Pengenalan Keselamatan pada Sistem Radiologi Diagnostik dan

Download Report

Transcript Pengenalan Keselamatan pada Sistem Radiologi Diagnostik dan

Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Pendahuluan
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Sasaran Proteksi Radiasi Medis
menjamin bahwa:-
•
Pekerja radiasi memiliki lingkungan kerja yang aman dan,
taat pada peraturan kerja yang aman, tidak menerima dosis
radiasi melebihi batas dosis yang telah ditentukan
yaitu rata-rata 100 mSv lebih 5 tahun (atau 20 mSv per
tahun)
Slide 2 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Sasaran Proteksi Radiasi Medis
untuk menjamin bahwa :•
Anggota masyarakat
•
Atau yang menemani dan membantu pasien selama
pengujian sinar-x (carers),
Taat pada tidak menerima dosis radiasi melebihi batas dosis
yang telah ditentukan.
yaitu 1 mSv per tahun (atau 5 mSv selama bekerja)
Slide 3 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Sasaran Proteksi Radiasi Medis
untuk menjamin bahwa :-
•
Kualitas image optimum dan dosis radiasi minimum;
•
Untuk pasien, dosis radiasi sesuai dengan guidance
level;
•
Personil yang menggunakan peralatan sinar-x
dikualifikasi dan dilatih secara memadai, termasuk
pengetahuan akan bahaya potensial radiasi; dan
•
Terutama sekali untuk radiologi intervensional, efek
deterministik tidak terjadi.
Slide 4 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Prosedur Radiologi Diagnostik Umum
Prosedur radiologis umum meliputi prosedur terapi dan
diagnostik (intervensional) yang dilakukan terhadap pasien
dengan indikasi klinis khusus.
• Prosedur harus dilakukan dalam instalasi radiologi oleh
praktisi khusus dan terlatih menggunakan peralatan yang
sesuai prosedurnya.
• Penggunaan peralatan sinar-x oleh praktisi medis atau
orang lain tanpa pelatihan radiografi (atau radiologis) dan
keselamatan radiasi yang sesuai harus dilarang.
Slide 5 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Perencanaan sebuah fasilitas radiologi dasar
Slide 6 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Gambaran fasilitas sinar-x sederhana (sinar-x mobile )
Koridor
Ruang
Konsultasi
D
i
p
a
n
Ruang
Gelap
Treatment /
ruang sinar-x
Luar
Slide 7 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Paparan berlebih dan kecelakaan potensial
Penyebab yang berhubungan dengan peralatan sinar-x misalnya
• Kegagalan komponen
• Kurang perawatan; faktor paparan yang tidak akurat;
hilangnya filtrasi; kerusakan komponen pada image
intensifiers; pengaturan default yang tidak sesuai
• Penggunaan peralatan yang tidak sesuai dari suatu
prosedur.
Slide 8 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Paparan berlebih dan kecelakaan potensial (lanj)
Yang disebabkan oleh manusia misalnya.
• Pelatihan yang tidak memadai;
• Pemilihan parameter paparan yang tidak tepat;
• Kesalahan komunikasi misalnya antara acuan praktisi
medis dan radiografer (teknologis radiolog)
Slide 9 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan yang digunakan dalam radiologi diagnostik
• Tabung dan Generator Sinar-X
•
•
•
•
•
•
•
Radiografi tujuan umum
Fluoroskopi tujuan umum
Peralatan fluoroskopi yang digunakan untuk
prosedur radiologi intervensional
Computed Tomografi
Mammografi
Pediatrik
Radiografi dental
Slide 10 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Tabung dan Generator Sinar-X
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Pesawat sinar-x
Tiga unsur dasar yang dibutuhkan untuk pesawat sinar-x :
•
Sumber elektron; filamen tungsten yg dipanaskan (katoda);
•
Target metal (anoda);
•
Medan listrik yg tinggi (kilovolt) untuk mempercepat elektron
antara sumber dan target;
Slide 12 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Pesawat sinar-x (lanjutan)
Stationari anoda
tabung sinar-x
Slide 13 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Persyaratan khusus utk tabung sinar-x:
•
Semakin kecil focal spot yg dpt dipakai;
•
Arus filamen yg cukup utk meminimalkan
waktu paparan;
•
Metoda yang efisien untuk mengeluarkan
panas yang dihasilkan pada target (anoda);
•
Material yang sesuai, area dan angulasi
anoda;
•
Pilihan baik anoda yg berputar atau
stationari;
•
Lebih dari satu filamen (untuk ukuran focal
spot yg berbeda)
Slide 14 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Rangkaian tabung sinar-X (tabung sinar-x, housing dan kolimator)
HOUSING TABUNG SINAR-X
(RANGKAIAN)
KABEL TEGANGAN TINGGI
• Kebocoran radiasi
sepanjang
shielding harus
diminimalkan dan
harus memenuhi
standar.
