ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK ARSITEKTUR

Download Report

Transcript ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK ARSITEKTUR

ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK (BISNIS) ARSITEKTUR (Wasserman B,
Sullivan P, & Palermo G: Ethics, and Practice of Architecture, John Wiley & Sons Inc, Canada – 2000)
ISU-ISU ETIS YANG MELEKAT DALAM BISNIS ARSITEKTUR
Melihat ke praktek arsitektural swasta (tempat 80% pekerjaan arsitek berlisensi),
berarti pengenalan terhadap isu-isu etis yang melekat dalam praktek arsitektur. Di
sini seseorang dapat mengalami beraneka peran, mulai dari yang terbatas sampai
ke pelaku utama. Usaha dan keputusannya sehari-hari digerakkan oleh:
o Pilihan bisnis (pemasaran, penentuan proyek yang dilakukan bersama klien);
o Pemikiran desain dan pembahasan (fungsi, estetika, konsep-konsep); anggaran
belanja (untuk daya tahan arsitektur), nilai pembiayaan konstruksi, dsb.;
o Interaksi klien dan kontraktor (kontrak pemberian jasa}, kejujuran, kepercayaan,
dan nasihat (advis) klien;
o Kontrak-kontrak (kondisi yang layak, pemberian nilai jasa pelayanan, penghargaan bersama, dan tugas-tugas);
o Presentasi publik (yang berhak untuk mengetahui dan memberikan advis tentang Proyek, yang mempunyai masukan untuk desain};
o Pengembangan staf dan pengakuan.
Sementara didiskusikan dengan dalih bisnis serta praktek arsitektur, debat-debat mengenai
hal tersebut berlangsung melebihi trilogi klasik desain Vitruvius “firmness-comodity-delight”
yang melekat di dalamnya dan itu merupakan pertanyaan-pertanyaan etis.
ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK (BISNIS) ARSITEKTUR
CONTOH PERTANYAAN ETIS YANG MELEKAT DALAM ARSITEKTUR:
• Apa motif, nilai, dan keinginan klien potensial? Setujukah kita dgn. nilai-nilainya?
• Siapa akan memakai tempat-tempat yg kita desain, bagaimana mereka dilayani?
• Siapa dan apa yang kuat dipengaruhi oleh proyek, dan bagaimana caranya?
• Apa jenis proyeknya? Apakah tujuan proyek tersebut dapat kita dukung?
• Apakah kita menerima kontrak-kontrak yang kita masuki? Apa kita adil terhadap
para kontraktor dan konsultan-konsultan?
• Apakah kita memberikan kredit yang sesuai dengan bakat dan upaya membantu
pekerjaan yang kita wujudkan?
• Apakah diskusi tentang keindahan arsitektur selama desain menimbulkan pertimbangan etika? Dengan cara apa?
• Apakah kita memberi advis pd. klien atau sekedar menghargai pesanannya? Mem
beri advis & panduan tugas profesional atau semata layanan yang diminta klien?
• Apakah para arsitek tsb. profesional? Apa definisi profesi, dan apakah anggauta
profesi mempunyai tugas etis secara khusus?
Banyak dari pertanyaan tsb. telah diantisipasi dalam Kode Etik & Tata Laku AIA, yg.
memasukkan 5 prinsip tata laku: Kewajiban Umum, Kewajiban terhadap Publik, Kewajiban terhadap Klien, Kewajiban thd. Profesi, dan Kewajiban thd. Rekan Sejawat.
ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK (BISNIS) ARSITEKTUR
BISNIS, PROFESI, DAN OBLIGASI (KEWAJIBAN) ETIS
• “Bisnis” dan “Profesi” berkaitan, tapi bukan hal yg. sama. Bisnis-bisnis (mulai dari
mainan, mobil, manufaktur komputer, binatu, asuransi, perbankan, pengepakan /
pengiriman / penjualan barang, hingga layanan memenuhi kebutuhan bahan dan
ekonomi masyarakat) dilakukan guna mendapatkan hadiah atau jasa. Pendapatan
dari pembayaran gaji, pembelian, serta transformasi sumberdaya tsb. menghasilkan keuntungan yang menciptakan kekayaan dan ekonomi kembali ke investor.
