
• Pada PRK, dimungkinkan terjadinya cerukan sedangkan pada PA,
hal tersebut tidak mungkin terjadi
• Ditinjau dari suatu sudut pengaturan likuidasi bank, PA merupakan
pinjaman yang memungkinkan Bank mengatur kebutuhan dana
dengan lebih baik dibandingkan dengan PRK yang dapat
ditariksetiap saat oleh debitur tanpa pemberitahuan, dengan
demikian bank harus menyediakan dana setiap saat sebesar plafon
pinjaman
3. PEMBIYAAN GIRO-GIRO
MUNDUR
Fasilitas Pembiayaan Giro Mundur adalah
pinjaman jangka pendek (Max 1 tahun)
yang dipergunakan untuk membiayai girogiro dari pihak ke tiga, dimana
pembiayaan tersebut hanya dapat
diberikan sampai sekian persen dari
nominal giro-umumnya 70%-80% dan
tidak 100 % dari nilai nominalnya
4. ANJAK PIUTANG
(FACTORING)
• Menurut kepres No.61/1988, anjak Piutang adalah
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan pengalihan
serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek
suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam
atau luar negri.
• Dalam proses factoring ini terdapat 3 pihak yang terlibat
antara lain ; factor (perusahaan factoring) yaitu
perusahaan yang mengbil alih piutang atau pembeli dan
pengurus piutang, Client yaitu pihak yang menjual
piutang, Debtor (debitur piutang) atau costomer
(pelanggang), dalam hubungan dengan pengalihan
piutang disebut cesuss, dimana debtor ini merupakan
pihak yang memiliki hutang kepada client dan
merupakan objek transaksi factoring.
Jenis- jenis Anjak piutang
•
Old-line / standar atau full service factoring, yaitu client menyerahkan faktur
dan memberitahukan kepada customer agar menlunasi piutangnya kepada
perushaan factoring
•
Recourse Factoring, jenis ini sama dengan full service factoring, tetapi client
tetap bertanggun jawab atas piutang yang tidak dibayar oleh
debtor(customer)
•
Maturity Faktoring, ini dilakukan dengan tujuan membantu administrasi
piutang dagang client.
•
Non-notification atau Confidential factoring. ,yaitu penagihan atas piutang
tetap dilakukan oleh client seperti biasanya, tetapi hasilnya diteruskan
kepada factor.
•
Export factoring ,Dimana ajak piutang tidak hanya berlaku untuk
perdagangan dalam negeri tetapi juga dapat untuk perdagangan
internasional.
Keuntungan(Manfaat) Ajak Piutan
(Factoring)
• Membiayai pertumbuhan
• Perencanaan aliran kas yang lebih baik
• Memperpanjang persyaratan kredit
penjualan
• Keamanan Kredit Client ke debitor
• Meningkatkan efisiensi
• Memperbaiki neraca Client
5.POS IMPORT LOAN
• Yaitu pinjaman jangka pendek
yang dipergunakan untuk
membiayai pemasukan barang
dari luar negeri yang
menggunakan L/C
• Bertujuan untuk membiayai modal
kerja.
6. EXPORT FINANCING
• Adalah kredit untuk mambiayai kegiatan yang
dilakukan dalam rangka ekspor
• Dari sudut waktu pembiayaan, kredit ini dapat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu ; Pre-export
financing,adalah kredit yang diberikan sebelum
eksport dilakukan dan post-export
financing,dengan memanfaatkan fasilitas ini
eksporting dapat mencairkan draf yang belum
jatuh tempo sehingga ia tidak perlu menunggu
tanggal jatuh tempo draf untuk dapat menikmati
dana tunai.
7. TERM LOAN
• Term Loan adalah pinjaman
non-revolving yang
dipergunakan untuk
membiayai investasi aktiva
tetap, misalnya pembangunan
pabrik, pembelian mesin dan
lain lain
8. KREDIT SINDIKASI
• Yaitu Sistem pembiayaan secara bersama-sama oleh
beberapa bank atau LKBB(lebaga keungan bukan Bank)
• Berdasarkan tugasnya peserta yang tergabung dalam
kredit sindikasi ini dapat dibagi menjadi ; Manajement
Group,dimana bank atau lembaga keungan baik sendiri
maupun bersama bank lain bertugas sebagai pengelola
kegaitan sindikasi, Lead Bank, diamana bank yang
menyediakan dana dalam porsi terbesar dalam sindikasi
tersebut dibanding bank lain, Co-Manager yaitu bank
menyediakan dana porsi yang lebih besar dibndingkan
dangan anggota sindikasi, sehingga bank ini meminta
dibedakan dari anggota lainya,.Ageng Bank yaitu yang
menyediakan agnggota sindikasi yang ditunjuk sebagai
pelaksana teknis operational dan manajemen, Member
Bank, yaitu lembaga keuangan yang menjadi anggota
sindikasi yang semata-mata bertugas semata-mata
untuk menyediakan dana saja
9.JAMINAN BANK
Jaminan bank adalah pernyataan
tertulis yang dikeluarkan oleh bank
atas permintaan nasabahnya untuk
menanggung resiko tertentu yang
timbul bila pihak terjamin tidak dapat
menjalankan kewajibannya dengan
baik kepada pihak yang menerima
jaminan
10. CATATAN ATAS KREDIT
KOMERSIAL
Dari seluruh pinjaman komersial,
pinjaman Rekening koran adalah
pinjaman yang paling “kuno” dan oleh
karenanya yang paling sederhana,
dimana debitur diberikan sejumlah
plafon di rekening Gironya, dan boleh
menarik dana atau melunasinya
setiap saat selama jangka waktu
kredit
11. CATATAN ATS KREDIT NONTUNAI
Kredit Non Tunai dapat diurutkan sebagai berikut :
•
•
•
•
•
Resiko terkecil adalah” Wesel yang diambil alih” artinya bila
dokumen yang diambil alih tidak memiliki penyimpangan, resiko
yang dihadapi hanya resiko pembayaran dari opening Bank
Dari urutan Kedua, Bank Garansi jenis Bid Bond (jaminan
Tender)
Resiko terkecil ketika pembukaan Sight L/C. Hal disebabkan oleh
karena pada Sight L/C. debitur berkewajiban membayar kepada
Bank sebelum ia dapat mengeluarkan barang dari pelabuhan.