KOLIMATOR
BERKAS CAHAYA
Slide 15 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Housing dan kolimator tabung sinar-X
• Berkas radiasi diarahkan pada
pasien, biasanya sepanjang
kolimator yg dpt diatur dimana
operator dapat mengendalikan
ukuran dan bayangan berkas sinar-x.
Slide 16 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Anoda tabung sinar-x yg berputar
Slide 17 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Generator
Panel kendali untuk
instalasi sinar-x
Slide 18 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Beberapa kegagalan fungsi yg dpt berakibat thd keselamatan
•
Kebocoran radiasi berlebih sepanjang housing dan kolimator
tabung sinar-x; Ketakakurasian dan ketakkonsistenan tegangan
tabung sinar-x;
•
ketakakurasian dan ketakkonsistenan mAs, waktu, arus tabung;
•
Ketakkonsistenan output tabung sinar-x;
•
Ketaktepatan atau ketaksesuaian filtrasi;
•
Kurang kongruennya lampu kolimator dan berkas sinar-x;
•
Untuk peralatan discharge kapasitor, kebocoran radiasi berlebih
(pada arah berkas sinar-x yg berguna) ketika kapasitor terisi
penuh (tetapi tanpa suatu paparan awal).
Slide 19 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Struktur film, screen intensifier dan kaset
The Fundamentals of radiografi. Kodak
Slide 20 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Pemrosesan film sinar-X
THERMOMETER
TIMER
FILM IN
TIME-TEMPERATURE
CHART
FILM OUT
Pemrosesan film otomatis sederhana
Pemrosesan film manual
Slide 21 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Fluoroskopi : imaging dinamis (real time)
Tabung amplifier
cahaya, dikombinasi
dgn kamera televisi,
adalah sistem paling
banyak menggunakan
intensifikasi image.
Slide 22 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Masalah yang mungkin mempengaruhi proteksi radiasi
Screen film-Intensifier
•
Penyimpanan film yang tidak memuaskan (menyebabkan
fogging); kerusakan kaset atau screen intensifier
•
Pencahayaan, atau kebocoran dalam ruang gelap
•
Kaset melewati hatch atau kontainer penyimpanan tidak
disediakan atau diberikan shielding yang tidak memadai.
•
Developer bahan kimia yang tidak sesuai (misalnya jenis yg
salah, pembuangan dan/atau pengisian ulang yang tidak
sesuai, kesalahan temperatur)
Catatan: Ventilasi juga isu keselamatan kerja yg penting
Slide 23 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Masalah yang mungkin mempengaruhi proteksi radiasi (lanj)
Teknologi Film-screen
•
Kegagalan mengikuti prosedur pengembangan waktutemperatur film yang ditentukan pabrikan (pengembangan
manual) atau untuk memelihara dgn baik prosessor film
otomatis.
Sistem Fluoroskopi dan Digital
•
Fluoroskopi langsung (screen fluoressen yg tdk efisien)
•
Image intensified fluoroskopi (efisiensi rendah,
resolusi dan kontras yg kurang dari image
intensifier TV chain)
Slide 24 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Radiografi Umum
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Radiografi Umum
Sistem sinar-x
konvensional
radiografi thoraks (dada)
Slide 26 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Sistem konvensional tujuan umum
Sistem dasar
untuk pengujian
sinar-x umum
Slide 27 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Sistem konvensional untuk tujuan umum (lanjutan)
Contoh sistem
mobile untuk
tujuan radiografi
umum
Slide 28 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Persyaratan khusus peralatan
• Untuk radiografi umum, generator dan tabung sinar-x harus
beroperasi dalam range energi dari 40-50 kV peak sampai
120 - 150 kV peak.
• Kolimator berkas cahaya yang dapat diatur (rectangular)
harus dicoba pada rangkaian tabung sinar-x sehingga
operator dapat membatasi ukuran dan bayangan berkas
sinar-x pada area perhatian klinis.
