Mutu & Relevansi Kopertis III Dirjen Dikti Prof Dr Djoko Santoso

Download Report

Transcript Mutu & Relevansi Kopertis III Dirjen Dikti Prof Dr Djoko Santoso

PERAN PENDIDIKAN TINGGI
DALAM MENINGKATKAN MUTU
DAN RELEVANSI
DJOKO SANTOSO
DIRJEN PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TOPIK BAHASAN
• TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN
TINGGI DALAM MENYONGSONG
ASEAN ONE COMMUNITY 2015
• PERAN PENDIDIKAN TINGGI
Potensi Pertumbuhan Ekonomi
.....Indonesia menjadi negara maju ....melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif
dan berkelanjutan
PDB: $ 4~4,5 T
Pendapatan/kapita
$ 14.250-15.500
2025
2045
PDB: $ 15~17,5 T
Pendapatan/kapita
$ 44.500-49.000
2010
PDB: $ 700 M
Pendapatan/kapita
$ 3.000
Tahun 2025
Tahun 2009
(BPS)
0,17
%
0,96
%
(Harapan)
2%
>20 dolar
9,7
21,22%
59,23%
10-20
dolar
4-10 dolar
2-4
dolar
<2
dolar
13%
45%
30%
10%
Pengeluaran/hari
+ 3 Main Resources for Economic Growth
1.
2.
Natural Resources






Geothermal (largest reserve)
Coal (no.2 in the world)
Tin, Nickel (no. 2 and 4 in the world)
Palm oil, Rubber, Cacao (no.1, 2, 2 in the world)
Marine resources (largest teritory, mega biodiversity)
Others
Experiences
Per capita income USD
3. Human Resource...
Human Resource
(Source: Menko Perekonomian)
Demographic Bonus
100 Year of Independence
Decreasing Dependency Ratio from 2010-2040: can become
demographic deviden for economic development, provided that
good human resource development is in place.
5
+
6 Koridor Pengembangan
+
Human Resource Situation: Level of Education
(Source: BPS)
Universitas
University
Diploma I,II,III
4.60%
3.20%
1.80%
2010
2.70%
2.20%
1.60%
VocationalSMK
HS
High
School
SMA
SMA/MA
SMP
SMP/MTs
Junior Secondary
2006
2001
7.80%
6.20%
5.50%
14.60%
12.70%
10.30%
18.90%
20.20%
17.70%
51.50%
55.50%
63.00%
Education
SD Primary
atau tidak
tamat SD
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
Improving access to higher education!
+
TKI dengan kualitas rendah
Tahun
TKI
Formal
%
TKI
Informal
%
Total
2006
177.495
26
502.505
74
680.000
2007
196.191
28
500.555
72
696.746
2008
269.346
34
479.470
64
748.816
Sumer: Kemenakertrans (2010)
+
TKA membanjiri Indonesia
Periode
Konsultan
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
15537
21466
3449
3109
3303
7341
6975
3392
3822
4025
0
9
283
325
373
2581
2572
6479
8162
8438
Profesional
8
515
15080
14437
15894
Supervisor
2
569
3194
2984
2825
329
898
3572
9640
11368
25798
33004
35449
42479
46226
Direktur
Komisaris
Manajer
Teknisi
Total
Sumber: Kemenakertrans (2010)
TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN TINGGI DALAM
MENYONGSONG ONE COMMUNITY 2015
• Jakarta sebagai ‘entry point’ masuknya orang,
barang, budaya, pengaruh, ke Indonesia sangat
dominan
• Menyiapkan sumberdaya yang berkualitas untuk
memberikan sinyal kolaborasi, dan hal ini tidak
mungkin jika tidak melalui PENDIDIKAN
• Sebanyak mungkin sumberdaya manusia
Indonesia lulusan perguruan tinggi
(akademik/vokasi/profesi) ada hubungan
antara lulusan PT dengan GDP
+
Apa yang dibutuhkan?
