Surveilence Epidemiologi Pertemuan 10

Download Report

Transcript Surveilence Epidemiologi Pertemuan 10

SURVEILANS PENYAKIT TIDAK MENULAR DI INDONESIA

Puslitbang Pembrantasan Penyakit, Badan Litbangkes Depkes RI

1

Penyakit Di Negara Berkembang

• • • 

Keberhasilan penanggulangan Penyakit Menular

Transisi kesehatan (Harapan Hidup) Muncul PTM  Transisi Epidemiologi Transisi Demografi 

Perubahan Profil Epidemiologi

 Perubahan komposisi kebutuhan Yankes masyarakat  Perubahan peningkatan kesehatan masyarakat  Perlu pemilihan intervensi & strategi yang tepat Menggunakan teknologi tepat guna yang dikaitkan dengan efektifitas biaya

2

Transisi Demografi

• • • Keadaan turunnya fertilitas & mortalitas Terjadi perubahan pola struktur usia penduduk  kelompk usia tua bertambah besar sementara penduduk usia muda mengalami pertumbuhan yang lambat Piramida penduduk

3

Trasisi Epidemiologi

 dari Perubahan pola penyakit di masyarakat penyakit infeksi/menular penyakit tidak menular dan degeratif kepada

Polarisasi Epidemiologi

Suatu kondisi dimana pola penyakit tidak menular di masyarakat mengalami peningkatan meningkat dan penyakit menular yg sebelumnya menurun  Biasanya disebabkan krisis ekonomi

4

Penyakit Kardiovaskuler StrokeDiabetes MelitusPenyakit Paru Obstruktif MenahunKanker Tertentu

5

Penyakit Tidak Menular Utama

Faktor Risiko dan Titik Akhir

Risiko Yang Melekat

•Umur, Sex •Keturunan

Faktor Risiko

• • • •

Perilaku Tembakau Gizi Alkohol Aktifitas Fisik Faktor Risiko / Penyakit Antara

•Hipertensi •Diabetes •Obesitas •Hiperlipidemia

Titik Akhir

Penyakit

• •

jantung koroner

• • •

Stroke Diabetes komplik.

Penyakit pembuluh darah Kanker Penyakit paru obstruksi kronis Kondisi Sosio-economi, Budaya & Lingkungan

Maximilian de Courten - Surveillance, NMH

6

MASALAH PTM

WHO

 Penyakit Tidak Menular merupakan penyebab : 60% kematian 43%kesakitan didunia  PTM di Indonesia cenderung meningkat  Penyebab utama kematian  Penyebab disabilitas   Upaya yg ada utk penanggulangan PTM masih terbatas Upaya PPPTM di Indonesia berjalan sendiri-sendiri  kurang efektif

7

Area Program pencegahan & Pengendalian PTM • • • • •

Promosi dan Prevensi Pemberdayaan masyarakat Pencegahan sekunder Perawatan jangka panjang Jaringan kerja

• •

Regulasi Mobilisasi sumber daya Membutuhkan evidence based 8

Indikator Evidence Based PTM

 Besarnya masalah PTM yang diukur berdasarkan prevalensi PTM  Besarnya risiko PTM yang diukur melalui indidens risk PTM  Kecepatan berkembangnya PTM yang diukur dengan insiden rate  Keganasan PTM yang diukur melalui Case Fatality Rate PTM  Mortalitas PTM  Proporsi kasus PTM

9

• • • • • • •

Manfaat Evidence Based

Menilai status kesehatan masyarakat Menilai kejadian/masalah Menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat Mengevaluasi program Menginformasikan masalah kesehatan masyarakat Memberikan masukan pada penentu kebijakan Melaksanakan riset

Informasi Diperoleh dari Surveillans PTM 10

SURVEILENS EPIDEMIOLOGI

• • Surveilens Adalah Kegiatan yg Terus-Menerus Distribusi & Kecenderungan data Lain yg Sesuai, Penyakit Melalui Sistematik Pengumpulan Data, Konsolidasi, dan Evaluasi Laporan Morbiditas & Mortalitas Juga Data •  Kemudian Disebarkan Kepada Mereka yg Ingin Tahu Pengumpulan Data yg Sistematik   Konsolidasi dan Evaluasi Data Diseminasi pd Mereka yg Butuh Informasi, Terutama Pada Mereka Pengambil Keputusan (Langmuir , 1963)

