Transcript Materi 6
Pertemuan 13 TEORI PERDAGANGAN DAN STRATEGI INDUSTRIALISASI Five Basic Questions about Trade and Development Bagaimana PI (perdagangan internasional) mempengaruhi tingkat, struktur, dan karakter pertumbuhan ekonomi NSB? Bagaimana PI mengubah distribusi pendapatan dan kekayaan? Syarat apa yg harus dipenuhi agar PI dapat membantu NSB mencapai tujuannya? Bisakah NSB menentukan sendiri jumlah yg diperdagangkan? Pilihan kebijakan: apakah menerapkan kebijakan yang berorientasi keluar, orientasi ke dalam atau kombinasi keduanya? PERDAGANGAN DAN KEUANGAN INTERNASIONAL BAGI NSB Ekspor komoditi primer thd GNP – Negara kecil Asia, afrika, ALatin: 25-40% – Produsen minyak teluk persia: 70% Impor bahan mentah, mesin, barang modal, row material utk industrialisasi Defisit Neraca pembayaran makin besar Defisit Perkiraan transaksi berjalan (ekpor-impor) lebih besar dari surplus perkiraan modal (penerimaan investasi dan hutang pemerintah, swasta dikurangi pembayaran pokok dan bunga pinjaman dan investasi sebelumnya) Akibatnya deflasi pada cadangan moneter (memperlambat pertumbuhan ekonomi) IMF intervensi utk menghemat fiskal dan moneter (bisa makin memperlambat pertumbuhan ekonomi) Membatasi kemampuan NSB dalam melaksanakan strategi ekonomi yg diinginkan PERDAGANGAN DALAM PEMBANGUNAN Penurunan nilai riil perdagangan dunia disebabkan oleh: – Resesi global yg diikuti lambatnya pertumb ekonomi – Fluktuasi nilai tukar – Harga komoditi NSB melemah – Proteksionisme NM – Krisis utang LN NSB ekspor dominan manufaktur: china, korea, taiwan, singapura NSB ekspor dominan komoditi primer: afrika, amerika latin, asia NM: 5% GDP dari perdagangan (lainnya dari dalam negeri): Brazil, AS, India, Rusia Krisis Neraca Pembayaran NSB Ekspor utama produk primer Elastisitas pendapatan produk primer rendah (0,5-0,6%); minyak 2,5%, manufaktur 1,9% Harga produk primer fluktuatif, ekstra cost (hambatan non tarif) TOT (Px/Pm menurun) Neraca pembayaran makin defisit TOT dan thesis Prebisch-Singer Nilai total export tergantung pada: – total volume export – Harga produk yg di export Prebisch dan Singer berpendapat, harga expor terus menerus turun, shg meskipun vol ekpor naik, penerimaan ekpor NSB semakin berkurang Prebisch dan Singer menyarankan, NSB tdk hanya mengekspor produk primary TEORI TRADISIONIL PI Perdagangan perlu karena: Tidak ada keluarga yang subsisten Guna memanfaatkan keunggulan komparatif, perlu spesialisasi, shg diperlukan perdagangan Relative factor endowments and international specialization: the Neoclassical model Teori PI dan Pembangunan: alasan klasik Perdagangan merupakan faktor penting untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di setiap negara. Perdagangan cenderung mempromosikan pemerataan atas distribusi pendapatan dan kesejahteraan domestik dan int’l. Perdagangan membantu negara2 dlm menjalankan usaha pembangunan. Jika perdagangan int’l tercipta harga dan biaya produksi int’l dapat menjadi determinan pokok suatu negara dapat melakukan perdag. Untuk mempromosika pertumbuhan ek dan pembangunan, setiap negara perlu merumuskan kebijakan yg berorientasi ke lingk int’l. Teori adam smith Perbedaan biaya produksi (relatif) Perbedaan harga internasional berbagai produk Teori Hecksher-Ohlin: factor endowment Asumsi: produktivitas TK dan Faktor prod. lain sama di semua negara. Tiap negara kelimpahannya berbeda Menjelaskan tentang: – Dampak pertumbuhan ekonomi thd pola perdagangan – Dampak perdagangan thd struktur ekonomi – Perbedaan penghasilan (rent) antar faktor produksi manufaktur a d Ekspor b-d Impor d-c c Produksi optimum pada MRS = Pa/Pm b pertanian Kombinasi produksi di NSB dengan Perdagangan manufaktur Ekspor b-d Impor d-c b d a c Produksi optimum pada MRS = Pa/Pm pertanian Kombinasi produksi di NM dengan Perdagangan Dalil faktor endowment Tiap produk memerlukan faktor produksi dg proporsi berbeda (padat karya, padat modal) Faktor prod yg dimiliki tiap negara kelimpahannya berbeda NSB yg berlimpah lahan, TK fokus di pertanian NM dg modal besar di manufaktur (doktrin NM utk memperluas jajahan pasarnya) Kritik thd teori PI: 6 asumsi model neoklasik 1. Penyerapan sumber daya dan faktor produksi secara penuh, immobilitas modal dan tenaga kerja trampil secara internasional. 