Perencanaan Penyaluran kredit

Download Report

Transcript Perencanaan Penyaluran kredit

MANAJEMEN KREDIT
BANK
A. PENGERTIAN, FUGSI, TUJUAN DAN
JENIS-JENIS KREDIT
B. PENYALURAN KREDIT
C. KEBIJAKSANAAN PERKREDITAN BANK
D. MANAJEMEN LIKUIDITAS
E. PENDAPATAN DAN RENTABILITAS
BANK
F. PENGENDALIAN KREDIT BANK
Pengertian Kredit
• Kredit berasal dari kata italia, Credere yang artinya
kepercayaan,yaitu kepercayaan dari kreditor bahwa
debitornya akan mengembalikan pinjaman beserta
bunganya sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak.
• Kredit adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga atau pembagian hasil keuntungan (UU RI No.7 tahun
1992 tentang Perbankan Bab I pasal 1 ayat (12)
• Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayarkan
kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati (Drs.H. Malayu S.p.
Hasibuan).
• Manajemen perkeriditan bank adalah kegiatan mengatur
pemamfaat an Dana Bank,supaya produktif,aman dan giro
wajib minimalnya tetap sehat
Fungsi Kredit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan
perdagangan dan perekonomian
Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.
Memperlacar arus barang dan arus uang.
Menigkatkan hubungan internasional (LC,CG dan lain-lain)
Meningkatkan Produktivitas dana yang ada
Meningkatkan daya Guna barang
Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat
Memperbesar modal perusahaan
Meningkatkan income per capita (IPC) masyarakat.
Mengubah Cara berpikir/bertindak masyarakat untuk lebih
ekonmis
Tujuan penyaluran kredit
• Memperoleh pendapatan Bank dari bunga
kredit
• Memanfaatkan dan memproduktipkan danadana yang ada
• Melaksanakan kegiatan Opersional bank
• Memenuhi permintaan kredit dari
masyarakat
• Memperlancar lalulintas pembayaran
• Menambah mdal kerja Perusahaan
• Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat.
Jenis-jenis Kredit
Berdasarkan Tujuan /keguanaan
• Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang
dipergunakan untuk kebutuhan sendiri
bersama keluarganya.
• Kredit Modal Kerja, kredit yang akan
dipergunakan untuk menambah modal
usaha debitur
• Kredit Investasi, kredit yang
dipergunakan untuk investasi produktif,
tetapi baru akan menghasilkan dalam
jangka waktu yang relatif lama
Berdasarkan Jangka
Waktu
1. Kredit jangka pendek yaitu kredit
yang jangka waktunya paling lama 1
tahun saja.
2. Kredit jangka Menengah yaitu
kredit yang jangka waktunya antara
satu sampai tiga tahun.
3. Kredit jangka Panjang, yaitu kredit
yang jangka waktunya lebih dari tiga
tahun
Berdasarkan Macamnya
1.
Kredit Aksep yaitu kredit yang diberikan
bank yang pada hakekatnya merupakan
pinjaman uang biasa sebanyak flafon
kredit.
2. Kredit Penjual, yaitu kredit yang
diberikan penjual kepada pembeli, artinya
barang telah diterima pembayaran
kemudian.
3. Kredit pembeli, adalah pembyaran telah
dilakukan kepada penjual, tetapi barangya
diterima belakangan atau pembelian
dengan uang muka.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Berdasarkan sektor
Perekonomian
Kredit pertanian, kredit yang diberikan kepada
perkebunan,peternakan dan perikanan.
Kredit perindustrian, ialah kredit yang
disalurkan kepada beraneka macam industri
kecil, mengah dan besar.
Kredit pertambangan, ialah kredit yang
disalurkan kepada beraneka macam
pertambangan
Krdit Ekspor-impor ialah kredit yang diberikan
kepada eksportir dan atau importir beraeka
barang.
Kredit koperasi ialah kredit yang diberikan
kepada jenis-jenis koperasi.
Kredit profesi ialah kredit yang diberikan
kepada beranake macam profesi.
Berdasarkan
Agunan/jaminan
1.
Kredit Agunan Orang, kredit yang
diberikan dengan jaminan seseorang
terhadap debitur bersangkutan.
2. Kredit agunan Efek, kredit yang
diberikan dengan Anggunan efek-efek
dan surat berharga.
3. Kredit agunan Barang, kredit yang
diberikan dengan agunan barang tetap,
barang bergerak dan logam mulya.
4. Kredit Agunan Dokumen, kredit yang
diberikan dengan dokumen transaksi
seperi leter off credit (L/C)
Berdasarkan golongan
Ekonomi
1. Golongan Ekonomi lemah, yaitu
kredit yang disalurkan kepada
pengusaha ekonomi lemah seperti
KUK,KUT dll.