11

 Surveilens Adalah Kegiatan Pengumpulan Data yg Sistematik dan mengahasilkan Informasi (WHO, 1968) Epidemiologik Pembrantasan Penyakit Untuk Perencanaan, Implementasi dan Penilaian  Surveilens Berfungsi Sebagai Otak dan Sistem Saraf Untuk Program Pencegahan dan Pembrantasan Penyakit (Henderson, 1976)

12

UNSUR KUNCI SURVEILENS

1. Pengumpulan Data Kesehatan Secara Jelas Untuk Perencanaan Kesehatan, Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan 2. Pengumpulan Data yg Terus Menerus 3. Analisis Sewaktu-waktu 4. Diseminasi Hasil 5. Bertindak Berdasarkan Hasil 6. Evaluasi Periodik Dari Sistem

13

• • • • • • • • • •

MANFAAT SURVEILENS EPIDEMIOLOGI

Estimasi Kuantitatif Dari Besar Suatu Masalah Kesehatan Dapat Menggambarkan Riwayat Alamiah Penyakit Deteksi Epidemik Dokumentasi Distribusi dan Penyebaran Suatu Masalah Kesehatan Fasilitas Riset Epidemiogik dan Laboratorium Uji Hipotesis Evaluasi Efektivitas Pemberantasan dan Pencegahan Memantau Aktivitas Isolasi Deteksi Perubahan Dalam Praktek Kesehatan Perencanaan Program-program Kesehatan

14

Surveillans PTM ???????

15

Surveillans PTM ???????

Risiko Yang Melekat

•Umur, Sex •Keturunan

Penyakit Tidak Menular Utama

Faktor Risiko dan Titik Akhir

Faktor Risiko

• • • •

Perilaku Tembakau Gizi Alkohol Aktifitas Fisik Faktor Risiko / Penyakit Antara

•Hipertensi •Diabetes •Obesitas •Hiperlipidemia

Titik Akhir

Penyakit

• •

jantung koroner

• • •

Stroke Diabetes komplik.

Penyakit pembuluh darah Kanker Penyakit paru obstruksi kronis Kondisi Sosio-economi, Budaya & Lingkungan

Maximilian de Courten - Surveillance, NMH

16

Surveillans PTM ???????

Risiko Yang Melekat

•Umur, Sex •Keturunan

Faktor Risiko

• • • •

Perilaku Tembakau Gizi Alkohol Aktifitas Fisik Faktor Risiko / Penyakit Antara

•Hipertensi •Diabetes •Obesitas •Hiperlipidemia

Kondisi Sosio-economi, Budaya & Lingkungan Titik Akhir

Penyakit

• •

jantung koroner

• • •

Stroke Diabetes komplik.

Penyakit pembuluh darah Kanker Penyakit paru obstruksi kronis

Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

• • •  Tujuan Mempelajari terjadinya penyakit TM Mempelajari kejadian PTM Mempelajari penyebaran dan Determinant PTM Pada penduduk (Masyarakat) • •  Konsep pendekatan Host-Agent-Enviroment Person-Time-Place

18

 

Penyebab PTM ( Multifaktorial

Agent)

• Nutrisi element • Exsogenous chemicical agent • Endogenous chemicical agent • Faktor fisiologi • Faktor psikologi • Trauma fisik • Keturunan

19

Host

 Aspek prilaku  Aspek genetik  Aspek demografi 

Lingkungan

 Lingkungan psikosial dan budaya  Lingkungan politik dan hankam  Linkungan ekonomi

20

 Person (Orang)  Berkaitan dengan gaya hidup/perilaku   Berkaitan dengan faktor genetik Berkaitan dengan faktor lingkungan  Time (Waktu)  Berkaitan dengan perkembangan dan perubahan POLEKSOSBUDHANKAM  Place (Tempat)  Berkaitan dengan keberadaan agent  Berkaitan dengan pertahanan host

21

KONSEP SEBAB AKIBAT

• • •

Penyebab Masalah PTM

Kombinasi Faktor :  Event  Condition  Characteristics

Sufficient of Cause

 Kombinasi Faktor yg memastikan munculnya   masalah kesehatan/penyakit Several component (Not 1 factor) Hilangnya satu komponen akan menggangu reaksi dan aksi komponen lainnya

Necessary Cause

 faktor yg harus ada utk Berkembanganya PTM

22

Konsep Sebab secara klinis :

 Satu-satunya Faktor yang diperlukan untuk menimbulkan penyakit/masalah kes.

