Akuntansi Biaya Pertemuan 7a

Download Report

Transcript Akuntansi Biaya Pertemuan 7a

ABSORPTION COSTING VARIABLE COSTING,
RECONCILE WITH FIXED OVERHEAD
VARIANCE
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2013
SOAL
Ziemble Comp menggunakan
predetermine tarif overhead berdasarkan
kapasitas normal ditunjukkan dalam
unit output. Kapasitas normal adalah
75,000 unit dan diperkiakan biaya
overhead tetap untuk tahun tersebut $
300,000. Pada tahun tersebut, Ziemble
memproduksi 74,000 unit dan terjual
72,000. Tidak ada persediaan awal
produk jadi.
Laporan laba rugi dengan variabel costing
ZIEMBLE COMPANY
LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE XXXX
DENGAN METODE VARIABEL COSTING
Penjualan (72,000 @ $ 21)
$ 1.512.000
Dikurangi variabel cost :

Biaya variabel yang terserap dalam HPP
(756.000)

Biaya variabel untuk penjualan
(360.000)
Kontribusi margin
$ 396.000
Dikurangi biaya tetap

Biaya overhead tetap
(300.000)

Biaya penjualan dan adm tetap
(84.000)
Pendapatan operasi
$ 12.000

Pembebanan dibawah atau di atas ditutup untuk HPP. Biaya variabel
untuk HPP disesuaikan untuk setiap varian biaya overhead.
Diminta

1. Ziemble comp memerlukan laporan laba
rugi berdasarkan absorption cost untuk
pelaporan eksternal. Dengan informasi
yang tersedia siapkan laporannya

2. Tunjukkan perbedaan antara laporan laba
rugi antara variabel cost dan absorption
cost
ANSWER
ONE BY ONE
Konsep Laporan laba rugi berdasarkan variabel cost
dan absorption cost, adalah sbb:
Biaya produk

Biaya periode


Kalkulasi biaya variabel
Kalkulasi biaya absorption
bahan langsung
Tenaga kerja langsung
overhead variabel
bahan langsung
tenaga kerja langsung
overhead variabel
overhead tetap
overhead tetap
beban penjualan
Beban administratif
beban penjualan
beban administratif
kalkulasi biaya variabel dan absorption adalah sbb :
Maka dalam kasus Ziemble kalkulasi biaya produk variabel dan
absorption adalah sbb :
Kalkulasi
Biaya yang melekat
pada HPP
Biaya penjualan variabel
Biaya overhead tetap
Biaya Total

Biaya per unit
Keterangan :
Tarif biaya overhead pabrik =
biaya
variabel
biaya
absorption
Per Unit
756.000
360.000
1.116.000
756.000
360.000
300.000
1.416.000
10,50
5
4,00
19,50
15,50
19,50
$ 300.000 unit/75.000 unit = $ 4,00
(tarif berdasarkan kapasitas normal)
persediaan akhir
Maka persediaan akhir yang dapat dihitung adalah :

Persediaan akhir berdasarkan biaya variabel
Persediaan akhir = $ ( 74.000 – 72.000) x 15,50
= $ 2.000 x 15,50
= $ 31.000

