laporan dan hasil kunjungan scientific exchange ke iaea

Download Report

Transcript laporan dan hasil kunjungan scientific exchange ke iaea

LAPORAN
HASIL KUNJUNGAN
SCIENTIFIC EXCHANGE
KE IAEA - WINA
TIM SE IAEA SEIBERSDORF-VIENNA
15 – 19 APRIL 2013
TUJUAN
1. Mempelajari aplikasi nuklir untuk pertanian dalam
mendukung litbang pertanian diberbagai bidang dan
mengeksplorasi bbg hasil penelitian teknologi nuklir
untuk pertanian yg dapat diadopsi untuk diterapkan di
Indonesia  Science
2. Membangun komunikasi dan penjajagan kerjasama
penelitian antara Badan Litbang Pertanian dengan IAEA
(International Atomic Energy Agency)  Networks
3. Meningkatkan kemampuan SDM, khususnya peneliti
dan perekayasa dalam penguasaan aplikasi nuklir dan
instrumentasi untuk pertanian  Innovation
PESERTA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dr. Astu Unadi, MSc
Prof. Dr. Irsal Las
Prof. Dr. Syamsul Bahri
Dr. Sri Rochayati, M. Sc
Dra. Hernani M. Sc
Dr. Agung Prabowo
Ir. Kurmen Sudarman, MS
AGENDA
1. Mengunjungi Laboratorium NSA-IAEA di
Seibersdorf
2. Diskusi dengan masing-masing Kepala
Laboratorium NSA
3. Mengunjungi Boku University
4. Pertemuan dan Diskusi dengan Mr. Qu Liang
(Direktur NSA-IAEA)
5. Pertemuan dan Diskusi dgn Duta Besar
Indonesia utk Austria & Permanent Mission of
Indonesia
IAEA dan Laboratorium
Seibersdorf
• IAEA (International Atomic Energi Agency) :
Badan dibawah PBB dan berlokasi di Vienna,
Austria.
• Laboratorium NSA (Nuclear Science
Application) untuk Pertanian di Seibersdorf di
bawah IAEA dan bekerjasama dengan FAO:
mendukung program yang diperlukan negara anggota
dalam bidang Pangan dan Pertanian, Kesehatan
manusia, Monitoring dan Penilaian Lingkungan, serta
dalam Penggunaan Peralatan Analitik Nuklir.
• Tugas pokok Laboratorium Sain dan
Aplikasi Nuklir Seibersdorf:
1) Penelitian dan Pengembangan Teknik Nuklir
yang bersifat terapan
2) Pelatihan dan membangun kapasitas SDM
dan sumberdaya penelitian lainnya
3) Memberikan dukungan teknis terutama
kepada negara-negara anggota.
AKTIVITAS YANG DILAKUKAN
1) Kunjungan dan diskusi ke beberapa Laboratorium
NSA-IAEA :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Animal Production and Health Laboratory
Food and Environmental Protection Laboratory
Insect Pest Control Laboratory
Soil & Water Management Laboratory
Plant Breeding & Genetics Laboratory
Terrestrial Environment Laboratory
Nuclear Spectrometry and Applications
Lanjutan
2) Kunjungan ke beberapa laboratorium pertanian
dibawah Boku University (Dept. Natural
Resources and Applied Life Sciences) yang
telah bekerjasama dengan IAEA.
a.
Plant Breeding Unit : Induced Mutations for
Jatropha Improvement, Disease Resistance in
Cereals and legume improvement
b. Experimental field station : Agricultural production
mechanization and lysimeter
c. Department of Water, Atmosphere and
Environment : Land, water and nutrient management
Lanjutan
Mr . Qu Liang, Direktur
Joint FAO/IAEA Division
3) Diskusi dengan
• Penjelasan umum dan diskusi tentang misi
dan program IAEA dan NSA & Program
Kerjasama IAEA-FAO
• Finding from laboratory visit
• Proposed collaborative research between
IAARD and FAO-IAEA
3. Diskusi dengan Mr . Qu Liang,
Direktur Joint FAO/IAEA
Division
• Penjelasan umum dan diskusi
tentang misi dan program
IAEA dan NSA & Program
Kerjasama IAEA-FAO
• Finding from laboratory visit
• Proposed collaborative
research between IAARD
and FAO-IAEA
ANIMAL PRODUCTION AND HEALTH LABORATORY
Fungsi:
Penelitian terapan bidang produksi
dan kesehatan hewan untuk
meningkatkan produktivitas ternak
melalui:
• Peningkatan breeding, feeding
dan reproduksi;
• Pengendalian penyakit-penyakit
hewan penting
• Diagnosa dini penyakit hewan
strategis yang bersifat infeksius
dan lintas negara
(Transboundaries), dan bersifat
Kegiatan:
zoonosis
a) Training metoda diagnosis AI
b) Teknik diagnosa Peste Des Petits Ruminant (PPM)
c) Molekuler diagnosis Capripox virus
d) Penelitian vaksin Trypanosoma evansi melalui teknik iradiasi.
