3-Ketersediaan Air

Download Report

Transcript 3-Ketersediaan Air

Konsep Dasar Hidrologi
Oleh :
Bambang Yulistiyanto
Pengertian Umum
•Ketersediaan Air : meliputi ketersediaan air
permukaan (sungai dan telaga) dan ketersediaan air
tanah (akuifer dan mata air).
•Data debit Sungai berubah-ubah sepanjang tahun.
Debit besar pada musim basah dan debit kecil pada
musim kering
•Pada tahun yang berbeda dengan bulan yang sama
debit juga tidak sama
•Debit yang mana yang dipakai pada perencanaan
Bangunan mikrohidro?
Kaitan Air permukaan dan air tanah
Elevasi muka air danau
dipengaruhi elev. Muka air
tanah. Berfungsi sbg
penyangga thd pengendalian
banjir dan recharge aquifer
Sumur
dalam
Daerah hujan
dan recharge
Large irrigated areas in
plains vulnerable to rising
groundwater levels as the
water table has a low
hydraulic gradient
Wells vulnerable to
saline intrusion if water
table falls
Mataair
Groundwater
River seepage
recharges groundwater
Water table
Direction of groundwater
flow
River base flow supplied
by groundwater
Wells control water table
but may re-circulate
progressively more saline
water. Overpumping may
cause saline intrusion
Skema sungai perenial (perenial stream)
Skema sungai intermiten (intermitten streams)
Skema sungai epimeral (ephimeral streams)
Alur Analisa Neraca Air







Data-data Ketersediaan Air
 Data untuk pemetaan
 Data hidroklimatologi
 Data curah hujan harian
 Data debit aliran harian
390000 mT
397500
405000
412500
420000 mT
9142500 mU
9142500 mU
DAS PROGO
U
KAB. PURWOREJO
S
DAS SERANG
0
1
2
3
4
5
6
7 Km
9135000
9135000
KAB. BANTUL
KAB. KULON PROGO
LEGENDA :
9127500
9127500
Batas DAS Serang
Batas Propinsi
SAM
Batas Kabupaten/Kodya
UD
ERA
IND
ON
ES
Jalan Arteri
Jalan Kolektor
IA
390000 mT
397500
405000
412500
420000 mT
Gambar 2. Peta Daerah Pengaliran Sungai Serang
9120000 mU
9120000 mU
Batas pantai
Sungai
Data Hujan
 Data hujan harian dikumpulkan dari stasiun-stasiun yang
terdapat dalam SWS Serang dan sekitarnya. Gambar 3
menunjukkan lokasi stasiun hujan yang ada di SWS Serang dan
sekitarnya. Beberapa stasiun yang dianggap bisa mewakili
curah hujan dan mempunyai data yang memenuhi syarat (tidak
banyak data yang rusak), yaitu:


Stasiun Gembongan, dan
Stasiun Harjorejo Kokap.
 Sedangkan stasiun yang tidak dapat digunakan, karena
minimnya data adalah :



Stasiun Sermo;
Stasiun Beji; dan
Stasiun Wates.