• Ada isu-isu etis mengenai: kontrak-kontrak perjanjian, kesalahan tidak menggambarkan kembali fakta atau menyembunyikan konflik kepentingan, tanggung jawab
tidak mengotori lingkungan, pengungkapan persoalan manusia dlm. proyek riset,
pendapatan investor, pemberian amal kpd. masyarakat. dll. Ada juga isu-isu etis
mengenai hubungan, tugas, dan tanggung jawab di antara para pemegang saham,
para rekanan, pegawai, dan masyarakat pembeli, berkenaan dengan operasi &
perwakilan bisnis. Kekurangan produk, hubungan kerja, dan kesukarelaan untuk
sama-aama tahu dan mengerti hukum, dan kondisi sukerela operasi dan kinerja.
• Profesi adalah jenis pekerjaan / jabatan yang bersifat khusus. Konsep profesi dan
profesional digunakan untuk mengenali hampir semua pekerjaan yang dilaksanakan dengan tekun dan sangat baik, atau usaha-usaha yang dilaksanakan dengan
suatu kompensasi.
ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK (BISNIS) ARSITEKTUR
BISNIS, PROFESI, DAN OBLIGASI (KEWAJIBAN) ETIS
Contoh pokok-pokok pembicaraan etika bisnis umum yang ramai dibicarakan:
• Kontrak-kontrak (tugas, hak, nilai tukar, dll)
• Interaksi & hubungan antar para majikan dan pegawai, hak-hak dan tugas mereka
satu sama lain (peraturan tenaga kerja, dll).
• Apakah entity (satuan usaha) yang berbadan hukum menerima atau tidak menerima tugas untuk keuntungan bersama masyarakat (mengingat motif dan alasan
di balik sumbangan besar perusahaan yg. keuntungan pemegang saham-nya lebih
rendah, untuk teater, untuk kesenian, untuk team olah raga, dll).
• Isu-isu (persoalan) rahasia, seperti pengembangan produk di sekitarnya, tanggung
jawab atas kerusakan lingkungan, penggunaan subyek (manusia atau hewan) untuk pengujian produk, serta efek produk terhadap kesehatan masyarakat.
• Konflik antara keuntungan dan kepentingan investor dengan perlakuan adil para
pekerja (misalnya: penggunaan pekerja luar negeri yang bergaji rendah untuk
mengurangi biaya).
• Keamanan produk dan kesejahteraan masyarakat secara umum.
• Dll.
ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK (BISNIS) ARSITEKTUR
ARSITEK DAN ETIKA BISNIS
Praktek arsitektur pada tingkatan mereka yang juga berpraktek bisnis memasukkan
semua bidang kewajiban (obligasi) dan pilhan etis. Arsitek-arsitek apakah mereka
praktek dalam biro milik swasta, dalam pemerintahan, dalam lembaga pendidikan
tinggi, perusahaan-perusahaan, dan rumah sakit; atau dalam biro-biro konstruksi
dan rekayasa (engineering), adalah para peserta dalam aktivitas bisnis umum. Pada
tingkatan tersebut mereka mempunyai perhatian yang sama seperti satuan (entity)
bisnis lainnya berkenaan dengan: hubungan antar pekerja, tanggung jawab kepada
pemegang saham atau rekanan atau wakil pemerintah, dampak keputusannya terhadap lingkungan, barang-barang publik pada umumnya, dll.
ARSITEK DAN ETIKA PROFESIONAL
Profesi-profesi, sementara sama-sama memberi karakter perniagaan, juga menyediakan layanan khusus: yang tanpa mengurangi kualitas dan kesejahteraan hidup
kita ataupun yang beresiko seperti perawatan medis darurat, pembelaan hukum,
serta bangunan-bangunan yang secara struktural kuat dan tahan api. Dalam
pandangan banyak orang “profesi” mempunyai kewajiban etis yang lebih banyak
permintaannya dari pada bisnis biasa. Apakah mereka memandang profesi dalam
keterangan kritis yang positf atau negatif, mengandalkan setidaknya pada 3 kunci
untuk membedakan profesi dari perusahaan bisnis lainnya.
ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK (BISNIS) ARSITEKTUR
ARSITEK DAN ETIKA PROFESIONAL
Kunci untuk membedakan profesi dari perusahaan bisnis yang lain. yaitu:
1) Perusahaan khusus yang terlatih dengan situasi unik, 2) Otonomi kelompok profesional, 3) Komitmen terhadap layanan masyarakat dan kepercayaan publik.