Slide 29 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Persyaratan khusus peralatan (lanjutan)
• Penambahan dan variasi filtrasi (filtrasi tambahan) harus
tersedia bagi operator untuk mengurangi energi radiasi
rendah yang tidak menuju image receptor dan yang
meningkatkan dosis pasien yang tidak perlu.
Bagaimanapun juga, operator harus tidak dapat
memindahkan setiap filtrasi permanen yang dibutuhkan
untuk memenuhi spesifikasi filtrasi minimum
• Berkas cahaya dan sinar-x dari kolimator berkas cahaya
harus kongruen (dengan suatu kesalahan yang ditetapkan)
dan mengindikasikan luasnya lapangan radiasi.
Slide 30 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Persyaratan khusus peralatan (lanjutan)
Suatu grid anti-hamburan penting
untuk pengujian kebanyakan
bagian tubuh yang tebal.
Ditempatkan (lebih disukai yang
dapat dipindahkan) perangkat
setelah pasien, (tetapi sebelum
dan dekat dengan image receptor)
untuk mengurangi tingkat radiasi
hamburan menuju receptor.
Fundamentals of radiografi. Kodak
Slide 31 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Kegagalan fungsi peralatan radiografi umum
yg mempengaruhi proteksi radiasi
• Filtrasi yang tidak memadai terhadap tugas imaging
• Ketakkongruenan antara berkas sinar-x dan cahaya
• Ketakalignment antara berkas sinar-x dan image receptor
• Penggunaan tidak memadai dari grid anti-hamburan
(misalnya penggunaan yang tidak penting, ratio yang tidak
tepat, kesalahan alignment, dll.) meningkatkan dosis pasien
yang tidak perlu dan berkurangnya kualitas image.
• Kegagalan fungsi AEC atau kesalahan kalibrasi.
Slide 32 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Fluoroskopi
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan Fluoroskopi
• Peralatan fluoroskopi menggunakan image intensifiers
elektronik untuk memberikan image real-time (dinamis);
• Fluoroskopi digunakan
untuk evaluasi dinamis
kerusakan fungsional dan
panduan selama prosedur
pembedahan rutin, biopsi,
dll.
• Fluoroskopi digunakan
selama prosedur radiologi
intervensional
Slide 34 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan Fluoroskopi tujuan umum
Sistem
fluoroskopi
tujuan
umum
Slide 35 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan Fluoroskopi mobile
Sistem fluoroskopi
mobile untuk
prosedur rutin
selama pembedahan
Slide 36 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Kegagalan fungsi peralatan fluoroskopi yg
mempengaruhi proteksi radiasi
• Filtrasi yang tidak sesuai dari berkas sinar-x utama
• Ketak-alignment dari berkas sinar-x dan image intensifier
• Nilai dosis yang berlebih (diatas rekomendasi IEC) pada
image intensifier input fosfor
• Ketakcukupan atau ketaksesuaian perangkat shielding
yang disesuaikan
• Waktu paparan fluoroskopi yang tidak tepat atau tidak
berfungsi
• Ketaktepatan kalibrasi sistem pengukuran dosis pasien
Slide 37 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Radiologi Intervensional
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Radiologi Intervensional
• Radiologi Intervensional
menggunakan imaging sinar-x
untuk memandu penempatan
kateter, stents, dll. Dalam
pembuluh darah dan organ untuk
tujuan perbaikan atau treatment
suatu kondisi tertentu.
Slide 39 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan fluoroskopi untuk radiologi intervensional
Peralatan
fluoroskopi
untuk radiologi
intervensional
Slide 40 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Radiologi Intervensional (lanjutan)
Sistem
fluoroskopi
yang dapat
digunakan
untuk DSA dan
radiologi
intervensional.
Slide 41 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Masalah yang mempengaruhi proteksi radiasi
• Prosedur kompleks yang tidak dioptimalkan (parameter
paparan, jumlah image yang diperoleh, nilai dosis,
posisioning pasien, dll.);
• Pelatihan proteksi radiasi yang tidak memadai yang
diterima oleh fisikawan intervensional.
Slide 42 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Computed Tomography
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Computed Tomografi
CT scanner telah dikembangkan untuk aplikasi klinis pada awal
tahun 1970. Disediakan suatu langkah luar biasa yang lebih maju
dalam imaging, utamanya pada otak. Awalnya, hanya scanner
kepala yang diproduksi tetapi kemudian diikuti scanner tubuh.
