Hasil Rapat MQK ke V Tahun 2014

Download Report

Transcript Hasil Rapat MQK ke V Tahun 2014

ACARA
RAPAT PANITIA MUSABAQOH
QIRO’AT AL- KUTUB (MQK)
TINGKAT DAERAH V 2014
BIDANG PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN
KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI LAMPUNG
SUSUNAN RAPAT PERSIAPAN
MUSABAQAH QIRA’AT AL-QUTUB (MQK IV)
TAHUN 2014
RABU, 28 MEI 2014
1.
2.
3.
4.
Pembukaan
Pengarahan sekaligus penjelasan MQK V Tahun
2014 oleh Kepala Bidang Pekapontren
Kementerian Agama Prov. Lampung, Drs. H.
Mukharam Ibrahim. S.Pd.I., MM.
Tanya Jawab.
Penutup.
MATERI RAPAT PERSIAPAN
MUSABAQAH QIRA’AT AL-QUTUB (MQK IV)
TAHUN 2014
1.
Waktu & Tempat Penyelenggaraan MQK V Tahun 2014
Hari / Tanggal
: Selasa s.d Jum’at 17-20 Juni 2014
3. Tempat
: Asrama Haji Rajabasa
Check In Peserta :
Pukul
: 07.30 WIB s/d Selesai
4. Upacara Pembukaan :17 Juni 2014
Pukul
:15.30 WIB s/d Selesai
2. Persyaratan Peserta & Cabang Perlombaan.
3. Jadwal.
2.
JADWAL HARIAN MQK 2014
No
1
Hari,Tgl
SELASA
17 Juni 2014
Pukul
Kafilah
14.00.-15.00
Persiapan dan gladi resik
upacara pembukaan
Panitia, peserta, tim Aula Asrama
petugas, Undangan Haji
15.00 – 17.00
Upacara pembukaan
Panitia, peserta,
Aula Asrama
Dewan Juri, dan tim
Haji
petugas
17.00-18.00
Ishoma dan konsolidasi
internal kontingen
Peserta dan official
Asrama Haji
Technical Meeting
Official, bidang
musabaqah, dan
panitera
Aula Arofah
Asrama Haji
Pelaksanaan Musabaqah
(Penyisihan)
Peserta lomba
Setiap majelis
Peserta lomba
Setiap majelis
RABU
08.00-23.00
18 JUNI 2014
KAMIS
19 JUNI 2014 12.00-13.00
13.00-22.00
22.00-Selesai
4
Tempat
08.00-14.00
08.00-12.00
3
Peserta
Pendaftaran peserta dan
penentuan keabsahan
peserta
18.00- selesai
2
Kegiatan
Jum’at
08.00-10.00
20 JUNI 2014
Pelaksanaan Musabaqah
(Penyisihan)
Isoma
Pelaksanaan Musabaqah
(Pinal )
Sidang Dewan Hakim
Hasil Mufakat
Upacara Penutupan
Sekretariat
MQK
Peserta
Peserta lomba
Setiap majelis
Dewan Hakim
Ruang
pertemuan
Kafilah, Dewan Juri,
Panitia, Undangan
Aula Asrama
Haji
PERSYARATAN PESERTA
Persyaratan Peserta
Dokumen Pendaftaran peserta yang harus dilengkapi :
1. Akte Kelahiran/ Ijazah Asli dan Fotokopi
2. Raport/Kasyufuddarajah yang telah dilegalisir oleh
Pimpinan Ponpes;
3. Kartu santri/surat keterangan dari pimpinan ponpes
bahwa peserta masih terdaftar sebagai santri (ASLI);
Batasan Usia :
Marhalah Ula
:
maksimal berusia 14 tahun
dengan batasan tanggal kelahiran terakhir per: 31
Desember 2000. Dengan demikian, peserta yang boleh
mengikuti marhalah ula adalah peserta yang lahir tanggal 1
Januari 2001, 2002, dan seterusnya.
