pert_8_shelving

Download Report

Transcript pert_8_shelving

SHELVING/SUSUNAN BAHAN PUSTAKA
REFERENSI:
1. Klopfer, Kare. Weed It! For an Attractive and Useful Collection
http://www.nlc.state.ne.us/libdev/basic/collectiondevelopment/weeding.ht
ml
2. Pribadi, Benny A. dan Yuni Katrin (2008) Buku Materi Pokok: Media
Teknologi. Jakarta: Universitas Terbuka.
3. Purwono (2009) Buku Materi Pokok: Dasar-dasar Dokumentasi. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Dokumen perlu
disusun di rak
Shelving
atau
Pengerakan
Merupakan
salahsatu
perawatan dan
pelestarian pustaka
Perawatan dan pelestarian bahan pustaka meliputi kegiatan:
1. penyimpanan,
2. stock opname (verifikasi),
3. weeding (penyiangan),
4. penyusunan bahan pustaka/shelving,
5. reproduksi bahan pustaka (alih bentuk menggunakan
media lain),
6. penjilidan dan laminasi,
7. pencegahan faktor-faktor perusak koleksi.
Setiap kegiatan perawatan dan pelestarian bahan pustaka
diberlakukan pada suatu kondisi tertentu, tergantung pada
keadaan bahan pustaka itu sendiri dan keadaan
perpustakaan.
Perawatan dan pelestarian bahan pustaka dilakukan dengan
tujuan melestarikan fisik maupun kandungan informasi
bahan pustaka.
1. PENYIMPANAN BAHAN PUSTAKA NON BUKU
Bahan Kertas:
1) disimpan pada tempat yang jauh dari panas/sinar matahari.
2) permukaan dan pingiran kertas yang sering dipegang (bisa cepat
kusam dan robek) perlu diberi pelindung, dijilid atau pelindung
lubang.
3) hindari penyimpanan bahan dari kertas dengan cara menggulung
(bisa menimbulkan keretakan), simpan dengan cara menggantung
dengan menambah beban di bawahnya.
Bahan Film:
Bila kena sinar matahari akan menimbulkan keretakan, meleleh,
noda dan warna akan pudar, sebaiknya disimpan dalam bungkus
yang disediakan produsen.
Bahan Plastik:
Disimpan rata agar tidak melenggung dan tertekuk, hindari panas,
simpan dalam kantong pelindung.
Bahan Magnetik (pita tape, disk)
Tape harus dipasang pada reelnya dan digulung kencang dan
disimpan secara vertikal. Hindarkan tape dari debu, udara
lembab.
Disk harus dijauhkan dari minyak, debu dan kotoran. Disk
hanya dipegang bagian pinggir saja, gunakan pembersih untuk
membersihkan, disimpan secara vertikal, hindari goresan dan
udara lembab.
2. STOCK OPNAME
Stock opname secara harfiah merupakan suatu kegiatan
penghitungan kembali koleksi bahan pustaka yang dimiliki
perpustakaan. Kegiatan ini untuk:
1) mengetahui jumlah bahan pustaka menurut golongan
2) mengetahui bahan pustaka yang hilang
3) memperoleh susunan bahan pustaka yang rapi (tepat
susunannya)
4) mengetahui kondisi fisik bahan pustaka, apakah ada
yang rusak/tidak lengkap.
3. WEEDING
Weeding/withdrawal means discard and disposal of library
materials from library collection
Alasan Perlunya “Weeding”
1) Koleksi perlu diupdate
2) Ruangan perlu disediakan untuk koleksi baru
3) Memenuhi kebutuhan pengguna
4) Koleksi tua perlu ditarik dan diganti dengan yang baru
5) Penarikan akan membuat perpustakaan: lebih menarik, mudah
digunakan, lebih bisa mengundang pengguna untuk datang
Kriteria “Weeding”
1) Currency
2) Age
3) Inaccurate
4) Reliability
5) Multiple copies
6) Frequency of use
7) Physical Condition
Apa Yang Dikerjakan Selanjutnya Hasil Dari Weeding?
1. Keep
2. Keep, but mend first
3. Replace with new copy
4. Add new copies
5. Don’t keep
6. Sell it
7. Give it away
8. Destroy it
9. Restore with new media
4. SHELVING:
salah satu kegiatan perawatan
bahan pustaka, yaitu
penempatan atau penyusunan
bahan pustaka dengan sistem
tertentu.
• Dokumen yang telah diproses perlu disusun di rak
(shelf arrangement).
• Dokumen tersebut diberikan sarana untuk temu
kembali yang berupa rekaman bibliografi
(bibliographic record) yang disebut katalog.
Tujuan dari kegiatan penempatan bahan pustaka adalah:
1. memudahkan pengguna dalam menemukan kembali
informasi/bahan pustaka,
2. memudahkan pustakawan dalam menata dan
menempatkan bahan pustaka,
3. menciptakan keindahan/nilai estetika susunan koleksi
pustaka,
4. melestarikan fisik bahan pustaka,
5. melestarikan informasi yang terkandung dalam bahan
pustaka.
Sasaran kegiatan ini semua jenis bahan pustaka:
1. yang telah melalui proses pengolahan,
2. yang telah selesai dibaca/dimanfaatkan pengguna,
3. yang telah dikembalikan dari peminjaman,
4. yang telah diterima dari penjlidan/perbaikan,
Susunan Bahan Pustaka
1. Atas dasar fisik/format bahan
pustaka: buku,
majalah/jurnal/audio-visual

Fiksi
Buku
2. Atas dasar sifat/tujuan:
Non Fiksi
Audiovisual
3. Atas dasar subyeknya

Geografi:
Indonesia,
Amerika, Inggris,
dll.
pengguna : anakanak, remaja,
orangtua
• textbook
• non-textbook
• majalah:
o ilmiah
o populer
Susunan Bahan Pustaka
Susunan dokumen juga berfungsi sebagai sarana temu kembali.
Ada dua sistem penempatan dokumen:
1) Penempatan tetap (fixed location/order):
• mempunyai tempat tetap,
• disusun menurut urutan penerimaan,
• ukuran atau ciri non fisik,
• susunan tidak bisa dipakai sebagai sarana temu kembali.
2) Penempatan relatif (relative location/code):
• disusun berdasarkan isinya (subjek)/nomor klas,
• dapat dipindah atau digeser,
• dokumen baru bisa disisipkan,
• bisa untuk “browsing”,
• bisa dijadikan sarana temu kembali.