Proteksi Radiasi Eksterna - Badan Pengawas Tenaga Nuklir

Download Report

Transcript Proteksi Radiasi Eksterna - Badan Pengawas Tenaga Nuklir

PRINSIP-PRINSIP PROTEKSI DAN KESELAMATAN
RADIASI
Basic Professional Training Course (BPTC)
17 Maret – 14 April 2014
Rini Suryanti
Center for Assessment of Radiation Facilities and Radioactive Source Nuclear Energy Regulatory Agency (NERA) – Jakarta - Indonesia
Perkenalan
Name : Rini Suryanti
as:
1. Inspektur muda FRZR
2. Kepala bidang pengkajian kesehatan P2STPFRZR
Pendidikan
S 1 Te k n i k N u k l i r, Te k n o l o g i F i s i k a M e d i k U G M
S2 Fisika Medik UI
Penelitian
1.Dosis Internal Berbagai Organ pada
Dengan Mengggunakan Metode MIRD
2.Estimasi
Renogram
F r a k s i Tc - 9 9 m
Pe m e r iksa an
D T PA d a l a m G i n j a l
pada
Bone
Scan
Pemeriksaan
PENDAHULUAN (1)
Latar Belakang
Melakukan pengawasan radiasi untuk menjamin keselamatan pekerja,
masyarakat dan lingkungan
Proteksi dan Keselamatan Radiasi
Konsep paparan
kerja, medik dan
publik
Prinsip proteksi
dan keselamatan
radiasi
Proteksi radiasi
eksterna dan
interna
Agar SDM BAPETEN dapat melakukan pengawasan
melalui peraturan, perizinan dan inspeksi dengan lebih baik
karena telah mengenal proteksi dan keselamatan radiasi
PENDAHULUAN (2)
Manfaat
Paparan kerja,
paparan medik
dan paparan
publik
Prinsip Proteksi
dan keselamatan
radiasi
Proteksi radiasi
eksterna dan
interna
1. Mampu membuat evaluasi terhadap infrastruktur pengawasan yaitu
inspeksi, peraturan dan perizinan
2. Mengembangkan:
- peraturan yang sudah ada
- metode inspeksi
- sistem perizinan
Yang efektif untuk keselamatan
pekerja,
masyarakat
dan
lingkungan
PENDAHULUAN (3)
Kompetensi Dasar
Memahami standar keselamatan dasar proteksi dan
keselamatan radiasi
Memahami paparan radiasi eksterna dan interna
PENDAHULUAN (4)
Indikator Kompetensi
Memahami definisi pemanfaatan dan intervensi
Mengetahui jenis-jenis paparan radiasi
Mengetahui prinsip-prinsip dasar proteksi dan keselamatan
radiasi
Mengetahui keterkaitan antara pengaturan
infrastruktur nasional dan Badan Pengawas
Mengetahui
persyaratan
pemanfaatan dan intervensi
dasar,
pemerintah,
persyaratan
untuk
Mengetahui paparan kerja, paparan medik dan paparan
publik
PENDAHULUAN (5)
Indikator Kompetensi
Mengetahui sumber radiasi dan fasilitas yang berpotensi
sebagai sumber paparan radiasi eksterna dan interna
Mengetahui pemantauan perorangan terhadap paparan
radiasi eksterna dan interna
Mengetahui peralatan protektif terhadap paparan radiasi
eksterna dan interna
Mengetahui proteksi
eksterna dan interna
radiasi
terhadap
paparan
Mengetahui kontaminasi eksterna dan interna
Mengetahui teknik dekontaminasi eksterna dan interna
radiasi
PENDAHULUAN (6)
POKOK BAHASAN
I. Konsep paparan kerja, paparan medik dan paparan publik
II. Prinsip proteksi dan keselamatan radiasi
III. Proteksi radiasi eksterna
IV. Proteksi radiasi interna
Ada Pertanyaan
I
Konsep Paparan Kerja, Paparan
Medik dan Paparan Publik
Selasa, 18 Maret 2014
Pemanfaatan vs Intervensi
Pemanfaatan didefinisikan sebagai kegiatan manusia yang
menambah paparan radiasi lebih dari yang bisa diterima dari
paparan
latarbelakang
atau
memperbesar
kemungkinan
peningkatan paparan.