PERSYARATAN PESERTA
Batasan Usia :
Marhalah Wustho : Maksimal berusia 17 tahun dengan
batasan tanggal kelahiran terakhir per: 31 Desember 1997.
Dengan demikian, peserta yang boleh mengikuti Marhalah
Wustho adalah peserta yang lahir tanggal 1 Januari 1998,
1999, dan seterusnya.
Marhalah Ulya
: Maksimal berusia 20 tahun dengan
batasan tanggal kelahiran terakhir per: 31 Desember 1994.
Dengan demikian, peserta yang boleh mengikuti Marhalah
Ulya adalah peserta yang lahir tanggal 1 Januari 1995, 1996,
dan seterusnya.
1.
2.
Peserta yang ikut MQK TK. Daerah
Provinsi adalah mereka yang telah
terseleksi pada tingkat daerah/Kab/Kota
Peserta yang ikut mewakili
daerah/Kab/Kota adalah peserta asli dari
pondok pesantren yang berada di wilayah
Kab/Kota yang bersangkutan (bukan
cabutan/pinjaman atas nama pondok
pesantren di wilayah lain).
3.
4.
Peserta yang mengikuti MQK TK. Daerah
Provinsi adalah peserta yang sedang
dalam proses pendidikan pada pondok
pesantren yang bersangkutan sesuai pada
jenjang/marhalah yang ditetapkan (bukan
alumni).
Adapun bidang-bidang yang akan
dimusabaqahkan adalah sebagai berikut:
Bidang Ilmu, Fiqh, Nahwu, Akhlaq, Tarikh,
Tafsir, Hadits, Ushul Fiqh, Balaqoh, dan
Debat Bahasa Arab.
Majelis Musabaqah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
FIQH Tingkat Ula, Wustho dan Ulya
NAHWU Tingkat Ula, Wustho dan Ulya.
AKHLAQ Tingkat Ula, Wustho dan Ulya.
TARIKH Tingkat Ula, Wustho dan Ulya.
TAFSIR Tingkat Ula, Wustho dan Ulya.
HADITS Tingkat Ula, Wustho dan Ulya.
USHUL FIQH Tingkat Ula, Wustho dan Ulya.
BALAQOH Tingkat Ula, Wustho dan Ulya.
DEBAT BAHASA ARAB
Kitab-Kitab:
1.
Marhalah Ula
 Fiqh
: Sulamut Taufiq;
 Nahwu
: Al-Ajrumiyah;
 Akhlaq
: Ta`limul Muta`allim;
 Tarikh
: Khulasah Nurul Yaqin.
2.
Marhalah Wustha
 Fiqh
: Fathul Qarib;
 Nahwu
: Imriti;
 Akhlak
: Kifayatul Atqiya`;
 Tarikh
: Ar Rahiqul Makhtum;
 Tafsir
: Tafsirul Jalalain;
 Hadits
: Subulus Salam
 Ushul Fiqh
: Al-Waraqat;
 Balaghah
: Jauhar Al Maknun;
Marhalah `Ulya
Fiqh
: Fathul Mu`in;
Nahwu
: Syarh Ibn `Aqil ‘ala Nazhm
Alfiyyah ibn Malik
Akhlaq
Tarikh
Tafsir
Hadits
: Ihya` Ulumud Din;
: Sirah Nabawiyyah;
: Ibnu Katsir;
: Syarh Al-Nawawi `ala
Shahih Muslim;
Ushul Fiqh : Ghayatul Wushul;
Balaghah
: Uqud al- Juman.
Marhalah `Ulya
Fiqh
: Fathul Mu`in;
Nahwu
: Syarh Ibn `Aqil ‘ala Nazhm
Alfiyyah ibn Malik
Akhlaq
Tarikh
Tafsir
Hadits
: Ihya` Ulumud Din;
: Sirah Nabawiyyah;
: Ibnu Katsir;
: Syarh Al-Nawawi `ala
Shahih Muslim;
Ushul Fiqh : Ghayatul Wushul;
Balaghah
: Uqud al- Juman.
