Transcript STRATEGI DAN AKSELERASI PERUBAHAN

“MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAT LANTAS POLRES
PALANGKARAYA GUNA PENEGAKKAN HUKUM TERHADAP
ANAK-ANAK PELAKU KECELAKAAN LALU LINTAS DIDUKUNG
SINERGITAS POLISIONAL DALAM RANGKA MEMBENTUK
GENERASI MUDA INDONESIA”
PALANGKARAYA, JANUARI 2014
1
LATAR BELAKANG :
LEDAKAN
POPULASI
KENDARAAN
BERMOTOR
BELUM
DIIRINGI
DENGAN
SARPRAS JALAN YANG MEMADAI SERTA
MASIH RENDAHNYA TINGKAT KESADARAN
MASYARAKAT
DLM
BERLALULINTAS
TERMASUK
DIDALAMNYA
PENGENDARA
RANMOR DARI POK REMAJA DAN ANAK
ANAK YG DIIJINKAN OLEH ORTU GUNAKAN
R2 DAN R4 DI JALAN UMUM YG TERNYATA
JUGA MENJADIKAN ANAK ANAK SEBAGAI
PELAKU DAN KORBAN LAKA LANTAS
TATA URUT :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III KONDISI FAKTUAL
BAB IV FAKTOR’S PENGARUHI
BAB V KONDISI IDEAL
BAB VI UPAYA PEMECAHAN MSLH
BAB VII PENUTUP
POKOK MASALAH :
BGMN MENINGKATKAN KEMAMPUAN STAF
PIMPINAN POLRI PADA ORGANISASI TINGKAT
MENENGAH GUNA HARKAMTIBMAS
DIDUKUNG SINERGITAS POLISIONIL DALAM
RANGKA TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN
NASIONAL ?
ADANYA PENINGKATKAN PUAN SAT
LANTAS POLRES PALANGKARAYA GUNA
PENEGAKKAN HUKUM TERHADAP ANAKANAK PELAKU KECELAKAAN LALU
LINTAS DIDUKUNG SINERGITAS
POLISIONAL DALAM RANGKA
MEMBENTUK GENERASI MUDA
INDONESIA”
RULING :
BAGMN UPAYA DLM TINGKATKAN PUAN SAT
LANTAS
POLRES
PALANGKARAYA
GUNA
PENEGAKKAN HUKUM TERHADAP ANAK-ANAK
PELAKU KECELAKAAN LALU LINTAS DIDUKUNG
SINERGITAS
POLISIONAL
DALAM
RANGKA
MEMBENTUK GENERASI MUDA INDONESIA”
POKOK PERSOALAN :
1. Bagaimana meningkatkan
kemampuan staf pimpinan
pada organisasi tingkat
menengah guna meraih
kepercayaan “trust”
masyarakat terhadap
akuntabilitas penanganan
kecelakaan lalu lintas
dengan pelaku anak-anak ?
2. Bagaimana mewujudkan
sinergitas polisional antar
dan inter Kepolisian dan
jajaran penegak hukum
lainnya dalam penanganan
kecelakaan lalu lintas
dengan pelaku anak-anak
?
2
1.Bagaimana meningkatkan kemampuan staf
pimpinan pada organisasi tingkat menengah
guna meraih kepercayaan “trust” masyarakat
terhadap
akuntabilitas
penanganan
kecelakaan lalu lintas dengan pelaku anakanak ?
2.Bagaimana mewujudkan sinergitas polisional
antar dan inter Kepolisian dan jajaran penegak
hukum lainnya dalam penanganan kecelakaan
lalu lintas dengan pelaku anak-anak ?
