PERAWATAN - pusdiklat otomotif r4 suzuki-um

Download Report

Transcript PERAWATAN - pusdiklat otomotif r4 suzuki-um

PERAWATAN
Pada Bab
mengenai :





ini
akan
di
bahas
Prosedur Memeriksa IAC Duty
Prosedur Memeriksa Ignition Timing
Prosedur Penyetelan Idle Mixture
Prosedur Memeriksa DTC
Pemeriksaan Komponen EPI
PROSEDUR MEMERIKSA IAC DUTY

Sebelum melakukan penyetelan idle mixture pastikan bahwa :
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
Lead wire dan hose sistim electronic fuel injection terpasang dengan baik
Mainnya kabel gas sesuai spesifikasi
Celah valve sesuai spesifikasi
Timing sesuai spesifikasi
Busi dalam keadaan baik
Air cleaner dalam keadaan baik
Fuel filter dalam keadaan baik
Air Intake Sistym dalam keadaan baik
Accessories ( wiper, heater, lampu penerangan, AC dll ) dalam keadaan baik
ECM / PCM tidak mendeteksi / menyimpan DTC ( Diagnosa Trouble Code )
Catatan :
 Sebelum menghidupkan mesin, tempatkan tuas transmisi pada posisi
netral dan tarik tuas rem tangan.
Menyetel Idle Speed / IAC Duty ( SY 416 )




Periksa idle speed / IAC
Duty
Setel duty / idle Speed
sesuai spesifikasi, dengan
memutar
idle
speed
adjusting screw.
Setelah selesai penyetelan
pasang adjusting screw cap
ke throttle body
Lepaskan service wire dari
diagnosis connector 1 dan
pasang cover ke relay box
PROSEDUR MEMERIKSA IGNITION
TIMING
Menggunakan Scan Tool
 Hidupkan
mesin
hingga
mencapai temperature kerja,
kemudian matikan.
 Hubungkan Scan Tool ke DLC.
 Pastikan
seluruh komponen
listrik dalam keadaan “OFF”
 Hidupkan mesin, periksa apakah
putaran idle sesuai spesifikasi.
 Pilih mode “MISC TEST” pada
Scan Tool dan posisikan pada
“FIX SPARK”
 Gunakan timing light, periksa
apakah ignition timing sesuai
spesifikasi.
PROSEDUR
IGNITION TIMING
Tanpa Scan Tool
 Hidupkan
mesin
hingga
mencapai temperature kerja,
kemudian matikan.
 Hubungkan dengan service
wire terminal “D” (Ground)
dengan terminal “E” (Test
Switch
Terminal)
pada
diagnosis connector.
 Hidupkan mesin
 Gunakan timing light, periksa
apakah
timing
sesuai
spesifikasi.
MEMERIKSA
Menyetel Idle Mixture
Periksa idle speed / IAC duty.

Gunakan exhaut gas tester (CO
meter) periksa apakah idle
mixture CO % sesuai dengan
spesifikasi, jika tidak setel dengan
memutar mixture adjusting knob.
Catatan :
Idle mixture adjusting knob,
penyetelan

Arah “ A ” menambah CO
%

Arah “ B ” mengurangi CO
%

Jika idle mixture telah disetel,
periksa idle speed/IAC duty

Ulangi langkah 2 dan 3 sampai
betul – betul sesuai spesifikasi.

PROSEDUR PENYETELAN
MIXTURE SE 416

Untuk penyetelan CO pada SE
416 tidak dengan cara memutar
CO adjusting knob, akan tetapi
dengan cara mengganti resistor
dengan nilai sesuai dengan yang
kita kehendaki. Karena ada 6
resistor yang disediakan maka
kita dapat menaikkan CO dengan
cara mengganti resistor dengan
kode R3,R2,R1. semakin besar
nilai R-nya maka semakin besar
pula
CO
yang
dihasilkan.
Sebaliknya apabila kita akan
memperkecil nilai CO maka kita
dapat mengganti resistor dengan
kode L1,L2,L3. Semakin besar
angka pada resistor type L,
semakin kecil pula CO yang
dihasilkan.
IDLE
Prosedur Memeriksa DTC
Menggunakan Suzuki Scan Tool
 OFF kan kunci kontak.
 Hubungkan Suzuki scan tool ke
connector DLC.
 ON kan kunci kontak.
 Periksa DTC yang terlihat dalam
Suzuki scan tool, bila perlu catat
atau print.
 Selesai memeriksa DTC, OFF
kan kunci kontak dan lepaskan
Suzuki scan tool dari connector
DLC.
Tanpa Menggunakan Suzuki Scan Tool