Slide 44 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Computed Tomografi (lanjutan)
Prinsip akuisisi image
dalam CT scanner
generasi ketiga
Slide 45 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Computed Tomography (lanjutan)
Pengujian CT
Slide 46 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Multislice CT
scanner
Slide 47 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Computed Tomografi (lanjutan)
Slide 48 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
• image CT secara matematis direkonstruksi dari data yang diukur.
Slide 49 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Computed Tomografi (lanjutan)
Slide 50 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Slide 51 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Computed Tomografi (lanjutan)
• Teknologi yang berkembang ini telah menuju kepada
meningkatnya penggunaan CT dalam manajemen rutin
pasien dan meningkatkan variasi pengujian.
• Dosis pasien dr pengujian CT relatif tinggi (10 -100 mSv).
variasi dosis utama utk pengujian yg sama dpt diperoleh dari
perbedaan protokol imaging atau antara jenis scanner.
• Untuk meminimalkan paparan radiasi yang tidak penting,
justifikasi klinis utama untuk seluruh pengujian CT harus
didukung. Protokol imaging harus dioptimalkan untuk
menyediakan informasi klinis yang dibutuhkan dengan dosis
minimum terhadap pasien.
Slide 52 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Parameter Scan yang mempengaruhi Dosis Pasien
Dosis pasien berdasarkan kualitas hakiki CT scanner (geometri
scanner, geometri berkas, kolimasi dan filtrasi, dll).
Bagaimanapun juga, perubahan dalam range parameter
operasi yang dapat dipilih juga dapat secara signifikan
berdampak terhadap dosis radiasi pasien misalnya.
• Potensial tabung sinar-x, arus tabung, waktu paparan
• Ketebalan irisan, jumlah irisan (atau perputaran helical)
• Interval irisan (mode incremental) atau faktor pitch (mode
helical)
• Lebar window, ukuran matriks dan lapangan dari view
Slide 53 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Kegagalan fungsi yang berdampak thd proteksi radiasi
• Ketakakuratan dan ketakkonsistenan tegangan/arus tabung sinar-x
• Ketakkonsistenan output tabung sinar-x
• Perbedaan antara paparan yang diukur dan parameter kualitas
image serta data pabrikan : misalnya image noise, resolusi, tebal
irisan, nilai dan keseragaman jumlah CT, Computed Tomography
dosis Index (CTDI).
Isu proteksi radiasi pada umumnya lebih berdampak dengan
kurangnya pemahaman dan manajemen dari parameter yang
dipilih dari pada kurangnya kinerja peralatan.
Slide 54 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Mamografi
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Mamografi
Mamografi merupakan metode terbaik yang dapat dipercaya untuk
mendeteksi lesi dalam payudara. Tehnik sinar-x ini dapat
mendeteksi tumor kecil sebelum gejala klinis yang jelas muncul.
• Pengujian payudara dilakukan bisa
dengan acuan medis individual,
atau sebagai bagian dari program
screening.
• Sistem mamografi sinar-x
menggunakan peralatan yang
memadai (generator potensial
rendah, tabung sinar-x anoda
khusus dan filtrasi, dll.)
Slide 56 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Mamografi (lanjutan)
Peralatan khusus
(yang memadai)
untuk mamografi
Slide 57 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan Mamografi
SCREEN
PROTEKTIF
OPERATOR
Peralatan sinar-x
Mamografi
RANGKAIAN TABUNG
SINAR-X
PLAT TEKANAN
IMAGE RECEPTOR
Slide 58 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Persyaratan khusus
Mamografi harus dilakukan menggunakan penggunaan,
peralatan sinar-x tujuan khusus dengan:
• Generator yang mampu secara relatif potensial tabung
sinar-x rendah : misalnya 25-30 kV peak
• Tabung sinar-x dengan suatu target (anoda) molybdenum
atau rhodium dan filtrasi Mo atau Rh. Pada unit mamografi
yang modern perbedaan anoda/kombinasi filter tersedia.
• Penggunaan suatu grid anti-hamburan dan sistem kendali
paparan otomatis (AEC) sangat direkomendasikan.
Slide 59 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Persyaratan khusus (lanjutan)
• Radiolusent perangkat tekanan payudara - penerapan
tekanan yang pasti pada payudara selama mamografi
menyediakan immobilisasi, mengurangi ketebalan jaringan
dan menjamin keseragaman pada ketebalan lebih baik.
