Analisis Perilaku Konsumen_M1

Download Report

Transcript Analisis Perilaku Konsumen_M1

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

Teori Konsumen, untuk:  Menjelaskan, meramalkan produk yang akan dipilih kosumen, pada tingkat dan harga tertentu.

 Mendapatkan kurva permintaan Pendekatan untuk menganailsis penentuan pilihan konsumen:

 Pendekatan Utilitas (Utility Approach)  pengukuran kardinal: Kepuasan (utility) konsumen dapat diukur dengan cara yang sama (kuantitatif).

 Pendekatan kurva indiferens (indifference curve)  pengukuran ordinal : tingkat kepuasan konsumen bisa dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa lebih tinggi atau lebih rendah. By definition : konsumsi (pembelian) barang2 yg menghasilkan tingkat kepuasan yg sama.

 Pendekatan atribut (attribute approach): yang diperhatikan konsumen terkandung di dalam produk tersebut.

bukanlah produk secara fisik, tapi atribut yang Atribut suatu barang dihasilkan dari penggunaan dan / pemilikan barang tersebut, cth atribut sebuah mobil a.l.

jasa angkut, prestise, privacy, keamanan, kenyamanan, dsb.

 semua jasa yang

Asumsi-asumsi Pendekatan Utilitas 1.

2.

3.

4.

Tingkat utilitas total yang dicapai seorang konsumen merupakan fungsi dari kuantitas berbagai barang yang dikonsumsinya: Utilitas = U (barang x, barang y, barang z …) Konsumen akan memaksimumkan utilitasnya dengan tunduk kepada kendala anggarannya.

Utilitas dapat diukur secara kardinal.

Marginal utility (MU) dari setiap unit tambahan barang yang dikonsumsi akan menurun.

MU  perubahan total utility (TU) yang disebabkan oleh tambahan satu unit barang yang dikonsumsi, ceteris paribus.

Slope Marginal Utility (MU); Asumsi (diminishing marginal utility) mencerminkan bahwa kurva permintaan akan berslope negatif. Konsumen akan mengurangi jumlah barang yang dibelinya jika harga barang naik.

bahwa MU semakin menurun

Asumsi-asumsi Pendekatan Kurva Indiferens 1.

2.

3.

4.

Konsumen mendapatkan kepuasan atau lewat barang yang dikonsumsinya: Utilitas = U (barang x, barang y, barang z …) Konsumen akan memaksimumkan utilitasnya dengan tunduk kepada kendala anggarannya.

Konsumen mempunyai suatu skala preferensi.

Marginal Rate of Substitution (MRS) akan menurun setelah melampaui suatu tingkat kepuasan tertentu.

MRS  jumlah barang Y yang bisa diganti oleh satu unit barang X, pada tingkat kepuasan yang sama.

Skala atau fungsi preferensi, ciri-cirinya: 1.

Untuk setiap 2 kelompok barang (A dan B), konsumen dapat membuat peringkat: A lbh disukai dari B; B lbh disukai dari A; maka A indiferens terhadap B  A dan B memberi kepuasan yang sama kpd konsumen.

2.

3.

Peringkat bersifat transitif, yaitu jika A lbh disukai dari pada B, dan B lbh disukai dari pada C, maka A lbh disukai dari pada C.

Konsumen selalu ingin mengkonsumsi jumlah barang yang lebih banyak, karena konsumen tidak pernah “terpuaskan”.

Kurva indiferens sama.

Cth:  kurva yang menunjukkan kombinasi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang Marginal Rate of Substitution

Kelompok Barang

A B C D E

Tongseng (piring)

1 4 5 2 3

Sate (tusuk)

20 15 11 8 6

Hubungan antara MRS degan Slope Kurva Indiferens A-B, MRS=5 (20-15). B-C, MRS=4 (15-11), C-D, MRS=3 (11-8), D-E, MRS=2 (8-6).

Ciri-ciri Kurva Indiferens: 1.

2.

3.

4.

Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin), makin tinggi tingkat kepauasannya.

Kurva indiferens tidak berpotongan satu sama lain Kurva indiferens berslope negatif Kurva indiferens cembung ke arah origin

Pengungkapan Preferensi Melalui Kurva Indiferen Kurva indiferen memperlihatkan berbagai kemungkinan kombinasi yang memberikan tingkat kepuasan yang sama.