2. Golongan Ekonomi Menengah dan
konglomerat, adalah kredit yang
diberikan kepada pengusaha
menengah dan besar.
Berdasarkan penarikan
dan Pelunasan
1. Kredit Rekening koran, adalah
kredit yang dapat ditarik dan di
lunasi setiap saat.
2. Kredit berjangka, adalah kredit
yang penarikannya sekaligus sebesar
plafondnya.
B. PENYALURAN
KREDIT
b.1. Perencanaan Penyaluran kredit
Perencanaan ini harus dilakukan
secara realistis dan obyektif agar
pengendalian dapat berfungsi dan
tujuan tercapai.
b.2. syarat-syarat Karyawan
Bagian Kredit
a. Jujur dan bermoral baik,serta ahli
dibidang perkreditan.
b. Adil dalam memberikan pelayanan
terhadap semua nasbah
c. Mengetahui hukum-hukum perjanjian dan
perikatan agunan kredit
d. Obyektif dalam penilaian agunan kredit
e. Berpengetahuan yang luas tentang nilai
ekonomis
f. Mentaati peraturan dan prosedur kredit.
b.3.Prosedur penyaluran
kredit
1.
2.
3.
4.
5.
Calon debitur menulis nama,alamat,agunan, dan
jumlah kredit yang diinginkan pada formulir
aplikasi permohonan kredit.
Calon debitur mengajukan jenis kredit yang
diinginkan
Analisa kredit dengan cara mengikuti asas 5C,
7P dan 3R dalam permohonan kredit tersebut
Karyawan analisis kredit menetapkan besarnya
plafon kredit atau legal lending limit(L3) atau
BMPKnya.
Jika BMPK disetujui nasabah, akad kredit
ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
b.4. Alokasi Penyaluran
Kredit
1.
Pemilik bank (pemegang saham) mendapatkan
maksimal 20% dari jumlah kredit yang
disalurka bank bersangkutan.
2. KUK/KUT mendapatkan minimal 20% dari
jumlah kredit yang disalurkan.
3. Masyarakat luar sebanyak 60% dari jumlah
kredit yang diberikan, disalurkan pada sektorsektor perekonomian seperti, pertanian,
pertambangan,dan perdagangan.
4. Kredit rekening Koran dan Kredit berjangka
C.KEBIJAKAN
PERKREDITAN BANK
•
1.
2.
3.
4.
Program perkreditan harus didasarkan pada asas
yuridis,ekonomis, dan kehati-hatian.
Yuridis artinya, program perkreditan harus sesuai
degan undang-undang.
Ekonomis, artinya menetapkan rentabilitas yang ingin
dicapai dan tingkat kredit yang disalurkan.
Kehati-hatian artinya besar plafon kredit (legal
lending limit) harus ditetapkan atas hasil analisis yang
baik dan obyektif berdasarkan asas 5C,7p dan 3R dari
setiap calon peminjam.
Kebijaksanaan (policy) adalah suatu pedoman yag
menyeluruh, baik lisan maupun tulisan yangg
memberikan suatu batas umum dan arah tempat
management action dilakukan.
Kebijaksanaan kredit
antara lain
1. Bankable, artinya kredit yang akan dibiayai
hendaknya memenuhi kriteria
a. Safety, yaitu dapat diyakini kepastian
pembayaran kembali kredit sesuai dengan
jadwal dan jangka waktu kredit.
b. Effectiveness, artinya kredit yang diberikan
benar-benar digunakan untuk pembiayaan,
sebagaimana dicantumkan dalam proposal
kredit.
2.Kebijaksanaan Investasi
a. Investasi Primer,yaitu investasi
yang dilakukan untuk pembelian
sarana dan prasarana bank seperti
pembelian, Kantor, mesin dan ATK.
b. Investasi Sekunder, yaitu yang
dilakukan dengan menyalurkan
Kredit kepada Masyarakat
3. Kebijakan Resiko
• Kebijakan Resiko maksudnya dalam
penyaluran kredit harus
memperhitungkan secara cermat
indikator yang dapat menyebabkan
resiko macetnya kredit dan
menetapkan cara-cara
penyelesaiannya.
4.Kebijakan penyebaran Kredit
Maksudnya Kredit harus disalurkan kepada
beraneka ragam sektor ekonomi,semua
golongan ekonomi dan dengan jumlah
peminjam yang banyak.
5. Kebijakan tingkat bunga, maksudnya
dalam pemberian kredit harus
memperhitungkan situasi moneter, kondisi
perekonomian, persaingan antar bank dan
tingkat inflasi untuk menetapkan besarnya
suku bunga kredit.
D.MANAJEMEN
LIKUIDITAS BANK
Bank dikatakan Likuid jika bank tersebut
mempunyai ;
1. Cash asset sebesar kebutuhan yang digunakan
untuk memenuhi likuiditasnya.
