Transcript - LSO FPED

PENGHITUNGAN BAGI HASIL
(Profit Distribution)
AMIN MUSA, SE
Anggota Komite Akuntansi Syariah
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
1
PROFIT SHARING DISTRIBUTION ASURANSI
SYARIAH – BEBERAPA RUJUKAN
international Indonesia
FAS No. 13, PSAK No.
15, 19
28-1996
PSAK No.
36-1996
Prepared By: Rafa Consulting
2
Financial Accounting Standard (FAS)
AAOFI
• FAS No. 9 ZakahFAS No. 13 Disclosure of Bases
for Determining and Allocating Surplus or Deficit in
Islamic Insurance Companies
• FAS No. 15 Provisions and Reserves in Islamic
Insurance Companies
• FAS No. 19 Contribution in Islamic Insurance
Companies
Prepared By: Rafa Consulting
3
Metode Pengakuan Pendapatan dan Biaya
Company/Ba
dan
Akad
Income
Expenses
Takaful
Nasional
Wakalah
Accrual
Accrual
Takaful
Malaysia
Mudharabah
Cash
Accrual
Accrual
Accrual
Accrual
Accrual
AAOFI
Indonesia
SAK 28/36
Prepared By: Rafa Consulting
4
Topik Bahasan
Beberapa Hal Penting dalam Profit Distribusi
•
•
•
•
•
•
•
•
Pendapatan Premi
Earned Premium
Unearned Premium
Cadangan Premi
Klaim
Metode Pengakuan Pendapatan dan Biaya
Metode Alokasi Surplus Asuransi
Motode Penanggulangan Defisit Asuransi
Prepared By: Rafa Consulting
5
Topik Bahasan
Beberapa Hal Penting
• Pendapatan Premi
Dalam Asuransi bukan syariah (SAK 36)
Premi merupakan pendapatan perusahaan.
Dalam
Asuransi
Syariah
premi
merupakan milik peserta (akad dalam
asuransi syariah adalah tolong menolong,
prinsip yang diambil adalah sharing of risk)
Prepared By: Rafa Consulting
6
Topik Bahasan
•
Piutang Premi (Asuransi bukan Syariah)
Piutang premi diakui sesuai dengan
premi-premi yang sudah jatuh tempo.
•
Piutang premi (Asuransi Syariah)
Piutang premi diakui sesuai dengan
premi yang sudah jatuh tempo untuk
yang menggunakan metode Accrual,
sedangkan yang menggunakan metode
cash tidak diperhitungkan.
Prepared By: Rafa Consulting
7
Topik Bahasan
• Beberapa Hal Penting dalam
Earned Premium
Earned premium dihitung sesuai
dengan periode waktu yang telah
dilewati.
Prepared By: Rafa Consulting
8
Topik Bahasan
• Beberapa Hal Penting dalam
Unearned Premium
Unearned premium dihitung
sesuai dengan sisa waktu masa
asuransi dengan menggunakan
rumus 360 hari untuk premipremi non saving
Prepared By: Rafa Consulting
9
Topik Bahasan
Beberapa Hal Penting dalam
•
Cadangan Premi
Cadangan premi merupakan total
dana milik peserta baik berupa danadana investasi maupun dana-dana
tabarru (dana-dana resiko) serta
surplus yang merupakan milik peserta.
Prepared By: Rafa Consulting
10
Topik Bahasan
Beberapa Hal Penting dalam
•
Klaim
Sebagai konsekuensi bahwa premi
bukan
merupakan
pendapatan
perusahaan maka klaim merupakan
beban dari dana-dana peserta baik
dana-dana investasi (saving) maupun
dana tabarru (resiko).
Prepared By: Rafa Consulting
11
Topik Bahasan
Beberapa Hal Penting
• Metode Pengakuan Pendapatan
dan Biaya
Metode pengakuan pendapatan
dan biaya yang bisa dipilih
adalah Accrual basis atau cash
basis.
Prepared By: Rafa Consulting
12
Topik Bahasan
Beberapa Hal Penting
Metode Alokasi Surplus Asuransi
1. Dibagikan kepada semua pemegang
polis.
2. Dibagikan kepada pemegang polis
yang tidak klaim.
3. Dibagikan kepada pemegang polis
selama klaimnya lebih kecil dari
preminya.
4. Dibagi antara pemegang polis dengan
perusahaan.
5. Menggunakan metode lain (tidak
ditentukan) AAOIFI _ FAS 13
Prepared By: Rafa Consulting
13
Topik Bahasan
Beberapa Hal Penting
Motode penanggulangan Defisit
1. Diambil dari cadangan dana peserta
jika ada.
2. Meminjam dari dana pemegang saham
yang harus dikembalikan dari surplus
yang akan datang.
3. Pembebanan kepada pemegang polis
untuk menutup defisit secara pro rata.
4. Menambah premi di masa yang akan
datang dengan basis pro rata.
Prepared By: Rafa Consulting
14
FATWA No:14/DSN-MUI/IX/20
Tentang Sistem Distrubusi Hasil Usaha Pada Lembaga
Keuangan Syariah



