6 cognitive-behavioral theories

Download Report

Transcript 6 cognitive-behavioral theories

MOCH ZAENAL HAKIM, Ph.D.
•
•
•
•
Cognitive-behavioural muncul dari 2 aliran
teori besar yaitu “Social Learning Theory” dan
“Behaviour Theory”;
Teori social learning menyatakan bhw sebagian
besar perilaku belajar diperoleh melalui
persepsi & pemikiran orang thd apa yg
dialaminya;
Orang belajar dgn cara meniru perilaku org
lain disekitarnya.;
“Modeling” sbg kata kunci;
•
•
•
Teori cognitive meyakini bhw perilaku
dipengaruhi oleh persepsi atau interpretasi org
ttg lingkungannya selama proses belajar;
Dgn demikian, suatu perilaku bermasalah
sebenarnya disebabkan oleh adanya
mispersepsi atau misinterpretasi;
Terapi, dengan demikian juga diarahkan pada
upaya utk mengubah kesalahan interpretasi ini,
yg akhirnya perilaku orang juga akan bereaksi
thd lingkungan secara benar.
•
•
•
Albert Ellis menyebut kesalahan interpretasi ini
dengan istilah “Irrational Believes about the
world”;
Terfokus pada perilaku spesifik yang
mengkhawatirkan klien;
Jika perilaku tersebut ingin dirubah, maka
berarti harus mengubah perhatian terhadap
perilaku yang mengancam tersebut.
•
•
•
•
Memusatkan diri pada prinsip perilaku dan
teori belajar;
Deskripsi dan analisis masalah didasarkan
pada observasi langsung thd situasi masalah;
Faktor yg mempengaruhi perilaku ditentukan
dgn cara mengubah faktor tsb. Pengamatan
dilakukan atas hasil pengubahan faktor tsb.;
Asset kemampuan klien harus ditemukan
terlebih dahulu, baru dpt digunakan.
•
•
•
•
•
Orang-orang penting dlm lingkungan klien hrs
dilibatkan;
Dilandasi bukti2 penelitian efektifitas;
Kemajuan dimonitor dgn “Before & After
Research;
Ditujukan utk mencapai hasil sesuai nilai2
klien;
Memanfaatkan contoh2 keberhasilan klien
pada berbagai situasi yg dihadapi.
•
•
•
Radical Behaviour menganggap bhw pikiran
dan perasaan juga merupakan bentuk perilaku,
dgn demikian disebabkan dan dapat dirubah
seperti perilaku lainnya;
Metode cognitive behavioral mrpkn prosedur
terapi yg terfokus pd pengubahan pikiran &
perasaan;
Social learning theory mrpkn salah satu bentuk
dari Cognitive-behavioral yg memfokuskan
diri pd bgmana seseorang belajar dari situasi
sosialnya dgn cara mempelajari bgmana orang
lain melakukan perilaku yg sama scr berhasil.
Beberapa tipe terapi behavior:
1. Respondent conditioning
2. Operant conditioning
3. Social learning
4. Cognitive therapy
•
•
•
Operant conditioning lebih menekankan pd
dampak atau konsekuensi dari perilaku yg
merupakan reaksi dari stimulus;
Sesuatu terjadi (stimulus-A, seseorang
merespon dengan perilaku ttt-B, akibatnya
muncul perilaku lain sbg konsekuensi).
Misalnya reinforcement & punishment;
Selalu memandang bhw perilaku selalu
disebabkan oleh sesuatu yang nampak, jelas,
terukur, dan dapat diubah.
•
•
Tujuan utama dari pekerjaan sosial Behavioural
adalah memperkuat perilaku yg diharapkan
dan menghilangkan perilaku yg tdk
diharapkan, dgn demikian seseorang akan
mampu memberikan respon thd peristiwa ttt
secara tepat;
Pekerjaan sosial behavioural adalah pekerja
sosial yg memiliki pengetahuan serta
keterampilan dalam menerapkan terapi2
behavioural, tetapi mungkin tdk menganut
filosofinya secara ketat.
•
Pekerjaan sosial behavioural dan cognitive
telah mengubah dan memperbaiki
pandangannya ttg pikiran seseorang secara
lebih humanistik. Humanistik berarti
memasukkan unsur keakuratan pandangan ttg
lingkungan. Tidak memandang bhw pikiran
manusia itu menyimpang akan tetapi selalu
ada alasan rasional atas perilaku seseorang.
•
Beberapa kesulitan/penolakan
Behavioural dalam pekerjaan sosial:
 Masalah prosedural yg dipandang sbg “Non
Human”.
 Masalah etika, bahwa yg terpenting adalah
perilaku, bukan klien sbg seseorang manusia
yg utuh;
 Seringkali punishment yg diarahkan utk
mengubah perilaku dianggap tdk
manusiawi. Menindas dan
menyalahgunakan.
•
•
•
Pendekatan behavioural dapat juga
diterapkan pada teknik-teknik kelompok
maupun komunitas;
Kelompok dan masyarakat dpt dipandang sbg
“Supporter dan Reinforcer”;
Juga dalam sistem panti, dimana pe ndekatan
behavioural ini dpt diterapkan secara massal
utk sekelompok klien, bukan klien secara
individual. Biasanya hal ini disebut dgn Token
Economies, yaitu mengelola program panti
secara keseluruhan, bukan individual. Shg
bersifat lebih economis.
1.
2.
3.
Pendekatan behavioral & kognitif cukup dpt
dipertanggungjawabkan & dpt diterapkan dlm
berbagai bentuk intervensi peksos, walaupun
efektivitasnya msh blm dpt ditentukan scr
pasti;
Sangat membutuhkan ketrampilan yg baik,
supervisi yg ketat agar reinforcement yg
dilakukan tdk menyalahi etika scr mendasar;
Social learning & social skills training banyak
digunakan dlm peksos.