Kegiatan pemanfaatan:
 Produksi sumber,;
 penggunaan radiasi atau zat radioaktif untuk keperluan medis,
penelitian, industri dan pertanian
 Pembangkit tenaga nuklir
Pemanfaatan vs Intervensi
UU No. 10 Tahun 1997
Pemanfaatan adalah kegiatan yang berkaitan dengan tenaga nuklir yang
meliputi penelitian, pengembangan, penambangan, pembuatan, produksi,
pengangkutan, penyimpanan, pengalihan, ekspor, impor, penggunaan,
dekomisioning, dan pengelolaan limbah radioaktif untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Pemanfaatan vs Intervensi
Intervensi adalah kegiatan manusia yang berupaya mengurangi
paparan radiasi yang ada, atau mengurangi kemungkinan
peningkatan paparan yang bukan merupakan bagian dari
pemanfaatan.
PP 33 Tahun 2007
Intervensi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau menghindari
paparan atau kemungkinan terjadinya paparan kronik dan Paparan Darurat
Pemanfaatan vs Intervensi
Situasi yang membutuhkan intervensi:
1. Kondisi paparan kronik (terus menerus), dari sumber radiasi
yang muncul secara alami (seperti radon) dan dari residu
radioaktif yang berasal dari kegiatan atau kejadian di masa
lalu
2. Kondisi paparan keadaan darurat, seperti yang mungkin
berasal dari kecelakaan pada kegiatan pemanfaatan yang
ada  remedial
Paparan radiasi
terkait keselamatan sumber
Paparan Normal adalah paparan yang dibangkitkan dengan
adanya kegiatan pemanfaatan dan besarnya dapat diprediksi
Paparan Potensial
mungkin terjadi.
Paparan ini dapat
terjadi, misalnya
kesalahan dalam
teramalkan.
adalah paparan yang tak diharapkan tetapi
terjadi apabila situasi yang tidak diharapkan
kegagalan peralatan, kesalahan desain,
pengoperasian, atau perubahan yang tak
Paparan radiasi
terkait keselamatan sumber
Cara untuk mengendalikan paparan normal: membatasi dosis yang
diberikan
Cara untuk mengendalikan paparan potensial degan desain yang
baik dari instalasi, peralatan dan prosedur operasi, hal ini untuk
membatasi probabilitas munculnya kejadian dan membatasi
paparan yang dapat dihasilkan dari kejadian tersebut.
Paparan radiasi
terkait keselamatan sumber
Paparan potensial jika terjadi:
 kegagalan daripada peralatan;
 ketidaklengkapan prosedur; dan
 kesalahan manusia dalam mengikuti prosedur.
Paparan radiasi
terkait proteksi radiasi
Paparan Kerja
Paparan yang diterima dari pekerjaan dan pada dasarnya
sebagai hasil dari suatu pekerjaan
Paparan Medik
Paparan yang pada dasarnya merupakan paparan pada
pasien yang menjalankan diagnosis atau pengobatan
Paparan Publik
Paparan yang berasal dari Sumber Radiasi yang diterima
oleh anggota masyarakat, termasuk paparan yang
berasal dari Sumber dan Pemanfaatan yang telah
memperoleh izin dan situasi Intervensi, tetapi tidak
termasuk paparan kerja dan paparan medik dan radiasi
latar setempat yang normal.
Paparan radiasi
terkait proteksi radiasi
Pengendalian
paparan
kerja
terkait
paparan
normal
 Pekerja yang berumur kurang dari 18 tahun tidak
diizinkan untuk ditugaskan sebagai pekerja radiasi atau
tidak diizinkan untuk diberi tugas yang memungkinkan
ia mendapatkan paparan.
 Pekerja wanita menyusui tidak diizinkan mendapat tugas
yang mengandung risiko kontaminasi radioaktif yang
tinggi.
 Pekerja wanita hamil tidak diizinkan mendapat tugas
yang mengandung risiko terpapar radiasi  terdapat
pengaturan khusus.
 Dalam hal kepentingan khusus, terhadap pekerja radiasi
dilakukan pengecekan khusus terhadap kemungkinan
kontaminasi.
Paparan radiasi
terkait proteksi radiasi
Pengendalian
paparan
kerja
terkait
paparan
potensial
 Diterapkan prinsip optimisasi terhadap desain peralatan
untuk mencegah atau mengurangi probabilitas kecelakaan
(accident) atau peristiwa (incident) yang memicu paparan
radiasi.