(ketentuan umum)
Pada prinsinya LKS boleh menggunkan Accrual
Basis maupun Cash Basis dalam administrasi
keuangan
Dilihat dari kemaslahatan sebaiknya pencatatan
Accrual Basis, distribusi hasil Cash Basis
Penetapan sistem yang dipilih harus disepakati
dalam akad
Prepared By: Rafa Consulting
15
FATWA No:15/DSN-MUI/IX/20
Tentang Prinsip Distrubusi Hasil Usaha Pada Lembaga
Keuangan Syariah
(ketentuan umum)

Pada prinsinya LKS boleh menggunkan prinsip
Bagi hasil (Revenue Sharing), maupun Bagi
untung (Profit Sharing) dalam pembagian hasil
usahanya dengan mitranya

Dilihat dari kemaslahatan pembagian hasil usaha
sebaiknya digunakan prinsip bagi hasil (Revenue
Sharing)

Penetapan sistem yang dipilih harus disepakati
dalam akad
Prepared By: Rafa Consulting
16
Kasus
Sebuah Perusahaan Asuransi memutuskan
untuk membuka Divisi Syariah dengan
ketentuan dan transaksi sbb:
– Dana untuk Divisi Syariah sebesar 4 milyar rupiah
– Kegiatan operasionalnya dilakukan di tempat
terpisah
Selama tahun berjalan terjadi transaksi sbb:
– Atas Dana awal sebagian ditempatkan di Deposito
sebesar 3 milyar, sedangkan sisanya sebagai Modal
Kerja disimpan di Cash/Bank
– Selama 1 th biaya yang dikeluarkan setiap bulan
adalah sbb:
Biaya Akuisisi
75.000.000
Biaya Pemasaran
50.000.000
Biaya Adm & Umum
50.000.000
Beban lain
5.000.000
Hasil Investasi dari Dana Kantor Pusat : 400 juta/thn
Prepared By: Rafa Consulting
17
Kasus
Dari kegiatan selama 1 th, Divisi Syariah setiap bulan
memperoleh hasil sbb:
– Penerimaan Premi untuk Produk dengan Unsur Tabungan Rp.
500.000.000,– Penerimaan Premi untuk Produk tanpa Unsur Tabungan Rp.
60.000.000,-
Ketentuan (untuk perhitungan)
Yang berlaku adalah sbb:
– Produk Unsur Tabungan Rata-rata Tabarru = 5%
– Hasil Investasi Rata-rata Equivalen 12%/th
– Bagi hasil produk dengan Unsur Tabungan adalah
60% untuk Peserta, 40% untuk Perusahaan
– Bagi Hasil Produk tanpa Unsur Tabungan adalah
50% untuk Peserta dan 50% untuk Perusahaan
– Kontrak Produk tanpa Unsur Tabungan adalah 1 th.
– Loading 25%
Prepared By: Rafa Consulting
18
Reasuransi
Kasus
– Reasuransi ditentukan dengan Rate Netto
– Transaksi selama Periode tahun berjalan
10% Premi Tabarru merupakan Premi Reasuransi
Klaim Reas. yang diterima 60% dari Premi Reas.
yang dibayar
Klaim
– Selama periode tahun berjalan terjadi klaim
sbb:
Klaim Kematian
: 50.000.000
Klaim Tabungan
: 600.000.000
Klaim Produk Non tabungan
: 50.000.000
Klaim Bagi Hasil Investasi Produk dengan Unsur
Tabungan : 12.000.000
Prepared By: Rafa Consulting
19
Kasus
Perhitungan:
– Premi Tabungan : 500.000.000 x 70% = 350.000.000
– Premi Tabarru : 500.000.000 x 5% = 25.000.000
– Premi Tabarru Non Tabungan = 45.000.000
Premi
