peradaban islam-kjn-mgpg

Download Report

Transcript peradaban islam-kjn-mgpg

PERADABAN ISLAM
Telaah Atas Perkembangan Pemikiran
Dan Tradisi Keilmuan Islam
Oleh:
Syamsul Huda
TOKOH-TOKOH ISLAM YANG
TERLIBAT DALAM PERINTISAAN
TERSEBUT.

ABDU L-LOH IBN ‘UMAR—IBN ‘UMAR (Putra Khlolifah ke dua
‘Umar Ibn Khothob).—tradisi Sunnah, yakni kajian-kajian di bidang
Hadis Nabi. Yang berpusat di Madinah. Ia menyatakan diri netral dari
persoalan politik yang berkembang pada saat itu.

ABDU L-LOH IBN ABBAS (Ibn Abdu l-muththolib).—tradisi tafsir. Ia
pada akhirnya disebut sebagai “moyang” Ahli Sunnah wa l-Jama’ah.
KONFLIK DAN UPAYA
REKONSILIASI
Muncul dalam sejarah Islam Al-Fitnah alKubra ( mala petaka besar/sejarah hitam
dalam islam ) semenjak kejadian
terbunuhnya Khalifah yang ke tiga ‘Usman
Ibn ‘Affan.
TRILOGI POLITIK PADA MASA
KLASIK DUNIA ISLAM:



Para pendukung Ali Ibn AbîThậlib—berpusat di
Kufah (Irak).
Mu’awiyah Ibn AbîSufyan—berpusat di Damaskus
(Syam atau Siria).
Ahl Syûrâ (para pembela prinsip musyawarah, kaum
“Demokrat”, yang berpangkal di al-Harûrâ-Harûriyyûn→Khawârij dekat Kufah. yang sekarang
kelompok ini boleh jadi disebut dengan kelomom
oposisi.
DIALOG AGAMA DAN PENDANGKALAN
AGAMA

Sejak Kapan terjadinya ?
Pengaruh Islam dari manca negara, terutama interaksi antara
Islam di Indonesia dengan Timur Tengah. Islam di sana sudah
dimasuki oleh ideologi, atau katakanlah, komunditas politik—
baik komunditas yang menindas maupun yang tertindas.
misalnya dari Arab Saudi, Aljazair, Sudan, Maroko, Iran, dan titik-titik
tertentu juga Irak
Islam Timur Tengah merupakan ajang pertarungan yang tidak
pernah berhenti, di mana Islam berkonfrontasi dengan yang
lain secara terbuka dan lugas.
Tengah ada tendensi—kira-kira 25 tahun yang lalu—untuk
merasa khawatir terhadap nasib Islam, maka muncullah
perasaan bahwa ada ancaman serius dalam bentuk tuduhan,
umpanya Kristenisasi, dan sebagainya. ini membuat adanya
semacam ada rasa ketakutan terhadap agama lain yang
akhirnya menimbulkan reaksi balik, yaitu sikap-sikap agresif
terhadap para pemeluk agama lain.
Oleh karena itu tidak mengherankan apabila Islam di negaranegara Tengah lebih menampakan wajah yang radikal dan
agresif.
Sedangkan di Indonesia, Islam tumbuh dan berkembang
dalam kondisi yang relatif aman, relaitf tidak ada yang
mengganggu, dan karenanya tidak ada kekhawatiran apa-apa.
Oleh karena itu, sebaiknya cara melihat Islam juga lain,
yaitu Islam yang toleran, pluralis, dan inklusif karena
kenyataan sejarah.
SEBAB-SEBAB TERJADINYA
PENDANGKALAN AGAMA

akibata dari prosesm pendidikan dan dakwah Islam--
cenderung bersifat memusuhi, mencurigai;




tidak mau mengerti agama lain;
sedang mengalami transisi;
Islam telah menjadi ajang kepentingan politik dan
bendera politik
kepentingan Islam diletakkan dalam kepentingan
yang eksklusif
MAKA AKIBATNYA ADALAH
EKSKLUSIFISME AGAMA DI
KALANGAN KAUM MUSLIMIN.
Terlihat tema-tema yang diangkat dalam
ceramah atau diskusi & ayat-ayat Al-Quran
yang digunakan serba tendensius, misalnya:
QS Al-fath, 48:29 & al-Baqarah; 120

   
   
   
 
alFath;29,


al-Baqarah, 120  

   
Yang dimaksud dengan keras terhadap kafir
dalam ayat tersebut di atas adalah “ bukan
orang-orang non Musmil, melainkan kaum
kafir yang memerangi agama Islam (dalam
konteks ayat tersebut adalah kaum kafir
Makkah). Sudah tentu ada perbedaan antara
orang-orang non Muslim dengan kaum kafir
yang demikian—katakanlah,
kafir kategoris.
Nabi Muhammad pernah bersabda “Law
saroqot Fathîmatu binti Rosûlulah laqotto’tu
yadaha”
(Seandainya anak perempuan Rasulullah
mencuri, maka aku potong tangannya).
Apakah sikap Rasul yang demikian itu santun
atau tidak ? Jawabannya tentu Santun !
Karena beliau menyayangkan kalau-kalau
Fathimah terjerumus lebih jauh. Tetapi
dalam sikapnya yang santun itu beliau tetap
akan memotong tangan Fathimah (kalau ia
mencuri).
Bagaimana ke Depan Sikap Kita dalam
Membangun Bangsa yang Plurel ?
Menanamkan sikap-sikap saling percaya di
antara kita
(pemeluk agama)
 Saling tenggang rasa
 Dialog intern dan antar agama secara
konstruktif.
 Mengembangkan kebudayaan yang
transformatif

Ke depan semangatnya ADALAH :
Dan
Tidaklah Kami mengutus kamu hai Muhammad, melainkan untuk
(menjadi) rahmat—membangun tali persaudaraan bagi semesta alam ,QS.
Al-Ambiya, 21:107..
  
  

     
  
  
   
   
QS. Al-Khujurat, 13


    

   




 