Paparan radiasi
terkait proteksi radiasi
Pengendalian paparan kerja yang telah dilakukan harus selalu
dilakukan pemantauan sehingga dengan demikian akan
mengetahui sejauh mana keefektifan pengendalian itu berjalan.
Jenis pemantauan adalah sebagai berikut:
 Pemantauan rutin
 Pemantauan tugas tertentu
 Pemantauan khusus
Pemantauan
Paparan radiasi
terkait proteksi radiasi
Jenis pemantauan adalah sebagai berikut:
 Pemantauan rutin
 Pemantauan tugas tertentu
 Pemantauan khusus
 komisioning;
 pengujian setelah dilakukan modifikasi fasilitas atau instalasi
dan perubahan prosedur operasi;
 dekomisioning atau penutupan; dan/atau
 penanggulangan terhadap Kondisi Abnormal
Paparan radiasi
terkait proteksi radiasi
Ketiga
pemantauan
tersebut
dilakukan
terhadap
 Pemantauan tempat kerja
 Pemantauan individu
Pemantauan Daerah Kerja
Daerah kerja
Daerah Pengendalian
 potensi penerimaan Paparan Radiasi melebihi 3/10
(tigapersepuluh) NBD Pekerja Radiasi; dan/atau
 adanya potensi kontaminasi
Daerah supervisi
Paparan Radiasi individu lebih dari NBD anggota masyarakat
dan kurang dari 3/10 (tigapersepuluh) NBD Pekerja Radiasi,
dan bebas kontaminasi.
Paparan radiasi
terkait proteksi radiasi
Daerah
pengendalian
Tindakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi yang
diperlukan untuk bekerja di Daerah Pengendalian meliputi:
 menandai dan membatasi Daerah Pengendalian yang
ditetapkan dengan tanda fisik yang jelas atau tanda
lainnya;
 memasang atau menempatkan tanda peringatan atau
petunjuk pada titik akses dan lokasi lain yang dianggap
perlu di dalam Daerah Pengendalian;
 memastikan akses ke Daerah Pengendalian:
 hanya untuk Pekerja Radiasi; dan
 pengunjung yang masuk ke Daerah Pengendalian
didampingi oleh Petugas Proteksi Radiasi;
Paparan radiasi
terkait proteksi radiasi
Daerah
pengendalian
 menyediakan peralatan pemantauan dan peralatan
protektif radiasi; dan/atau
 menyediakan sarana pada pintu keluar Daerah
Pengendalian, yang meliputi:
 peralatan pemantauan kontaminasi kulit, dan pakaian;
 peralatan pemantau kontaminasi terhadap benda atau
zat yang dipindahkan dari Daerah Pengendalian;
 fasilitas mencuci dan mandi untuk dekontaminasi; dan/
atau
 tempat penyimpanan untuk peralatan dan peralatan
protektif radiasi yang terkontaminasi;
Paparan radiasi
terkait proteksi radiasi
Daerah supervisi
Pemegang Izin, pada Daerah Supervisi harus:
 menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang ditetapkan
dengan tanda yang jelas; dan
 memasang tanda di titik akses masuk Daerah Supervisi.
Pemantauan Individu
Pemantauan
dosis perorangan
 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan, apabila menggunakan
Peralatan pemantauan dosis perorangan jenis film badge;
 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, apabila menggunakan
peralatan
pemantauan
dosis
perorangan
jenis
thermoluminisence dosimeter (TLD) badge;
 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, apabila menggunakan
peralatan
pemantauan
dosis
perorangan
jenis
radiophotoluminisence dosimeter badge.
Ada Pertanyaan
II
Prinsip Proteksi dan
Keselamatan Radiasi
Selasa, 18 Maret 2014
Prinsip Proteksi dan Keselamatan Radiasi
Justifikasi
Setiap pemanfaatan sumber radiasi pengion hanya didasarkan
kepada manfaat lebih besar daripada kerugiannya
Selain memperhatikan paparan normal, paparan potensial juga
harus diperhatikan dalam memberikan penilaian secara
keseluruhan daripada pemanfaatan sumber radiasi pengion
Prinsipnya, penilaian harus dilakukan sebelum pemanfaatan sumber
radiasi pengion diterapkan
 level badan pengawas
 level user, contoh dlm medik, dokter
Prinsip Proteksi dan Keselamatan Radiasi
Justifikasi
Tingkat
user
Pemberian Paparan Radiasi kepada pasien untuk
keperluan diagnostik atau Intervensional harus diberikan
oleh Dokter atau Dokter Gigi dalam bentuk surat rujukan
atau konsultasi.