Gunakan service wire untuk
menghubungkan ground pada
connector-1 switch diagnosis.
Perhatikan penyalaan lampu
peringatan CHECK ENGINE.
Jika lampu peringatan CHECK
ENGINE menunjukkan adanya
DTC, lihat FLOW TABEL
DIAGNOSA.
Selesai memeriksa, OFF-kan
kunci kontak dan lepaskan
service wire dari connector
switch diagnosis
Menghapus DTC
Menggunakan Suzuki Scan
Tool
 OFF-kan Kunci Kontak.
 Hubungkan Suzuki Scan Tool
ke Connector DLC.
 ON-kan Kunci Kontak.
 Hapus DTC sesuai dengan
petunjuk dalam Suzuki Scan
Tool.
 Selesai
menghapus DTC,
OFF-kan Kunci Kontak dan
lepaskan Suzuki Scan Tool
dari Connector DLC.
Tanpa Suzuki Scan Tool
OFF-kan Kunci Kontak.
 Lepaskan kabel negative (-) Battery, dengan
melepas Kabel Negatif Battery adalah juga
menghapus DTC dalam ECM.
 Temperatur Luar di atas 0o C, maka waktu
untuk memutus power ke ECM adalah 60
detik atau lebih
 Selesai menghapus pasang kembali Kabel
Negatif Battery.

Rotary Valve Type



Pemeriksaan harus dilakukan 2
orang, 1 orang memutar kunci
kontak dan 1 orang lainnya
memeriksa bekerjanya valve.
Jika bekerjanya valve terlalu cepat,
kemungkinan valve terlalu rapat.
Untuk
mencegahnya,
ulangi
langkah 2 lebioh dari 3 kali secara
terus menerus.
Jika rotary valve tidak bekerja
dengan baik, periksa wire harness
untuk membuka dan menutupnya
valve. Jika kondisi wire harness
bagus, ganti IAC valve dan periksa
kembali.
Stepping motor type
Lepaskan connector kabel dari IAC valve
 Periksa resistance pada setiap coil IAC valve
Antara 1 & 2
3&2
35 – 43 Ώ
4&5
6&5
 Jika resistance tidak sesuai spesifikasi, ganti IAC
valve
 lepaskan outlet hose air cleaner dan IAC valve dari
throttle body
 pasang connector kabel ke IAC valve
 periksa apakah plunger IAC valve bergerak sekali
dan berhenti saat kunci kontak di OFF kan setelah
menstater mesin selama 2 detik.
Catatan :
 Pemeriksaan ini harus dilakukan 2 orang, satu
orang memutar kunci kontak, satu orang lagi
memeriksa gerakan plunger.
 Jika plunger iAC valve tidak bekerja, periksa kondisi
sirkuit jika kondisi sirkuit baik, ganti IAC valve dan
periksa ulang.

Fuel Pump
lepaskan tutup tanki dan
ON kan kunci kontak,
maka akan terdengar
suara bekerjanya fuel
pump selama 3 detik
kemudian OFF.
 Tekanan bensin harus
dapat dirasakan pada
fuel return hose selama
3 detik setelah kunci
kontak ON.

KONDISI
TEKANAN
BENSIN
Fuel pump bekerja 2,5 – 30 kg/cm2
dan mesin mati
Mesin hidup pada 2,1 – 2,6 kg/cm2
putaran idle
1 menit setelah
> 1,8 kg/cm2
mesin dimatikan
Fuel Pressure Regulator
 Periksa
kondisi
selang vacuum dari
intake manifold ke
regulator
 Lepaskan
selang
vacuum,
dengan
mesin mati dan kunci
kontak ON, periksa
adanya
kebocoran
bensin.
Fuel Injector

Gunakan sound scope untuk
memeriksa kerjanya injector
saat mesin hidup, suara
bekerjanya
injector
harus
bervariasi tergantung dari naik
turunnya putaran mesin. Jika
tidak ada suara atau terdengar
adanya kelainan, periksa sirkuit
injector atau injector.

