Mitigasi Bencana HMJ Geografi dilakukan di daerah Brau, Batu

Download Report

Transcript Mitigasi Bencana HMJ Geografi dilakukan di daerah Brau, Batu

 Memiliki dana siaga bencana Rp.
200 juta ?
 Memiliki relawan 200 orang ?
 Memiliki peralatan yang canggih ?
Mereka mungkin lebih siap menghadapi
bencana, tetapi belum tentu Tangguh
 Mampu mengantisipasi dan meminimalisasi
kekuatan yang merusak (ancaman bencana),
dengan cara melakukan adaptasi
 Mampu mengelola dan menjaga stuktur dan
fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana
 Kalau terkena dampak bencana, mereka akan
dengan cepat bisa membangun kehidupannya
menjadi normal kembali.
 Legislasi: peraturan di Desa/Kelurahan tentang





penanggulangan bencana.
Perencanaan: Rencana Aksi Komunitas, Rencana
Kontinjensi dll.
Kelembagaan: tim/kelompok penanggulangan bencana
Pendanaan: APBD, APBDes/ADD, dana mandiri
masyarakat, sektor swasta dll.
Pengembangan kapasitas: pelatihan, pendidikan,
penyebaran informasi, simulasi dll.
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana: pra, saat,
dan paska bencana.
Pemanfaatan
Sumberdaya lokal
Pengurangan
Kerentanan
Pelibatan seluruh
lapisan masyarakat
Peningkatan
Kapasitas
Pembangunan
berbasis PRB
Dukungan Pemerintah/
pemerintah daerah
DESA
TANGGUH
BENCANA
Peningkatan Pengetahuan
dan Kesadaran
Keberlanjutan : Sinkronisasi
program/kegiatan K/L, Lembaga
Int’l / Lokal
Pengarusutamaan PRB
Manajemen Risiko
KLH
KKP
Kemkes
DESA
TANGGUH
BENCANA
Kemsos
UNDP
Kemtan
Worldbank
Kemkominfo
DESA
BINAAN
KPDT
Mercy Corps
GIZ
Kemdagri
Oxfam
Kem. PU
Kemhut
Kem. ESDM
K/L lainnya
PMI
IOM
MDMC
Kerlip
LSM Lokal /Nasional
lainnya
INGO/
Lembaga
Internasional
lainnya
Tujuan Program:
Mendorong terwujudnya masyarakat tangguh dalam
menghadapi bencana.
Strategi Program:
 Membangun sinergi dengan program-program
perberdayaan yang sudah dan sedang ada di
desa/kelurahan.
 Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
pengurangan risiko bencana.
1)
2)
3)
4)
5)
Peta ancaman bencana
Peta dan analisis kerentanan masyarakat
terhadap dampak bencana
Peta dan analisis kapasitas dan potensi
sumber daya
Draf Rencana Penanggulangan Bencana
Draf Rencana Aksi Komunitas
Indikator Program : (lanjutan)
6)
7)
8)
9)
Relawan Penanggulangan Bencana
(termasuk forum PRB)
Sistem Peringatan Dini berbasis
masyarakat
Rencana kontijensi (termasuk evakuasi)
Pola Ketahanan Ekonomi
TERIMA KASIH
3 Karakteristik Dasar Desa/Kelurahan Tangguh:
1.
Memiliki
kemampuan
beradaptasi
dan
menghadapi potensi ancaman bencana secara
mandiri
2.
Tetap mempertahankan struktur dan fungsifungsi dasarnya bahkan pada saat bencana
3.
Mampu memulihkan diri dan melenting balik
setelah tertimpa bencana
Program desa/keluarahan tangguh bencana dilaksanakan
berdasar :
1.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana;
2.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana;
5.
6.
7.
8.
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa;
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang
Kelurahan;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah;
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah;
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Lain Provinsi Jawa Timur;
10.
11.
12.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2010
tanggal 27 September 2010 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana di Provinsi Jawa Timur;
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 27 Tahun 2009
tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan
Seksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa
Timur;
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009
tentang RPJMD Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 20092014 (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tanggal 20 Mei
2009 Nomor 38 Tahun 2009/E.1).
1.
Maksud :
 Mendorong terwujudnya masyarakat
Desa/Kelurahan Tangguh dalam menghadapi
Bencana yang lebih terarah, terencana, terpadu
dan terkoordinasi;
 Mendorong sinergi untuk saling melengkapi dengan
seluruh program yang ada/sudah ada di
desa/kelurahan.
2.
Tujuan :





Melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan
bencana;
Meningkatkan peran serta masyarakat, dalam rangka
mengurangi risiko bencana;
Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal
bagi pengurangan risiko bencana;
Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan
dukungan sumber daya dan teknis bagi pengurangan risiko
bencana;
Meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan
dalam PRB.