405000
412500
420000 mT
9142500 mU
T
$
KAB. PURWOREJO
T
$
Ke nteng
U
T
$
T
$
Moyu dan
n
Sera
Se
ran
g
BPP M oyud an
g
T
$
W ijilan
S
Saran
g
T
$
ng
Singku ng
T in alah
Ser
an
T
$
T
$
0
Biru
9135000
Papah
ru
Bi
T
$
Ka lijoho
T
$
un
Nag
Harjorejo Ko kap
$$
T
T
S oro
S era
an
gg
on
g
N
ah
Gl
ag
T
$
Sa nden Pa ndak
Pr
og
397500
405000
412500
Gambar 3. Peta Lokasi Stasiun Hujan
Batas DAS Serang
Jalan Arteri
T
$
o
IA
Lokasi Stasiun Hujan
Batas Kabupaten/Kod
Brosot/Tirtorahayu
Ka ra ngse wu
T
$
T
$
Batas Propinsi
Jalan Kolektor
T
$
Batas pantai
420000 mT
9120000 mU
9120000 mU
7 Km
ng
n
T angk isa
Serang
9127500
9127500
h
390000 mT
6
LEGENDA :
T
$
IND
ON
ES
5
T
$
Sa pon
UD
ERA
4
Gem bonga n
pa
Pa
KAB. KULON PROGO
SAM
3
KAB. BANTUL
W ates
T
$
Be ji
2
Papa h
Se
ga
nd
g
un
g
Se rm o
1
9135000
K on
t en g
K rin j
in g
Dungpager
T
$
Bondalem
9142500 mU
Plamb ongan
Ming gir
l em
Pe
Ja g
al a
$
T
T
$
Ko
n te
397500
Kr
as
ak
390000 mT
Sungai
Curah Hujan Harian (mm)
Nama Stasiun
No Stasiun
No In Database
Lintang Selatan
Bujur Timur
Tahun
Gembongan
40 a
Elevasi
Tipe alat
Pemilik
Operator
-7o 51' 25"
110o 12' 41"
1999
Tanggal
Bulan
Jan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Hujan Maximum
Jml Curah Hujan
Jml.Hari Hujan
Hujan (1-15)
Jml. data kosong
Hujan (16-31)
Jml. data kosong
60
51
101
34
0
7
0
0
54
36
14
0
1
0
0
1
0
0
2
24
2
9
1
17
0
10
3
0
0
3
57
101
487
20
358
0
129
0
Feb
18
0
9
26
22
11
0
1
14
4
0
0
0
32
0
0
0
12
6
10
31
1
2
46
0
18
44
109
109
416
19
137
0
279
0
Mar
11
0
3
14
0
0
20
47
0
56
0
1
4
97
11
83
11
7
52
2
0
24
3
0
0
23
15
13
0
0
6
97
503
21
264
0
239
0
Apr
Mei
1
2
0
2
40
11
21
2
0
0
7
0
1
5
17
53
86
9
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
86
261
15
109
0
152
0
Jun
0
42
0
0
0
0
3
35
4
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
42
85
5
85
0
0
0
Jul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
Ags
0
0
0
0
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
6
1
6
0
0
0
Sep
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
Okt
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
2
2
1
0
0
2
0
Nop
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
11
0
0
10
11
33
5
7
0
26
0
Des
29
59
25
9
9
4
3
0
0
0
0
4
0
65
0
85
2
0
0
0
0
1
14
15
0
0
0
0
0
0
85
324
14
207
0
117
0
0
0
0
17
37
7
0
38
0
103
42
23
4
5
0
2
0
1
0
2
1
5
0
6
12
25
0
0
8
0
13
103
351
19
276
0
75
0
Data Hidroklimatologi
 Data
hidroklimatologi adalah data yang
diperlukan untuk menentukan besaran
penguapan rerata bulanan yang terjadi pada
DAS Serang. Data hidroklimatologinya antara
lain data temperatur, kecepatan angin,
kelembaban udara, dan data radiasi
matahari.
397500
405000
412500
420000 mT
Kr
as
ak
390000 mT
l em
Pe
T in alah
9142500 mU
g
U
ng
Ser
an
9142500 mU
Ja g
al a
S
#
Plambongan
Ko
n te
KAB. PURWOREJO
g
Dungpager
S
#
S
Saran
n
Sera
Se
ran
g
Wijilan
Biru
9135000
un
Nag
Se
ga
nd
S
#
pa
Pa
an
gg
on
g
N
S oro
S era n
g
n
T angk isa
KAB.
KULON PROGO
Serang
9127500
ah
4
5
6
7 Km
LEGENDA :
h
Gl
ag
3
Papa h
9127500
2
Wates
g
un
g
Papah
ru
Bi
Bondalem
1
9135000
K on
t en g
K rin j
in g
0
S
#
Lokasi Stasiun Klimatolo
Batas DAS Serang
Batas Propinsi
Batas Kabupaten/Kodya
390000 mT
Jalan Arteri
Jalan Kolektor
IA
o
IND
ON
ES
Pr
og
UD
ERA
397500
405000
412500
Gambar 4. Peta Lokasi Stasiun Hidroklimatologi
Batas pantai
420000 mT
9120000 mU
9120000 mU
SAM
Sungai
Data Debit
 Data debit didapat dari pengukuran debit yang dilakukan di









Bendung Sigayam;
Bendung Sitajen;
Bendung Muja-muju;
Bendung Pekikjamal;
Bendung Penjalin;
Bendung Jelog;
Bendung Papah;
Bendung Pengasih; dan
Waduk Sermo.