Tekanan berperan untuk meningkatkan kualitas image
dengan minimalkan blurring dan dengan mengurangi kedua
paparan yang dibutuhkan dan intensitas radiasi hamburan.
• Phantom payudara standar yang memperkirakan payudara
rata-rata (didesain dengan spesifikasi standar) untuk kinerja
peralatan yang memeriksa dan mengestimasi dosis kelenjar
rata-rata (MGD)
Slide 60 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Kegagalan fungsi yang mempengaruhi proteksi radiasi
Pada dasarnya sama seperti untuk sistem sinar-x umum tetapi
tes yang dilakukan dan instrumen pengukuran yang digunakan
harus disesuaikan dengan karakteristik sistem mamografi,
misalnya
• Ketakakuratan dan ketakkonsistenan tegangan tabung
sinar-x dan output radiasi;
• Ketak-alignment antara berkas sinar-x dan image receptor,
ketakseragaman lapangan sinar-x;
• Ketakcukupan kondisi penyimpanan film, pengembangan
image dan kondisi viewing
• AEC dikalibrasi secara tidak sesuai, dll.
Slide 61 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Radiologi Pediatrik
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Radiologi Pediatrik
•
Berdasarkan perbedaan fitur anatomis, bentuk tubuh dan
patologi antara anak-anak dan orang dewasa, radiologi
pediatrik dikenal sebagai sub-keahlian.
•
Resiko efek radiasi yang merugikan dipertimbangkan
lebih besar pada anak-anak dari pada orang dewasa
karena harapan hidupnya lebih lama dan peningkatan
radio-sensitivitas jaringan yang muda.
•
Pertimbangan khusus harus diberikan kepada
pengukuran proteksi radiasi untuk pasien pediatrik.
Slide 63 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan Pediatrik
Karena pengharapan hidupnya yang lebih lama dan
sensitivitasnya yang lebih besar terhadap radiasi, resiko efek
radiasi lambat lebih besar pada anak-anak dari orang dewasa.
• Pandangan akan meningkatnya resiko radiasi pada usia
yang lebih muda, pengujian radiologis anak-anak (0-15
tahun) memberikan pertimbangan khusus dan rekomendasi
khusus untuk peralatan dan prosedur.
• Radiologi pediatrik dikenal sebagai sub-spesialis dalam
radiologi diagnostik dan pendidikan dan pelatihan khusus
harus wajib untuk praktisi radiologi pediatrik.
Slide 64 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan Pediatrik (lanjutan)
Peralatan khusus
untuk pengujian
Pediatrik
Slide 65 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan Pediatrik (lanjutan)
Kriteria dasar untuk peralatan sinar-x yang digunakan dalam
radiologi pediatrik sama seperti untuk peralatan tujuan umum.
Bagaimanapun juga, kinerja dan persyaratan desain tambahan
penting karena ukuran kecil pasien dan kondisi khusus yang
dibutuhkan untuk beberapa pengujian (seperti halnya
berhadapan dgn bergeraknya seorang anak). Hal ini termasuk:• Waktu paparan sangat pendek, keakuratan dan dapat
diproduksi ulang;
• Kolimator yang dapat diatur untuk dimensi yang mungkin
lebih kecil dari pada beberapa peralatan sinar-x tujuan
umum yg sederhana mungkin tersedia.
Slide 66 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan Pediatrik (lanjutan)
Sebagai konsekuensi:
• Generator daya penuh penting untuk waktu paparan sangat
pendek yg dibutuhkan (hanya generator frekuensi 12-pulsa
atau medium-tinggi harus digunakan untuk menjamin
keakuratan dan kemampuan produksi ulang yg layak);
• Ketika peralatan sinar-x mobile harus digunakan (walaupun
tidak disarankan), generator frekuensi medium atau tinggi
lebih disukai;
• Tegangan tabung sinar-x rendah harus dihindarkan ketika
dapat dipakai. Tegangan tabung sinar-x yang lebih tinggi
dan filtrasi tambahan yang memadai direkomendasikan;
Slide 67 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan Pediatrik (lanjutan)
• ukuran nominal focal spot antara 0.6 mm dan 1.3 mm
adalah yang diinginkan;
• Berkas sinar-x harus dibatasi secara hati-hati terhadap area
perhatian klinis dengan penggunaan kolimasi berkas
cahaya yang akurat;
• Shielding protektif tambahan harus disesuaikan pada anakanak dan tersedia dalam suatu range ukuran;
• Material atenuasi rendah antara fokus tabung sinar-x dan
image receptor (misalnya table top, kaset, grid antihamburan) akan berperan untuk pengurangan dosis;
Slide 68 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan Pediatrik (lanjutan)
• Pemilihan manual dengan seksama akan faktor paparan
mungkin menghasilkan dosis radiasi lebih rendah.
