UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI

Download Report

Transcript UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
KEMENTERIAN KESEHATAN TA 2014
Disampaikan oleh :
Biro Perencanaan dan Anggaran
Kementerian Kesehatan
Pada
RAPAT KERJA BADAN LITBANGKES
Jakarta, 13 Februari 2013
SASARAN PEMBANGUNAN PRIORITAS
KESEHATAN DALAM RPJMN 2010-2014
Sasaran
Status Awal Pencapaian
(2008)
Target
Target
2014
Status
Meningkatnya umur harapan hidup
(tahun)
70,7
70,91)
72,0
Perlu kerja
keras
Menurunnya angka kematian ibu
melahirkan per 100.000 kelahiran
hidup
Menurunnya angka kematian bayi
per 1.000 kelahiran hidup
Menurunnya prevalensi kekurangan
gizi (gizi kurang dan gizi buruk)
pada anak balita (persen)
Total Fertility Rate (TFR): Angka
Kelahiran Total (per perempuan usia
reproduksi )
228
228 2)
118
tak akan
tercapai
34
343)
24
18,4
17,9 4)
<15,0
Perlu kerja
keras
on track
2,6
2,4 5)
2,1
Ket :
1) Hasil SP tahun 2010, BPS
2) SDKI tahun 2007, BPS (Hasil SP 2010 dan SDKI 2012 perhitungan belum selesai)
3) SDKI tahun 2007, BPS (Berdasarkan hasil sementara SDKI 2012 : 32/1.000 dan SP 2010: 26/1.000)
4) Riskesdas 2010, Kemenkes
5) SP tahun 2010, BPS (Hasil sementara SDKI 2012 : 2,6 )
tak akan
tercapai
REVIEW RPJMN 2010 – 2014
BIDANG KESEHATAN TERKAIT MDG
RPJMN
MID TERM REVIEW
Tercapai/ on
track/on trend
Perlu Kerja
Keras
Sangat Sulit
Tercapai
3
4
5
Indikator
Indikator
Indikaor
On track/tercapai
= Perlu Kerja Keras
= Sangat Sulit tercapai
MIDTERM REVIEW RPJMN BIDANG KESEHATAN
NO
INDIKATOR
CAPAIAN
STATUS
AWAL
(2009)
2010
2011
2012
TARGET
2014
1
Umur harapan hidup (tahun)
70,7
70,9
71,1
71,1
72,0
2
Angka kematian ibu melahirkan per 100.000
kelahiran hidup
228
n.a
n.a
n.a
118
3
Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih (cakupan
persalinanoleh tenaga kesehatan
74,9
79,82
81,25
n.a
90
4
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran
hidup
34
34
34
5
Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan
gizi buruk) pada anak balita (%)
18,4
17,9
n.a
6
Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran
Total (per perempuan usia reproduksi )
2,6
2,4
2)
n.a
7
Persentase jangkauan akses sumber air
bersih
47,7
44,19
8
Prevalensi kasus HIV (Pengetahuan
komprehensif)
9
Menurunnya kasus malaria (Annual Parasite
Index- API)
42,76
32
1)
n.a
2,6
1)
n.a
24
<15,0
2,1
68
STATUS
ALUR PIKIR ISU STRATEGIS 2014
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
8 FOKUS PRIORITAS NASIONAL
BIDANG KESEHATAN
Peningkatan KIA & KB
Perbaikan gizi masyarakat
Pengendalian penyakit menular &
tidak menular dan kesling
Pemenuhan SDM Kesehatan
Peningkatan ketersediaan,
keterjangkauan, safety, mutu,
penggunaan obat/makanan
Jaminan Kesehatan
Pemberdayaan masyarakat,
penanggulangan bencana dan krisis
Peningkatan pelayanan kesehatan
primer, sekunder dan tersier
7 Prioritas Reformasi Kesehatan
UNIT-UNIT
UTAMA
ISU KRITIS
Pembangunan
Kesehatan
1. Revitalisasi pelayanan kesehatan
2. Ketersediaan, distribusi, retensi dan
mutu SDM
3. Ketersediaan, distribusi, keamanan,
mutu, efektivitas, keterjangkauan obat,
vaksin, alkes
Dekonsentrasi
Terintegrasi
ISU STRATEGIS
1. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB)
2. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB
yang Merata
3. Peningkatan Perbaikan Gizi
4. Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak
Menular
5. Penyiapan Pelaksanaan Sistem Jaminan
Kesehatan
6. Peningkatan Efektifitas Pengawasan Obat dan
Makanan dalam rangka Peningkatan
Keamanan, Mutu dan Manfaat/Khasiat Obat
dan Makanan
LOKUS ANGGARAN
1. Pemberdayaan Masyarakat
2. Upaya kesehatan dasar
3. Upaya kesehatan rujukan
4. Dukungan manajemen
4. Jaminan kesehatan masyarakat