SISTEM MUSABAQOH
1. Musabaqah dilakukan dengan dua tahapan, yaitu
penyisihan dan final;
2. Penilaian tahap babak penyisihan diikuti oleh semua
peserta yang sudah mendapatkan keabsahan dari panitia
bidang keabsahan dan telah ditentukan sebagai peserta
yang memenuhi persyaratan untuk ikut dalam kegiatan
musabaqah;
3. Babak final diikuti oleh peserta terbaik berdasarkan hasil
penilaian pada babak penyisihan, sebanyak 12 orang
untuk masing-masing bidang musabaqah, terdiri dari 6
(enam) peserta putera terbaik dan 6 (enam) peserta puteri
terbaik;
4. Penentuan pemenang ditentukan oleh nilai tertinggi yang
diberikan oleh dewan hakim.
5. Sebagai upaya peningkatan pelayanan dalam sistem
penilaian maka akan digunakan Information Technology
(IT), sehingga masyarakat pesantren secara terbuka dapat
menyaksikan sistem penilaian yang dilakukan oleh dewan
hakim.
6. Setiap peserta disediakan waktu tampil sekitar 12 menit,
dengan rincian maksimal 6 (enam) menit pertama untuk
membaca maqra, dan selebihnya untuk menjawab
pertanyaan dewan hakim.
7. Ketentuan waktu musabaqah ditandai dengan lampu
berwarna, yaitu: lampu kuning tanda persiapan; lampu
hijau tanda mulai membaca; lampu kuning kedua tanda
peringatan akan habisnya waktu membaca; lampu merah
pertama tanda berhenti membaca; lampu hijau kedua
tanda mulai tanya jawab; dan lampu merah kedua tanda
habisnya waktu;
8. Pemenang I, II dan III Peserta Putra dan Pemenang I, II
dan III Peserta Putri untuk setiap Majelis
Pemilihan Maqra’ dan Soal
Maqra’ yang akan dibaca oleh peserta musabaqah, diatur
sebagai berikut:
1. Maqra’ disiapkan oleh dewan hakim yang ditentukan
maksimal 24 jam sebelum pelaksanaan MQK;
2. Maqra’ dipilih dari kitab-kitab yang dimusabaqahkan,
sesuai dengan tingkatan dan tahapan musabaqah;
3. Pemilihan maqra’ oleh peserta dilakukan melalui
undian sebelum peserta naik mimbar musabaqah;
4. Maqra’ yang telah dipilih oleh masing-masing peserta
tidak dapat ditukar kepada peserta lain.
PENILAIAN
1. Kriteria Penilaian
Kriteria Penilaian
Penilaian musabaqah dilakukan terhadap 2 (dua)
komponen, yaitu komponen bacaan (bunyi) maqra dan
komponen pemahaman makna maqra. Setiap komponen
terdiri dari tiga aspek, dengan skala dan bobot nilai
sebagai berikut:
BIDANG
NO
1
PENILAIAN/KOMPONEN
NILAI
MINMAX
NILAI
NILAI
BOBOT
BACAAN (BUNYI) MAQRO
1. Makhraj, Intonasi, Kecepatan
20 - 40
2. Bentuk Sharf
15 - 30
3. Harakat I’raf
15 - 30
JUMLAH (1)
50 - 100
X 4
AKHIR
PENILAIAN
BIDANG
NO
1I
NILAI
PENILAIAN/KOMPONEN
MIN MAX
NILAI
NILAI
BOBOT
AKHIR
MAKNA (PEMAHAMAN) MAQRO
1. Terjemah
20 - 40
2. Kandungan Makna (ide, Pesan,
Hukum, Tujuan)
15 - 30
3. Ringkasan /Kesimpulan
15 - 30
JUMLAH (1I)
X 4
50 - 100
TOTAL NILAI I + II
2.Cara Penilaian
a)Seorang hakim memberikan penilaian terhadap dua
komponen penilaian sekaligus;
b)Penilaian dilakukan terhadap pembacaan maqra/hafalan
nazham (untuk kitab Alfiyah dan Imriti) dan kemampuan
menjawab pertanyaan hakim;
PENILAIAN
Cara Penilaian
c)Nilai tidak lebih dari nilai maksimal dan tidak kurang dari
nilai minimal
d)Nilai dari masing-masing dewan hakim adalah hasil
penjumlahan dua komponen yang telah dikalikan dengan
bobot nilai masing-masing;
e)Nilai akhir adalah penjumlahan dari nilai masing-masing
dewan hakim dibagi jumlah dewan hakim yang memberikan
nilai;
f)Penilaian ditulis langsung pada blanko penilaian yang
telah tersedia dan segera ditayangkan melalui IT yang dapat
dilihat langsung hasilnya;
g)Hasil penilaian para anggota dewan hakim dibuat
rekapitulasinya oleh panitera.
