Metodologi Penelitian Keperawatan pertemuan 7

Download Report

Transcript Metodologi Penelitian Keperawatan pertemuan 7

Populasi dan Sampel
Widaningsih
Objective :
1.
2.
3.
4.
5.
Definisi populasi dan sampel
Hubungan populasi target, populasi
terjangkau, sampel dan subjek penelitian
Validitas eksterna suatu penelitian
Kriteria sampel yang baik
Metode sampling
Definisi Populasi dan sampel
Populasi adalah unit dimana suatu hasil
penelitaian akan diterapkan (digeneralisir)
Mencakup jumlah yang lebih besar dan area
yang lebih luas
Populasi dalam penelitian ada 2 yaitu populasi
target (target population) dan populasi
terjangkau (accessible population)
Populasi target
Adalah suatu unit yang lebih luas dimana hasil
penelitian akan diterapkan (digeneralisir)
Pada dasarnya peneliti dibatasi o/ demografi
(letak wilayah), waktu dan ketersediaan dana
untuk menjangkau seluruh anggota populasi
Sehingga perlu diidentifikasi unit lebih kecil
yang merupakan bagian dari populasi terget,
dimana peneliti mampu menjangkaunya
Populasi terjangkau
(accessible population)
Harus merepresentasikan kondisi populasi
target yang lebih luas
Ditentukan bukan berdasarkan alasan
metodologi dan perhitungan statistik, tetapi
lebih pada kepentingan praktis suatu
penelitian
Kemudahan peneliti dalam mengakses
keberadaan populasi merupakan
pertimbangan utama
Sampel
Merupakan sekelompok individu yang
merupakan bagian dari populasi terjangkau
dimana peneliti langsung mengumpulkan data
atau melakukan pengamatan/pengukuran
pada unit ini.
Penelitian dilakukan pada sampel yang terpilih
dari populasi terjangkau
Keuntungan menggunakan sampel
Lebih murah
Lebih mudah
Lebih cepat lebih akurat
Mewakili populasi
Lebih spesifik (mudah untuk mendapatkan
individu yang homogen)
Kesalahan pengambilan sampel
Kesalahan pengambilan sampel dapat berupa
kesalahan menentukan jumlah sampel dan
kesalahan metode sampling
Kesalahan pengambilan sampel menyebabkan
hasil penelitian bias dan tidak
merepresentasikan keadaan sebenarnya di
populasi (bias seleksi)
Subjek Penelitian
Pada penelitian yg berlangsung lama (kohort
prospektif atau eksperimen) resiko sampel
drop out atau loss of follow up tinggi
Subjek penelitian adalah bagian dari sampel
yang mengikuti penelitian sampai selesai yaitu
jumlah total sampel dikurangi dengan jumlah
sampel yang drop out (loss of follow up)
Hubungan Populasi dan Sampel
Hubungan populasi target, terjangkau,
sampel dan subjek penelitian
Validitas eksterna dalam penelitian
Populasi
target
Diterapkan
Validitas eksterna 2
Populasi
terjangkau
Validitas eksterna 1
Penelitian dilakukan disini
Sampel yg
dikehendaki
Validitas interna
Jumlah sampel dikurangi
sampel drop out/loss of
follow up
Subjek aktual
Hasil penelitian
Validitas eksterna 1
Validitas eksterna 1 menunjukkan sejauh mana
sampel mewakili populasi terjangkau
Agar sampel penelitian mewakili populasi
maka dilakukan metode sampling yang tepat
dan jumlah sampel yang sesuai
Pengambilan sampel yang dilakukan secara
random dengan jumlah sampel yang dihitung
berdasarkan rumus statistik yang sesuai akan
meningkatkan validitas eksterna 1.
Validitas eksterna 2
validitas eksterna 2 menunjukkan sejauh mana
populasi terjangkau dapat mewakili populasi
target sebagai tujuan akhir diterapkannya
hasil penelitian
Tidak ditentukan berdasarkan perhitungan
statistik, tetapi berdasarkan pertimbangan
rasional peneliti untuk keterjangkauan
terhadap populasi
Kriteria sampel yang baik


Akurasi
tingkat ketepatan atau
keakuratan dalam
penentuan sampel
Menunjukkan
karakteristik populasi
yang diwakilinya.