5. Keberpihakan pada DTPK dan DBK
6. Reformasi birokrasi
7. World calss health care
Sistem
Kesehatan
Nasional
5M
MANAJEMEN
RKP
2014
TEROBOSAN PERCEPATAN PENCAPAIAN RPJMN BIDANG KESEHATAN
melalui:
Peningkatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang berkualitas
1. Memfokuskan kegiatan di 12 provinsi prioritas dengan daya ungkit
tinggi
2. Peningkatan jumlah RS PONEK menjadi 497 RS; Puskemas PONED
menjadi 2.902 Puskesmas; Poskesdes ;
3. Pendayagunaan bidan ; PLKB/motivator KB 39.000; model
pendelegasian kewenangan perawat dan bidan
4. Penguatan pemberdayaan masyarakat melalui Posyandu;
Posmaldes 2.022 di daerah endemis malaria
5. Penguatan sistem informasi
6. Peningkatan upaya promosi dan preventif
7. Penguatan komitmen lintas sektor dan Pemerintah Daerah di
bidang kesehatan
12 PROVINSI PRIORITAS
NO
PROVINSI
JUMLAH PENDUDUK
1
JAWA BARAT
47,034
2
JAWA TIMUR
38,824
3
JAWA TENGAH
33,943
4
SUMATERA UTARA
13,878
5
BANTEN
11,946
6
DKI JAKARTA
10,277
7
SULAWESI SELATAN
8,453
8
LAMPUNG
8,115
9
SUMATERA SELATAN
8,075
10
NUSA TENGGARA TIMUR
5,125
11
PAPUA
3,178
12
PAPUA BARAT
0,936
TOTAL (73,69 % PENDUDUK INDONESIA)
SENSUS 2010; PROYEKSI 2015=256,267 JUTA JIWA
188,848
UPAYA PENURUNAN
ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
KENDALA
450
400
350
Target dan Capaian
Penurunan AKI
390
334
300
307
250
228
200
Target RPJMN
150
Capaian
100
118
50
102
0
1991
1997
2003
Target MDGs
2007
2014
2015
Tahu
n
1. Disparitas capaian indikator kesehatan ibu
2. Terbatasnya akses dan kualitas pelayanan
kesehatan ibu di daerah tertentu
3. Kurangnya pemahaman masyarakat akan
tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas
di masyarakat
4. Kompetensi bidan
5. Keterbatasan SDM Kesehatan (jumlah,
kualitas dan distribusi)
6. Masih tingginya Total Fertility Rate (TFR)
7. Adanya diskontinuitas pelayanan kesehatan
ibu
8. Kesenjangan dalam sistem kesehatan,
meliputi kesenjangan dalam ketersediaan
SDM, obat dan alat, serta pembiayaan di level
kabupaten/kota
9. Lemahnya tata kelola di tingkat
kabupaten/kota, antara lain lemahnya sistem
8
rujukan dan pembiayaan kesehatan
UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) dan
ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)
LANGKAH STRATEGIS
1. Menyediakan fasilitas kesehatan:
• Menambah dan penguatan Poskesdes
• Puskesmas mampu menolong persalinan 24 jam 7 hari seminggu
• Puskesmas Perawatan, Puskesmas PONED dan RS PONEK berfungsi 24 jam 7 hari
seminggu
2. Terlaksananya rujukan efektif kasus komplikasi
3. Penguatan Pemda Kabupaten/Kota (regulasi, kepegawaian, pembiayaan)
4. Meningkatkan Kemitraan lintas sektor dan swasta
5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat
6. Jaminan Persalinan
Yang diprioritaskan pada:
1. 12 Provinsi di Wilayah Prioritas I, yaitu: Sumut, Sumsel, Lampung, Banten, DKI, Jabar,
Jateng, Jatim, NTT, Sulsel, Papua Barat, dan Papua
2. 5 Provinsi yang Kabupaten/Kotanya belum mencapai target MDG 5, yaitu: Aceh, Sumbar,
Riau, NTB, Kalsel
9
UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI
Upaya dan tantangan
1. Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak melalui
penyediaan dan distribusi 4.5 Juta Buku kesehatan
ibu dan anak (Buku KIA) bagi ibu hamil dan bayi
Target dan Capaian
68
2. Penguatan pelayanan di tingkat desa melalui
60
penyediaan pos kesehatan desa
57
Target RPJMN
40
46
3. Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit
4. Pelayanan
Penanganan
Komplikasi
Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar di 2570 Puskesmas
35
20
Capaian
34
mampu PONED
32
24
23
5. Pelayanan
Penanganan
Komplikasi
Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di 410
RS yang mampu PONEK.