• Konsep Sebab secara Epidemiologis :    multifaktor yg mempengaruhi timbulnya penyakit/masalah kesehatan Faktor-faktor yg Berisiko Faktor Berhubungan significant • Faktor Risiko : Faktor yg Umumnya berhubungan Dengan perkembangan masalah Kes./Penyakit Tetapi Belum cukup menjadikan masalah Kes./Peny

23

FAKTOR-FAKTOR RISIKO

• Predisposing Factors  Faktor yg Melatar Belakangi  Memudahkan Keberadaan agent • Enabling Factors  Faktor yg Memungkinkan  Memberikan Peluang Perkembangan • Precipatating Factors  Faktor yg Khusus/spesifik  Faktor memunculkan kejadian • Reinforcing Factors  Faktor yg memperkuat & Mendorong  faktor yg Memperburuk Terjadinya Masalah Kesehatan/Penyakit

24

FAKTOR RISIKO BERSAMA PENYAKIT TIDAK MENULAR UTAMA Faktor Risiko Merokok Alkohol Kur. Aktifitas Diet tak Sehat Obesitas Hipertensi Hiperglikemik Hiperkolesterol Kardio vaskuler V V V V V V V V Stroke Diabetes Melitus V V Kanker Tertntu V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V Paru Obstruk.

V 25 V

Tujuan Surveilans PTM

Memantau untuk Menanggulangi • Pemajanan

Faktor risiko perilaku • Penyakit antara

Faktor risiko biologi • Kasus Fase Akhir

Morbiditas • Kematian

Mortalitas

Puslitbang P2, Badan Litbangkes Depkes RI

26

Klasifikasi Surveilans PTM • • •

Surveilans Faktor Risiko Registri Penyakit Surveilans Kematian

Puslitbang P2, Badan Litbangkes Depkes RI

27

3 Komponen Kunci Strategi PPPTM • • •

Surveilans faktor risiko untuk baseline & evaluasi Promosi kesehatan untuk prevensi Reformasi manajemen pelayanan kesehatan 28

SURVEILANS Faktor Risiko PTM dan PPPTM Sur vei lans Fak Risk P T M Uta ma Str.Sosial

St.Sosial Umur, Sex Lingkungan Lokasi Ling Kerja Perumahan Gaya Hidup Fisiologi Rokok,Diet, Akt Fsk,Stress Tek Darah, Kolesterol, Obesitas Gluk. Darah Kebijakan Pemda Intervensi Masy. dan organisasi Prevensi Primer dan Sekunder Prevensi Primer dan Sekunder Coordinating Policy Enhancing Social Envirn Enab Strong Com. Action Strengthening Individual Skill Reorienting services A D V O K A S I P T M

INFORMASI

29

Surveilans PM vs PTM

SIFAT Metode Utama PM Kompilasi PTM Registri Indikator Tempo Investigasi Jumlah Kasus Attack Rate Minggu / Bulan Cepat Insidens/Prevalens Case Fatality Rate Tahunan Lambat Diseminasi Sering Tepat 30

Jumlah Kasus Campak Yang Dilaporkan 1988-1992 ( P2M/PLP: Pedoman Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular. 1994, Gambar 6) 140 120 100 80 60 40 20 0

1988 1989 1990 1991 1992

31

Puslitbang P2, Badan Litbangkes Depkes RI

Age Adjusted Cancer Death Rates per 100.000 Perempuan , USA, 1930-1986 30 25 20 15 10 5 0 1930 1935 1940 1945 1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 Paru Payu

Puslitbang P2, Badan Litbangkes Depkes RI

32

BEBERAPA HAL PENTING DALAM SURVEILLANS PTM • • • • •

Koleksi data tahunan Berjangka panjang 20-30 tahun Harus terinstitusionalisasi Pembiayaan jangka panjang terjamin Standarisasi, komparabilitas & valid 33