PENILAIAN
Cara Penilaian
3.Keputusan
a). Keputusan juara musabaqah didasarkan atas
rangking hasil penilaian tertinggi;
b). Jika terjadi kesamaan skor juara, maka keputusan
didasarkan atas penilaian tertinggi dari aspek makna
(pemahaman) maqra.
c). Keputusan dewan juri merupakan keputusan final
dan tidak dapat diganggu gugat.
DEBAT BAHASA ARAB
A. Pengertian
Debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat
mengenai suatu hal (judul/tema tertentu) dengan saling
memberi alasan yang masuk akal untuk mempertahankan
pendapat masing-masing. Yang perlu digarisbawahi adalah
mencari alasan yang masuk akal agar debat dalam
musabaqah tidak berubah menjadi debat kusir. Yang
dimaksud keterampilan berbahasa Arab adalah
keterampilan berbahasa yang standar/fusha atau ilmiah.
B. KETENTUAN PESERTA
1. Peserta adalah warga negara Indonesia.
2. Tidak pernah mendapat pendidikan formal di negara yang
berbahasa Arab, yang dibuktikan dengan surat
pernyataan bermaterai Rp. 6.000,- ditandatangani oleh
yang bersangkutan dan pimpinan pesantren.
DEBAT BAHASA ARAB
3. Peserta adalah santri aktif pada pondok pesantren di
wilayah yang dia wakili, yang dibuktikan dengan kartu
santri atau surat keterangan dari pimpinan pesantren
bahwa yang bersangkutan masih terdaftar sebagai santri
pondok pesantren.
4. Usia maksimal 20 tahun (dengan batasan tanggal
kelahiran per: 31 Desember 1994. Peserta yang boleh
mengikuti marhalah ulya adalah peserta yang lahir
tanggal 1 Januari 1995, 1996, dan seterusnya) yang
dibuktikan dengan akte kelahiran atau surat kenal lahir
atau ijazah santri yang bersangkutan dengan
menunjukkan aslinya.
5. Peserta yang sah adalah peserta yang namanya
tercantum dalam daftar Panitia.
6. Satu tim terdiri atas tiga orang peserta. Tim yang kurang
dari 3 orang tidak dapat mengikuti musabaqah.
7. Ketua tim mengajukan daftar peserta yang akan tampil
kepada tim juri, setiap kali debat, minimal 5 menit sebelum
acara debat dimulai.
B. SISTEM DEBAT
1. Debat dilakukan dalam dua putaran, putaran pertama
(penyisihan) dilakukan atas dasar round robin atau power
match yang akan ditentukan kemudian sesuai dengan
jumlah tim peserta debat, 6 (enam) tim terbaik maju ke
putaran kedua (final).
2. Untuk debat putaran pertama, penentuan tim pendukung
dan penentang ditentukan dengan undian, sedangkan
untuk selanjutnya ditentukan sesuai situasi dan kondisi.
3. Untuk menentukan urutan tim yang maju ke putaran kedua
dilakukan berdasarkan: Jumlah kemenangan yang
diperoleh dan Jumlah akumulasi nilai yang diperoleh.
C. JUDUL DEBAT
1.
2.