Laboratorium Animal diseases
FOOD AND ENVIRONMENTAL
PROTECTION LABORATORY
Fungsi:
• Mengembangkan
metodologi pengujian
untuk keamanan dan
kualitas pangan
• Menunjang
pengembangan standar
internasional.
Kegiatan:
Mengontrol food
contaminant seperti
mikotoksin, residu obat
hewan, pestisida, faktorfaktor lingkungan yang
berhubungan dengan
keamanan
lanjutan
INSECT AND PEST CONTROL
LABORATORY
Fungsi:
Pengembangan Teknik
Sterilisasi Serangga
(SIT) dengan sasaran
penurunan populasi
serangga secara ramah
lingkungan.
Kegiatan:
Perbanyakan serangga
jantan mandul masal,
radiasi, perilaku serangga
kawin, biologi molekuler,
pengendalian mutu dan
manajemen pelepasan
serangga mandul/steril
SOIL & WATER MANAGEMENT
LABORATORY
Fungsi:
Melakukan penelitian untuk
menghasilkan teknologi
konservasi SDL dan air
dengan dukungan teknik
aplikasi nukir (RI) untuk
deteksi & monitoring
Kegiatan:
Pengembangan aplikasi
radio isotop dalam sistem
budidaya tanaman dan
ternak: Monitoring air tanah
dengan neutron probes
untuk optimalisasi air irigasi
dan pupuk
PLANT BREEDING & GENETICS
LABORATORY
Fungsi:
Membantu negara anggota
FAO-IAEA dalam
menggunakan teknologi
nuklir terutama teknik mutasi
dan efisiensi bioteknologi
modern untuk
pengembangan varietas
tanaman unggul.
Kegiatan: breeding
komoditas: pisang, singkong
dan barley
NUCLEAR SPECTROMETRY AND APPLICATIONS
Tugas
Memberikan bantuan teknis
kepada laboratorium 70
negara anggota dan
Technical Cooperation
Project (TCP).
Kegiatan
• Penelitian aplikatif dan adaptif dan
pengembangan teknik spektrometri sinar
gamma,
• Penelitian spektrometri dan teknik deteksi
radiasi lainnya.
• Training di IAEA maupun di Negara anggota.
HASIL YANG DIPEROLEH
1. Berbagai kegiatan penelitian aplikasi nuklir untuk
pertanian di laboratorium IAEA sangat kompatibel
dengan kegiatan penelitian dengan metode non nuklir
di Balai Penelitian lingkup Badan Litbang Pertanian:
Perakitan varietas unggul, pengendalian OPT, identifikasi dan
pengendalian lingkungan pertanian, tanah dan air, dll.
2. Identifikasi potensi dan peluang kerjasama penelitian
dan pengembangan antara Badan Litbang Pertanian
dan IAEA terkait dengan pemanfaatan teknologi nuklir
untuk penelitian pertanian serta peningkatan
kemampuan peneliti Badan Litbang Pertanian
Lanjutan
Strategi dan sintesis kerjasama:
(A) Menggalang kerjasama terkait dengan program
penelitian yang ada di IAEA
(B) Membangun kerjasama tematik yang strategis (tetapi
belum ada di IAEA), Contoh pengembangan teknik
pengendalian OPT (WBC, Tikus, Pengerek Batang, dll.)
dengan aplikasi nuklir/isotop
(C) Peningkatan keikutsertaan SDM peneliti Badan Litbang
dalam program-program traning reguler di IAEA
(D) Kegiatan training tematik (post doc atau tema2
khusus) dengan dukungan IAEA-FAO
3. Potensi dan peluang kerjasama penelitian dan
pengembangan tsb antara Badan Litbang Pertanian dan
IAEA :
a) Plant Breeding untuk tanaman padi, jagung, kedele,
tebu , dan jarak pagar
b) Pengelolaan tanah dan air serta untuk mitigasi dan
adaptasi perubahan iklim.
c) Aplikasi nuklir untuk ketahanan dan keamanan pangan.
d) Pengembangkan teknologi untuk mendeteksi degradasi
lahan, banjir dan kekeringan, hara tanah serta
kandungan air tanah dalam pada skala yang luas.
e) Pengembangan metodologi dalam memonitor residu
bahan berbahaya beracun dan emisi gas rumah kaca.
f) Pengembangan metodologi pengendalian tikus dengan cara
pemandulan tikus jantan menggunakan teknik radiasi
g) Pengendalian wereng coklat dan hijau (atau hama penggerek
batang dan tikus) serta mendeteksi asal-usul serta
penyebarannya.
h) Pengembangan teknologi pengendalian Virus Avian Influenza.