 Juga dari stasiun AWLR yang meliputi :




Stasiun Serang;
Stasiun Pengasih;
Stasiun Peil Durungan; dan
Stasiun Bendungan.
405000
412500
420000 mT
9142500 mU
Tinalah
397500
9142500 mU
390000 mT
Se
ran
g
U
Saran
S
Dungpager
g
g
Sera n
Se
r an
1
2
3
4
5
6
7 Km
Biru
0
9135000
u
Bantar
&
V
&
V
&
V Pengasih
Se
Peil Durungan
LEGENDA :
Seran
g
Tangkisan
h
pa
Pa
&
V
Papah
ga
n
ng
Nagu
du
ng
Serang
Bendungan
Soro
on
g
Na
ng
g
Gl
ag
ah
&
V
Serang
9127500
9127500
9135000
Papah
B ir
Bondalem
UD
ERA
Batas DAS Serang
Batas Kabupaten/Kodya
&
V
IND
ON
ES
Lokasi Stasiun AW LR
Batas Propinsi
Sapon
SAM
&
V
Jalan Arteri
Jalan Kolektor
IA
Pr
og
o
390000 mT
397500
405000
412500
420000 mT
Gambar 5. Peta Lokasi Stasiun Pengukur Debit (AWLR)
9120000 mU
9120000 mU
Batas pantai
Sungai
Tabel 3. Besar Aliran Harian Stasiun Pengasih Tahun 1993 (m³/detik)
3
Debit Harian (m /det)
Nama Stasiun
Pengasih
River
No In Database
CA
Lintang Selatan
07o 50.24
Bujur Timur
110o.1016'
Tahun
1999
Tanggal
Jan
Feb
Serang
84.6
Mar
Apr
km2
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
17.3
6.42
23.9
6.67
2.18
1.58
1.37
1.38
1.68
1.46
4.16
1.38
1.37
1.36
1.34
1.33
1.31
1.29
3.35
4.07
1.34
1.32
1.31
3.91
1.78
1.68
1.36
1.35
1.34
1.32
4.95
6.48
1.84
1.35
3.53
2.84
2.49
1.46
1.35
1.35
1.34
1.34
1.35
1.92
1.44
1.38
1.35
1.35
1.35
1.36
1.38
1.97
1.75
1.92
3.72
1.36
1.34
8.76
11.8
4.09
2.23
1.66
1.4
1.41
1.42
1.8
1.56
1.43
8.56
2.65
2.27
3.5
11.6
2.91
13.8
3.71
2.03
1.81
1.54
1.51
1.83
3.76
2.04
1.73
1.49
1.44
1.42
1.4
1.43
1.49
1.57
1.64
1.72
1.8
1.58
1.25
1.33
1.19
1.22
1.28
1.41
1.41
1.42
1.57
2.98
4.14
15.5
4.75
2.14
1.92
1.92
1.92
1.94
1.96
1.97
1.93
1.81
1.69
1.57
1.55
2.96
2.48
1.63
1.48
1.52
1.59
4.56
3.12
1.93
1.62
1.61
1.62
1.6
1.57
1.94
1.65
1.53
1.51
1.51
1.54
1.58
1.59
1.6
1.59
1.53
1.52
1.54
1.55
1.56
1.57
1.56
1.52
1.51
1.53
1.55
1.57
1.59
1.57
1.5
1.48
1.48
1.48
1.48
1.48
1.48
1.5
1.54
1.55
1.55
1.58
1.62
1.6
1.6
1.6
1.6
1.62
1.63
1.64
1.64
1.62
1.6
1.58
1.57
1.55
1.55
1.55
1.61
1.66
1.66
1.67
1.67
1.68
1.66
1.57
1.47
1.38
1.33
1.28
1.23
1.22
1.37
1.63
1.71
1.74
1.75
1.74
1.73
1.76
1.79
1.81
1.82
1.83
1.85
1.75
1.31
1.09
1.08
1.09
1.09
1.09
1.09
1.06
1.04
1.04
1.04
1.04
1.04
1.05
1.07
1.09
1.09
1.1
1.1
1.09
