004 Pertemuan PMTS, 21 Juli 2010 oleh KPAP

Download Report

Transcript 004 Pertemuan PMTS, 21 Juli 2010 oleh KPAP

( PMTS )

LATAR BELAKANG

 IBBS 2007: Prevalensi gonore dan klamidia tertinggi di Asia  Penggunaan kondom inkonsisten  Resistensi obat gonore  Kepatuhan menghabiskan obat klamidia yang rendah  IMS meningkatkan risiko terinfeksi HIV  PPT melengkapi intervensi pengendalian IMS yang sudah ada

4 Komponen Kunci Program PMTS Komprehensif :

1. Komunikasi Perubahan Perilaku 2. Penguatan pemangku kepentingan setempat (kepemimpinan, kebijakan lokal, Perda, keterlibatan pemilik wisma, mucikari,PPS, dll) 3. Pengelolaan kondom & pelicin (pemasokan & distribusi) 4. Skrining dan layanan IMS & PPT (Periodic

Presumptive Treatment)

Monitoring dan evaluasi ketat dari 4 elemen diatas

Bagaimana Pembagian Peran ?

PKBI

• Komponen 1 (IPP)

KPA

• Komponen 2 • Komponen 3

DEPKES

• Komponen 4 (Pengobatan)

SDA 1.2: Pencegahan Infeksi HIV Melalui Transmisi Seksual

Aktifitas

1.2.1

Deskripsi

Intervensi Struktural di lokasi seks KPA

PR

1.2.2

1.2.3

1.2.4

1.2.5

1.2.6

Penjangkauan pada populasi kunci (WPS, MSM, Waria, IDU, pasangan IDU) PKBI Pelatihan advokasi bagi petugas penjangkau dan pendidik sebaya KPA Penguatan suplai dan distribusi kondom dann lubrikan KPA dan DKT Kampanye kondom KPA Survey penggunaan dan sistem distribusi kondom KPA

SDA 1.3: Diagnosa dan Pengobatan IMS

Aktifitas

1.3.1

Deskripsi

Penguatan Pokja IMS 1.3.2

1.3.4

1.3.5

1.3.6

1.3.7

1.3.8

1.3.9

Pelatihan IMS untuk petugas penjangkau Setup layanan IMS Pelatihan IMS untuk tenaga kesehatan PPT pada WPS PPT pada waria PPT pada PPS Pengobatan IMS lainnya (di luar PPT) 1.3.10

1.3.11

Survey IMS (setiap 2 tahun) Survey resistensi IMS

PR

DEPKES DEPKES DEPKES DEPKES DEPKES DEPKES DEPKES DEPKES DEPKES DEPKES

Koordinasi Dalam Workplan GF Round 8

Kerjasama !!!

KPA SDA 1.2.1, 1.2.3, 1.2.4, 1.2.5, 1.2.6

Depkes SDA 1.3

PKBI SDA 1.2.2

LSM

Pemain Utama

Kepemimpinan tk. lokal LSM Distributor Kondom Keterlibatan Populasi Risti Klinik IMS LSM

KOMPONEN 2 :

Penguatan Pemangku Kepentingan

Komponen 2 : Penguatan Pemangku Kepentingan

TUJUAN : Menciptakan lingkungan yg kondusif untuk perubahan perilaku berisiko pada individu & kelompok dengan melakukan transformasi lingkungan sosial.

Elemen Kunci dalam Penguatan Pemangku Kepentingan  Keterlibatan pemangku kepentingan & komitmen yang kuat (dengan membangun pokja di tingkat lokal)  Peran yang jelas diantara pemangku kepentingan: siapa akan mengerjakan apa  Menetapkan kebijakan/peraturan lokal (Penting!: membangun rasa memiliki melalui proses partisipatoris)  Penerapan kebijakan lokal secara konsisten (penghargaan & sanksi yang realistis)  KPAD menjalankan fungsi supervisi

1.

2.

6.

7.

8.

3.

4.

5.

Ruang Lingkup

Pemetaan/Penjajagan kepada Pemangku Kepentingan dan Situasi di tingkat Lokasi Edukasi bagi Pemangku Kepentingan dan pemain lainnya Inisiasi & mengenali permasalahan di lokasi Memunculkan kesadaran kritis Membangun pemahaman bersama terhadap persoalan di lokasi Membangun kesepakatan dan komitmen bersama Melakukan aksi Refleksi, evaluasi dan aksi

Tahapan Penguatan Pemangku Kepentingan

Mengenali permasalahan Di lokasi Memunculkan kesadaran kritis Membangun pemahaman bersama terhadap persoalan di lokasi Refleksi, evaluasi dan aksi Melakukan aksi Membangun Kesepakatan bersama

MONITORING KOMPONEN 2

PENGUATAN PEMANGKU KEPENTINGAN

TUJUAN

Untuk mengetahui:  keterlibatan dan peran dari semua pihak dalam pengembangan PMTS.  peran kelompok sasaran (WPS) dalam hubungan pengelolaan PMTS

INDIKATOR

 JUMLAH PEMANGKU KEPENTINGAN  TERBENTUKNYA POKJA  JUMLAH PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN POKJA  TERBENTUKNYA PERATURAN LOKAL  IMPLEMENTASI PERATURAN LOKAL

TAHAPAN PELAKSANAAN

1.

     PERSIAPAN Pemetaan pemangku kepentingan lokal Evaluasi Kualitatif dgn pemangku kepentingan lokal Terbentuknya kesepakatan dan komitmen bersama (pokja) Terbentuknya peraturan lokal Implementasi peraturan lokal

TAHAPAN PELAKSANAAN (Lanj.)