Semua desa/kelurahan di Jawa Timur yang
mempunyai adanya ancaman bencana;
Capaian adalah masyarakat memiliki kesiapan dan
ketahanan menghadapi bencana serta kekuatan
untuk membangun kembali kehidupannya setelah
terkena dampak bencana.
Meliputi komponen-komponen :
1.
Legisasi;
2.
Perencanaan;
3.
Kelembagaan;
4.
Pendanaan;
5.
Manajemen resiko;
6.
Pengembangan kapasitas;dan
7.
Pembangunan untuk PRB.
1.
2.
3.
4.
Pelibatan seluruh lapisan masyarakat;
Penggunaan dan pemanfaatan sumber daya
mandiri;
Dukungan dalam bentuk komitmen kebijakan
sumber daya dan bantuan teknis;
Meningkatakan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat akan potensi ancaman di
wilayahnya;
5.
6.
7.
8.
9.
Pengurangan kerentanan masyarakat;
Peningkatan kapasitas masyarakat;
Penerapan keseluruhan rangkaian manajemen
risiko;
Pemaduan PRB ke dalam pembangunan demi
berkelanjutan.
Pengarusutamaan PRB menjiwai seluruh
kegiatan di masyarakat.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bencana adalah urusan semua pihak;
Berbasis pengurngan Risiko Bencana;
Pemenuhan hak masyarakat;
Masyarakat menjadi pelaku utama;
Partisipatoris;
Mobilisasi sumber daya lokal
Inklusif;
Kemanusiaan;
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Keadilan dan kesetaraan gender
Keberpihakan pada kelompok rentan;
Transparansi dan akuntabilitas;
Kemitraan
Multi ancaman;
Otonomi dan desentralisasi pemerintahan
Pembangunan berkelanjutan
Lintas sektor.
1.
2.
3.
4.
5.
Peta ancaman bencana;
Peta dan analisis kerentanan masyarakat
terhadap dampak bencana;
Peta dan penilaian kapasitas dan potensi
sumber daya;
Draf Rencana Penanggulangan Bencana;
Draf Rencana Aksi Komunitas ( RAK ) untuk
Pengurangan Resiko Bencana;
6.
7.
8.
9.
Relawan penanggulangan bencana
(termasuk Forum Pengurangan Resiko
Bencana );
Sistem peringatan dini berbasis masyarakat;
Rencana Kontinjensi ( termasuk evakuasi );
Pola ketahanan ekonomi.
1.
2.
3.
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana Utama;
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana Madya;
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana Pratama.
Tingkat awal yang dicirikan dengan :
a. Adanya upaya-upaya awal untuk menyusun kebijakan PRB di
tingkat desa atau kelurahan
b. Adanya upaya-upaya awal untuk menyusun dokumen perencanaan
PB
c. Adanya upaya-upaya awal untuk membentuk forum PRB yang
beranggotakan wakil-wakil dari masyarakat
d. Adanya upaya-upaya awal untuk membentuk tim relawan PB
Desa/Kelurahan
e. Adanya upaya-upaya awal untuk mengadakan pengkajian risiko,
manajemen risiko dan pengurangan kerentanan
f. Adanya upaya-upaya awal untuk meningkatkan kapasitas
kesiapsiagaan serta tanggap bencana
a. Adanya kebijakan PRB yang tengah dikembangkan di tingkat desa
atau kelurahan
b. Adanya perencanaan PB yang telah tersusun tetapi belum terpadu ke
dalam instrumen perencanaan desa
c. Adanya forum PRB yang beranggotakan wakil masy, termasuk
kelompok perempuan dan rentan, tetapi belum berfungsi penuh dan
aktif
d. Adanya tim relawan PB Desa yang terlibat dlm kegiatan peningkatan
kapasitas, pengetahuan dan pendidikan kebencanaan bagi para
anggotanya dan masyarakat, tetapi belum rutin dan tidak terlalu aktif
e. Adanya upaya-upaya pengkajian risiko, manajemen risiko dan
pengurangan kerentanan, termasuk kegiatan-kegiatan ekonomi
produktif alternatif untuk mengurangi kerentanan, tetapi belum terlalu
teruji
f. Adanya upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan
serta tanggap bencana yang belum teruji dan sistematis
a. Adanya kebijakan PRB yang telah dilegalkan dalam bentuk Perdes
atau perangkat hukum setingkat
b. Adanya perencanaan PB yang telah dipadukan ke dalam RPJMDes
dan dirinci dalam RKPDes
c. Adanya forum PRB yang beranggotakan wakil-wakil masyarakat,
termasuk kelompok perempuan dan kelompok rentan, yang berfungsi
dengan aktif
d. Adanya tim relawan PB Desa/Kelurahan yang secara rutin terlibat
aktif dalam kegiatan peningkatan kapasitas, pengetahuan dan
pendidikan kebencanaan bagi para anggotanya dan masyarakat
pada umumnya
e. Adanya upaya-upaya sistematis untuk mengadakan pengkajian risiko,
manajemen risiko dan pengurangan kerentanan, termasuk kegiatankegiatan ekonomi produktif alternatif untuk mengurangi kerentanan
f. Adanya upaya-upaya sistematis untuk meningkatkan kapasitas
kesiapsiagaan serta tanggap bencana
1.
2.
3.
4.
Persiapan / Perencanaan.
a. Penetapan Program Desa Tangguh
b. Menetapkan Kebijakan dan Strategi
c. Target Capaian Program
d. Pendanaan Program
e. Pelaksana Program
f. Partisipasi Masyarakat dan Dunia Usaha
Sosialisasi
TOT/ pembekalan fasilitator
Pertemuan/FGD di desa
 RPB
Jawa Timur pada Tahun 2017 yang akan
dicapai sebagai desa tangguh berjumlah 463
desa/kelurahan;
 Jumlah identifikasi jumlah desa/kelurahan rawan di
kabupaten/kota;
 Jumlah desa/kelurahan yang di kembangkan per
tahun;
 Untuk tahun 2012 berapa desa/kelurahan
tangguh?