1.09
1.09
1.1
1.11
1.12
1.12
1.12
1.13
1.13
1.14
1.14
1.14
1.14
1.14
1.14
1.12
1.11
1.1
1.1
1.11
1.11
1.12
1.12
1.13
1.13
1.14
1.15
1.15
1.16
1.16
1.15
1.15
1.15
1.14
1.14
1.14
1.14
1.15
1.16
1.16
1.16
1.17
1.17
1.16
1.09
1
0.99
0.99
0.98
0.97
0.96
0.96
0.94
0.95
0.93
0.93
0.93
0.94
0.94
0.94
0.95
0.95
0.95
0.94
0.93
0.93
0.95
0.95
0.95
0.97
0.98
0.98
0.96
0.95
0.93
0.92
0.94
0.96
0.97
0.98
0.99
0.98
0.97
0.97
0.99
0.99
0.99
0.99
0.98
0.98
0.98
1.02
1.31
1.03
1.03
1.05
1.05
1.05
1.04
1.04
1.05
1.05
1.32
1.21
1.08
1.08
1.06
1.11
1.4
1.38
2.41
1.97
1.1
1.05
1.05
1.05
1.06
1.06
1.05
1.08
1.1
1.1
1.09
1.08
1.08
1.09
1.09
1.08
1.08
1.22
1.66
Maximum
Rerata bulanan
Minimum
Rerata (1-15)
Jml. data kosong
Rerata (16-31)
Jml. data kosong
23.9
3.4
1.3
4.9
0
2.1
0
11.8
2.5
1.3
2.1
0
3.0
0
13.8
2.9
1.4
3.2
0
2.7
0
15.5
2.3
1.2
1.6
0
3.1
0
4.6
1.8
1.5
2.1
0
1.6
0
1.6
1.6
1.5
1.5
0
1.6
0
1.8
1.6
1.2
1.6
0
1.6
0
1.9
1.1
1.0
1.2
0
1.1
0
1.2
1.1
1.1
1.1
0
1.1
0
1.2
1.0
0.9
1.0
0
0.9
0
1.3
1.0
0.9
1.0
0
1.0
0
2.4
1.2
1.1
1.3
0
1.1
0
Analisis hujan
Hujan DAS
aritmatik/ rerata aljabar
poligon Thiessen
isohyet
 Metode Aritmatik
paling sederhana
akan memberikan hasil yang teliti bila:
stasiun hujan tersebar merata di DAS
variasi kedalaman hujan antar stasiun
relatif kecil
1 N
P
 P
N i 1 i
dengan N
Pi
: jumlah stasiun
: kedalaman hujan di
stasiun i
 Metode Aritmatik
C
1 n
P   di
n i 1
1
 ( PA  PB  PC )
3
B
A
 Metode Thiessen
relatif lebih teliti
kurang fleksibel
tidak memperhitungkan faktor topografi
objektif
N
P   i . Pi
i1
dengan
N: jumlah stasiun
Pi: kedalaman hujan di stasiun I
i: bobot stasiun I =Ai / Atotal
Ai: luas daerah pengaruh sta. I
Atotal : luas total
 Metode Thiessen
C
n
P   i Pi
i 1
B
 A PA   B PB   C PC
A
 Metode Thiessen
C
D
n
P   i Pi
i 1
  A PA   B PB   C PC   D PD
B
A
 Metode Thiessen
D
C
n
P   i Pi
i 1
  A PA   B PB   C PC   D PD   E PE
B
E
A
 Metode Isohyet
fleksibel
perlu kerapatan jaringan yang cukup untuk
membuat peta isohyet yang akurat
subjetif
1
Pi  Pi 1
P   Ai
A i
2
n
dengan:
n : jumlah luasan
Pi: kedalaman hujan di kontur i
i: bobot stasiun I =Ai / Atotal
Ai: luas daerah antara dua garis
kontur kedalam hujan
Atotal : luas total
d6
 Metode Isohyet
d5
C
di  d 2
1
P   Ai
A i 1
