BUDIDAYA KENTANG AEROPONIK

Download Report

Transcript BUDIDAYA KENTANG AEROPONIK

BUDIDAYA KENTANG
AEROPONIK
HORTONOMI
KELOMPOK 3 :
AGUS S (10 009 0)
Esthi Dwi Apurwanti (10 009 013)
Nanda Try S (10 009 015)
Hermanto Nugroho (10 009 016)
Dosen Pengampu: Ir. Yacobus Sunaryo, MSc.
Apa itu kentang?
• Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari
suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan
disebut "kentang" pula.
• Dalam dunia tumbuhan, kentang diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Famili
: Solanaceae
Genus
: Solanum
Species
: Solanun tuberosum L.
• Kentang merupakan sumber utama karbohidrat.
• Kentang menjadi makanan pokok di banyak negara barat.
• Zat-zat gizi yang terkandung dalam 100 gram bahan adalah kalori 347
kal, protein 0,3 gram, lemak 0,1 gram, karbohidrat 85,6 gram, kalsium
(Ca) 20 gram, fosfor (P) 30 mg, besi (Fe) 0,5 mg dan vitamin B 0,04 mg.
• Termasuk tanaman semusim
Morfologi Tanaman Kentang
• Batang
Batang tanaman kentang berongga dan tidak berkayu, kecuali pada
tanaman yang sudah tua.
• Daun
Daun pada tanaman Kentang merupakan daun majemuk yang
terdiri atas tangkai daun utama ( rachis), anak daun primer (
pinnae), dan anak daun sekunder ( folioles) yang tumbuh pada
tangkai daun utama diantara anak daun primer.
• Bunga
Bunga Kentang adalah zigomorf ( mempunyai bidang simetris),
berjenis kelamin dua (hermaproditus atau bunga sempurna), warna
mahkota bunga ( corolla) putih, merah jambu, atau ungu. . Daun
kelopak (calyx), daun mahkota (corolla) dan benang sari (stamen)
masing-masing berjumlah lima buah dengan satu bunga putik
(pistilus). Mahkota berbentuk terompet dengan ujung seperti
bintang. Lima buah benang sari berwarna kuning melingkari tangkai
putiknya.
AEROPONIK?
• Aeroponik adalah salah satu teknik
dalam hidroponik yang secara
harfiah, aero berarti udara, phonik
artinya cara budidaya.
• Aeroponik dapat diartikan sebagai
cara bercocok tanam di udara, atau
bercocok tanam dengan system
pengkabutan, dimana akar
tanamannya menggantung di udara
tanpa media dan kebutuhan
nutrisinya dipenuhi dengan cara
spraying ke akarnya.
• Aeroponik merupakan satu alternatif
menumbuhkan tanaman tanpa
tanah.
AEROPONIK KENTANG
Teknis Budidaya Kentang Aeroponik
1. Persiapan Lahan Screen House
• Persiapan Lahan Screen house
dapat dibuat dengan
menggunakan bahan dari bambu
atau kayu, dengan beratapkan
plastik UV dan berdindingkan kain
kasa, sedangkan untuk kontruksi
bangunan disesuaikan dengan
kondisi lahan.
• Pembuatan instalasi untuk
pertanaman dengan menggunakan
bak yang terbuat dari fiberglas
atau plastik lainnya yang atasnya
ditutup dengan menggunakan
sterofom yang terlebih dahulu
sudah di lubangi.
2.
Pembibitan
• Persiapan bibit kentang yang digunakan yaitu hasil dari
perbanyakan di kultur jaringan.
•Pembenihan melalui kultur jaringan dilakukan dengan cara
mengambil bagian jaringan dari kentang, kemudian jaringan
tersebut ditanam di media PDA (Potato Dectros Agar).
•Setelah tanaman berumur 3 minggu setelah di bumbung atau
telah memiliki 5 – 7 helai daun, maka tanaman tersebut sudah
bisa di pindah ke lahan pertanaman aeroponik (screen house).