Presisi (ketepatan)
sejauhmana data yang
dihasilkan oleh sampel
terpilih menyamai data
pada populasinya
Tingkat presisi dapat
ditingkatkan dengan
cara menambah jumlah
sampel
Metode Sampling
suatu cara yang ditetapkan peneliti untuk
menentukan atau memilih sejumlah sampel dari
populasinya
Metode sampling digunakan agar hasil
penelitian yang dilakukan pada sampel dapat
mewakili populasinya.
Metode Sampling
Metode ini sangat ditentukan oleh :
Jenis penelitian
Desain penelitian
Kondisi populasi target dimana sampel berada
Metode sampling
Probability Sampling
(Non random sampling)
Non Probability Sampling
(Random Samplimg)
Simple random
sampling
Consecutive sampling
Systematic random
sampling
Convenient sampling
Stratified random
sampling
Purposive Sampling
Cluster sampling
Random sampling
pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan/peluang yang sama kepada
setiap individu dalam populasi untuk menjadi
sampel penelitian
Peneliti harus memiliki daftar anggota populasi
yang akan di random, kemudian menentukan
metode sampling dan alat untuk menentukan
sampel dari daftar anggota populasi.
Non Random sampling
Merupakan pemilihan sampel yang tidak
dilakukan secara acak.
Sehingga menghasilkan peluang yang tidak
sama pada individu dalam populasi untuk
terpilih menjadi sampel.
Simple random sampling
Metode pengambilan sampel secara acak
sederhana dgn asumsi karakteristik ttn yg
dimiliki populasi tidak dipertimbangkan dalam
penelitian
Tepat diterapkan pd penelitian deskriptif atau
penelitian lainnya dimana perbedaan
karakteristik pada setiap individu bukan
merupakan hal yang berpengaruh dalam
analisis hasil penelitian
Langkah simple random sampling
1.
2.
Susun kerangka sampling dgn cara mendata
dan mencatat secara berurutan anggota
populasi terjangkau
Hitung dan tetapkan jumlah sampel yang
akan diambil menggunakan perhitungan
statistik yang sesuai
Langkah simple random sampling
3. Tentukan alat yang akan digunakan untuk
memilih sampel
4. Lakukan pemilihan sampel sampai jumlah yang
diinginkan terpenuhi
Systematic random sampling
Metode ini dilakukan untuk memilih sampel dari
populasinya secara sistematis
Tujuan sama dengan simple random, hanya
prosedur yang berbeda
Pada simple random pemilihan dilakukan
dengan tabel random, sdgkan pd systematic
random dilakukan dgn mengurutkan anggota
populasi, kemudian dipilih urutan tertentu
secara sistematis dari daftar populasi
Langkah systematic random sampling
1.
2.
3.
4.
5.
Susun kerangka sampling sama seperti simple random
Hitung jumlah sampel yang diinginkan
Tentukan kelas interval (nilai K) dgn cara membagi
jmh populasi dengan jml sampel yang diinginkan
Tentukan no pertama (m) dari kelas interval pertama
populasi yg akan dijadikan sbg sampel (dapat
dilakukan dengan cara mengundi)
Urutan sampel berikutnya ditentukan dengan
menjumlahkan nilai K dan m sampai memenuhi jumlah
sampel yg diinginkan.
Stratified random sampling
Merupakan metode penentuan sampel yg
mempertimbangkan stratifikasi atau strata
pada populasi shg setiap strata terwakili
dalam sampel
Tepat digunakan pada populasi yg memiliki
karakteristik heterogen, dimana perbedaan
tersebut mempunyai arti signifikan pada
pencapaian tujuan penelitian.
Langkah stratified random sampling
1.
2.
3.
Susun kerangka sampling
Bagi kerangka sampel dengan cara membuat
daftar urutan untuk setiap strata
Hitung dan tetapkan jml sampel pada setiap
strata (berdasarkan proporsi setiap strata
atau sama rata)
Langkah stratified random sampling
Rumus untuk menghitung jml sampel dlm setiap
strata :
Jml sampel dlm strata= jml angg strata dlm populasi X jml sampel
jml total angg populasi
4. Lakukan pemilihan sampel scr random dari
setiap strata sampai jml yg diinginkan
terpenuhi (dgn tabel random atau komputer)
Claster sampling
Merupakan metode pengambilan sampel
berdasarkan gugus atau cluster
Pada metode sebelumnya pemilihan scr
random dilakukan pada individu anggota
populasi, sdg pada cluster sampling, random
dilakukan pada setiap cluster yang ada.
Individu sesuai kriteria yang terdapat dalam
cluster terpilih dpt dijadikan sbg sampel.
Langkah claster sampling
1.
2.
Susun sample frame berdasarkan cluster
dengan cara mengurutkan cluster yang ada
(cluster dpt berupa pembagian wilayah :
kabupaten, kecamatan, kelurahan atau RW)
Tentukan jumlah cluster yang akan diambil
sebagai sampel
Langkah claster sampling
3.
4.
Pilih cluster yang akan dijadikan sampel
dengan metode random (mengundi atau
metode sistematis)
Lakukan penelitian pada setiap sampel
memenuhi kriteria yang terdapat dalam
cluster terpilih.
Consecutive sampling
Metode pemilihan sampel yg dilakukan dgn
memilih individu yang ditemui dan memenuhi
kriteria pemilihan, sampai jml sampel yang
diinginkan terpenuhi
Digunakan jika peneliti tdk mempunyai daftar
anggota populasi
Merupakan non random sampling yg paling
baik dibandingkan metode non random lainnya
Consecutive sampling
Sering digunakan untuk penelitian eksperimen
yang mengujicobakan suatu intervensi atau
prosedur keperawatan di RS
Pada kasus di RS sulit mendapatkan pasien
kriteria ttn dgn jumlah yg mencukupi dalam
satu waktu,shg peneliti tdk mempunyai sample
frame.
Convinience sampling
Merupakan pemilihan sampel dgn
pertimbangan kemudahan peneliti dalam
memilih sampel
Sampel diambil sesuai dengan keinginan
peneliti tanpa sistematika tertentu, seseorang
dapat diambil sebagai sampel karena
kebetulan ditemukan atau dikenal oleh peneliti
Disebut juga dengan dengan istilah accidental
sampling.
Convinience sampling
Metode ini dianggap paling mudah dibandingkan
dengan metode sampling lainnya, ttp kurang
mewakili populasi terutama pada kasus yang sering
terjadi pada waktu-waktu tertentu saja.
Purposive sampling
Merupakan metode pemilihan sampel yang
dilakukan berdasarkan maksud atau tujuan
tertentu
Seseorang dapat dijadikan sebagai sampel
karena peneliti menganggap orang tersebut
memiliki informasi yang diperlukannya..
Purposive sampling
Metode ini sangat tepat terutama jika
informasi atau data yang diinginkan hanya
dimiliki oleh orang tertentu saja dlm populasi
Metode ini sering disebut dengan istilah
judgement sampling.
Alat untuk melakukan random