2
d5  d 6
d1  d 2
A1
   A5
2
2

A
n
A5
A4
B
A3
A1
d1
A
A2
d4
d2
d3
39000 0 m T
39750 0
40500 0
41250 0
42000 0 m T
Sendangpitu Nyangkringan
91 42500 mU
9142500 m U
T
$
Singkung
T
$
T
$
KAB. PURWOREJO
U
Kenteng
S
0
9135000
2
3
4
5
6
7 Km
9135000
Kalijoho
1
T
$
LEGEN DA :
KAB. BANTUL
T
$
Lokasi Stasiun Hujan
Harjorejo Kokap
T
$
KAB. KULON PROGO
Batas Propinsi
T
$
Batas Kabupaten/K odya
Gem bongan
Jalan A rteri
9127500
9127500
Jalan K olektor
Batas pantai
Sungai
SAM
Sapon
UD
ERA
IND
O
Poligon Thiess en
T
$
Brosot/Tirtorahayu
NE
SIA
T
$
T
$
39000 0 m T
39750 0
40500 0
41250 0
42000 0 m T
9120000 mU
9120000 m U
Sanden Pandak
Gambar 9. Letak Stasiun Hujan di dan Poligon Thiessennya
Contoh Analisa Hujan Rerata dg Poligon Thiessen
A1 .P1 + A 2 .P2 + .... + A n .Pn
p=
A1 + A 2 + .... + A n
No
1
2
3
4
5
6
Stasiun Hujan
Singkung
Kenteng
Kokap
Kalijoho
Gembongan
Brosot/Tirtorahayu
Total
+ 46,95*73,00
Hujan pada Januari I (mm)
96.51
46.95
152.11
58.42
92.07
64.64
73.00
73.00
27.00
219.00
358.00
190.00
510.69
==
96,51*73,00
Luas Daerah (km²)
+ 152,11*27,00 + 58,42*219,00 + 92,07*358,0 + 64,64*190,00
p =
= 142 mm
96,51
+ 46,95
+ 152,11 + 58,42
+ 92,07 + 64,64
Tabel 2. Klimatologi Rerata Bulanan Stasiun Wates Tahun 1999
Stasiun
Tahun
Kec
Kab
Prop
DAS
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rata2
Wates
1999
Wates
Kulon Progo
DIY
Serang
R.H.
(%)
67.32
61.87
67.84
66.67
66.39
67.40
68.39
68.29
68.37
67.32
67.73
67.06
67.05
Lokasi
7
110
Tinggi
50
Th pendirian 1971
Pemilik DPU DIY
Max
32.04
28.90
32.26
33.37
32.49
32.14
31.73
32.06
32.15
32.37
32.1
32.38
32.00
Temp
Min
23.21
20.79
23.20
23.21
23.32
23.03
22.58
22.86
23.01
23.28
23.1
23.24
22.90
Rata2
27.63
24.85
27.73
27.29
27.91
27.59
27.16
27.46
27.58
27.83
27.6
27.81
27.37
51
9
23
26
LS
BT
Temp PenguapanKec angin Rad mth Sinar mth Hujan
air dlm
mm
(km/hr) (cal/cm2/hr) (%)
(mm)
28.08
1.23
75.06
34.87
26.68
25.16
0.87
77.16
43.06
19.52
27.78
1.06
58.42
50.00
30.71
27.73
1.77
53.38
43.00
18.43
27.69
2.16
53.04
10.06
27.48
2.40
53.72
75.47
0.00
26.65
2.45
51.88
59.00
0.26
26.94
2.74
62.05
90.00
0.35
27.17
3.30
71.77
57.00
0.00
27.71
3.00
65.60
69.00
2.45
27.47
2.07
59.70
51.00
12.93
27.50
1.52
73.23
33.19
21.39
27.28
2.05
62.92
#DIV/0!