Dalam aspek ini sifat Profesi berbeda dengan Bisnis yg. obyek utamanya ialah menciptakan kekayaan sebagai hasil pembuatan produk atau penyediaan pelayanan. Di
balik sifat (keahlian dan otonomi) Profesi, ada penetapan karakteristik tambahan:
bahwa kehlian harus menjadi essental (sangat penting) untuk kesejahteraan umat
manusia, cukup penting atau sepatutnya dapat digunakan utk. semua orang tanpa
memperdulikan kemampuan untuk membayarnya.
Kedokteran melalui penghormatan sumpah hipokratis-nya dan Hukum di Amerika
melalui sistem pembelaan publik, mendekati definisi tersebut. Arsitektur dan Rekayasa (engineering) lebih mendekati definisi tersebut untuk tugasnya menyediakan
lingkungan yang aman dan sehat.
Elemen-elemen tugas (etis) khusus yang berasal dari peran profesional, meliputi:
a) Privity (pengetahuan pribadi atau rahasia dari yang berpartisipasi) pemberi hak
komunikasi yg. istimewa antara klien dan profesional yang tidak terbuga bagi orang
lain, b) Fiduciary agancy (Agen pegadaian): sebagai wakil klien berkenaan dengan
keuangannya, c) The preservation of interest yang menjaga kepentingan klien.
MANAJEMEN BISNIS / PROYEK ARSITEKTURAL
(Class, Robert Allan AIA & Hon, Robert E Koehler AIA: “Current Techniques in Architectural Practice”,
The American Institute of Architect and Mc Graw-Hill Publication, New York – 1976)
PEMAHAMAN TENTANG MANAGEMEN
• Good Management sangat penting untuk kelengsungan hidup perusahaan
arsitek. Prinsip-prinsip managemen bisnis yang baik dapat dipakai di
semua ukuran biro (perusahaan) dan jenis organisasi. Perbedaan utamanya pada penyebaran tanggung jawab sesuai dengan pertumbuhan
ukuran perusahaan.
• Managemen menurut Peter F.Drucker (dlm. bukunya “Management:
Tasks, Res-ponsibilities, Practices”-1974), adalah tugas-tugas, disiplin, &
juga orang (manusia).
• Setiap prestasi/kegagalan managemen adalah prestasi/kegagalan
manager. Orang mengelola lebih pada kekuatan dan fakta-fakta
perusahaan. Visi, dedikasi, serta integritas manager menentukan akan
ada management atau mis-management. Drucker akhirnya menggaris
bawahi bahwa: “Managemen” tidak tergantung pada kepemilikan,
pangkat, atau kekuatan, dan merupakan fungsi obyektif yang seharusnya
di-grounded (dikandaskan) dalam tanggung jawab pada kinerja.
MANAJEMEN BISNIS / PROYEK ARSITEKTURAL
(Class, Robert Allan AIA & Hon, Robert E Koehler AIA: “Current Techniques in Architectural Practice”,
The American Institute of Architect and Mc Graw-Hill Publication, New York – 1976)
PEMAHAMAN TENTANG MANAGEMEN (lanjutan)
• Managemen profesional adalah funggsi, disiplin, dan tugas, sementara
manager yaitu profesional yang mempraktekkan disiplin, melaksanakan
fungsi-fungsi, dan menyediakan tugas. Peran kepemimpinan arsitek
tradisionail dalam proses desain nampaknya merupakan tantangan dari
segala sisi, dan akan semakin bertambah karena sikap publik yang
menganggap praktisi sebagai pengacau pikiran mereka.
ARSITEKTUR SEBAGAI SEBUAH BISNIS
• Arsitektur adalah sebuah profesi yang menarik dan memuaskan. Sebagai
sebuah bisnis, itu adalah tuntutan dan sulit (tidak mudah). Seperti klien
bisnis arsitek yang semakin canggih (sophisticated), arsitek yang ingin
sukses akan mengembangkan tingkat kecanggihan yang sejajar. Keahlian
klien dalam urusan bisnis harus diimbangi dgn. keahlian arsitek. Perhatian
terhadap aspek bisnis praktek arsitektural, bisa meminta (a.l. manajemen
bisnis dan manajemen proyek), tetapi prosesnya tidak perlu selalu/harus
sulit serta dengan persiapan dan perencanaan yang memadai.