• Perguruan tinggi BERKUALITAS yang mampu:
– Mengembangkan potensi mahasiswa agar bisa menjadi
sarjana yang bertaqwa, cakap, bermartabat, bermanfaat
bagi pembangunan dan masyarakat, dan bisa berkompetisi
dalam pasar global (kompetitif)
– Memberi solusi bagi pembangunan sosial, ekonomi, dan
kesejahteraan masyarakat, mengembangkan dan
menciptakan pengetahuan dan teknologi yang
meningkatkan daya saing (lulusan, perguruan tinggi, daerah,
bangsa) membangun knowledge capital melalui riset dan
pemberdayaan masyarakat
APA KESIAPAN KITA?
• Memberikan pendidikan tinggi yang
bermutu dan relevan,
• Perguruan Tinggi harus berijin dari
Kemdiknas,
• Perguruan Tinggi harus konsisten
menyelenggarakan pendidikannya
sebagaimana saat mengajukan
usulannya,
• Perguruan Tinggi harus memiliki
fokus pada peningkatan
KOMPETENSI MAHASISWA.
Kompetensi berhubungan dengan
Budaya Akademik:
KARAKTER MAHASISWA
JUJUR
TANGGUNG
JAWAB
SALING
MENGHARGAI
PEDULI
TANGGUH
13
KOMPETENSI MAHASISWA
dicapai melalui:
Pendidikan karakter
Budaya
Akademik
Di Kampus
Mengedepankan MUTU dalam
pelayanan akademik
Penyelenggaraan PT yang
akuntabel, menjunjung integritas
yang tinggi
Reduksi
konflik
Kondisi Perguruan Tinggi di
Indonesia
• Status akreditasi (masih banyak yang
belum mengajukan akreditasi)
• Pembelajaran masih lebih banyak
bobotnya pada peningkatan Hardskills
• Kualifikasi dosen masih banyak yang
S1
• Sarana dan prasarana masih belum
menyesuaikan dengan kemajuan
teknologi saat ini
STATUS AKREDITASI PRODI DI INDONESIA*
Status
N Akreditas
o.
i
PTN
1
A**
734
2
B
3
KOP KOP KOP KOP KOP KOP KOP KOP KOP KOP KOP
Perse
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 KOP 12 Total ntase
10
0
0
1176 6.67
1609
131 144 232 371 222 222 363 101 194 163
70
40
3862 21.91
C
564
374 188 152 451 236 236 358 141 411 267 147
79
3604 20.45
4
K
928
128
238 298
87
87
40
19
2413 13.69
5
T
1549
598 407 866 714
36
435 541 241 401 340 203
238
6569 37.27
Jumlah
3
9
91
53
137
53
53
103
271
6
57
15
96
73
5384 1234 839 1541 1971 634 1033 1636 546 1117 853 460
* SUMBER DATA DI DOWLOAD DARI WEB PDPT DAN BAN-PT
TAHUN September 2011
**A = Akreditasi A
B = Akreditasi B
C = Akreditasi C
K = Kadaluarsa
T = Belum
Akreditasi
376
Grant
Total 17624 100
PERSENTASE AKREDITASI PRODI DI INDONESIA
TOTAL PRODI = 17624
A, 1176 =
6.67 %
B, 3862
= 21.91
%
T , 6569
=37.27 %
C, 3604 =
20.45 %
K,
2413=13.6
9%
*A = Akreditasi A
B = Akreditasi B
C = Akreditasi C
K = Kadaluarsa
T = Belum Akreditasi
KOPERTIS 3
Akreditasi Prodi
866
900
800
Jumlah Prodi
700
600
500
400
200
100
238
232
300
152
53
0
A
B
C
K
T
Status Akreditasi Kopertis 3
Bagaimana strategi mengubah PT menjadi berkualitas?
PERAN PENDIDIKAN TINGGI
Peran Pendidikan Tinggi
Pembangunan
Basis
Pengetahuan &
Kebudayaan
Penelitian & Pengembangan
Interaksi dengan
Industri dan Masy.