55.05
11.90
PENGUAPAN (EVAPORATION)
Proses perubahan dari zat cair / padat menjadi gas
Beberapa difinisi tentang penguapan :
PENGUAPAN : Proses tranfer moisture dari permukaan bumi ke atmosfir.
TRANSPIRASI (TRANSPIRATION) : Penguapan air yang terserap tanaman.
(tidak termasuk penguapan dari permukaan tanah)
EVAPOTRANSPIRASI (EVAPOTRANSPIRATION) :Penguapan dari
permukaan bertanaman (vegetated surface)
EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL (potential evapotranspiration) :
evapotranspirasi yang terjadi apabila cadangan moisture
tidak terbatas.
 ETo = [C w. Rn + (1-w) . f(U) . (ea - ed) ]









dengan
Rs
Rns
f(ed)
f(t)
f(n/N)
Rs
Rn1
Rn
f(U)
= 0,27 (1+ u/100)
= Ra. (0,27 + 0,50 . n/N)
= (1 - ). Ra, dimana  =0,27
= 0,34 – 0,044 ed
=  Tk 4
= 0,1 + 0,9 n/N
= (a + b . n/N) . Ra
= f(t) . f(ed) . f(n/N)
= Rns – Rnl
 ETo = evapotranspirasi tanaman, dalam mm/hr; w = faktor
tekanan; Rn = radiasi bersih, dalam mm/hr; u = kecepatan angin,
dalam km/hr; (ea – ed) = perbedaan antara tekanan uap air pada
temperatur rata-rata dengan tekanan uap jenuh air, dalam mm/hr;
C = faktor pendekatan Penman; Ra = radiasi pada lapisan atas
atmosfir, dalam Cal/mm2/hari; Rs = radiasi gelombang pendek
yang diterima bumi, dalam mm/hr.
Tabel. 5. Analisis Nilai Evapotranspirasi Potensial Stasiun Barongan
No
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rata²
dengan
R.H
Temperatur
Kec.angin Sinar mth Temp
(%)
Max
Min
Rata²
(km/hr)
(%)
88.11
86.94
84.45
87.86
86.26
86.16
84.53
79.39
81.39
83.22
87.49
86.77
85.21
29.79
29.90
30.47
30.86
31.10
30.65
30.16
29.95
30.60
30.51
30.34
29.88
30.35
24.50
24.13
24.88
24.83
24.52
24.27
23.36
22.74
23.83
24.60
24.81
24.35
24.24
27.18
27.11
27.67
27.67
27.81
27.42
26.75
26.35
27.37
27.61
27.63
27.07
27.30
17.38
20.19
21.16
20.73
28.12
37.07
37.84
42.20
46.62
38.74
25.32
19.90
29.61
32.11
38.35
46.81
41.57
61.94
52.08
56.12
68.39
61.85
55.62
38.38
35.88
49.09
:Sn
Sn
Ea
Ed
Ln
Radiasi mthr I v
En
(°K) (cal/cm²/hr)(mmHg)(mmHg) (cal/cm²/hr) (cal/cm²/hari) (cal/gr) (mm/hr)
300.18
300.11
300.67
300.67
300.81
300.42
299.75
299.35
300.37
300.61
300.63
300.07
300.30
341.28
363.74
381.57
349.48
371.33
326.27
343.85
403.56
403.05
394.93
360.01
351.63
365.89
27.28
27.17
28.07
28.07
28.30
27.67
26.58
25.94
27.59
27.97
28.00
27.10
27.48
24.04
23.62
23.70
24.66
24.41
23.84
22.47
20.59
22.45
23.28
24.50
23.52
23.42
= radiasi gelombang pendek dari matahari yang terserap bumi (cal/cm²/hr)
e a = tekanan uap jenuh (mmHg)
e d = tekanan uap udara (mmHg)
L n = radiasi gelombang panjang yang dipancarkan bumi (cal/cm²/hr)
I v = panas laten untuk evaporasi (cal/gram)