– Premi Tabungan 1 th = 350.000.000 x 12 = 4.200.000.000
– Premi Tabarru 1 th = 25.000.000 x 12 = 300.000.000
– Premi Tabarru Non Tabungan = 45.000.000 = 540.000.000
Reas.
– Premi Reas. Tabarru = 10% x 300.000.000 = 30.000.000
– Premi Reas. Tabarru Non Tabungan = 10% x 720.000.000 = 72.000.000
Klaim Reas.
– Produk dengan unsur Tabungan : 30.000.000 x 60% = 18.000.000
– Produk tanpa unsur Tabungan : 72.000.000 x 60% = 43.200.000
Loading
– Premi dengan unsur Tabungan : 25% x 500.000.000 x 12 =
1.500.000.000
– Premi tanpa unsur Tabungan : 25% x 60.000.000 x 12 = 180.000.000
Prepared By: Rafa Consulting
20
LAPORAN SALDO DANA PRODUK
DENGAN UNSUR TABUNGAN
Dana Tabungan
Dana Tabarru
1.
Penerimaan
5.700.000.000
300.000.000
2.
Loading
1.500.000.000
-
3.
Penerimaan Premi Netto
4.200.000.000
300.000.000
4.
Premi Reasuransi
-
(30.000.000)
5.
Klaim
(600.000.000)
(50.000.000)
6.
Klaim Reasuransi
-
18.000.000
7.
Hasil Investasi
300.000.000
24.000.000
8.
Bagian Perusahaan
(120.000.000)
(9.600.000)
9.
Klaim Hasil Investasi
(12.000.000)
-
10.
Penambahan (penurunan) Dana
3.768.000.000
252.400.000
11.
Saldo Awal
-
-
12.
Saldo Akhir
3.768.000.000
252.400.000
Prepared By: Rafa Consulting
21
LAPORAN SURPLUS PRODUK
TANPA UNSUR TABUNGAN
1.
Penerimaan
720.000.000
2.
Loading
(180.000.000)
3.
Premi Netto
540.000.000
4.
Premi Reas.
5.
Klaim
6.
Klaim Reas.
7.
Premi belum Jatuh Tempo
8.
Surplus Underwriting
9.
Hasil Investasi
(72.000.000)
(100.000.000)
43.200.000
(270.000.000)
141.200.000
36.000.000
10. Surplus yang dibagikan
177.200.000
11. Bagian Perusahaan
(88.600.000)
12. Surplus Bagian Peserta
88.600.000
Prepared By: Rafa Consulting
22
Rate Bagi Hasil
Hasil Investasi untuk Produk dengan Unsur Tabungan
–
–
–
–
Hasil Investasi : 300.000.000
Bagian Perusahaan : (120.000.000)
Bagian Peserta : 180.000.000
Modal Rata : 2.500.000.000
– Rate untuk Peserta
= 180.000.000 x 100% = 7,2%
2.500.000.000
Rate Bagi Hasil untuk Produk tanpa Unsur Tabungan
– Surplus untuk Peserta : 88.600.000
– Premi telah jatuh tempo : 360.000.000
– Rate Bagi Hasil
=
88.600.000 x 100% = 24,61%
360.000.000
Prepared By: Rafa Consulting
23
PERHITUNGAN SALDO DANA PESERTA
(Produk dengan unsur Tabungan)
Saldo rata-rata harian
Saldo rata-rata bulanan
Saldo Akhir saat perhitungan
(tahunan)
Prepared By: Rafa Consulting
24
PERIODE DISTRIBUSI
(Produk dengan unsur Tabungan)
Distribusi bulanan
Distribusi Tahunan
Prepared By: Rafa Consulting
25
TERIMA KASIH
Wassalamu’alaikum Warahmatullah
Wabarakatuh
PT. RAFA PRIMA CONSULTING
Komplek Perkantoran Mutiara Faza Kav RA-4
Jl. Raya Condet No. 27 (depan Rindam Jaya) Jakarta Timur
Telp : 021-8778 1917, 707 42 331, Fax : 021-8778 1925
Email : [email protected]
26