Pendidikan
Pemanfaatan
Pengetahuan
Tinggi
Pembentukan
Modal
Manusia
Pembelajaran
Publikasi
Pemeliharaan dan
Penyebaran
Pengetahuan dan
Budaya
Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Pendidikan
(Sumber: OECD, Highlight of Education At Glance, 2010)
Kriteria
Tidak
Lulus SMA
Lulusan
SMA
80
100
125
170
Perbandingan
Pengembalian Bersih
/Lulusan (Net Return)
-
68
-
145
Tambahan manfaat
publik lulusan Universitas terhadap SMA
-
-
-
+$50,000
Manfaat Publik/Biaya
-
-
-
3
Tingkat Kesehatan (%)
60
75
-
82
Minat Berpolitik (%)
33
48
-
63
Rasa saling Percaya (%)
33
41
-
52
Perbandingan Gaji
Lulusan
Lulusan
Diploma-2 Universitas
(Public Benefit Cost Ratio)
Gaji Rata-rata per Bulan untuk Tiap Jenjang
(Sumber: Depnakertrans, 2011)
Pendidikan
Rata-rata
Gaji rata-rata / bulan Perbandingan
1.206.054
87
≤ SD/MI/Paket A
667.529
50
SMP/MTs/Paket B
1.036.244
75
SMA/MA/Paket C
1.347.206
98
SMK
1.379.665
100
Diploma I/II/III/Akademi
1.933.379
140
Universitas
2.579.130
185
1. Premium untuk lulusan universitas dan diploma Indonesia lebih tinggi dari rata-rata
negara OECD.
2. Data Gaji adalah untuk 2010 dari: http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id
Jumlah Pekerja Berpendidikan Tinggi (D2 Keatas)
(Sumber: NSF, Asia’s Rising Scince&Engineering Strength, 2007)
Walaupun peningkatannya paling tinggi, namun dalam jumlah, apalagi proporsi
terhadap populasi, Indonesia memiliki jumlah pekerja berpendidikan tinggi yang
sangat rendah.
Hubungan Nilai PDB/Kapita dengan Jumlah Peneliti (2007)
Sumber : World Bank 2011
Nilai PDB per Kapita (USD)
70000
Jumlah
Denmark
Peneliti per 1
60000
Y = -1085,96 + 6,82 X
juta penduduk
50000
Islandia
R² = 0,85
memiliki
40000
korelasi positif
Indonesia
30000
yang tinggi
20000
dengan nilai
PDB per Kapita
10000
(koefisien
0
korelasi r =
0
2000
4000
6000
8000
10000
Jumlah Peneliti per 1 juta Penduduk
0,92)
Peneliti adalah ilmuwan dan tenaga teknis berpendidikan minimal
S1/D4 yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan.
Jumlah Peneliti dan PDB/Kapita adalah data tahun 2007 yang diambil dari data statistik world bank 2011
http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries
http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries
http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries
Tabel 1. Lima besar penghasil makalah (dokumen) ilmiah dari berbagai
jurnal yang tercatat di Scopus (Mei 2011) dari berbagai institusi riset di
Indonesia
DATAJUMLAHDOKUMENDANSITASI INSTITUSI DI INDONESIA PER18MEI 2011
DOKUMEN
NO
1
2
3
4
5
INSTITUSI
ITB
UI
UGM
IPB
LIPI
6 25Center, ForInterna onal
ForestryResearch, WestJava
Total Sitasi
Total per18
<2009 2009 2010 2011 Total Sitasi
Mei 2011
2005 2006 2007 2008 2009 2010
2011
92
77
60
57
43
101 123 165 255 267
102 89 111 132 124
77 77 97 122 152
41 51 49 59 102