Preferensi Konsumen...

Kuantitas Pepsi C B 0 A D

I 2

Indifference curve, I

1

Kuantitas Pizza

Preferensi Konsumen

 Konsumen akan memperoleh kepuasan yang sama kalau ia menikmati beberapa kombinasi konsumsi yang dilambangkan masing-masing oleh titik A, titik B, dan titik C, karena semua titik tersebut berada pada kurva indiferen yang sama

Tingkat Substitusi Marjinal

 Besarnya kemiringan di setiap titik pada sebuah kurva indiferen disebut marginal rate of substitution.

 Yaitu, tingkatan sejauh mana konsumen bersedia menukarkan suatu barang dengan barang yang lain.

 Yaitu tingkatan yang mana konsumen mau menukarkan suatu barang dengan barang lain ditentukan oleh jumlah barang yang sesungguhnya ia konsumsi.

Preferensi Konsumen...

Kuantitas Pepsi C 0 B MRS 1 A D

I 2

Indifference curve, I

1

Kuantitas Pizza

Empat Sifat Kurva Indiferen

 Kurva indiferen yang lebih tinggi lebih disukai daripada yang rendah.

 Kurva indiferen melengkung ke bawah.

 Kurva-kurva indiferen tidak saling berpotongan.

 Kurva-kurva indiferen menghadap ke dalam.

Sifat 1: Kurva Indiferen yang lebih tinggi lebih disukai daripada yang rendah

 Konsumen biasanya akan lebih suka jika dapat mengkonsumsi barang apa saja dalam jumlah lebih banyak.  Kurva indiferen yang lebih tinggi melambangkan ketersediaan barang lebih banyak daripada kurva indiferen yang berada di bawahnya.

Sifat 1: Kurva Indiferen yang lebih tinggi lebih disukai daripada yang rendah Kuantitas Pepsi C B 0 A D

I 2

Indifference curve, I

1

Kuantitas Pizza

Sifat 2: Kurva Indiferen Melengkung Ke Bawah

 Konsumen bersedia menukarkan suatu barang dengan barang lain untuk memperoleh kepuasan yang sama.

 Jika jumlah satu barang dikurangi, maka jumlah barang yang lain harus ditambah.

 Untuk alasan ini, kurva indiferen selalu melengkung ke bawah.

Sifat 2: Kurva Indiferen Melengkung Ke Bawah Kuantitas Pepsi 0 Indifference curve, I

1

Kuantitas Pizza

Sifat 3: Kurva-kurva Indiferen Tidak Saling Berpotongan

 Titik A dan B harus memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen.

 Titik B dan C harus memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen.

 Ini berarti Titik A dan C harus memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen.

 Tapi titik C mengandung lebih banyak barang daripada titik A.

Sifat 3: Kurva-kurva Indiferen Tidak Saling Berpotongan Kuantitas Pepsi C A B 0 Kuantitas Pizza

Sifat 4: Kurva-kurva Indiferen Menghadap ke Dalam

 Seseorang biasanya lebih bersedia menukarkan suatu barang yang mereka miliki dalam jumlah yang melimpah dan akan lebih enggan melepas barang yang mereka miliki dalam jumlah terbatas.

 Karena alasan inilah kurva indiferen menghadap ke dalam.

Sifat 4: Kurva-kurva Indiferen Menghadap ke Dalam Kuantitas Pepsi 14 MRS = 6 8 1 A 4 3 0 2 3 MRS = 1 1 B 6 7 Indifference curve Kuantitas Pizza

Garis Anggaran (budget line)

/anggaran tertentu  Garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan Contoh: Jika anggaran (I) sebesar Rp. 100.000, harga barang X dan Y masing-masing Rp. 5.000 dan Rp. 10.000. Maka garis anggarannya, sbb:

Garis Anggaran Qy 15 10 I/Py Garis Anggaran 5 Daerah Anggaran 5 10 15 I/Px 20 Potongan pada sumbu Y = 100.000/10.000 = 10 Potongan pada sumbu x = 100.000/5.000 = 20 Qx

Pergeseran garis anggaran Cth, Jk anggaran naik dari Rp.100.000 menjadi Rp.200.000

Qy 20 B' 15 10 B 5 10 20 B 30 40 B' Qx

Pergeseran Jk terjadi penurunan harga barang.