•pembibitan juga dapat dilakukan secara konvensional yaitu
menyemaikan benih kentang pada media persemaian. Atau
•Perbanyakan kentang dapat juga dilakukan dengan cara
vegetatif, yaitu menggunakan umbi mikro dan stek mini.
3. Teknik Penanaman
• Penanaman Terlebih dahulu
dilakukan sortasi tanaman,
• selanjutnya tanaman tersebut
dibuka medianya dengan hati-hati
agar akar tanaman tidak putus
• kemudian dimasukan ke dalam
larutan fungisida yang bertujuan
untuk mencegah dari penyakit
tanaman.
• Lalu masukan tanaman kentang
tadi ke dalam lubang styroform
dan dibiarkan tumbuh secara
melayang.
• Kemudian ditutup dengan
menggunakan rockwoll atau busa
• akar dibiarkan menggelantung
tanpa media dan di bawah akar
tersedia bak berisi larutan nutrisi.
• Nutrisi (larutan hara) dialirkan
melalui sprinkler secara otomatis
selama 18 jam dalam 1 hari.
4.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman kentang pada sistem aeroponik di
antaranya adalah :
Mengecek sprinkler agar larutan hara (Nutrisi) yang
disemprotkan berjalan lancar;
Menyetek daun kentang yang sudah menguning dan
membersihkan permukaan styroform dari daun-daun
kentang yang sudah mengering;
Pemberian ajir agar tanaman kentang tidak roboh.
Mengecek suhu dan kelembaban dengan menggunakan
thermohygrometer;
Mengecek kepekatan larutan hara dengan menggunakan EC
dan pH meter.
Pemupukan tambahan dilakukan 1 kali dalam seminggu
sedangkan pupuk yang digunakan sesuai dengan kondisi
tanaman.
5. Pemanenan
• Pemanenan Kentang
aeroponik dapat dipanen
dalam jangka waktu
sekitar 50 hari atau telah
nampak tanda-tanda
panen yaitu hampir
seluruh daun kentang
pertumbuhannnya
menurun, yaitu paling
lama 3 bulan.
• Tiap satu tanaman
kentang rata-rata mampu
menghasilkan 30 umbi
kentang.
Kelebihan dan Kelemahan Budidaya Kentang
Aeroponik
Kelebihan :
• Tahan hama, bakteri dan
jamur pemicu busuk daun.
• Ketersediaan nutrisi terjamin
setiap saat sehingga
pertumbuhan maksimal.
• Produksi mencapai 25 umbi
tiap meristem.
• Mengurangi ketergantungan
terhadap tanah.
• Hasil produksi bersih dan
segar.
• Waktu budidaya tidak
tergantung musim.
• Tidak membutuhkan tenaga
kerja yang banyak sehingga
menjamin efisiensi tenaga
kerja.
Kelemahan :
• investasi awal untuk biaya
peralatan dan bahan yang
digunakan mahal.
• butuh suplai listrik yang relatif
besar untuk pompa nutrisinya.
• Aeroponik menggunakan
teknologi menengah-tinggi,
sehingga pekerja yang
diperlukan harus mengerti
teknologi.
Upaya untuk mengoptimalkan dan mengefiensikan
teknologi aeroponik :
• Bak tanam dari fiberglass dapat diganti dengan bak
papan, container bamboo, bak dari bata, buleng ikan,
atau bak plastik yang memenuhi persyarakat panjang
4m, lebar 1m dan tinggi 0,7 m.
• Tutup bak Styrofoam dapat diganti dengan sususnan
papan tipis ukuran 1 x 1 m atau menggunakan
anyaman bambu dan anyaman bilik bambu.
• Rumah kasa dapat disederhanakan, menggunakan
bahan dari bambu, atap plastik UV dan kedap
serangga.
• Mesin pengalir air dan nutrisi dapat diatur waktunya
sehingga tidak boros dalam penggunaan listrik (Balai
Penelitian Tanaman Sayuran, 2009).
SEKIAN DARI KAMI....
SALAM DAN BAHAGIA.....