• Pemilihan sistem screen-film intensifier lebih cepat, dan
image intensifiers dengan faktor konversi tinggi, akan
menghasilkan dosis radiasi lebih rendah.
• Posisioning dan immobilisasi pasien dengan tepat adalah
penting: perangkat immobilisasi harus mudah untuk
digunakan tanpa membuat stress pasien.
Slide 69 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Kegagalan fungsi peralatan yg mempengaruhi proteksi
radiasi
Pada dasarnya sama seperti sistem sinar-x umum tetapi tes
yang dilakukan dan instrumen pengukuran yang digunakan
harus disesuaikan dengan peralatan pediatrik.
Program kendali kualitas terutama penting pada layanan
radiologi pediatrik.
Slide 70 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Radiologi Dental
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Radiografi dental
Radiografi dental merupakan salah satu kebanyakan pengujian
sinar-x umum.
Ada tiga jenis pengujian yang umum:•
Radiografi intra-oral tanpa film screen atau
digital image receptor (paparan langsung)
•
Radiografi panoramik
(tomografi); dan
•
Radiografi
cephalometric
Slide 72 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Radiografi dental (lanjutan)
Peralatan standar
untuk radiografi dental intra-oral
Slide 73 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Radiografi dental (lanjutan)
Peralatan untuk
radiografi dental
panoramik
(tomografi)
Slide 74 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan sinar-X Dental
• Radiografi dental merupakan salah satu kebanyakan
pengujian sinar-x yang umum dalam dunia industri.
• Walaupun dosis radiasi dan resiko individual rendah,
banyak pengujian yang berlebih yang dilakukan pada
kelompok usia yang lebih muda.
• Seperti pada prosedur radiologis lain, dosis pasien dapat
secara signifikan dipengaruhi oleh peralatan dan tehnik
yang digunakan serta pengukuran jaminan kualitas pada
tempatnya.
Slide 75 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan sinar-X Dental (lanjutan)
Peralatan “pointer cone ” yg lebih lama. Kolimasi buka tutup (seperti
Slide 76 dari 81
terlihat sebelah kanan) harus digunakan
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan sinar-X Dental (lanjutan)
Pengujian sinar-x Intraoral
FILM HOLDER DAN
PERANGKAT POSISIONING
Slide 77 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan sinar-X Dental (lanjutan)
Peralatan sinar-x
panoramik tomografi
Slide 78 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Peralatan sinar-X Dental (lanjutan)
Peralatan sinar-x
panoramik tomografi perangkat posisioning
pasien
Slide 79 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Persyaratan khusus untuk peralatan Panoramik
•
Perputaran tabung sinar-x disekitar kepala yang menyediakan
image tomografi seluruh struktur lengkung gigi harus presisi
dan dapat diproduksi ulang.
•
Perangkat posisioning pasien harus sederhana, dapat
dipercaya dan akurat.
•
kombinasi screen/film intensifier cepat (atau kecepatan image
receptor yang dapat dibandingkan) harus digunakan.
•
Seluruh peralatan baru harus dilengkapi range paparan
radiografi sesuai dengan persyaratan klinis, yang membangun
pasien (misalnya dewasa, anak-anak) dan kecepatan image
receptor.
Slide 80 dari 81
Pengenalan Keselamatan Radiasi Bidang Medis
Diagnostik dan Radiologi Intervensional
Kurikulum BPSP
Kegagalan fungsi yg mempengaruhi proteksi radiasi
Pada dasarnya sama seperti untuk sistem sinar-x umum tetapi tes
yang dilakukan dan instrumen pengukuran yang digunakan harus
disesuaikan dengan karakteristik tertentu sistem dental dibawah
investigasi: misalnya
•
Ketakakuratan dan ketakkonsistenan tegangan tabung sinarx dan output radiasi,
•
Ketakakuratan atau waktu yang tidak efektif,
•
Ketak-alignment antara berkas sinar-x dan image receptor,
•
Ketakcukupan kondisi penyimpanan film, pengembang image
dan kondisi viewing
Slide 81 dari 81