56 41 44 84 70
51
37
50
34
25
1702
1413
1038
700
673
4472
5769
3951
3159
3449
348
449
352
277
379
7015
8878
6264
4811
5472
36
37
19
498
4024 973 1195 449
6641
38
44
39
43
952
1279
890
612
768
1243
1381
1071
763
876
KARYA ILMIAH INSTITUSI RISET
INDONESIA MENURUT SCOPUS
(MEI 2011)
DATA JUMLAH DOKUMEN DAN SITASI INSTITUSI DI INDONESIA PER 18 MEI 2011
DOKUMEN
NO
INSTITUSI
Total Sitasi
1
2
3
4
5
ITB
UI
UGM
IPB
LIPI
92
77
60
57
43
101
102
77
41
56
123
89
77
51
41
165
111
97
49
44
255
132
122
59
84
267
124
152
102
70
51
37
50
34
25
Total per 18
Mei 2011
1702
1413
1038
700
673
6
Center, For International
Forestry Research, West Java
36
37
38
44
39
43
19
498
4024
973
1195
449
6641
7
US. Naval Medical Research
Unit No.2, Jakarta
ITS
FKUI
UNAIR
UNDIP
KEMENKES
UNPAD
UNHAS
UDAYANA
BPPT
UNIBRAW
BATAN
UNAND
UNSYIAH
26
12
26
15
12
22
20
19
10
7
15
7
9
9
37
33
16
12
25
31
16
18
15
18
12
12
7
14
11
25
25
14
22
22
20
21
22
13
14
6
8
16
18
34
28
29
29
22
19
24
17
21
20
26
15
15
9
107
32
33
41
22
25
27
19
14
19
14
28
22
13
61
41
36
39
22
43
28
24
26
28
25
42
25
6
14
5
12
16
7
6
9
4
7
13
3
6
14
415
397
362
333
320
293
287
283
214
202
192
189
179
146
3773
533
1663
1385
1412
2253
1251
1469
579
1141
645
611
465
323
700
172
239
333
250
641
371
261
110
236
225
92
79
102
798
219
280
385
298
754
459
337
152
260
247
116
89
107
274
99
108
138
114
274
190
117
37
97
114
38
46
49
5545
1023
2290
2241
2074
3922
2271
2184
878
1734
1231
857
679
581
ICRAF World Agroforestry
Center, Bogor
RS CIPTO UI
UNILA
UNSRAT
LITBANGKES
7
18
8
4
4
4
23
7
7
9
5
12
14
9
10
7
14
10
11
10
9
6
10
7
4
5
17
15
12
13
7
0
5
5
3
120
117
116
114
109
1268
101
434
322
775
191
44
105
92
231
236
40
127
77
276
82
22
34
33
94
1777
207
700
524
1376
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
<2009
2009
2010
2011
Total Sitasi
4472
5769
3951
3159
3449
952
1279
890
612
768
1243
1381
1071
763
876
348
449
352
277
379
7015
8878
6264
4811
5472
PERBANDINGAN DENGAN BEBERAPA NEGARA LAIN
Publikasi Ilmiah di Jurnal Internasional 2011*
Indonesia
•Institut Teknologi Bandung
Universitas Indonesia
Universitas Gadjah Mada
Institut Pertanian Bogor
Malaysia
•University of Malaya
Universiti Sains Malaysia
Universiti Putra Malaysia
Universiti Kebangsaan Malaysia
Universiti Teknologi Malaysia
1.686
1.414
1.001
683
13.133
9.649
8.725
7.194
4.102
Singapura
•National Universiy of Singapore
Nayang Technological University
Institute for Infocomm Research
59.290
32.500
4.629
Thailand
•Mahidol University
Chulalongkorn University
Chiang Mai University
Prince of Songkia University
Kesetsart University
15.896
12.482
6.084
4.163
3.827
Peringkat KEI Indonesia dan Negara Tetangga**
Peringkat Negara
19
Singapura
48
Malaysia
63
Thailand
103
Indonesia
Keterangan:
*Jumlah publikasi yang tercatat di pangkalan data Scimago yang data berasal dari Scopus