E n = kedalaman penguapan (mm/hari)
E = evaporasi (mm/hari)
ß = fungsi temperatur
E t = evapotranspirasi potensial (mm/hari)
40.26
47.69
55.87
46.75
66.44
60.07
70.80
95.79
77.60
66.62
44.53
45.67
59.84
301.02
316.05
325.70
302.73
304.89
266.20
273.05
307.77
325.45
328.31
315.49
305.96
306.05
581.97
582.01
581.69
581.69
581.62
581.84
582.21
582.44
581.86
581.73
581.72
582.03
581.90
5.17
5.43
5.60
5.20
5.24
4.58
4.69
5.28
5.59
5.64
5.42
5.26
5.26
Kec.angin
E
(m/dt)
(mm/hr)
0.20
0.23
0.24
0.24
0.33
0.43
0.44
0.49
0.54
0.45
0.29
0.23
0.34
0.69
0.78
0.97
0.75
0.92
0.98
1.06
1.43
1.42
1.22
0.81
0.78
0.98
ß
Et
(mm/hr)
3.22
3.21
3.30
3.30
3.33
3.26
3.15
3.08
3.25
3.29
3.30
3.20
3.24
4.11
4.33
4.52
4.17
4.24
3.73
3.82
4.34
4.61
4.61
4.35
4.19
4.25
Analisa Debit Andalan
 Debit aliran rerata setengah bulanan
dihitung
dengan model Mock
 parameter-parameter dalam Model Mock
adalah sebagai berikut ini:





a). Koefisien infiltrasi untuk musim kemarau
(Cds) dan musim penghujan (Cws).
b). Initial Soil Moisture (ISM).
c). Soil Moisture Capacity (SMC).
d). Initial Ground Water Storage (IGWS).
e). Ground Water Resesion Constant (K).
3
2
5
4
1
6
7
8
9
akifer
SIKLUS HIDROLOGI
(HYDROLOGIC CYCLE)
1. PENGUAPAN
(EVAPORATION)
2. TRANSPIRASI
(TRANSPIRATION)
3. HUJAN
(PRECIPITATION / RAINFALL)
4. ALIRAN LIMPASAN
(OVERLAND FLOW )
LIMPASAN PERMUKAAN
(SURFACE RUNOFF)
5. INFILTRASI
(INFILTRATION)
6. ALIRAN ANTARA
(INTERFLOW / SUBSURFACE
FLOW)
7. PERKOLASI
(PERCOLATION)
8. ALIRAN AIR TANAH
(GROUNDWATER FLOW)
9. LIDAH AIR ASIN
(SALT WATER TONGE)
 ER = hujan langsung yang sampai dipermukaan tanah (excess
rainfall), dalam mm/bulan; P = hujan, dalam mm/bulan; Eto =
evapotranspirasi
potensial,
dalam
mm/bulan;
Et
=
evapotranspirasi terbatas/actual, dalam mm/bulan; E =
evapotranspirasi, dalam mm/bulan; n = jumlah hari hujan
perbulan; SM = kandungan air dalam tanah (soil moisture),
nilainya SM = 0 (tanah kering sekali) dan SM = max/kapasitas
lapang (tanah pada saat jenuh air), dalam mm/bulan; WS =
kelebihan air (water surplus), dalam mm/bulan; I= infiltrasi,
dalam mm/bulan; GWS = jumlah air yang tertampung di dalam
akuifer (ground water storage), dalam mm/bulan; DS =
perubahan volume tampungan, dalam mm/bulan; ki = koefisien
infiltrasi (musim kemarau dan musim hujan); k = faktor resesi air
tanah; BF = aliran dasar, dalam mm/bulan; DRO = limpasan
langsung, dalam mm/bulan; A = luas daerah aliran sungai,
dalam km2; QRO= debit, dalam m3/dt.
Curah Hujan & Debit Andalan
 Metode Weibull :
p=
m
n+1
dengan : p
m
n
= probabilitas
= nomor urut data dari besar
ke kecil
= jumlah data
HASIL