Lepaskan connector kabel dari
injector, pasang ohm meter
antara terminal injector dan
periksa resistancenya.
MAF Sensor









Lepaskan connector kabel dari MAF
sensor
Periksa voltage pada terminal coupler
saat kunci kontak di ON kan
12 volt (input battery)
5 volt (voltage referensi)
0 volt (ground)
OFF kan kunci kontak dan lepaskan
cover ECM/PCM dari bracket
Pasang connector kabel MAF sensor ke
MAF sensor
ON kan kunci kontak dan periksa voltage
pada output terminal MAF sensor
Hidupkan mesin dan periksa apakan
voltage lebih kecil dari 5 volt dan akan
naik jika putaran mesin meningkat. (Data
referensi : 1,7 – 2,0 V pada kecepatan
idle). Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai
dengan
spesifikasi,
kemungkinan
penyebabnya berasal dari sirkuit kabel,
hubungan connector kabel, MAF sensor
atau ECM/PCM.
IAT Sensor
Masukkan IAT sensor ke
dalam bejana berisi air
yang dipanaskan dan ukur
resistance antara terminal
sensor
sambil
memanaskan air secara
perlahan.
 Jika hasil pengukuran tidak
sesuai karakteristik seperti
dalam gambar, ganti IAT
sensor.

MAP Sensor




Hubungkan secara seri 3
battery 1,5 volt yang baru
(total voltage adalah 4,5-5,0
volt)
Hubungkan
terminal
positivenya ke “Vin” terminal
sensor dan terminal negative
battery ke ground.
Periksa voltage antara “Vout”
dan “ground”.
Periksa
penurunan
voltagenya jika diberikan
kevacuuman
(gunakan
vacuum pump) di atas 40
cmHg.
Throttle Position Sensor
TPS dengan 3 kabel
 Lepaskan kabel negative (-)
dari battery dan connector
dari TP sensor
 Gunakan ohm meter untuk
mengukur resistance setiap
terminal
Catatan :
Perbedaan
resistance
antara throttle valve dalam
posisi idle dan terbuka
penuh, harus lebih dari 1,5
kiloOhm.
1/A
2/C
3/B
1. Ground terminal
2. Reference voltage terminal
3. Output voltage
TPS dengan 4 kabel
 Lepaskan
kabel
negative
(-)
dari
battery dan connector
dari TP sensor
 Gunakan ohm meter
untuk
mengukur
resistance
setiap
terminal
1. TPS
2. Idle switc h
ECT Sensor
 Rendam
ujung ECT
sensor dalam air
dingin
yang
dipanaskan
dan
ukur resistancenya,
jika resistance tidak
sesuai
petunjuk
pada gambar, ganti
ECT sensor.
CKP Sensor
 Ukur
resistance
CKP sensor : 360
– 460 Ohm/20o C
 Ukur
resistance
antara terminal dan
ground
:
1
megaOhm
atau
lebih
CMP sensor


Lepaskan connector kabel CMP sensor
ON kan kunci kontak dan periksa
voltage setiap terminal connector CMP
sensor :
– Terminal B+ : 10-14 V
– Terminal Vout : 4-5 V
– Terminal GDN : 0 V
– Lepaskan CMP sensor dari case
– ON kan kunci kontak
– Periksa voltage pada terminal CMP
pada connector yang terhubung ke
ECM dengan menggunakan besi
magnit dengan jarak dari CMP
sensor 1 mm
– Voltage terbangkit bervariasi 0 - 1 V
atau 4 - 5 V
Oksigen Sensor


Gunakan Ohm meter
untuk
mengukur
resistance antara terminal
“A”
dan
“B”
pada
connector sensor
Resistance
Oksigen
Sensor adalah : 11 – 15
Ώ
pada
20o
C
(temperature sensor akan
mempengaruhi tahanan,
ukur pada temperature
yang tepat)
1
A
B
1. Sensor coupler
(viewed from terminal side)
Terminal
A–B
C–B
Resistance
20 – 24 Ohm pada 20o
C
F–E
D–E
D – Valve body
E – Valve body
Tak terhingga