**KEI (Knowledge Economy Index) menunjukkan banyaknya penelitian yang dipublikasikan secara internasional.
Hubungan Dana Penelitian dan PDB
Nilai PDB per kapita (USD)
(Sumber : Worldbank, 2011)
90,000
80,000
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
Norway
Y = 4260,84 + 13059,78 X
R² = 0,29
Israel
0
Indonesia
1
2
3
Persentase Dana Penelitian dari PDB (%)
4
5
Persentase dana penelitian terhadap PDB memiliki korelasi positif yang
cukup kuat terhadap nilai PDB per kapita (koefisien korelasi r = 0,54)
1. Anggaran penelitian tahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/GB.XPD.RSDV.GD.ZS
2. PDB / Kapita tahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries
Hubungan Kenaikan Produktivitas dengan Kenaikan
Jumlah Peneliti 2006-2007
Kenaikan
jumlah peneliti
per 1 juta
penduduk
memiliki
korelasi positif
yang tinggi
terhadap
kenaikan nilai
produktivitas
(koef. Korelasi =
0.81)
Kenaikan Nilai Produktivitas (%)
(Sumber : Worldbank dan OECD)
18
16
14
12
10
8
6
Y = 11,33 + 0,37 X
4
R² = 0,65
2
0
0
5
10
15
Kenaikan Jumah Peneliti 2006-2007 (%)
20
1. Jumlah Peneliti 2006-2007: http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries dan
http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries
2. Produktivitas dihitung dari data PDB dan Jam kerja tahun
data PDB 2006-2007 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries
data jam kerja 2006-2007 : http://stats.oecd.org/Index.aspx?DataSetCode=EO88_INTERNET
Kapasitas Inovasi Indonesia
No
(Sumber: Innovation Capacity Index, 2010-2011)
Indikator
Rangking
Overal Innovation Capacity Index
77
1
Good Governance
92
2
Country Policy Assessment
27
3
Social Inclusion & Equity Policies
96
4
Education (Secondary and Tertiery Education)
85
5
Doing Business
82
6
R & D Infrastructure
89
7
Patent & Trademark
73
8
Telephone Communication
79
9
Mobile Celluler
92
10
Internet, Computer & TV
97
11
Government ICT Usage
84
12
Quality of the Infrastructure
75
Catatan: - Indikator dengan huruf hijau memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan
- Kebijakan sudah dianggap bagus (rangking 27), tetapi realisasinya masih
Fungsi Perguruan Tinggi
• Perguruan Tinggi adalah sumber penting penelitian&pengembangan
– Lebih dari 50% penelitian dasar yang menghasilkan terobosan-terobosan
pemikiran yang memungkinkan munculnya industri-industri baru dilaksanakan
di perguruan tinggi.
– Perguruan tinggi memiliki misi yang lebih luas dalam menerjemahkan hasil
litbang menjadi produk dan perusahaan baru
– 15 % penelitian terapan dilaksanakan melalui inovasi yang dimulai di kampus
yang kemudian diserap menjadi bisnis melalui paten, start-up, dan pengaturan
konsultansi antara dosen dan industri.
(National Science Foundation (2007), NSF Report 07-317; Litan, R.E. et al (2007).
“Commercializing University Innovations: A Better Way,” in Innovation Policy and
the Economy, vol. 8. MIT Press.)
• Pembelajaran setingkat sarjana adalah kegiatan utama perguruan
tinggi yang memungkinkan perguruan tinggi berhasil melaksanakan
penelitian maju (advanced research) dan pendidikan pasca sarjana.
(Bernanke, B. 2007. “Speech At the U.S. Chamber Education and Workforce
Summit”, Washington, D.C.)
Peran Community College di AS
• Community College memberikan kontribusi nyata terhadap perluasan
kesempatan memperoleh pendidikan tinggi, karena biayanya murah,jadwal
yang lentur, lokasi yang dekat karena tersebar merata di seluruh negara.
– Hampir 50% mahasiswa AS mengikuti pendidikan tinggi melalui Community College
– Community College sangat membantu pemenuhan kebutuhan pelatihan khusus,
pendidikan perbaikan (remedial), dan pendidikan orang dewasa
(Bernanke, B. (2007). “Speech At the U.S. Chamber Education and Workforce Summit”,
Washington, D.C., September 24, 2007)
• Pendidikan di community college meningkatkan penghasilan:
– D1 sebesar 9-13 % dari lulusan SMA, D2 sebesar 15-27 % dari lulusan SMA.