Setiap pemeriksaan Radiologi yang dilakukan untuk
keperluan pekerjaan, legal, atau asuransi kesehatan
tanpa indikasi klinis tidak diperbolehkan, kecuali
diperlukan untuk:
 memberi informasi penting mengenai kesehatan
seseorang yang diperiksa; atau
 proses pembuktian atas terjadinya suatu pelanggaran
hukum.
Prinsip Proteksi dan Keselamatan Radiasi
Limitasi
Dosis individual tidak
ditentukan.
boleh melebihi batasan dosis yang
Berlaku untuk paparan kerja dan paparan publik
Tidak berlaku untuk paparan medik
Dosis yang diterima oleh seseorang tidak boleh melampaui
Nilai Batas Dosis yang ditetapkan.
Nilai Batas Dosis:
 Pekerja: 20 msV/tahun; 20 msV/tahun dalam 5 tahun
(100 msV dalam 5 tahun) ; 50 mSv single year
 Publik 1 mSv/tahun
Prinsip Proteksi dan Keselamatan Radiasi
Optimisasi
Paparan yang berasal dari pemanfaatan sumber radiasi pengion
harus diusahakan serendah-rendahnya, dengan mempertimbangkan
faktor ekonomi dan sosial
Optimisasi ini harus dibatasi melalui pembatasan pada:
 dosis efektif terhadap individu yang disebut dengan dose
constraints;
 risiko terjadinya paparan potensial yang disebut dengan
risk constraints
Persyaratan untuk pemanfaatan
Persyaratan
Administrasi
Notifikasi
Setiap orang atau badan hukum yang bermaksud untuk melaksanakan praktik dan
atau menguasai sumber dalam praktik wajib menyampaikan notifikasi tertulis
terlebih dahulu kepada Badan Pengawas
Otorisasi : Registrasi dan lisensi
Pengecualian
Pemanfaatan yang dapat dikecualikan dari persyaratan
Pengecualian tidak boleh diberikan pada praktik yang tidak memiliki
jastifikasi
Klirens
Sumber, termasuk zat, bahan dan objek, yang terdapat dalam praktik yang
memiliki otorisasi atau ternotifikasi dapat dibebaskan dari persyaratan
lebih lanjut Standar ini apabila sesuai dengan tingkat klierens (clearance
level) yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas
Persyaratan untuk pemanfaatan
Persyaratan
Proteksi
Radiasi
 Justifikasi
 Limitasi
 Optimisasi
Persyaratan untuk pemanfaatan
Justifikasi
Diberlakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang
meliputi:
 adanya penerapan teknologi lain dimana risiko yang
ditimbulkan lebih kecil daripada jenis Pemanfaatan Tenaga
Nuklir yang sudah ada sebelumnya;
 ekonomi dan sosial;
 kesehatan dan keselamatan; dan
 pengelolaan limbah radioaktif dan dekomisioning
Persyaratan untuk pemanfaatan
Limitasi
Nilai Batas Dosis berlaku untuk:
 Pekerja Radiasi;
 pekerja magang untuk pelatihan kerja, pelajar, atau mahasiswa
yang berumur 16 (enambelas) tahun sampai dengan 18
(delapanbelas) tahun; dan
 anggota masyarakat
Persyaratan untuk pemanfaatan
NBD
Pekerja
Radiasi
 Dosis Efektif rata-rata sebesar 20 mSv (duapuluh milisievert) per tahun
dalam periode 5 (lima) tahun, sehingga Dosis yang terakumulasi dalam 5
(lima) tahun tidak boleh melebihi 100 mSv (seratus milisievert);
 Dosis Efektif sebesar 50 mSv (limapuluh milisievert) dalam 1(satu) tahun
tertentu;
 Dosis Ekivalen untuk lensa mata rata-rata sebesar 20 mSv (duapuluh
milisievert) per tahun dalam periode 5 (lima) tahun dan 50 mSv (limapuluh
milisievert) dalam 1 (satu) tahun tertentu;
 Dosis Ekivalen untuk kulit sebesar 500 mSv (limaratus milisievert) per
tahun; dan
 Dosis Ekivalen untuk tangan atau kaki sebesar 500 mSv (limaratus
milisievert) per tahun
Persyaratan untuk pemanfaatan
NBD
pekerja
magang
untuk
pelatihan
kerja,
pelajar,
atau
mahasiswa
yang
berumur
16
(enambelas)
tahun
sampai dengan 18
(delapanbelas) tahun
 Dosis Efektif sebesar 6 mSv (enam milisievert) per tahun;
 Dosis Ekivalen untuk lensa mata sebesar 50 mSv (limapuluh
milisievert) pertahun;
 Dosis Ekivalen untuk kulit sebesar 150 mSv (seratus
limapuluh milisievert) pertahun; dan
 Dosis Ekivalen untuk tangan atau kaki sebesar 150 mSv
(seratus limapuluh milisievert) pertahun.
