Neneng Rohwiati, SKp. M.Si. – Akademi Keperawatan
Download
Report
Transcript Neneng Rohwiati, SKp. M.Si. – Akademi Keperawatan
Akademi Keperawatan Yaspen Jakarta
Neneng Rohwiati, SKp. M.Si.
1
Latar Belakang
Keberadaan pendidikan D III Keperawatan hingga
saat ini masih dibutuhkan oleh masyarakat.
Permintaan dan daya serap lulusan yang sangat
tinggi dari dalam dan LN.
Salah satu Institusi Pendidikan Program Diploma
III Keperawatan adalah Akademi Keperawatan
Yaspen Jakarta yang didirikan tahun 1994 dengan
ijin operasional Departemen Kesehatan hingga
tahun 2005.
2
Dalam upaya penjaminan mutu Akper
Yaspen Jakarta telah diakreditasi sebanyak
tiga kali oleh Departemen Kesehatan yakni
tahun 1998, 2003 dan 2009.
Sesuai UU no. 20 tahun 2003 tentang
Sisdiknas, Akper Yaspen mengajukan dan
memperoleh ijin alih bina dari Depkes ke
Depdiknas tahun 2005.
3
VISI
Menjadi Institusi Akademi keperawatan
yang menghasilkan lulusan yang beriman
dan bertaqwa serta mampu memenuhi
tuntutan kebutuhan masyarakat dan
perkembangan IPTEK.
4
MISI
Menyelenggarakan program pendidikan D III
keperawatan yang mengikuti perkembangan IPTEK.
Menyiapkan lulusan yang beriman dan bertakwa serta
berkualitas sesuai dengan tuntutan profesi
keperawatan.
Menyiapkan dan mengembangkan SDM yang
professional.
Melaksanakan penelitian keperawatan untuk
meningkatkan mutu institusi dan mutu pelayanan
keperawatan.
Melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai upaya
turut meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Menggalang kemitraan dengan instansi terkait.
5
Kesiapan Institusi menghadapi
Akreditasi
Merujuk PP no. 19/2005 tentang standar nasional
pendidikan ps. 94 bahwa pada tahun 2012 setiap
program studi harus telah memperoleh akreditasi dari
BAN PT.
Akper Yaspen berupaya mengikuti ketentuan yang
berlaku untuk mengajukan dan memperoleh status
akreditasi pada tahun 2012.
6
Tujuan dan Manfaat yang Diharapkan
Memperoleh jaminan bahwa Akper Yaspen telah
mendapatkan pengakuan dan memenuhi standar
dari lembaga yang berwenang (BAN PT) sehingga
dapat melindungi masyarakat.
Menjadi pendorong untuk terus menerus
melakukan perbaikan dan meningkatkan mutu.
Hasil akreditasi dapat dijadikan dasar untuk
memperoleh manfaat dan kerjasama ataupun
bantuan pihak-pihak lain.
7
Gambaran dan Permasalahan yang
Dihadapi Institusi Saat Ini
INPUT
Proses seleksi belum bisa selektif mungkin karena
masih sedikitnya jumlah mahasiswa yang mendaftar.
Perbandingan yang diterima dengan yang mendaftar
< 1 : 1,5
Setiap tahun angkatan menerima satu kelas.
Dosen berlatar belakang S1 dan S2. Saat ini
terdapat 3 orang dosen yang sedang pendidikan
S2. Umumnya S2 tidak linear.
8
Input
Sebagian besar sudah memiliki jabatan
akademik AA.
Pengalaman dosen sebagian besar diatas
10 tahun.
Perbandingan dosen dan mahasiswa = 1 : 18.
Lahan praktek: memiliki rumah sakit
sendiri disamping bekerja sama dengan RS–
RS besar lain.
Sumber dana sepenuhnya dari mahasiswa.
9
PROSES
Dalam hal penerapan kurikulum yang
diberlakukan yakni Kurnas D III Keperawatan
tahun 2006 masih dirasakan terlalu tinggi untuk
bisa dijabarkan dalam waktu tiga tahun. Terlalu
banyaknya materi dan kompetensi yang ingin
dicapai.
Menuangkan dalam Kurikulum Institusi dengan
unggulan keperawatan gawat darurat.
10
Kerja sama dengan pihak-pihak lain ada namun
masih terbatas.
Pengabdian masyarakat rutin dilakukan setiap
tahun untuk memberi manfaat kepada masyarakat
disekitar kampus dan calon peserta didik.
Penelitian masih terbatas.
11
Output
Lulusan hampir 100% diserap pasar
pada 6 bulan pertama.
12
Gambaran Kondisi Akper
Asosiasi Institusi Pendidikan D III DKI
Jakarta
Jumlah anggota: 38 institusi/program studi
Telah diakreditasi BAN-PT : satu institusi
(nilai C).
Dalam Proses akhir (menunggu hasil) : dua
institusi.
Masih kurang dari 10% yang sudah terakreditasi.
13
Permasalahan yang Dihadapi oleh
Akper
INPUT
Rata-rata jumlah mahasiswa sedikit
Peminat ekonomi menengah kebawah: ingin
cepat selesai kuliah dan bekerja
Daya beli masyarakat rendah
PS kurang tersosialisasi di masyarakat.
Proses seleksi sudah memiliki pedoman namun
belum selektif.
14
INPUT
Kurnas D III keparawatan 2006 masih terlalu tinggi
untuk pencapaian tiga tahun.
Latar belakang pendidikan dosen banyak yang belum
linear.
Sebagian besar belum memiliki jabatan akademik
(karena proses alih bina), persyaratan harus S 2.
15
INPUT
Keterbatasan CI yang sesuai dengan kriteria.
Sarana dan prasarana belum memadai terkait dengan
sumber dana yang sepenuhnya berasal dari mahasiswa.
Hanya < 5 % institusi yang mendapat dana bantuan
dari Dikti.
Tenaga Pustakawan rata-rata belum berlatar belakang
D III atau S1 Pustaka.
16
Proses
Kompetensi utama lulusan D III Keperawatan perlu
dirumuskan kembali.
PBM di klinik belum memadai
Tenaga dosen di klinik masih terbatas sebagai
supervisor.
Pendidikan lanjut bagi dosen masih terbatas.
Belum memiliki system penjaminan mutu.
17
Proses
Tantangan meningkatkan mutu lulusan karena
permintaan pasar global
Dalam PBM umlah dosen rata-rata belum sesuai
dengan rasio mahasiswa.
Penerapan KBK masih bervariasi
Media belajar laboratorium masih sangat terbatas.
18
Proses
Terbatasnya jumlah rumah sakit yang khusus
pendidikan. Pembalajaran klinik belum sesuai
harapan.
Mahalnya biaya praktek Rumah Sakit.
Kemampuan dosen untuk melakukan penelitian
masih sangat terbatas.
Kemampuan PA masih kurang dalam memberikan
bimbingan dan motivasi serta meningkatan soft skill
mahasiswa.
19
Output
Mutu lulusan masih bervariasi
Daya serap lulusan tinggi.
20
*****
Terima kasih atas
perhatiannya
21