(Sesuai dengan Mincerian Return sebesar dalam kisaran10 %/tahun)
(Kane, T. and Rouse, C. (1999). “ The Community College: Educating Students at The
Margin Between College and Work,” J. Economic Perspectives, vol. 13.)
• Tidak ada perbedaan yang nyata (signifikan) antara sarjana melalui
pendidikan sepenuhnya (4 tahun) di universitas atau yang melalui
community college (2 tahun) dan dilanjutkan dengan di universitas (2 tahun)
(Gill, A. and Leigh, D. (2003). “Do the Returns to Community Colleges Differ Between
Academic and Vocational Programs?” J. Human Resources, vol. 38.)
Model Pendidikan Tinggi Mendatang
Riset
Siswa berprestasi
PT Pengajaran
Community Colleges/
PT Komunitas
SMA/SMK
Bekerja/Berwirausaha
PT
Kebutuhan peningkatan APK dalam jumlah besar dalam waktu cepat, membutuhkan modelmodel baru pengelolaan pendidikan tinggi dan menengah, yang antara lain dengan
mambangun Community College di tiap kota/ibukota kabupaten dengan cara memperluas
sekolah yang sudah ada. Melalui Community College, biaya pendidikan tinggi akan dapat
ditekan karena peserta didik tidak harus pergi terlalu jauh untuk bisa kuliah.
Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Kebutuhan SDM
(Demand Side)
Pertumbuhan PDB Nasional
Pertumbuhan PDB Koridor
Peningkatan Output Koridor
Penambahan Input Koridor
Potensi
Koridor
Peluang
Usaha
Penambahan
Input SD Alam
Penambahan
Input Investasi
Penambahan Input SDM
Koridor
Peluang
Kerja
Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Pemenuhan SDM
(Supply Side)
Wirausaha
Penambahan Input
SDM Koridor
Tenaga
Kerja
Kebutuhan SDM Nasional
Penambahan Output Pendidikan:
Wirausahawan, Naker, Inovasi, ...
Penentuan Jenis & Tingkat
Keahlian yang Harus Disiapkan
Sikap
Untuk Tiap Jenis keahlian
Ketrampila
n
KKNI/IQF
Penambahan Kapasitas dan Kualitas Pendidikan yang Dibutuhkan
KKNI: Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia, IQF: Indonesia Qualification Framework
Prioritas Pembangunan Nasional
• Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas , relevan
dan efesien menuju terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat,
kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang
kuat.
• Ketidak sesuaian antara keluaran pendidikan dan kebutuhan
dunia kerja akan menyebabkan pengangguran:
– Pengangguran terstruktur karena pasokan tenaga kerja melebihi
kebutuhan (structural unemployement)
– Pengangguran friksional karena pasokan tenaga kerja tidak sesuai
dengan kebutuhannya (frictional unemployment)
• Pembangunan pendidikan diarahkan demi tercapainya
pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara
ketersediaan tenaga pendidik dengan kemampuan:
– menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan untuk
mengatasi pengangguran terstruktur
– menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja melalui
kesesuaian kompetensi, jumlah, dan lokasi lulusan
pendidikan untuk mengatasi pengangguran friksional
Framework of Supply-Demand Harmonization
(Supply Side)
MoNE/MoRA, other
Ministries
(Demand Side)
Industry & Business
Sectors as Users