Dalam hal pekerja magang untuk pelatihan kerja, pelajar, atau
mahasiswa yang berumur di atas 18 (delapanbelas) tahun,
diberlakukan Nilai Batas Dosis sama dengan Nilai Batas Dosis
yang ditetapkan untuk Pekerja Radiasi
Persyaratan untuk pemanfaatan
NBD
Anggota
masyarakat
 Dosis Efektif sebesar 1 mSv (satu milisievert) pertahun;
 Dosis Ekivalen untuk lensa mata sebesar 15 mSv (seratus
limapuluh milisievert) pertahun; dan
 Dosis Ekivalen untuk kulit sebesar 50 mSv (limapuluh
milisievert) pertahun.
Persyaratan untuk pemanfaatan
Optimisasi
Dosis pembatas (dose constrain) adalah batas atas Dosis
Pekerja Radiasi dan anggota masyarakat yang tidak boleh
melampaui Nilai Batas Dosis yang digunakan pada
optimisasi Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk setiap
Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
Untuk pasien:
Tingkat panduan (guidance level atau DRL (Diagnostic
reference level)  batasan dosis yang boleh diterima oleh
pasien untuk setiap pemeriksaan.
Persyaratan untuk pemanfaatan
Dose
constrain
 tahap konstruksi untuk fasilitas atau instalasi baru; dan/atau
 tahap operasi, dan dekomisioning atau penutupan untuk
fasilitas atau instalasi yang sudah beroperasi
Pada tahap operasional disesuaikan dengankondisi rumah
sakit.  selalu di upgrade
Persyaratan untuk pemanfaatan
Tingkat
panduan
/DRL
Tingkat panduan Dosis radiografi diagnostik untuk setiap pasien
dewasa tertentu
Tingkat panduan Dosis CT-Scan untuk setiap pasien dewasa
tertentu
Tingkat panduan Dosis Mamografi untuk setiap pasien dewasa
tertentu
Tingkat panduan laju Dosis fluoroskopi untuk setiap pasien
dewasa tertentu
Persyaratan untuk intervensi
intervensi
Justifikasi
Intervensi hanya diperbolehkan apabila tindakan tersebut diharapkan
dapat memberikan manfaat yang lebih daripada kerusakan, dengan
mempertimbangkan faktor kesehatan, ekonomi dan sosial
Optimisasi
Selama penanggulangan kecelakaan, jastifikasi atas intervensi dan
optimisasi tingkat intervensi yang ditetapkan sebelumnya harus dinilai
ulang dengan mempertimbangkan:
 Faktor-faktor khusus yang ada pada setiap situasi aktual, antara lain
seperti sifat pelepasan, kondisi cuaca, dan faktor non radiasi lain
yang relevan; dan
 kemungkinan bahwa tindakan protektif akan menghasilkan
keuntungan lebih walaupun kondisi yang akan datang belum dapat
dipastikan.
Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan proteksi dan keselamatan radiasi
Yaitu:
 Pemegang izin
 Pemasok (supplier)
 Pekerja
 PPR
 Tenaga medis
 Profesional kesehatan atau paramedis
 Pakar terkualifikasi
 Komisi etik
 Pihak lain yang diberitanggung jawab khusus oleh
pemegang izin
Infrastruktur Nasional
Elemen
penting
Peraturan perundang-undangan (legislation dan regulation)
Badan Pengawas yang memberi lisensi dan menginspeksi
kegiatan yang diatur dan untuk melakukan penegakan
hukum
Sumber daya yang mencukupi dan personil yang kompeten
Infrastruktur Nasional
Badan
Pengawas
harus
Dibentuk oleh pemerintah untuk mengatur masuk dan
dilaksanakannya kegiatan pemenfaatan yang melibatkan
sumber radiasi
Diberik cukup daya dan sumber daya untuk pengawasan
yang efektif
Mandiri dari kementrian dan badan pemerintah yang
bertanggung jawab untuk promosi dan pengembangan
pemanfaatan yang diawasinya
Mandiri dari pemegang izin, supplier, kontruktor, sumber
radiasi yang digunakan dalam pemanfaatan.
Infrastruktur Nasional
Fungsi
umum
Badan
Pengawas
Penilaian atas permohonan izin untuk suatu kegiatan
pemanfaatan
Melaksanakan inspeksi secara berkala untuk memeriksa
kepatuhan atas persyaratan yang ditetapkan
Penegakan hukum untuk memastikan kepatuhan atas
peraturan perundang-undangan.
Infrastruktur Nasional
Tambahan
fungsi umum
Badan
Pengawas
Mempersyaratkan semua pihak yang
mengembangkan budaya keselamatan
terlibat
untuk
Yaitu:
 Komitmen individual dan kolektif terhadap keselamatan
sebagai bagian dari pekerja, manajemen dan
pengawas
 Pertanggungjawaban semua individu untuk proteksi
dan keselamatan termasuk individu pada level
manajemensenior;
 Tindakan untuk menyemangati sikap bertanya dan
belajar, bukan sekedar memenugi persyaratan
keselamatan belaka
Ada Pertanyaan
III
Proteksi Radiasi Eksterna dan
Interna
Selasa, 18 Maret 2014
Paparan Radiasi Eksterna vs Radiasi Interna
Sedangkan paparan
radiasi interna bila
tidak ada jarak
antara sumber
radiasi dengan
individu terpapar,
sehingga sering
diistilahkan sebagai
kontaminasi.
Paparan radiasi
eksterna merupakan
paparan yang terjadi
bila ada jarak antara
sumber radiasi
dengan individu
terpapar
Sumber radiasi dan/atau fasilitas yang umum mengakibatkan paparan eksterna dan interna pada tubuh
Grup
I
Fasilitas
Sumber dan/atau fasilitas
Paparan
eksterna
Kontaminasi
Campuran
Critical assembly
Ya
Ya
Ya
Reaktor
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
nuklir dan Manufaktur bahan bakar
industri
Manufaktur radiofarmaka
dan medis
Proses ulang bahan bakar
II
Peralatan radiasi, seperti:
Fim
Akselerator partikel
Ya
*
*
Generator sinar X
Ya
Tidak
Tidak
Sumber tertutup (intact)
Ya
Tidak
Tidak
Sumber tertutup (bocor/leaking)
Ya
Ya
Ya
Laboratorium kedokteran nuklir
Ya
Ya
Ya
Laboratorium in vitro assay
Ya
Ya
Ya
V
Transportasi zat radioaktif
Ya
Ya
Ya
VI
Limbah radioaktif
Ya
Ya
Ya
III
IV
Faktor yang mempengaruhi terhadap tingkat keparahan kerusakan





Jenis radiasi
Dosis serap
Distribusi penyinaran pada tubuh
Distribusi waktu penyinaran (dosis tunggal atau fraksinasi)
Usia
Tingkat kerusakan yang ditimbulkan pada tubuh sangat
bergantung antara lain pada jenis atau kualitas radiasi
karena mempunyai daya tembus dan tingkat ionisasi yang
berbeda pada materi biologi
Radiasi Eksterna vs Radiasi Interna
Perlengkapan proteksi radiasi
peralatan
pemantau tingkat
Radiasi dan/atau
kontaminasi
radioaktif di
daerah kerja
peralatan
protektif
Radiasi
peralatan
pemantau
radioaktivitas
lingkungan;
peralatan
pemantau
Dosis
perorangan
peralatan pemantau tingkat Radiasi dan/atau kontaminasi radioaktif di daerah kerja
a.
b.
c.
d.