Berikutnya adalah jaminan jenis lainya, seperti Advance payment
Bond dan Perfomance Bond.
Resiko terbesar Pembukaan Red Clause L/C dan Usance L/C
kedua, debitur dapat mengeluarkan barang dari pelabuhan tampa
membayar terlebih dahulu, tapi cukup akseptasi terhadap unse
draft yang ditarik oleh eksportir di luar negeri.
BAB 8
PRODUK KREDIT CONSUMER
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KREDIT KEPEMILIKAN MOBIL
PERHITUNGAN CICILAN KREDIT
KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH
KREDIT MULTI GUNA
KREDIT TANPA AGUNAN
KARTU KREDIT
1. KREDIT KEPEMILIKAN MOBIL
•
•
1.
Salah satu kredit konsumsi yang paling banyak dikenal,Yaitu Kredit Non-Revolving
yang diberikan untuk membeli mobil, pelunasan dilakukan dengan system cicilan.
Ditinjau dari sudut tanggung jawabnya atas kredit yang disalurkan hubungan antara
bank dengan dealer dapat bagi menjadi 3 macam :
Full Avalist.
Dalam system ini, seluruh resiko kredit dipikul oleh dealer mobil walaupun yang
memberikan kredit adalah bank dan ikatan yang terjadi adalah pembeli mobil dengan
Bank, bila kredit macet terjadi, bank akan menagih kedealer yang bersangkutan.dan
dealaer harus bertanggung jawab membayar segala kerugian Bank.
2. Semi Avalist
Pada system ini dealer menagung resiko kredit sampai tingkat tertentu, bila terjadi
tingkat kemacetan kredit. Dealer hanya membayar kerugian Bank sampai tingkat
tertentu saja, sisanya, ditangung oleh Bank pemberi Kredit.
3. Non Avalist
Dalam sitem ini seluruh resiko kredit ada pada pihak Bank, Dealer tidak menanggung
resiko sama sekali, ia hanya membantu Bank menyalurkan kredit pemilikan mobil
dengan memberi rekomendasi kepada pembelinya.
2. PERHITUNGAN CICILAN
KREDIT
•
1.
2.
1.
2.
3.
Cara menghitung Cicilan (Angsuran) Kredit ada Dua Macam :
Suku Bunga dapat ditulis dalam bentuk Flat, Artinya bunga pinjaman
selalu dihitung dari pokok awal pinjaman, dengan demikian, jumlah
bunga yang dibayar setiap bulanya adalah sama.
Suku bunga dapat juga ditulis dalam bentuk efektif (anuitas) Artinya
bunga pinjaman selalu dihitung dari sisa pokok pinjaman, artinya bunga
yang dibayar dari bulan kebulan adalah berbeda (semakin kecil)
Sebenarnya Suku bunga Flat merupakan hasil konversi dari suku bunga
efektif, ini dapat dilihat dari beberapa alasan :
Suka bunga flat selalu terlihat jauh lebih kecil dari pada suku bunga
efekif/anuitas,hal ini terjadi karena suku buga flat selalu menghitung dari
pokok awal pinjaman
Perhitungan cicilan perbulan akan jauh lebih lebih mudah dengan
dengan menggunakan suku bunga flat dibanding dengan suku bunga
efektif, dengan demikian pekerjaan perhitungan dapat dipermudah.
Lebih mudah menerangkan perhitungan dengan sistem flat dibanding
dengan sistem efektif.
Sistem Cicilan dapat dibagi
menjadi 2 jenis
1. Sistem in Advance, yaitu cicilan
pertama dari kredit langsung
pada saat kredit langsung
dicairkan /cicilan dibayar dimuka
2. Sistem in arrear, Pada sistem ini
cicilan pertama dilakukan satu
bulan setelah pencairan kredit
dilakukan.
3. KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH
Housing Loan atau yang lebih dikenal dengan istilah KPR (Kredit
Pemilikan Rumah) adalah pinjaman yang bertujuan untuk membeli
rumah pelunasan dilakukan dengan cicilan
Pengembangan dari KPR ini adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
Kredit Pemilikan Apartemen untuk pembelian Apartemen. Kredit
ini muncul dikota-kota besar seperti; jakarta, Bandung dan
surabaya.
Kredit Pemilikan tanah untuk pembelian tanah tampa bangunan.
Kredit Pemilikan Ruko (Rumah Toko) dan Rukan (Rumah
Kanntor).
Kredit Renovasi Rumah.
Kredit pembangunan rumah, yaitu pencairan dilakukan secara
bertahap sesuai prestasi bangunan.
4. KREDIT MULTI GUNA
Adalah kredit untuk membiayai hal-hal
yang tidak termasuk dalam kriteria Car
loan dan housing loan. Misalnya untuk
merayakan pernikahan, membayar uang
pangkal dan sumbangan perguruan tinggi,
untuk mengatasi hal tersebut beberapa
bank menawarkan kredit multi guna,
dimana Calon debitur menjaminkan tanah
atau rumah untuk mendapatkan dana
tersebut.
5. KREDIT TANPA AGUNAN
Ada beberapa bank yang menawarkan
kredit tanpa Agunan (KTA), kredit ini sama
dengan kredit Multi Guna, bedanya, Calon
debitur sama sekali tidak menjamin
apapun. Umumnya kredit ini diberikan
kepada para karyawan yang memiliki
penghasilan tetap. Bagi bank ini adalah
kredit yang beresiko tinggi, oleh
karenanya suku bunga yang dikenakan
jauh lebih tinggi dibandingkan dari kredit
konsumer yang memiliki jaminan.
6. KARTU KREDIT
•
Kartu Kredit (Credit Card) adalah kartu yang
dikeluarkan oleh suatu lembaga yang diterima secara
luas dan dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran
di tempat tempat tertentu.setiap kartu kredit yang
dikeluarkan diberi limit tertentu, pemakainya tidak boleh
melebihi limit yang telah ditentukan, bila pemakaiannya
melebihi limit maka akan dikenakan sanksi (penalti)
dan bunga tertentu.
•
Ada dua jenis kartu kredit yang saat ini paling banyak
dikenal yakni; Visa Card dan Master Card.
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses yang
terlibat dalam proses kartu kredit adalah ;
1.
2.
3.
4.
5.
Badan yang menerbitkan Kartu kredit
Issuer yaitu penerbit kartu kredit.
Cardbolder, yaitu pihak yang namanya tercantum di kartu kredit
tertentu.
Merchant,yaitu pihak yang menenerima pembayaran dengan
kartu misalnya, toko, kios, pasar swalayan, restoran dll.
Aquiring Bank, yaitu bank yang memiliki hubungan dengan
merchant. Aquiring bank akan menerima tagiahan dari merchant
berupa sales draft dan Aquiring bank akan membayar dana
kepada merchant sebesar nilai nominal yang dicantumkan dalam
sales draft dikurangi dengan sekian persen potongan (discount)
tertentu
potongan ini disebut mechant discount.
Disamping kartu kredit ada kartu
yang disebut charge Cardt
Disamping kartu kredit ada kartu yang disebut
charge Cardt , Dimana pada Credit Card,
pemegang kartu tidak harus melunasi seluruh
tagihan tetapi dapat menunda sebagian
penagihan (Walaupun untuk itu harus
membayar bunga). Hal itu tidak berlaku untuk
Charge Car, dimana Cardholder diharuskan
melunasi seluruh tagihan melunasi seluruh
tagihan yang masuk.
KeterlambatanPembayaran atau pembayaran
yang tidak penuh akan langsung digolongkan
sebagai penyimpangan.
Keuntungan-keuntungan yang
dapat diperoleh dari kartu kredit
• Pemegang kartu tidak harus membawa uang
tunai untuk berbelanja,dengan demikian resiko
membawa uang tunai dapat dihindari. Bila
terjadi kehilangan kartu, penerbit dapat
memblokir kartu tersebut untuk mencegah
kerugian yang mungkin timbul.
• Pada umumnya, kartu kredit juga dapat berlaku
sebagai Cash Card, dengan menggunakan kartu
tersebut, Cardholder dapat mengambil uang
tunai di jaringan bank yang mengeluarkan kartu
tersebut.
Sebagai Credit Card, pada saat tagihan masuk, pemegang
kartu tidak harus membayar seluruh tagihan sekaligus, tetapi
dapat hanya sebagian saja (sejumlah nilai yang ditentukan),
tentu saja pemegang kartu harus membayar bunga untuk sisa
tagihannya.
Degan menggunakan kredit Card sebagai alat belanja,
pemegang kartu dapat mengambil keuntungan bunga dari
selisih waktu belanja dengan waktu tagihan.
Penerbit Kartu membagi kartu yang diterbitkanya menjadi dua
kelas, yaitu Classic (reguler) dan Gold. Mudah ditebak kelas
gold lebih tingi dibanding satunya