WLL - Arisman

Download Report

Transcript WLL - Arisman

PENGENALAN
PERANGKAT
WLL
Konfigurasi Umum WLL
2
Spesifikasi Umum WLL
 Frekuensi
: 3,5 Ghz
 Kecepatan Data : 64 – 128 Kbps
 Cakupan Area
: 20 Km
 Layanan Jasa
: Frame Relay & IP
 Jenis Kabel
: IFL RG59 & RG11
 Connector
:F
 Antena Polarisasi : Vertikal
3
Bagian – Bagian WLL

Sisi Sentral






-
Central Terminal / CT
Acces Concentrator / AC
Antenna
IF cable
Power Supply Unit / PSU
Sisi Pelanggan




-
Antenna / Outdoor Unit(ODU)
Modem / Indoor Unit
Power Suply Unit / PSU
IF cable
4
Bagian-Bagian WLL
5
ANTENA

Berfungsi untuk:



Memancarkan sinyal down-link dari Central Terminal
(CT).
Memancarkan sinyal up-link ke Central Terminal.
Posisi Antena:



Antena ditempatkan di pelanggan dan diarahkan
(pointing) ke antena CT yang dituju, dan posisinya
bebas terhadap halangan (line offset).
Antena setidaknya masih bisa untuk digerakkan pada
posisi Azimut (sisi horizontal) sebesar 15 derajat ke
kiri dan ke kanan serta Elevasi (posisi vertikal)
sebesar 30 derajat ke atas dan ke bawah.
Tinggi antena minimal 4 Meter dari tanah.
6
MODEM

Berfungsi untuk:










Merupakan interface antara perangkat DTE dengan jaringan radio/WLL.
Interface ke pelanggan dengan sinyal V.35 konektor DB25 (male) ke
Wincchester (female).
Memiliki kecepatan 64 Kbps atau 128 Kbps.
Terhubung dengan antena WLL, kabel IFL dan kabel Ground.
Supply dari PLN dan grounding dikonekkan ke UPS atau panel Listrik.
Ada 3 lampu LED indicator:
1. LED Power
: Selalu menyala dengan warna hijau.
2. LED AUX
: Selalu Blinking (On/Off) dengan warna
kuning.
3. LED LINK
: Warna merah. Menyala (On) Link drop
atau
mati (Off) Link Up.
Perangkat DTE pelanggan yang akan dikoneksikan ke modem WLL
setidaknya memiliki grounding (sumber ground) yang sama dengan
grounding yang dipakai pada SIU, agar tidak terjadi beda potensial yang
dapat merusak perangkat baik modem WLL atau perangkat pelanggan.
7
KABEL IFL

Berfungsi untuk:



Menghubungkan antara antena dengan modem WLL
(SIU).
Bekerja pada Frekuensi L Band (sekitar 800 – 1000
Mhz).
Tipe kabel yang digunakan:


Kabel IFL RG59 standarnya AIRSPAN dengan
menggunakan konektor F yang dikrimping.
Kabel IFL RG11 (9292) dengan menggunakan
konektor F yang disolder. Kabel ini bekerja pada
frekuensi sekitar 400 Mhz dan memiliki redaman
sekitar 6 dB tiap 30 meter.
8
CONNECTOR

Berfungsi untuk:



Menghubungkan kabel IFL ke Modem WLL (SIU) dan
kabel IFL ke Antena.
Pemasangan konektor pada kabel IFL harus sebaik
mungkin dan harus kuat (tidak kendur/mudah
terlepas). Pada pemasangan ini jangan lupa serabut
dari kabel IFL (groundnya) jangan dibuang tapi harus
ikut di solder atau dikrimping sesuai konektor F yang
digunakan.
Jenis konektor yang di pakai adalah konektor tipe F.
Untuk kabel IFL RG59 konektor F dikrimping dan
untuk kabel IFL RG11 (9292) konektor F disolder.
9
SPILICING TIPE

Berfungsi untuk:






Melindungi konektor dan kabel IFL terhadap masuknya embun
dan air hujan, yang akan menyebabkan hubungan pendek pada
perangkat.
Memperkuat konektor yang terhubung dengan antena.
Pemasangan splicing tape ini, harus searah jarum jam. Minimal
pemasangan splicing tape pada konektor adalah 2 lapis (dari
pangkal konektor ke atas dan kembali kembali lagike pangkal
konektor).
Konektor pada sisi antena WLL dibalut hingga menutupi semua
permukaan logam pada sisi SIU hanya sampai pada baut yang
dapat bergerak bebas.
Tipe yang digunakan adalah bawaan dari AIRSPAN atau 3 M
(biasa digunakan pada instalasi VSAT).
Setiap tim instalasi dan maintenance dibekali splicing tape ini
masing-masing satu Roll.
10
KABEL GROUND