Dimension of Harmonization: Quantity, Quality/Competence,
Location, Time
Benchmarking: KKNI
S3
S3(Applied)
S2
S2(Applied)
Specialist
8
Profesional
S1
D IV/
S1(Applied)
D III
D II
DI
General High
School (3)
Vocational
High School
(3)
9
Expert
7
6
5
Technician/A
nalyst
4
3
2
1
Operator
Profil relatif PDRB per Koridor
100%
90%
7%
10%
80%
13%
5%
70%
50%
20%
20%
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
31%
23%
5. KONSTRUKSI
11%
5%
40%
30%
56%
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
6%
13%
19%
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
30%
30%
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
20%
10%
8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA
PERUSAHAAN
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKAS
15%
60%
9. JASA-JASA
34%
22%
1%
25%
16%
13%
10%
0%
SUMATERA
JAWA
Bali-NT
Kalimantan
Sulawesi
Maluku Papua
1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN &
PERIKANAN
Komposisi Persentase Lulusan Rerata dan
Serapan Tenaga Kerja di Sektor yang Relevan
Struktur Lulusan
15%
Pertanian
Sains
41%
3%
13%
21%
Perdagangan
Pertanian
4%
5%
Pemerintahan
Komputer
13%
10%
26%
Industri Pengolahan
Kesehatan
19%
Teknik
Transportasi &
Komunikasi
13%
Kependidikan
Pertambangan
20%
Ekonomi
Perbankan & Keu
27%
0%
5%
6%
6%
10%
Konstruksi
15%
Sosial-humaniora
12%
10% 15% 20% 25% 30%
Listrik, Gas, Air
4%
11%
1%
Kontribusi GDP
7%
1%
1%
0.10%
0.00%
Serapan Lap
Kerja
20.00%
40.00%
60.00%
40
*Kependidikan, Kesehatan, Komputer dan Sains pendukung semua sektor
Sumber: diolah dari PDPT, 2010; BPS, 2010
Ekstrapolasi Naker Per Sektor 2025
Sektor
1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN
9. JASA-JASA
TOTAL
Kontribusi
Proyeksi
Sektor
Naker Per
Nasional 2025 Sektor 2025
14%
10%
27%
1%
6%
16%
7%
9%
9%
100%
36%
1%
12%
0%
3%
26%
7%
1%
23%
100%
Estimasi Porsi Estimasi Porsi
lulusan
Lulusan PT scr
PT/sektor
nasional
5%
28%
26%
26%
13%
13%
16%
36%
26%
1.70%
0.28%
3.15%
0.00%
0.30%
3.50%
1.13%
0.38%
6.35%
16.75%
*Porsi lulusan PT pada sektor yang telah memiliki SDM berpendiikan tinggi lebih banyak diestimasikan peningkata
lebih sedikit.
Kebutuhan Naker Berpendidikan Tinggi 2025
SEKTOR
1. PERTANIAN, PETERNAKAN,
KEHUTANAN & PERIKANAN
2. PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
Sains
Pert
Komp
Kesh
Tek
Pddk
Sos
Ekon
Total
0.15%
0.77%
0.15%
0.00%
0.31%
0.00%
0.31%
0.08%
1.77%
0.08%
0.05%
0.03%
0.00%
0.26%
0.00%
0.00%
0.03%
0.44%
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
0.23%
0.23%
0.47%
0.23%
2.34%
0.00%
0.23%
0.23%
3.98%
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.02%
0.00%
0.00%
0.00%
0.03%
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL &
RESTORAN
7. PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI
0.05%
0.00%
0.05%
0.00%
0.47%
0.00%
0.05%
0.05%
0.66%
0.16%
0.16%
0.16%
0.16%
0.31%
0.00%
1.25%
1.57%
3.76%
0.07%
0.00%
0.07%
0.00%
0.24%
0.00%
0.14%
0.14%
0.66%
8. KEUANGAN, REAL ESTATE
& JASA PERUSAHAAN
0.03%
0.03%
0.03%
0.00%
0.16%
0.00%
0.16%
0.27%
0.66%
9. JASA-JASA
0.10%
0.10%
0.10%
1.91%
0.10%
1.91%
0.10%
0.11%
4.42%
TOTAL
0.87%
1.33%