1. Pertumbuhan SD dan Perdagangan: Model2 Utara-Selatan mengenai hubungan perdag yang timpang. Perekonomian dunia ditandai oleh perubahan yang sangat cepat, tidak ada sumber daya yang baku baik kualitas maupun kuantitas. Akumulasi modal dan pembangunan SDM sangat timpang Kritik thd teori PI: 6 asumsi model neoklasik Lanjutan…… 2. Pengangguran, pemanfaatan SD yang tidak optimal, serta teori perdagangan ”mengejar surplus”. Teori ini menyatakan pembukaan pasar int’l bukan utk merealokasikan SD yang telah didayagunakan secara penuh namun utk menyerap SD yang belum termanfaatkan. 3. Mobilitas faktor internasional dan perusahaan multinasional. Adanya capital flight 2. Teknologi baku yang tersedia secara bebas dan konsep kedaulan konsumen - Teknologi produksi sintetis - Pemasaran hrs memperhatikan nilai, preferensi lokal Kritik thd teori PI: 6 asumsi model neoklasik Lanjutan…… 3. Mobilitas faktor internal dan persaingan sempurna: kritik kaum strukturalis thd fenomena peningkatan skala hasil, persaingan tidak sempurna dan pasar2 yang dikontrol. -Kekakuan struktural sering mengganjal kemampuan NSB untuk menyesuaikan diri. -kalaupun NSB bisa menyesuaikan diri tetap ada hambatan perdagangan dari negara maju. -Berkaitan dengan skala hasil: skala hasil yg ada sebenarnya terus meningkat sehingga penambahan output akan memperkecil biaya produksi dan makinMemperlebar jurang kesenjangan pendapatan. Lanjutan Adanya kontrol pasar monopolistik dan oligopolistik, jadi yang ditemukan didunia nyata bukan persaingan sehat tapi persekongkolan dan pengaturan yang dipimpin oleh perusahaan besar. - Diabaikannya unsur resiko & ketidakpastian 4. Tidak adanya kiprah pemerintah dlm hubunganhubungan perdagangan. 5. Perdagangan yang seimbang & penyesuaian harga internasional 6. Keuntungan2 perdagangan bagi penduduk suatu negara. - Kesimpulan PI Spesialisai penuh tdk akan terjadi karena OC meningkat Bila faktor endowment seragam, nisbah harga negara patner sama, faktor prod. makin langka, harga makin mahal Hasil ekonomi penguasa SD, naik Perdagangan, memperluas pasar, pertumbuhan naik (motor pembangunan) Asumsi PI Kuantitas dan kualitas SD produktif suatu negara konstan, tdk ada mobilitas Tehnik produksi semua negara sama, seleran konsumen tetap (tdk dipengaruhi produsen consumer sovereignty) Mobilitas SD antar kegiatan sempurna, tdk ada resiko dan ketidakpastian Tidak ada intervensi pemerintah, harga dibentuk oleh S/D Perdagangan seimbang, kegiatan ekonomi siap menyesuaikan diri Hasil aliran perdagangan bermanfaat bagi masyarakat negara tersebut Penyebab menurunnya ekspor NSB Elastisitas pendapatan produk primer inelastis Pertumbuhan penduduk NM rendah Elastisitas harga produk primer inelastis (perlu Perjanjian komoditi secara internasional untuk menjamin harga OPEC), Munculnya komditi sintetis Proteksi: quota, tarif Strategi perdagangan untuk pembangunan Promosi ekspor: Substitusi impor Promosi ekspor: berorientasi ke luar dan menghadapi hambatan2 Rangkaian kebijakan yg m’dorong terjadinya: perdag bebas; pergerakan bebas: faktor2 produksi (modal dan TK), perusahaan2, & para pelajar, perusahaan multinasional dilandaskan pd suatu sistem komunikasi yg t’buka Pengembangan Ekpor komoditi primer permintaan terbatas, pasar terus menyusut Sisi D: 5 faktor p’hambat laju pengembangan produk2 primer NSB: – Elastisitas permintaan thdp pendapatan rendah, – Pertumbuhan penduduk NM rendah, shg kenaikan permintaan bahan pangan kecil, – Elastisitas permintaan komoditi primer non minyak terhadap perubahan harga rendah, – Produk subtitusi sintetis berkembang pesat, – Produk subtitusi sintetis harganya lebih murah. Sisi S: p’hambat ekspor komoditi primer adalah kekakuan perekonomian yg bersifat struktural (iklim, SD, struktur kelembagaan sosial, pola penguasaan tanah yang tidak produktif) Pengembangan ekspor produk manufaktur: sedikit hasil, banyak hambatan Subtitusi Impor: orientasi kedalam tetapi masih memandang keluar. Strategi: Pemberlakuan hambatan tarif atau kuota Membangun industri domestik atau pabrik bekerjasama dengan pihak asing dan ada insentif seperti keringanan pajak Industri menjadi skala besar sehingga menghasilkan devisa, ketika biaya produksi rata-rata turun, barang menjadi kompetitif. Argumen tarif, infant industry, dan teori proteksi Dampak negatif Industrialisasi subtitusi impor: Persh menyalahgunakan proteksi pemerintah, Manfaat utama proses subtitusi impor diambil persh asing, Impor dilakukan persh asing dari induk dan anak perusahaannya, Meningkatnya tekanan thd ekspor komoditi primer karena tindakan penetapan kurs, berkaitan dengan penciptaan keterkaitan kedepan & belakang m’ganggu industrialisasi sendiri. Nominal Rate of Protection The nominal tariff rate, t, is p p t p Where p’ is the tariff-inclusive price p is the free trade price Tingkat proteksi efektif The effective tariff rate, g, is v v g v Where v’ is the value added per unit of output, inclusive of the tariff v is the value added per unit of output under free trade Nilai Tukar Valas, Pengawasan Devisa, dan Keputusan Devaluasi South-south trade & Integrasi ekonomi: Looking Outward & Inward Pertumbuhan perdagangan antar NSB Teori dan praktek integrasi ekonomi Regional trading blocks and the globalization of trade tariff and nontariff barriers di NM dan Putaran Uruguay 1995 The problem of adjustment assistance Kebijakan ekonomi domestik Kesimpulan: Trade pesimist Argument Pergeseran pola produksi ke arah teknologi tinggi, padat ketrampilan, dan hemat bahan baku akan menurunkan D Pesatnya pengembangan produk sintetis rendahnya elastisitas pendapatan atas permintaan produk2 primer Meningkatnya produktivitas pertanian di NM Meningkatnya proteksionisme negara maju. Kesimpulan: optimist arguments Trade Liberalization (PB) PB mempromosikan persaingan, memperbaiki alokasi SD & mencipt skala ekonomis PB meningkatkan efisiensi, memperbaiki kualitas produk, teknologi produksi Memacu pertumb ekonomi PB mendatangkan devisa, menarik modal masuk, keahlian, dan teknologi PB m’hapus distorsi harga akibat intervensi pemerintah, m’promosikan pemerataan p’dapatan. Trade can benefit LDCs if they can extract trade concessions from developed countries Regional cooperation may help LDCs Concepts for Review Absolute advantage Balanced trade Barter transactions Capital account Collective selfreliance Collusion Commodity terms of trade Comparative advantage Current account Enclave economies Export dependence Export earnings instability Factor endowment trade theory Concepts for Review, cont’d Factor mobility Factor-price equalization Foreign-exchange earnings Free trade Gains from trade Growth poles Income elasticity of demand Income terms of trade Increasing returns Industrial policy Merchandise trade balance Monopolistic market control Concepts for Review, cont’d North-south trade models Oligopolistic market control Prebisch-Singer thesis Price elasticity of demand Primary products Product cycle Product differentiation Quotas Regional trading blocks Returns to scale Risk Specialization Concepts for Review, cont’d Subsidies Synthetic substitutes Tariffs Trade deficits Uncertainty Vent-for-surplus theory of international trade Concepts for Review Adjustment assistance Autarchy Common market Customs union Depreciation Devaluation Dual exchange rate Economic integration GATT Effective rate of protection Exchange control Exchange rate Export promotion Flexible exchange rate Free-market exchange rate Inward-looking development policies Concepts for Review, cont’d Globalization Import substitution Infant industry Intern’l commodity agreements Official exchange rate Outward-looking development policies Multi-Fiber Arrangement (MFA) New protectionism Nominal rate of protection Nontariff trade barriers Rent seeking Synthetic substitutes Tariffs Concepts for Review, cont’d Overvalued exchange rate Parallel exchange rate Quotas Regional trading bloc Uruguay Round Value added Trade creation Trade diversion Trade liberalization Trade optimists Trade pessimists Wage-price spiral World Trade Organization (WTO)