Surveilans / Registri Penyakit

• Belum fesibel - karena pengecekan pelaporan ganda memerlukan identititas penduduk dan rekam medis yang baik • Cakupan sangat rendah, misal registri kanker : Indonesia, 1 dari 416 kota & kab (Semarang) Thailand, 4 dari 72 propinsi India. 3 juta dari 982 juta penduduk 34

Sarjadi : Registrasi Kanker Populasi di Semarang 90-99

35

Registri Penyakit

• • • • • Insidens rendah Durasi lama Perlu konfirmasi Relatif sulit Sebagian † di rumah › › › › › Survei kurang feasibel Record linkage Kota tertentu Kota menengah Surveilans kematian

Puslitbang P2, Badan Litbangkes Depkes RI

36

Registri di Kota Menengah

• • • • • • • • Fasilitas lengkap dan cukup Akses mudah dan ‘baik’ Penduduk stabil Identitas jelas Rujukan sendiri ke kota lain rendah Unit khusus / unit surveilans Dana sinambung (DAU, NGO ?) Mutu rekam medis baik

Puslitbang P2, Badan Litbangkes Depkes RI

37

Surveilans Kematian

• • Registri › kematian Sistem informasi kependudukan Survei berkala penyebab kematian › Sebagian besar † di rumah

Puslitbang P2, Badan Litbangkes Depkes RI

38

Trend Proporsi Penyebab Dasar Kematian Menurut Survai Kesehatan Rumah Tangga 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1980 1986 CD 1992 NCD Injury 1995

Puslitbang P2, Badan Litbangkes Depkes RI

2001 39

Kebijakan Surveilans PTM

• Surveilans faktor risiko adalah prioritas • Memanfaatkan sistem yg sudah ada • Registri penyakit di kota yang feasibel • Survei autopsi verbal sebagai entri 40

Survei Berkala

Skala Nasional :

    

Surkesnas Susenas SDKI Sakerti Survai Indera Skala Subnasional :

  

DKI Depok Purworejo

Puslitbang P2, Badan Litbangkes Depkes RI

Setting khusus :

 

Sekolah Industri 41

Manfaat Surveilans Faktor Risiko

• • • Memberikan gambaran tentang trend prevalens / insidens Mengevaluasi hasil program jangka menengah Mengembangkan kebijakan dan perundangan

Puslitbang P2, Badan Litbangkes Depkes RI

42

43

Survei Berkala Wahana Surveilans Faktor Risiko • • • •

SKRT SDKI Susenas Surkesda Surkesnas 44

DEVELOPMENT OF IHSs

TO SUPPORT HEALTHY INA 2010 2001 2004 2007 2010 Community based Other Surveys IDHS NHHS NSES IHSs HFS Service/ Facility based Baseline Monitoring Monitoring Evaluation (Outcome & process indicators) (Process indicators) (Process indicators) (Outcome & process indicators )

Soemantri S - NIHRD, MOH, Indonesia

45

• • • • •

Kriteria Surveilans Faktor Risiko

Menyebabkan dampak yang besar terhadap morbiditas dan mortalitas Mempunyai bukti bahwa faktor risiko dapat dimodifikasi dengan efektif oleh program prevensi primer Memiliki validitas pengukuran yang tinggi; Dapat diaplikasikan baik di negara maju maupun berkembang sehingga menjamin komparabilitas Memenuhi standar etika pengukuran dan teknologi tepat guna.

46

FAKTOR RISIKO BERSAMA PENYAKIT TIDAK MENULAR UTAMA Faktor Risiko Merokok Alkohol Kur. Aktifitas Diet tak Sehat Obesitas Hipertensi Hiperglikemik Hiperkolesterol Kardio vaskuler V V V V V V V V Stroke Diabetes Melitus V V Kanker Tertntu V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V Paru Obstruk.

V 47 V

SURVEILANS FAKTOR RISIKO • • •

Lebih feasibel Berbasis survai berkala Perlu standarisasi + komparabilitas

WHO Steps Approach 48

Puslitbang P2, Badan Litbangkes Depkes RI

49