Target MDGs
0
1991 1995 1999 2003 2007 2012 2014 2015
6. Keterbatasan ketersediaan anggaran KIA di tingkat
Kabupaten/Kota
Rencana Aksi
2013
1) Penyediaan dan distribusi 4,5 juta
buku KIA
2) Pembangunan Poskesdes di 3000
desa
3) Melatih kader untuk mengobati balita
sakit di daerah tidak ada tenaga
kesehatan di 100 desa di Papua dan
Papua Barat
4) Peningkatan jumlah Puskesmas
mampu PONED sebanyak 166
5) Peningkatan jumlah RS PONEK
sebanyak 34 (dari 410 menjadi 444)
6) Imunisasi H. Influenza sebagai bagian
imunisasi dasar di 4 Provinsi (DI
Yogyakarta, Jawa Barat, Bali dan NTB)
7) Flying Doctor daerah sulit akses
8) Telemedicine
2014
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Penyediaan dan distribusi buku KIA
4,7 juta buku KIA
Pembangunan Poskesdes di 4000
desa
Melatih Kader untuk mengobati
balita sakit di desa tidak ada tenaga
kesehatan, di 505 di desa daerah
DTPK.
Peningkatan jumlah Puskesmas
mampu PONED 166
Peningkatan RS PONEK sebanyak
53 RS (dari 444 menjadi 497)
Imunisasi H. Influenza sebagai
bagian imunisasi dasar di 14 Provinsi
(SUMUT, Sumsel, Babel, Jambi,
Lampung Jawa Barat, DKI, Banten,
Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Bali,
NTB dan Sulawesi Selatan, )
Flying Doctor daerah sulit akses
UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI
SASARAN
INDIKATOR
STATUS
PENINGKATAN
KUALITAS
PELAYANAN
KESEHATAN IBU DAN
BAYI
2. Penurunan tingkat
kematian bayi
(AKB)
LANGKAH STRATEGIS
1.
ibu dan keluarga dengan menggunakan buku kesehatan ibu dan
anak (Buku KIA) menjangkau Posyandu.
2.
3.
Target RPJMN
46
40
agar
tidak
terjadi
Memperbaiki kualitas pelayanan di puskesmas dan RS melalui
akreditasi
4.
35
Pembantu/Polindes,
keterlambatan penanganan.
60
57
Perluasan jangkauan pelayanan hingga tingkat desa melalui
Puskesmas
Target dan Capaian
68
Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan
Pelayanan Penanganan Komplikasi Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif
34
(PONEK) di 402 RS yang mampu menangani
rujukan PONEK
24
20
Capaian
23
Target MDGs
5.
Gerakan
Akselerasi
Imunisasi
Nasional
untuk
mencapai
Universal Child Immunization (GAIN UCI) di tingkat desa untuk
menjamin ketersediaan layanan kesehatan bagi semua bayi
0
1991
1995
1999
2003
2007
2014
2015
MDG 1 Menurunkan kemiskinan dan kelaparan
pada tahun 2015 menjadi setengah dari kondisi
1990
Target 1C: Menurunkan prevalensi gizi kurang
35
30
Gizi Kurang+Buruk
Gizi Buruk
31.0
28.2
25
21.6
20
18.4
Target
MDGs
17.9
15
10
5
0
Kendala:
12.8
7.2
8.4
15.0
3.6
5.4
4.9
1989 1995 2000 2007 2010
2015
 Akses untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat
 Pemahaman stakeholder terkait
1000 Hari Pertama Kehidupan
 Pemberdayaan masyarakat
untuk pemenuhan pelayanan gizi
 Tantangan: SDM (jumlah dan
distribusi), kesulitan geografis,
komitmen daerah
Upaya Terobosan Untuk Pencapaian MDG 1
Target 1C: Menurunkan prevalensi gizi kurang
Fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, sejak ibu
hamil sampai anak berusia 2 tahun
Peningkatan pengetahuan dan pemberdayaan
masyarakat melalui Gerakan Nasional Sadar Gizi
Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan gizi
termasuk deteksi dini dan tindak lanjut kasus gizi
kurang dan gizi buruk
Peningkatan kemitraan dan kerjasama lintas sektor
UPAYA PENURUNAN KASUS HIV-AIDS
SASARAN
INDIKATOR
MENURUNNYA
ANGKA KESAKITAN Prevalensi kasus
HIV
DAN KEMATIAN
AKIBAT PENYAKIT
MENULAR
STATUS
LANGKAH STRATEGIS
Pendekatan “Total Football” Intensif, menyeluruh,
komprehensif dan terkoordinasi (PERPRES 75/2006) ,
melalui:
1.Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
remaja 15-24 th, populasi rawan terinfeksi dan ODHA
melalui Kampanye Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) bagi
Remaja untuk peningkatan pengetahuan HIV/AIDS di SLTP,
SLTA, Perguruan Tinggi dan Organisasi Kepemudaan
2.Pencegahan penularan HIV di kalangan pengguna NAPZA
suntik, PMTS paripurna, dan penularan dari ibu ke bayinya.