Persediaan akhir berdasarkan biaya absorption
Persediaan akhir
= $ (74.000 – 72.000) x 19,50
= $ 2.000 x 19,50
= $ 39.000
Laporan laba rugi berdasarkan Absorption cost
ZIEMBLE COMPANY
LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE XXXX
DENGAN METODE ABSORPTION COSTING
Penjualan
Dikurangi :
 Harga pokok penjualan ( 19,50 x 72.000)
Margin kontribusi
Dikurangi :
 Beban penjualan dan administratif
Laba bersih
1.512.000
(1.404.000)
108.000
(84.000)
24.000
REKONSILIASI PERBEDAAN LABA RUGI PADA LAPORAN LABA
RUGI MENURUT VARIABEL COSTING DAN ABSORPTION COSTING
a.
biaya produk per unit merupakan dasar bagi
perhitungan harga pokok penjualan, maka metode
kalkulasi biaya variabel dan absorpsi
mengakibatkan Dengan konsep perhitungan atas
biaya produk yang berbeda akan mengakibatkan
biaya produk yang berbeda, yaitu :
- biaya produk dengan konsep perhitungan variabel
costing adalah sebesar $ 15,50 per unit
- biaya produk dengan konsep perhitungan
absorption costing adalah sebesar $ 19,50 per unit
REKONSILIASI PERBEDAAN LABA RUGI PADA LAPORAN LABA RUGI
MENURUT VARIABEL COSTING DAN ABSORPTION COSTING
b.
Dengan perhitungan harga pokok penjualan, maka
metode kalkulasi biaya variabel dan absorpsi
mengakibatkan angka laba yang berbeda, yaitu :
- laba bersih menurut metode kalkulasi
biaya variabel adalah sebesar $ 12.000
- menurut metode kalkulasi absorption adalah
sebesar $ 24.000.
Perbedaan tersebut terjadi karena kedua
metode mengakui biaya overhead dengan cara pandang
yang berbeda, untuk variabel costing diakui sebagai biaya
periode, sedangkan absorption costing diakui sebagai
biaya produk
REKONSILIASI PERBEDAAN LABA RUGI PADA LAPORAN LABA
RUGI MENURUT VARIABEL COSTING DAN ABSORPTION COSTING
c.
- Pada kalkulasi biaya variabel, harga
pokok penjualan variabel adalah sebesar
$ (756.000 + 360.000) atau
$ 1.116.000
- menurut kalkulasi biaya absorption
yaitu $ ( 756.000 + 360.000 + 300.000)
$ 1.416.000
Perbedaan ini terjadi karena pada kallkulasi
biaya variabel item biaya overhead tetap tidak
diakui sebagai penghitung harga pokok
penjualan
REKONSILIASI PERBEDAAN LABA RUGI PADA LAPORAN LABA RUGI
MENURUT VARIABEL COSTING DAN ABSORPTION COSTING
d. Kalkulasi biaya dengan metode variabel dan
absorption menimbulkan perbedaan pada biaya
per unit, sehingga menimbulkan perbedaan
persediaan akhir, yaitu
- pada variabel cost sebesar $ 31.000
- pada absorption sebesar $ 39.000,
sehingga menimbulkan perbedaan pada Harga pokok
penjualan yang muncul di laporan laba rugi
TERIMA KASIH

Pada tahun 1999, PT.LABALA memproduksi 1000 unit batako. Biaya produksi yang dikeluarkan selama tahun
1999 adalah sebagai berikut:
Biaya bahan baku (raw material cost)
500.000
Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost)
350.000
Biaya bahan penolong (indirect material cost)
100.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)
110.000
Depresiasi bangunan pabrik (depreciation of factory building) 100.000
Data lain yang diperoleh selama tahun 1999 adalah:
Harga jual
Rp.2000 per unit.
Produk terjual sebanyak
900 unit.
Persediaan awal 100.000 (metode full costing) dan 90.000 (metode variable costing).
Persediaan akhir 232.000 (metode full costing) dan 212.000 (metode variable costing).
Pembebanan BOP (factory overhead) berdasar BTKL.
Kapasitas normal dicapai pada saat BTKL sebesar Rp.400.000 per tahun dengan perkiraan BOP variabel
Rp.250.000 dan BOP tetap Rp.110.000.
Biaya administrasi dan umum (general and administrative expense) Rp.100.000.
Biaya iklan (advertising expense) Rp.300.000.

Diminta :
Dengan menggunakan metode Full costing, hitunglah;
Tarif BOP per unit dan jumlah BOP yang dibebankan.
Laporan Laba/Rugi (income statement).
Laporan Laba/Rugi dengan metode Variable costing.