Cth, jk harga barang X turun menjadi Rp. 4000.

Qy 15 10 B 5 5 10 15 B 20 B' 30 Qx

Pilihan Konsumen; Konsumen akan memilih sekelompok barang yang memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepada kendala anggaran yang ada. Syaratnya: 1.

Keadaan tersebut terjadi saat kurva indiferens tertinggi bersinggungan dengan garis anggaran.

2.

Keadaan tersebut akan terjadi pada titik singgung antara kurva indiferens tertinggi dengan garis anggaran.

Slope kurva Indiferens = (-∆Y/ ∆X) = - MRS Slope garis anggaran = -Px/Py

Pengaruh perubahan pendapatan dan harga; Pergeseran garis anggaran akan mengubah keseimbangan jumlah barang X dan Y yang dikonsumsi. Qy B B' C Y C' Y' B x x' Qx

Optimisasi: Apa yang Dipilih Konsumen

 Konsumen akan memilih konsumsi barang yang terletak pada kurva indiferen tertinggi.

 Konsumen juga harus memperhatikan kendala anggarannya yang merupakan batas sumberdaya total yang dimiliki.

Optimisasi: Apa yang Dipilih Konsumen

 Kombinasi kurva indiferen dan kendalan anggaran menentukan pilihan konsumen yang optimum.

 Kepuasan konsumen yang optimum terjadi pada titik persinggungan antara kurva indiferen dan kendalan anggaran yang tertinggi.

Pilihan Optimal Konsumen

Konsumen memilih kombinasi dua barang yang mana tingkat substitusi marjinalnya sama dengan harga relatif.

Pilihan Optimal Konsumen...

Kuantitas Pepsi 0 B Optimum A Kendala Anggaran

I 1 I 2 I 3

Kuantitas Pizza

Pengaruh Perubahan Pendapatan Terhadap Pilihan Konsumen

 Ketika pendapatan bertambah, kendala anggaran akan bergeser ke atas.

 Konsumen dapat memilih kombinasi barang yang lebih baik dari kurva indiferen yang tertinggi.

Kenaikan Pendapatan...

Kuantitas Pepsi

3. …dan juga konsumsi pepsi.

Kendala Anggaran Awal Kendala Anggaran Baru

1. Kenaikan pendapatan menggeser Garis kendala anggaran ke atas…

Titik Optimum Baru Titik Optimum Awal

I 2

0

I 1

2. …sehingga meningkatkan konsumsi pizza…

Kuantitas Pizza

Efek Pendapatan

Efek Pendapatan adalah perubahan konsumsi karena adanya perubahan harga menyebabkan pergerakan kurva indiferen ke atas atau ke bawah

Efek Substitusi

Efek Substitusi adalah perubahan konsumsi karena adanya perubahan harga yang menggerakkan konsumen sepanjang kurva indiferen tersebut dengan tingkat substitusi marjinal yang baru.

Keunggulan pendekatan Indifference curve dari pendekatan utility : A) tidak perlu menganggap bahwa utility konsumen bersifat kardinal B) Efek perubahan harga thd jumlah yg diminta bisa dipecah: efek substitusi dan efek pendapatan C) Ada faktor2 lain yg penting mempengaruhi permintaan konsumen akan suatu brg : penghasilan,perubahan harga brg lain & selera konsumen

Pendekatan Atribut Diasumsikan bahwa rumah tangga telah membagi-bagi anggaran untuk tiap kelompok kebutuhan, misalnya utk pangan, sandang, perumahan, kesehatan, dsb.

Persoalan  bagaimana jml anggaran utk makan didistribusikan diantara berbagai pilihan makanan / anggaran sandang didistribusikan untuk beli baju, sepatu, dsb.

Cth, konsumen yang biasa makan di luar rumah di enam restoran (A,B,C,D,E dan F). Kenyamanan A B C D Garis batas efisiensi E F o Kelezatan