2. Cash asset lebih kecil dari butir(1) di atas,
tetapi bank juga mempunyai asset lainya yang
dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami
penurunan nilai pasarnya.
3. Kemampuan untuk menciptakan Cash asset baru
melalui berbagai bentuk utang.
Fungsi-fungsi GWM Bank
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Untuk memenuhi ketetapan Bank Indonesia
Untuk menjamin pembayaran pencairan tabungan
masyarakat.
Untuk mempertahankan agar bank tetap dapat
mengikuti kliring.
Untuk memperkuat daya tahan dalam menghadapi
persaingan antar bank
Untuk menentukan tingkat kesehatan Bank
Merupakan salah satu alat kebijakan moneter
pemerintah untuk mengatur jumlah uang beredar.
Sebagai salah satu Otoritas moneter dalam
menstabilkan nilai tukar uang
Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap Bank.
GWM merupakan suatu tolak ukur
tentang tingkat kesehatan Bank
a.
b.
Sehat apabila dalam 12 bulan terakhir tidak
pernah melanggar Cash ratio atau melanggar
ketentuan Cash ratio tetapi tidak pernah lebih
dari enam kali, dalam tiga bulan terakhir tidak
terjadi pelanggaran Cash ratio lebih dari tiga
kali berturut-turut.
Cukup sehat apabila dalam 12 bulan terakhir
melanggar ketentuan cash ratio lebih dari enam
kali samapai 12 kali.Dalam tiga bulan terakhir
melanggar ketentua cash ratio lebih dari tiga
kali sampai dengan lima kali berturut-turut.
c. Kurang Sehat apabila dalam 12 bulan
terakhir melanggar ketentuan cahs ratio
lebih dari 12 kali. Dalam tiga bulan terakhir
melagar ketentuan cash ratio lebih dari lima
kali sampai sembilan kali berturut-turut.
d.Tidak sehat apabila dalam 12 bulan terakhir
melanggar Cash ratio lebih dari 24 kali.
Dalam tiga bulan terakhir melanggar
ketentuan Cash ratio lebih dari sembilan kali
berturut-turut.
Pelaporan Neraca
Likuiditas Bank
1.
Pelaporan I tanggal 1 s/d 7 setiap
bulannya dilaporkan setiap tanggal 7
2. Pelaporan II, tanggal 8 s/d 15 setiap
bulannya dilaporkan pada tanggal 15
3. Pelaporan III, tanggal 16 s/d 23 setiap
bulannya dilaporkan pada tanggal 23
4. Pelaporan IV, tanggal 24 s/d akhir bulan
dilaporkan pada akhir bulan.
Teori-teori Likuiditas
1.
2.
3.
4.
5.
The Commercial Loan Theory,Bahwa suatu Bank dikatakan likuid,jika
sebagian besar kredit yang disalurkan merupakan kredit perdagangan
jangka pendek dan dapat di cairkan dalam keadaan bisnis yang normal.
The Shiftability Theory, Bahwa likuiditas bank akan lebih terjamin jika
bank bersangkutan memiliki asset yang dapat dipindahkan atau dijual
secara cepat seperti surat berharga bank Insonesia.
The Anticipated Income Theory, Likuiditas suatu bank akan dapat
dipertahankan jika bank itu dapat merencanakan pembayaran kembali
utangnya dengan pendapatan dimasa yag akan datang.
The Gentleman Agreetment Theory, suatu bank dalam menjaga
likuiditas minimunya dilakukan dengan membina kerjasama dan tolong
menolong yang saling menguntungkan diantara sesama bank aggota
kliring,yitu dengan cara Interbank call money market dari lending bank
kepada borrowing bank.
The Liability Management, Teory ini beranggapan bahwa dalam menjaga
likuiditas minimunya dilakukan dengan cara mempunyai jaringan pinajaman
yang cukup banyak, baik dri rekanan maupun call money ataupun sumber
lainya.
INDIKATOR-INDIKATOR
LWM/ GMM BANK
1.
2.
3.
4.
5.
Situasi perbankan artinya, jika banyak bank kurang sehat seperti
diskors dari kliring atau likuiditas maka rush pencairan tabungan
semakin banyak, akibatnya cash ratio bank akan menurun.
Situasi moneter artinya, jika tingkat inflasi tinggi maka rush
penarikan tabungan semakin banyak akibatnya cah ratio akan
menurun.
Situasi perekonomian, artinya pabila perekonomian sepi/lesu
maka banyak kredit yang macet, akibanya Cash ratio bank akan
menurun.
Musim artinya jika menjelang musim dingin,hari raya ataupun
masuk sekolah maka penarikan tabungan akan meningkat,
akibatnya cash ratio bank aka menurun.
Stabilisasi keamanan artinya jika keamana kurang stabil maka
penarikan tabungan akan meningkat, akibatnya cash ratio bank
akan menurun.