2.

PELAKSANAAN MONITORING • • • • Memonitoring: Keterlibatan dan Peran pemangku kepentingan lokal Terbentuknya PokJa Terbentuknya peraturan lokal Implementasi peraturan lokal

TAHAPAN PELAKSANAAN (Lanj.) 3.

    PELAKSANA PokJa LSM DinKes Kota/Kab KPAK

Pelaksanaan Monitoring

PENERAPAN MONITORING MONITORING KUALITAS DATA PELATIHAN DATA ANALISIS LANJUTAN PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM PENJAMINAN KUALITAS DAN PERBAIKAN KUALITAS

Alur Pelaporan (1)

Tingkat Lembaga

Kelompok Sasaran Petugas kesehatan Lapangan Pengelola Data Program Manager Komponen 2 Dinkes Kab/Kota Pencatatan

Formulir pencatatan

Entri Data Analisa Data Laporan

Laporan kegiatan PMTS

Alur Pelaporan (2)

Tingkat Kabupaten sampai dengan tingkat Nasional Program Manager Lembaga Dinas Kesehatan Kab/Kota Dinas Kesehatan Propinsi Departemen Kesehatan KPA KAB/KOTA KPA PROPINSI KPAN

KELUARAN DAN REKOMENDASI

KELUARAN: Indikator keterlibatan dan peran pemangku kepentingan dalam program PMTS dapat dimonitoring secara reguler.

REKOMENDASI: Didapatkan proses monitoring terhadap pemangku kepentingan.

KOMPONEN 3 : Pengelolaan kondom & pelicin (pemasokan & distribusi)

Komponen 3 : Pengelolaan kondom & pelicin (pemasokan & distribusi) TUJUAN : Menjamin agar kondom & pelicin selalu tersedia & terjangkau dalam jumlah cukup di lokasi/lokalisasi RUANG LINGKUP : 1.

2.

Persiapan & penggalian kebutuhan Manajemen pengadaan & pemasokan 3.

4.

5.

6.

7.

Manajemen penyimpanan Manajemen pendistribusian Mekanisme promosi ke pelanggan PPS Manajemen Keuangan Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Elemen Kunci Ketersediaan & Pengelolaan Kondom

 Ketersediaan :  jumlah cukup  mudah diperoleh  harga terjangkau  memenuhi standard kualitas.

 Pengelolaan :  Ada sistem pengelolaan kondom  Ada penanggung jawab dan petugas pengelola (keterlibatan pemangku kepentingan dalam sistem)  Ada outlet (penempatan yang tepat)  Ada sistem monitoring untuk mengontrol.

Implementasi Manajemen Pasokan Kondom & Pelicin

1 2

Persiapan & Penggalian Kebutuhan Pengadaan & Pemasokan Penyimpanan

3

Pendistribusian

6

Mekanisme Promosi &

5

Penjualan dari pengecer dan pemilik wisma ke pelanggan PPS Manajemen Keuangan

4

Sistem Pencatatan & Pelaporan

7

MONITORING KOMPONEN 3

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN KONDOM DAN PELICIN

TUJUAN

 Mendapatkan informasi mengenai ketersediaan kondom dan pelicin yang cukup sesuai dengan kebutuhan di setiap titik distribusi

INDIKATOR

        Keterlibatan Pokja dalam pengelolaan kondom Ketersediaan kondom di pengelola kondom Keterlibatan mucikari dalam distribusi kondom Keterlibatan PE dalam distribusi kondom Distribusi dan ketersediaan kondom di kelompok sasaran Jumlah persediaan kondom baru setiap bulannya Prosentase penyerapan kondom oleh kelompok sasaran setiap bulannya Pemenuhan standar penyimpanan kondom dan pelicin

TAHAPAN PELAKSANAAN

1.

1.

2.

3.

4.

5.

PERSIAPAN Estimasi kebutuhan kondom dan pelicin Pengembangan Mekanisme Monitoring Pelatihan mekanisme monitoring Pelatihan manajemen data Pelatihan analisa data

TAHAPAN PELAKSANAAN (Lanj.)

2.

• • PELAKSANAAN MONITORING Tingkat Lokal Tingkat Kabupaten/Kota

TAHAPAN PELAKSANAAN (Lanj.)

3.

  PELAKSANA PokJa Lembaga

Pelaksanaan Monitoring

PENERAPAN MONITORING MONITORING KUALITAS DATA PELATIHAN DATA ANALISIS LANJUTAN PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM PENJAMINAN KUALITAS DAN PERBAIKAN KUALITAS

Alur Pelaporan (1)

Tingkat Lembaga

Kelompok Sasaran Petugas Lapangan Pengelola Data Program Manager Komponen 3 Dinkes Kab/Kota Pencatatan

Formulir pencatatan

Entri Data Analisa Data Laporan

Laporan kegiatan PMTS

Alur Pelaporan (2)

Tingkat Kabupaten sampai dengan tingkat Nasional Program Manager Lembaga Dinas Kesehatan Kab/Kota Dinas Kesehatan Propinsi Departemen Kesehatan KPA KAB/KOTA KPA PROPINSI KPAN

KELUARAN DAN REKOMENDASI

KELUARAN: Terdapat kepastian ketersediaan kondom pada tiap titik distribusi terutama pada pengguna akhir. REKOMENDASI: Didapatkan ketersediaan kondom dan pelicin dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam peningkatan manajemen rantai ketersediaan kondom dan pelicin.

TERIMA KASIH