1.05%
2.31%
4.21%
1.91%
2.24%
2.48%
16.39%
TOTAL RELATIF
5.28%
8.14%
6.39%
14.07%
25.68%
11.68%
13.66%
15.11%
100.00%
Proyeksi Jumlah Sarjana per Bidang Ilmu
per Sektor Ekonomi th 2025
SEKTOR
1. PERTANIAN, PETERNAKAN,
KEHUTANAN & PERIKANAN
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL &
RESTORAN
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA
PERUSAHAAN
9. JASA-JASA
TOTAL
Sains
Pert
Komp
Kesh
Tek
Pddk
Sos
Ekon
Total
171,682
87,103
261,310
2,468
52,884
858,409
58,069
261,310
-
171,682
29,034
522,619
2,468
52,884
261,310
2,468
-
343,363
290,344
2,613,097
24,679
528,841
-
343,363
261,310
52,884
85,841
29,034
261,310
4,936
52,884
1,974,340
493,585
4,442,264
37,019
740,377
174,811
79,326
174,811
-
174,811
79,326
174,811
-
349,623
264,420
-
29,615
106,837
966,036
1,398,491 1,748,113
158,652
158,652
4,195,472
740,377
29,615
29,615
177,691
177,691
296,151
740,377
106,837
106,837 2,136,731 106,837 2,136,731 106,837
128,204 4,935,849
1,489,050 1,169,277 2,575,320 4,698,895 2,136,731 2,499,227 2,765,125 18,299,660
• Perhitungan kebutuhan SDM berbasis kepada kebutuhan masing-masing sektor terhad
Bidang ilmu
Estimasi Jumlah Lulusan PT 2025
Sektor
1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN &
PERIKANAN
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN
9. JASA-JASA
TOTAL
Proyeksi
Kontribusi
Naker Per
Sektor
Sektor th
Nasional 2025 2025
Estimasi Porsi Est Porsi
lulusan
Lulusan PT scr Estimasi jumlah
lulusan PT
PT/sektor
nasional
15.0%
10.0%
26.8%
1.2%
6.3%
16.0%
6.8%
34.0%
1.0%
12.0%
0.025%
2.5%
23.0%
6.5%
5.0%
28.0%
28.0%
30.0%
15.0%
15.0%
20.0%
1.70%
0.3%
3.4%
0.0%
0.4%
3.5%
1.3%
1,853,000
305,200
3,662,400
8,175
408,750
3,760,500
1,417,000
9.3%
8.8%
100.0%
1.0%
20.0%
38.0%
30.0%
0.4%
6.0%
414,200
6,540,000
16.9%
18,369,225
100.0%
Proyeksi Jumlah Sarjana per Bidang Ilmu
per Sektor Ekonomi th 2025
SEKTOR
1. PERTANIAN, PETERNAKAN,
KEHUTANAN & PERIKANAN
2. PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL &
RESTORAN
7. PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI
8. KEUANGAN, REAL ESTATE &
JASA PERUSAHAAN
9. JASA-JASA
TOTAL
TOTAL RELATIF
Sains
Pert
Komp
Kesh
Tek
Pddk
Sos
Ekon
161,130
805,652
161,130
-
322,261
-
322,261
80,565
1,853,000
53,859
215,435
545
29,196
35,906
215,435
-
17,953
430,871
545
29,196
215,435
545
-
179,529
2,154,353
5,450
291,964
-
215,435
29,196
17,953
215,435
1,090
29,196
305,200
3,662,400
8,175
408,750
156,688
156,688
156,688
156,688
313,375
-
151,821
-
151,821
-
506,071
-
16,568
141,558
926,801
5.05%
16,568
141,558
1,371,807
7.47%
1,253,500 1,566,875
303,643
303,643
Total
3,760,500
1,417,000
16,568
99,408
99,408
165,680
414,200
141,558 2,831,169 141,558 2,831,169 141,558
169,870
6,540,000
1,106,331 3,203,837 4,013,970 2,831,169 2,365,002 2,550,308 18,369,225
6.02%
17.44%
21.85%
15.41%
12.87%
13.88%
100.00%
PENUTUP
• MARI KITA PERBAIKI BERBAGAI
KEKURANGAN DI KITA, MULAI DARI:
• 1. FOKUS PENGEMBANGAN
• 2. FOKUS KEUNGGULAN
• 3. PROSES PEMBELAJARAN
• 4. SISTEM PENJAMINAN MUTU
• 5. SELALU MEMPERHATIKAN KEBUTUHAN
DUNIA KERJA, WIRAUSAHA, DAN DUNIA
INDUSTRI