Berfungsi untuk:




Menghubungkan ground antena dan SIU (modem WLL) ke
ground listrik pada UPS atau panel listrik.
Konfigurasi pemasangan ground seperti gbr.16 diatas.
Tipe kabel yang digunakan adalah AWG dengan diameter 4 mm.
Tegangan Netral-Ground <= 1.5 Volt. Bila Vn-g > 1.5 Volt
pelanggan diminta untuk perbaiki grounding. Jika tidak bersedia
maka pelanggan tersebut jadi PBM (Permohonan Belum
Memungkinkan). Untuk pelanggan yang PBM karena
permasalahan diatas, maka pelanggan tersebut harus
memperbaiki groundingnya. Apabila berkeberatan untuk
memperbaikinya maka pelanggan disarankan untuk pindah jasa
seperti LC, SDL, atau yang lainnya..
11
PENANGKAL PETIR

Berfungsi untuk:




Melindungi antena WLL dari sambaran petir.
Antena WLL hendaknya dipasang pada
jangkauan/radius penangkal petir, yaitu sekitar 30
derajat dari posisi penangkal petir itu berada.
Bila tidak ada penangkal petir, antena WLL dapat
dipasang di bawah sedikit dari tinggi dinding gedung
dimana antena tersebut diinstalasi.
Gedung disekitar lokasi pemasangan antena WLL
dapat berfungsi sebagai penangkal petir bila radius
antena yang akan dipasang sekitar 30 derajat.
12
Sentral WLL
13
Surabaya Graha Pena
 AS4020


Arah Utara RF 61 Polarisasi Vertikal
Arah Selatan RF 55 Polarisasi Vertikal
 AS4000


(IP)
(Frame Relay)
Arah Barat Laut RF 57 Polarisasi Vertikal
Arah Tenggara RF 59 Polarisasi Vertikal
14
Pandaan
 AS4020

Arah Timur RF 63 Polarisasi Vertikal
 AS4000


(IP)
(Frame Relay + IP)
Arah Utara RF 61 Polarisasi Vertikal
Arah Timur RF 58 Polarisasi Vertikal
15
INSTALASI WLL
16
Instalasi WLL Ist/T42 AS4020






Daftarkan IEEE Address yang ada di belakang modem Antena Ist
atau belakang modem T42 Ke helpdesk sesuai dengan sentral dan
arah yang benar sehingga nanti akan diberi informasi oleh helpdesk
tentang RF yang harus di setting di modem.
Rakit Antena WLL sesuai polarisasi arah sentral yang dituju
Ukur kabel dengan AVO meter hasil ukur hambatan harus
menunjukkan OL, tapi saat kabel di short hasil ukur harus
menunjukkan antara 1-2 ohm
Jangan lupa cek tegangan listrik sebelum menyalakan modem, hasil
ukur tegangan netral-ground max 2VAC
Jika tegangan listrik yang diukur sudah sesuai nyalakan modem dan
setting modem sesuai dengan parameter yang benar yaitu RF yang
sesuai dengan arah sentral
Pointing Antena hingga menunjukkan Signal strength paling bagus
minimal harus menunjukkan up/down : 12/-90 dan diusahakan tidak
ada soft error
17
Instalasi WLL FR/IP AS4000







Daftarkan No Jaringan Pelanggan sesuai dengan sentral dan arah
yang benar sehingga nantinya helpdesk akan memberikan STID
dan RF untuk di set di modem.
Rakit Antena WLL sesuai polarisasi arah sentral yang dituju
Ukur kabel dengan AVO meter hasil ukur hambatan harus
menunjukkan OL, tapi saat kabel di short hasil ukur harus
menunjukkan antara 1-2 ohm
Jangan lupa cek tegangan listrik sebelum menyalakan modem, hasil
ukur tegangan netral-ground max 2VAC
Jika tegangan listrik yang diukur sudah sesuai nyalakan modem
Dengan menggunakan console WLL setting modem sesuai dengan
parameter yang benar yaitu STID dan RF yang benar
Pointing Antena hingga menunjukkan Signal strength paling bagus
minimal harus menunjukkan up/down : 12/-90 dan diusahakan tidak
ada soft error
18