3
INSTRUMENTAL INPUT
KONDISI
GAKKUM
LANTAS
THD
PELAKU
ANAK
SAAT INI
S
M
O
Para
Pimpinan
Polri di
Polres
PLK RAYA
PROGRAM
KERJASAMA LINTAS
SEKTORAL &
PENGGALANGAN
KOMPONEN
MASYARAKAT
Seluruh
Pers Polri
utamanya
Sat LANTAS
Polres PLK
RY
ENVIRONMENTAL INPUT
INTERNAL & EKSTERNAL
FEEDBACK
KONDISI
GAKKUM
LANTAS THD
PELAKU ANAK
YG DIHARAPKAN
HAK DASAR
ANAK
TERPENUHI SCR
LEGAL DAN
SESUAI HAM
HARKAMTIBMAS
TERPELIHARA DLM BTK
GENERASI MUDA YG
DIHARAPKAN
4
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAT LANTAS POLRES PALANGKARAYA GUNA
PENEGAKKAN HUKUM TERHADAP ANAK-ANAK PELAKU KECELAKAAN LALU
LINTAS DIDUKUNG SINERGITAS POLISIONAL DALAM RANGKA MEMBENTUK
GENERASI MUDA INDONESIA”
KAPASITAS DAN
KAPABILITAS SDM
SAT LANTAS RES PLK
KONDISI
GAKKUM LANTAS
SAAT INI
•SISMET POLRES X
•SINERGITAS LINSEK
•KEMITRAAN
POTMAS
UU NO. 22/2009 TTG UULAJ
UU NO. 3 TAHUN 1997 TENTANG
PERADILAN ANAK
PERKAP NO. 8 TTN 2009 TTG
IMPLEMENTASI PRINSIP DAN STANDAR
HAK ASASI MANUSIA DLM GAR TGS
POLRI
PENINGKATAN
PUAN SATLANTAS
DLM GAKKUM
THD PELAKU ANAK
BANG LINGSTRA
BANG LAKA DAN GAR
LIBATKAN ANAK
TUNTUTAN & HARAPAN
MASYARAKAT
KONDISI KONDISI
GAKKUM LANTAS
SAAT INI
YG DIHARAPKAN
HAK DASAR ANAK
TERPENUHI SCR LEGAL
DAN SESUAI HAM
HARKAMTIBMAS
TERPELIHARA
DLM BTK
GENERASI MUDA
YG DIHARAPKAN
BLM MLKI SUMDA
MANUSIA UTK SIDIK
THDP ANAK SCR
PROFESIONAL
BLM PUNYA SEL
KHUSUS ANAK & TMPT
RIKSA KHS ANAK
STRATEGI POLISIONIL DGN UPAYA
SIDIK BLM BLM SINERGI DGN PPA
DAN LAKUKAN TANGGUH TAHAN
GUNA MCGH TEKANAN PD TSK
ANAK , SUDAH GANDENG BAPAS
DAN UPAYA RESTORATIVE JUSTICE
 UPAYA
PESRSUASIVE DGN
TANGGUHKAN
TAHANAN RENTAN
TIMBULKAN
PENILAIAN NEGATIF
MASY
 SOROTAN PUBLIK
THD AKUNTAIBILTAS
LIDIK THD TSK ANAK
SANGAT BESAR;
 RENTAN THD TJD
GAR HAM
6
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
KEKUATAN (STRENGHT)
PELUANG (OPPORTUNITY)
1. UPAYA RES PKL MENDAPAT DUKUNGAN
MASY DGN TIDAK LAKUKAN PENAHAN DAN
LAKUKAN UPAYA PERSUASIVE
1.
2. INOVASI KAPOLRES DGN MERINTIS
PEMBUATAN RUANG KHUSUS RIKSA ANAK
3. INISIATIF KASAT LATAS SCR PROAKTIF
HADIRKAN KPA DAN LSM ANAK SBG
PENDAMPING
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1. BELUM MEMILIKI PENYIDIK LAKA KHUSUS
ANAK
2. BELUM MEMILIKI SEL DA N RUANG RIKSA
KHUSUS ANAK
3. BELUM MEMILIKI SINERGITAS DGN PPA
2.
3.
4.
DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DAN DPRD
MEMBANTU POLRI TERKAIT PELAKSANAAN GAKKUM
THD PELAKU ANAK SCR PROFESIONAL
PERHATIAN YANG BESAR ELEMEN MASYARAKAT YANG
MENDUKUNG MENCEGAH DAN MENANGGULANGI
LAKA LANTAS
FORUM SILATURAHMI PIMPINAN DAREAH SGT
RESPONSIF THD KASUS LAKA YG LIBATKAN ANAK
SINERGITAS KUAT DGN BAPAS, KPA DAN LSM ANAK
ANCAMAN (THREATS)
1.
2.
3.
4.
MINIMNYA KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP POLRI DLM
AKAUNTABILITAS SIDIK DAN LIIDIK LAKA LANTAS
ADANYA TRAUMA MASA LALU SEBAGIAN MASYARAKAT
TERHADAP REKAYASA DLM TINDAKAN KEPOLISIAN
SIKAP APATIS SEBAGIAN MASY THD JUMLAH LAKA LANTAS YG
LIBATKAN ANAK
MUDAHNYA MENDAPATKAN KREDIT RAN BARU
7
STRATEGI SO
STRATEGI WO
MANFAATKAN KEKUATAN UTK REBUT PELUANG
MANFAATKAN PELUANG UTK ATASI KELEMAHAN
 MENJALIN KERJASAMA YG BAIK DGN ANTAR  PENINGKATAN KOORD & KERMA DGN INSTANSI
LEMBAGA PEMERINTAH, LSM, INSTANSI
& PIHAK LAIN (NASIONAL DAN LOKAL, APARAT
TERKAIT DAN KOMPONEN MASYARAKAT
GAKKUM LAIN, PEMERINTAH DAN MASYA)
YANG PEDULI.
TERMSK KERMA UTK PENDIDIKAN SADAR
HUKUM DAN TERTIB LALIN, PENUHI SAPRAS YG
 PEMANFAATAN
KEARIFAN
LOKAL
DIPERLUKAN DAN BUAT SISTEM DAN METODE
MASYARAKAT UTK CEGAH LAKA LANTAS YG
YG TEPAT.
LIBATKAN ANAK
 PENINDAKAN TEGAS TERHDP OKNUM POLRI
YANG MENCORENG CITRA.