Tabel random dan random number generator di
komputer dpt digunakan untuk menentukan angka
secara acak dari sample frame
Salah satu program random number generator yg
mudah di akses dan sangat sederhana adalah
Research Randomizer (www.randomizer.org/form.htm)
Research Randomizer adalah penghasil Angka Acak
yang dapat menghasilkan angka bersifat acak
Random Number Generator
Kelebihan : mudah dan cepat
Kekurangan :
Angka yang dihasilkan tidak murni acak (random),
melainkan semi acak(pseudo random)
 Hal ini karena komputer tidak memiliki kemampuan
untuk itu
 Angka yang dihasilkan merupakan hasil
perhitungan algoritma yang sangat rumit sehingga
kelihatan acak

Berapa set angka
yang diinginkan
(biasanya 1)
Jumlah angka yang
diperlukan
Uniknya angka
(angka yang keluar
boleh dua kali kalau
tidak unik, namun
riset biasanya unik)
Pengurutan angka
Tidak terlalu
penting :p
Range angka yang
dipilih
Kalau sudah selesai
Bahan diskusi
1.
2.
3.
4.
Siapa populasi target dan terjangkau pada
penelitian anda ?
Apa dasar pertimbangan anda memilih
populasi terjangkau tersebut ?
Metode sampling apa yang akan anda
gunakan ?
Jelaskan alasan pemilihan metode sampling
tersebut ?