PENILAIAN
1. Penilaian
PRO :
NILAI
NO
BIDANG PENILAIAN
KETERANGAN
MIN
MAKS
1
Isi
5
10
2
Unsur bahasa
5
10
3
Keterampilan/kelancaran
5
10
4
Adab
5
10
5
Intonasi/Bahasa tubuh
5
10
6
Total
25
50
JURI
KONTRA
NILAI
NO
BIDANG PENILAIAN
KETERANGAN
MIN
MAKS
1
Isi
5
10
2
Unsur bahasa
5
10
3
Keterampilan/kelancaran
5
10
4
Adab
5
10
5
Intonasi/Bahasa tubuh
5
10
6
Total
25
50
JURI
c. Tim yang menang adalah tim yang mendapat dukungan dari dewan juri
terbanyak.
d. Penentuan urutan berdasarkan jumlah kemenangan, bila draw, maka
urutan berdasar akumulasi nilai terbanyak.
PENILAIAN
1. Penilaian
a. Setiap pembicara berhak mendapat nilai minimal 75,
maksimal 150 setiap kali debat. Sedangkan Tim Berhak
mendapat nilai minimal 225, maksimal 450
b. Penilaian dibagi dalam empat bagian, masing-masing :
isi dengan bobot 35 %, Penguasaan unsur bahasa dgn
bobot 25 %, keterampilan/kelancaran bertanya,
menyampaikan dan menjawab pertanyaan dengan
bobot 20 %, dan intonasi /bahasa tubuh 5 %
3. Tim yang menang adalah tim yang mendapat dukungan
terbanyak dari Dewan juri
4. Penentuan pemenang berdasarkan urutan jumlah
kemenagngan, bila terdapat tim yang jumlah
kemenangannya draw, maka urutan kemenangan
berdasar akumulasi nilai terbanyak.
Tata Tertib Musabaqah
1. Peserta Musabaqah Qira`atil Kutub (MQK) adalah peserta yang telah terdaftar
dan dinyatakan sah oleh Tim Keabsahan.
2. Peserta wajib memelihara akhlaqul karimah, berpakaian rapi (menurut syari’at
Islam), serta selalu menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan;
3. Peserta harus mengikuti jadwal yang telah ditentukan dan harus hadir 15 menit
sebelum acara dimulai;
4. Peserta maju mengikuti musabaqah setelah mendapatkan panggilan petugas
(ennouncer), berdasarkan nomor urut yang diperoleh melalui undian
sebelumnya;
5. Lomba Musabaqah Qira`atil Kutub (MQK) dilaksanakan dalam 2 (dua) babak,
yaitu bapak penyisihan dan babak final;
6. Maqra kitab yang dibaca ditentukan oleh panitia, diperoleh melalui undian
yang diambil langsung oleh peserta ketika akan maju ke majelis MQK;
7. Setiap peserta musabaqah disediakan waktu maksimal 12 menit, dengan
mengikuti tanda waktu yang diatur oleh panitia;
8. Peserta membaca, menterjemahkan, menjawab dan menjelaskan sesuai
dengan permintaan dan pertanyaan dewan hakim;
9. Bahasa yang digunakan oleh peserta dalam musabaqah adalah bahasa
DAERAH, bahasa Indonesia;
Tata Tertib Musabaqah
10. Penilaian dilakukan oleh dewan hakim terhadap 2 (dua) komponen, yaitu:
a). bacaan/bunyi maqra, yang penilaiannya melilputi aspek: (1) Makhraj,
intonasi, kecepatan, (2) Bentuk Sharf, dan (3) Harakat I’rab.
b). Makna/pemahaman maqra, yang penilaiannya melilputi aspek: (1)
terjemah, (2) kandungan makna (ide, pesan, hukum, tujuan), dan (3)
ringkasan/kesimpulan.
c) .
11. Setiap majelis akan dipilih 6 peserta terbaik putera dan 6 peserta terbaik puteri
untuk mengikuti babak final.
12. Penetapan pemenang atau pembaca terbaik I, II, dan III, serta pembaca
harapan I,II, dan III putera dan puteri akan dilakukan melalui sidang dewan
hakim.
Terimakasih