MANAJEMEN BISNIS / PROYEK ARSITEKTURAL
(Class, Robert Allan AIA & Hon, R.E Koehler AIA: “Current Techniques in Architectural Practice” – 1976)
MANAGEMEN BISNIS
• Tidak adanya perencanaan “tujuan bisnis” (objective business) adalah
masalah utama banyak arsitek, dan bahwa kita sebagai arsitek harus /
patut mendapatkan hak utk. bertahan hidup (survive). Hanya dengan
menghasilkan desain yang baik, tidak cukup alasan untuk mendapat
hak ini. Postur (batang tubuh) profesi adalah apa yang dipertaruhkan,
jika tidak memiliki kompetensi di semua bidang layanan yang ditawarkan. Kemahiran atau kecakapan diperlukan baik sebagai desainer profesional ataupun sebagai manajer profesional.
• Sebuah pemahaman dasar prinsip-prinsip manajemen akan jauh ke
depan mencapai tujuan profesional manajer yang baik: manajemen
yang cerdik), dan tajam dari urusan perusahaan dan orang-orang klien
yang dipercayakan kepada arsitek.
• Sebuah pengetahuan tentang berbagai bidang seperti manajemen
keuangan, personal dan asuransi, akan memberikan arsitek dasar
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
MANAGEMEN BISNIS / PROYEK ARSITEKTURAL
(Class, Robert Allan AIA & Hon, R.E Koehler AIA: “Current Techniques in Architectural Practice” – 1976)
MANAGAMEN PROYEK
• Setiap proyek yg. dilaksakan oleh arsitek idealnya harus responsif dgn.
tujuan, baik kualitas ataupun biaya & waktu. Kontrol efektif terhadap
kualitas desain seluruh proyek merupakan tanggung jawab utama dari
kontrol arsitek yg. berkaitan dgn.: fungsi, kendala. estetika, ekonomi,
daya tahan, kenyamanan dan respon dari solusi desain. Manajemen
waktu dan biaya konstruksi yang kompeten (cerdas) sama pentingnya.
• Banyak proses utk. manajemen umum dari perusahaan arsitektur,
saling terkait dgn. kebutuhan utk manajemen proyek klien. Contoh:
perencanaan & pengendalian biaya kantor dan waktu yang melekat
dlm. penganggaran proyek dan penjadwalan, berkaitan dgn. sistem
manajemen keuangan perusahaan, dan tak terpisahkan dari itu.
• Peningkatan kompleksitas proses desain dan konstruksi menuntut
peningkatan keahlian dalam pengelolaan proyek di kantor arsitek,
dari pemrograman awal sebagai permulaan proses desain hingga
ke semua tahapan untuk penutupan (closeout) proyek.
MANAGEMEN BISNIS / PROYEK ARSITEKTURAL
(Class, Robert Allan AIA & Hon, R.E Koehler AIA: “Current Techniques in Architectural Practice” – 1976)
PERALATAN MANAGEMEN DAN PRODUKSI BIRO ARSITEK
• Teknik-teknik maju maju dlm. manajemen umum perusahaan arsitektur seperti dalam manajemen proyek memerlukan peralatan canggih
utk. banyak kasus, alat-alat untuk yang satu bisa dipakai untuk yg lain.
• Jaringan perencanaan yg. paling efektif untuk membuat jadwal proyek
desain serta dokumentasi dan kegiatan konstruksi, dapat digunakan
dengan banyak keuntungan sebagai alat bantu untuk tugas-tugas
manajemen umum. Strategi bird-logging (pencatatan harian?) dan
siklus penagihan adalah salah satu kegiatan yang bisa mendapatkan
keuntungan dari teknik jaringan kreatif.
• Mesin-mesin kantor dan komputer yang meningkatkan efisiensi administrasi sering melakukan tugas ganda dalam meningkatkan proses desain
dan dokumentasi. Ditambah dengan pendekatan intuitif manusia yang
melekat dalam arsitektur, peralatan modern yang secara inovatif bekerja
dengan teknik jaman sekarang dapat membantu untuk membawa praktek arsitektur ke tataran baru.