3.Pengobatan & rehabilitasi di RS Rujukan ARV di RS
4.Monitoring, evaluasi dan penelitian
HIV : 39.434
AIDS : 92.251
Total kumulatif:
131.685
UPAYA PENURUNAN KASUS MALARIA
SASARAN
INDIKATOR
MENURUNNYA
ANGKA KESAKITAN
DAN KEMATIAN
AKIBAT PENYAKIT
MENULAR
Menurunnya kasus
malaria (Annual
Parasite IndexAPI)
STATUS
LANGKAH STRATEGIS
1. Peningkatan Angka Penemuan kasus malaria per 1.000
penduduk
2. Pemberdayaan masyarakat dalam pembentukan Pos
Malaria Desa (Posmaldes). Target 2014: Posmaldes
yang dikembangkan bersama Poskesdes dan program
Integrasi dengan ANC terpadu
3. Pendistribusian kelambu berinsektisida untuk ibu
hamil dan balita di daerah endemis malaria.
4. Pembentukan Malaria Center
yang saat ini sudah
terbentuk 11 Malaria center di: Provinsi Maluku Utara
(9), Provinsi Sumatera Utara (1), dan propinsi Aceh
(1). Akan menyusul 5 Malaria Center di Propinsi Papua
(2), Papua Barat, Gorontalo dan Bangka Belitung.
5. Peningkatan jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Persentase jangkauan akses terhadap
sumber air bersih (Susenas 2011)
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan + Perdesaan
10.00
Banten
DKI Jakarta
Papua
Bengkulu
Aceh
Kep. Bangka Belitung
Sulawesi Barat
Jawa Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Sumatera Barat
Riau
Lampung
Sulawesi Utara
Papua Barat
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sumatera Utara
Sulawesi Selatan
Indonesia
Nusa Tenggara Barat
Jambi
Sumatera Selatan
Maluku Utara
Kalimantan Selatan
Nusa Tenggara Timur
Bali
Maluku
Kalimantan Barat
Jawa Timur
Sulawesi Tenggara
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
0.00
KENDALA:
1. Sejumlah 10.5%
sarana air bersih tidak
terlindungi
2. 36.000 desa
membutuhkan akses
terhadap air minum
berkualitas dan
peningkatan perilaku
higienis
3. Terbatasnya jumlah
dan kapasitas teknis
sanitarian puskesmas
4. Sebagian besar
kinerja PDAM tidak
optimal
TEROBOSAN PERCEPATAN PENCAPAIAN
RPJMN BIDANG KESEHATAN
INDIKATOR
RENCANA AKSI TEROBOSAN TAHUN 2013 - 2014
Persentase
jangkauan akses
terhadap sumber
air bersih
Rehabilitasi 37.800 sarana air bersih bukan jaringan
perpipaan dan 500 unit sarana Teknologi Tepat Guna air
minum.
Pelaksanaan Program penyediaan air minum berbasis
masyarakat di 3000 desa/kelurahan (PU dan Kesehatan)
Akselerasi STBM di 10 000 desa/kelurahan
Peningkatan kapasitas 1500 Sanitarian Puskemas
Optimalisasi peran Pemda dengan penguatan kelembagaan
pengelola SPAM oleh Pemda (Kemendagri, PU, Kesehatan).
RANCANGAN RKP 2014
RANCANGAN
TEMA RKP
2014
Memantapkan
Perekonomian
Nasional untuk
Peningkatan
Kesejahteraan
Rakyat yang
Berkeadilan
UNSUR – UNSUR
POKOK
• Peningkatan
Kesejahteraan Rakyat;
• Pembangunan SDM;
• Penurunan
kemiskinan dan
pengangguran;
• Mitigasi bencana;
• Peningkatan
kesejahteraan rakyat
lainnya.
RANCANGAN
ISUE STRATEGIS
BIDANG
KESEHATAN
1. Penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB)
2. Peningkatan Akses dan Kualitas
Pelayanan KB yang Merata
3. Peningkatan Perbaikan Gizi
4. Pengendalian Penyakit
Menular dan Tidak Menular
5. Penyiapan Pelaksanaan Sistem
Jaminan Kesehatan
6. Peningkatan Efektifitas
Pengawasan Obat dan Makanan
dalam rangka Peningkatan
Keamanan, Mutu dan
Manfaat/Khasiat Obat dan
TERIMA KASIH