STRATEGI ST
STRATEGI WT
GUNAKAN KEKUATAN UTK ATASI ANCAMAN
MINIMALISIR KELEMAHAN UTK HINDARI ANC
 KAT KERMA DAN KOORD YG BAIK DGN  TINDAKAN TEGAS TERHDP OKNUM POLRI YG
APARAT PEMERINTAH (PEMDA, AGAMA,TNI)
LAKUKAN REKAYASA BAP LAKA
 KERMA DGN KOMPONEN MASY UTK ATASI  PENINGKATAN KOORD & KERMA DGN INSTANSI
KONDISI SOS MASY
DAN PIHAK LAIN (DAERAH DAN LOKAL, APARAT
GAKKUM LAIN, PMRTH & MASY).
 KAT KESERIUSAN PMRTH & PEMAHAMAN
MASY DLM BANTU UPAYA PENCEGAHAN  BUAT SISTEM & METODE YG EFEKTIF DAN
8
LAKA LANTAS YG LIBATKAN ANAK
EFISIEN DGN UPAYA PENAGGULANGAN .
•Visi
Strategi
1.
2.
3.
4.
SASARAN : SDM POLRI ,PEMDA, TNI DAN POTMAS; SISMET: PENERAPAN
DIKMAS LANTAS, AKUNTABILITAS KINERJA, FORUM KERJASAMA LINTAS
SEKTORAL
KURUN WAKTU : PENDEK, SEDANG, PANJANG
TAHAPAN AKSI : BERTAHAP, BERTINGKAT, BERLANJUT DIPERTAHANKAN
RENCANA AKSI:PENINGKATAN KAPABILITAS DAN KAPASITAS PERSONIL ,
PENYIDIK LAKA LANTAS KHUSUS ANAK DGN PENGUATAN KORDINASI
LINTAS SEKTORAL DAN KEMITRAAN POTMAS; PERUBAHAN SISMET
BERUPA PENDAMPINGAN PPA, MAPPING DAERAH RAWAN LAKA LANTAS
, PENERAPAN DAN ANEV PERIODIK STRATEGI DIKMAS LANTAS DLM
CEGAH DAN TANGGULANGI LAKA LANTAS YG LIBATKAN ANAK
9
1. PENINGKATAN
KEMAMPUAN
STAF
PIMPINAN
PADA
ORGANISASI
TINGKAT
MENENGAH
GUNA
MERAIH
KEPERCAYAAN
“TRUST”
MASYARAKAT
TERHADAP
AKUNTABILITAS PENANGANAN KECELAKAAN LALU LINTAS
DENGAN
PELAKU ANAK-ANAK DILAKUKAN DENGAN
MENGEDEPANKAN
TINDAKAN
POLISIONIL
YANG
BERPEDOMAN KEPADA: KEPENTINGAN TERBAIK BAGI ANAK;
DGN MEMPERHATIKAN HAK-HAK ANAK DAN ALTERNATIF
PENYELESAIAN
DGN UPAYA MENJAUHKAN ANAK DARI
PROSES PERADILAN FORMAL/PENGADILAN PIDANA;
2. GUNA MEWUJUDKAN SINERGITAS POLISIONAL
DLM
PENANGANAN LAKA DGN PELAKU ANAK DIMULAI LWT
SAMAKAN PERSEPSI YG DIDASARKAN PD UU NO. 3 TAHUN
1997 TTG PENGADILAN ANAK, SINERGITAS PERAN BAPAS DAN
REINTEGRASI SOSIAL ANTARA PELAKU ANAK DENGAN
10
KORBAN KECELAKAAN.
SARAN :
INOVASI PENGGUNAAN PERSONIL DENGAN MEMADUKAN FUNGSI PRE
EMPTIVE DAN PREVENTIVE SECARA EFISIEN DAN EFEKTIF YANG DIDUKUNG
PENYEMPURNAAN METODE YANG MELIPUTI PENGUKURAN KINERJA
PERSONIL YANG TERLIBAT, CAKUPAN DAN PENCAPAIAN DUKUNGAN NYATA
MASYARAKAT BINAAN DIDUKUNG SARPRAS DAN ANGGARAN YANG IDEAL
REKOMENDASI.
1. MENGHIMBAU INSTANSI TERKAIT UNTUK
MULAI MENYIAPKAN DAN
MENYEMPURNAKAN
SARANA TRASPORTASI
UMUM
YANG
BELUM
MENJANGKAU WILAYAH SECARA KESELURUHAN
2. BEKERJASAMA DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN MASYARAKAT LAINNYA
UNTUK MENGHILANGKAN PENGARUH LINGKUNGAN YANG MENDORONG
ANAK UNTUK IKUT MENGGUNAKAN KENDARAAN BERMOTOR KARENA
MELIHAT BANYAKNYA ANAK YANG MENGGUNAKANNYA WALAUPUN
MENGETAHUI DAN MENYADARI BAHWA BELUM MEMENUHI PERSYARATAN
YANG DITENTUKAN PERATURAN YANG ADA UNTUK MENGENDARAI
11
KENDARAAN BERMOTOR.
12