MANAGEMEN BISNIS / PROYEK ARSITEKTURAL
IDENTIFIKASI MAKSUD & TUJUAN PERUSAHAAN ARSITEK
• Dengan memahami managemen profesional sebagai alat utama, arsitektur berada pada posisi membangun organisasi untuk setiap orang yg. terlibat di dalamnya. Tanggung jawab manager terpenting adalah menetapkan maksud & tujuan
perusahaan yang realistis, termasuk penyusunan rencana pencapaiannya.
• Fungsi utama manager yaitu utk. merencanakan, mengorganisir, menjadwalkan,
mengontrol, dan menilai seluruh pekerjaan perusahaan, yang kemudian akan
diterjemahkan ke dalam tujuan spesifik. Untuk mencapai maksud tersebut, dibutuhkan sumber daya personil, organisasi, dan perangkat keras (hard ware).
• Maksud/tujuan tsb. menentukan karakter sumberdaya personil yg. memerlukan:
- Disiplin mendesain (membayangkan & mengevaluasi) keseluruhan alternatif untuk masing-masing unit perubahan lingkungan yang diusulkan, di samping ekonomi, sosiologi, perilaku, ekologi, dll
- Disiplin menempatkan (menghidupkan) bagian lingkungan yang terbangun, memikirkan kronologi analisa pasar secara garis besar melalui penyelesaian proyek.
• Skala & sifat maksud/tujuan dlm mencari organisasi sumber daya yg. diijinkan:
- Tumbuh pada langkah yg.dapat dipahami untuk mempertahankan kualitas
- Respon cepat thd. peluang mencapai perubahanlingkungan skala yg konnsisten
- Tumbuh secara profesional dan pelaksanaan secara kreatif dari setiap individu.
MANAGEMEN BISNIS / PROYEK ARSITEKTURAL
PENCAPAIAN MAKSUD/TUJUAN
• Managemen operasi dan managemen desain kini perlu menyusun standar kinerja, efektifitas personil, dan keuntungan operasi. Tekanan harus ditempatkan pada
cara pemenuhan kebutuhan organisasi serta teori & praktek managemen yang
mendesak untuk mengantarkan profesional & pengetahuan teknik yang dikenal.
• Karena itu lebih dari mencari sistem, orang akan memikirkan konsep-konsep,
alat-alat, dan teknik managemen yang meliputi:
= managemen intuitif versus rasional, = managemen versus administrasi,
= managemen kerja,
= managemen dengan Maksud/tujuan,
= pengembangan organisasi,
= managemen dengan perkecualian,
= managemen berkelanjutan,
= managemen untuk hasil.
• Pendekatan managemen secara menyeluruh harus didukung dengan. sistem
informasi managemen yang memasukkan sistem akunting (pelaporan) yang
mengumpulkan , menyimpan, dan memproses semua data penting, seperti:
- Pembuatan keputusan managemen,
- Pelaporan dan Kontrol keuangan,
- Pemasaran, dan
- Personil atau SDM (Sumber Daya Manusia)
MANAGEMEN BISNIS / PROYEK ARSITEKTURAL
PENCAPAIAN MAKSUD/TUJUAN (lanjutan)
• Elemen-elemen dasar kebanyakan sistem informasi managemen, meliputi:
= Hubungan langsung dengan aktivitas yang sedang berlangsung,
= Operasi yang integrated (menyatu) yang dilakukan oleh orang ataupun mesin,
= Sekumpulan prosedur indifidual utk. mendukung departemen masing-masing
dan yang secara kolektif mendukung unit-unit pengambilan keputusan,
= Rangkaian (urutan) pelaporan yang tepat waktor,
= Proses evaluasi & pengambilan keputusan organisasi berdasar informasi yg.ada
• Contoh pertanyaan individual mengenai operasi managamen:
- Apakah lebih baik bagi manager perusahaan untuk mempunyai pelatihan dasar
bagi personil tentang arsitektur, atau bisnis, atau kedua-duanya?
- Berapa organisasi perencanaan, managemen & pencatatan bisnis yg diperlukn?
- Apa saja pilihan sistem-sistem akunting (pencatatan) bisnis berikut keuntungan
dan ketidak beruntungannya masing-masing?
- Dalam memulai praktek yg.baru, berapa banyak waktu & uang yang dialokasikan untuk organisasi dan managemen bisnis?
- Apa saja jenis informasi pencatatan waktu & biaya yg. akan diperlukan arsitek
berkenaan dg. kebutuhan informasi dari akuntan dan para kosultan arsitek?