i)
Pengembangan teknik deteksi penyebaran penyakit hewan
strategis (seperti AI) menggunakan isotop pd unggas liar
j) Penelitian genomik pada ternak lokal unggul untuk konservasi
dan pemanfaatan gen-gen unggul spt gen Mx pada ayam lokal
yg resisten terhadap AI
k) Pengembangan stasiun penelitian lapangan untuk memonitor
dinamika karakteristik tanah termasuk dalam pengembangan
berbagai sensor dan metodologi pengukurannya
l)
Badan Litbang Pertanian patut berpartisipasi dalam Coordinated
Research Project (CRP) dan Technical Cooperation Project
(TCP) yang merupakan kegiatan IAEA untuk Negara
anggotanya. Program ini terutama untuk:
i. Mengikut sertakan training program bagi peneliti terkait dengan
bidang yang ada di IAEA.
ii. Mengirimkan peneliti Badan Litbang Pertanian untuk program
degree seperti program Doctor dan Post Doctoral dengan biaya
dari Badan Litbang Pertanian maupun sponsor dari IAEA
m) Kerjasama untuk meningkatkan kemampuan SDM Peneliti dan
Perekayasa Badan Litbang Pertanian dalam:
i.
ii.
Melakukan testing bahan beracun di dalam tanah dan air serta
bahan pangan menggunakan teknik nuklir.
Melakukan analisa hara tanah dan air untuk peningkatan efisiensi
penggunaan pupuk.
RUMUSAN HASIL DISKUSI
Diskusi dengan Director Joint FAO/IAEA Division
(Dr. Qu Liang)
a) Diskusi dihadiri oleh Dr. Syahrir (permanen mission of
Indonensia di UN, Vienna) Vienna International Center
(UN, FAO, IAEA).
b) Diawali dengan penyampaian:
i.
informasi umum tentang organisasi, mandat dan hasil penelitian
unggulan Badan Litbang Pertanian,
ii. kerjasama dengan BATAN,
iii. resume hasil kunjungan di Laboratorium Aplikasi Nuklir untuk
Pertanian IAEA di Seibersdorf,
iv. beberapa ide/gagasan Tim dalam pengembangan kerjasama
penelitian (11 usulan tema penelitian dan pembinaan SDM).
RUMUSAN HASIL DISKUSI
Diskusi dengan Director Joint FAO/IAEA Division
(Dr Qu Liang )
c)
Dr Qu Liang menyambut sangat baik usulan tersebut dan
menilai bahwa Penerintah Indonesia sangat mendukung
program aplikasi nuklir untuk pertanian karena hasil aplikasi
nuklir untuk pertanian telah diterapkan secara nyata di
Indonesia.
d)
Dr Qu Liang mengusulkan untuk membentuk pilot model
penelitian aplikasi nuklir untuk pertanian di Indonesia dari hulu
ke hilir (multi years) dan dalam skala yang lebih luas dengan
melibatkan BPTP.
BEBERAPA HAL YANG PERLU
DITINDAKLANJUTI
1. IAEA sangat mendukung program TCP dan CRP untuk
Indonesia. Khususnya Program TCP agar diusulkan melalui
satu pintu (BATAN), sedangkan untuk program CRP
proposal dapat diusulkan tanpa melalui BATAN (bersifat
kompetitif)
2. Memperhatikan jaringan penelitian Badan Litbang Pertanian
dari hulu ke hilir yang kuat (keberadaan BPTP), pilot model
penelitian aplikasi nuklir skala lebih luas, dikemas dalam
program TCP yang pendanaannya dari IAEA dengan dana
pendamping dari Badan Litbang Pertanian.
3. Dalam jangka pendek/menengah, disarankan agar
kerjasama penelitian dan pengembangan difokuskan pada
tiga topik: (a) Plant Breeding, (b) Animal Protection
and Health dan (c) Soil and Water Management
HASIL PERTEMUAN DENGAN DUBES RI
DAN ATASE BIDANG ILMU PENGETAHUAN
1. Diawali penyampaian informasi umum organisasi Badan Litbang
Pertanian dan tujuan kunjungan SE di IAEA.
2. Duta Besar RI untuk Austria dan UN, sangat terbuka dan
mengharapkan komunikasi yang intens antara Kementerian
Pertanian, khususnya Badan Litbang Pertanian dengan Kedutaan
Besar.
3. Banyak informasi strategis yang dibutuhkan Kedutaan Besar dari
Badan Litbang Pertanian, dan sebaliknya berbagai informasi tentang
potensi dan peluang kerjasama yang bisa disampaikan oleh
Kedutaan Besar kepada Badan Litbang Pertanian.
4. Dr Syahril menyarankan agar segera disiapkan proposal kerjasama
penelitian dari 3 topik yang sudah di sepakati untuk diusulkan
melalui BATAN. Proposal ini akan dipayungi dengan program TCP.
5. Diinfokan juga bahwa Workshop RISK ANALYSIS OF
TRANSBOUNDARY ANIMAL DESEASE akan diadakan di Indonesia,
10 Juni 2013, kerjasama IAEA dan Badan Litbang Pertanian melalui
BBLITVET. Kedutaan Besar & IAEA menunggu respon Badan Litbang
dan mengusulkan mengundang Dr Qu Liang.