Dose rate meters
Dosimeter
Surface contamination meter
Airborne contamination meter dan
gas monitor
Peralatan Protektif Radiasi
Eksterna:
 Pakaian proteksi
radiasi spt apron
 Glove box
 Kacamata Pb
Peralatan Protektif Radiasi
Interna:
 Pakaian proteksi
radiasi spt Jas
Lab
 Sarung tangan
 Peralatan
protektif
pernafasan
Peralatan Pemantau Dosis Perorangan
Eksterna:
 Film badge,
 TLD
 Direct reading
dosimeter
Interna :
 Invivo monitoring
 Body monitoring
Proteksi terhadap Paparan Radiasi Eksterna
Proteksi
Radiasi
eksterna
Waktu
Membatasi waktu bekerja dalam daerah pengendalian
Dosis = laju dosis x waktu
Ada Pertanyaan
IV
Proteksi Radiasi Interna
Selasa, 18 Maret 2014
Tingkat kerusakan yang ditimbulkan pada tubuh sangat
bergantung antara lain pada jenis atau kualitas radiasi
karena mempunyai daya tembus dan tingkat ionisasi yang
berbeda pada materi biologi
Alfa jumlah ion per cm
lintasan di udara 4-7
Mev : 20.000 – 60.000
Beta jumlah ion per cm
lintasan di udara 0-7
Mev :100 – 400
Gamma jumlah ion per
cm lintasan di udara :
500
Paparan Radiasi Interna
Pernapasan (inhalasi)
Kontaminasi di
lingkungan
Penelanan (ingesi)
Kulit
Diagram kinetika radionuklida dalam tubuh: masukan distribusi dan ekskresi
MENELAN (INGESI)
INHALASI
Ekshalasi
Paru
Nodus limpatikus
Jaringan bawah kulit
LUKA
KULIT SEHAT
Saluran
pencernaan
Darah
Hati
Feses
Ginjal
Urin
Jaringan /
organ tubuh
Keringat
Distribusi beberapa
radionuklida dalam organ
tubuh
Biomarker paparan radiasi interna
Jenis Paparan
Pemancar partikel β/ sinar γ
Sampel Biologis
Waktu Sampling
Pengukuran seluruh tubuh dan parsial (termasuk Pengukuran segera dan berulang kali setelah
organ target)
paparan
Cairan tubuh (darah, urin, air ludah), udara
Pencacahan berulang kali setelah paparan
ekshalasi, apusan hidung dan sampel feses
Pemancar partikel α
Sel atau jaringan dari organ target
Kapan saja setelah paparan
Cairan tubuh (darah, urin, air ludah), udara
Pencacahan segera dan berulang kali setelah
ekshalasi, apusan hidung dan sampel feses
paparan
Sel atau jaringan dari organ target
Kapan saja setelah paparan
Kontaminasi
Eksterna
Interna
 Kulit
 Saluran pernafasan,
 saluran pencernaan
Pengukuran Kontaminasi
Secara langsung
Secara tidfak langsung
 WBC
 In vivo thyroid counting
Bioassay : analisa ekskresi
harian sampel biologi urine
atau feses
Dekontaminasi
Prosedur utama dalam penanganan kontaminasi adalah dekontaminasi
radionuklida
dekontaminasi radionuklida merupakan metode pelepasan dan/atau
pengeluaran radionuklida dari tubuh sebanyak mungkin dengan cepat
Dekontaminasi
Pencucian hanya
yang terkontaminasi
Eksterna
bagian
Interna
Pembersihan saluran pencernaan
Pencucian perut memperpendek waktu tinggal
dalam
saluran
pencernaan,
sehingga
menurunkan penyerapan dan paparan radiasi
pada dinding usus dan jaringan terdekat
Senyawa
pemblok
(Blocking agent)
Senyawa yang mudah diserap ini membuat
jenuh materi radioaktif sehingga menurunkan
jumlah radionuklida yang diserap
Teknik pengenceran
Pengencerkan radionuklida dilakukan dengan
pemberian sejumlah besar isotop stabilnya
yang dapat lebih cepat dan lebih mudah
diserap tubuh
Senyawa pembentuk chelat
Senyawa
kompleks
yang
terbentuk
dikeluarkan melalui urin, dengan demikian
ginjal menjadi organ target yang menerima
paparan radiasi dengan dosis cukup tinggi.
Pembersihan paru-paru
Teknik ini bertujuan untuk menghilangkan
bahan tidak larut dari paru dan
menurunkan dosis radiasi pada paru
sampai 25-50%.
Ada Pertanyaan
TERIMAKASIH