105003793 - BKKBN | Lampung

Download Report

Transcript 105003793 - BKKBN | Lampung

KEBIJAKAN, STRATEGI
DAN LANGKAH OPERASIONAL
PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB
TAHUN 2011
RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA)
PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
PROVINSI LAMPUNG
Bandar Lampung,
Februari 2011
PENDAHULUAN
 Pembangunan Kependudukan dan KB tahun 20102014 merupakan salah satu program strategis dalam
penyiapan SDM berkualitas, berdaya saing dan
berkarakter.
 Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mengindikasikan
pertambahan dan pertumbuhan penduduk meskipun
tidak melebihi proyeksi demografer, maka perlu upaya
kegiatan dan strategi yang lebih inovatif.
 Berdasarkan UU No.52/2009 dan PerPres No.62/2010,
tupoksi BKKBN berubah.
KONDISI SAAT INI
Jumlah Penduduk (SP 2010)
,000
1400
1170
1200
909 950
1000
879
800
600
400
418
583
534
406 397 397 364
200
187 250
145
Metro
B Lampung
TB Barat
Mesuji
Pringsewu
Pesawaran
T Bawang
Way Kanan
L U tara
L Tengah
L Timur
L Selatan
Tanggamus
L Barat
0
Lampung : 7.596.115
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
(Sensus Penduduk 2010)
Pringsewu
L Timur
L Utara
L Tengah
0.55
0.78
0.83
1
TB Barat
1.17
Mesuji
1.17
L Barat
1.22
LAMPUNG
1.23
Pesawaran
1.29
L Selatan
1.35
Way Kanan
1.4
Tanggamus
1.41
B Lampung
Metro
T Bawang
1.59
1.95
2.61
Jumlah Kepala Keluarga
Menurut Jenis Kelamin, Status Pekerjaan
dan Status Perkawinan
2500
2000
,000
2001
1856
1849
1811
1500
1000
500
144
151
Jenis Klm
Stat Pek
189
0
Stat Perkw
Total KK
Pendataan Keluarga 2010
Jumlah Kepala Keluarga Menurut Status Pendidikan
Pendataan Keluarga 2010
Prosentase PUS menurut Kelompok Umur
4,16% (63.594)
37, 82%
(577.719)
(577.719)
58, 61%
(886.086)
(886.086)
Jumlah PUS 1.527.399
Pendataan Keluarga 2010
Peserta KB Baru (2010)
PB TOTAL : 501.819 (122,25 % dari KKP)
PB PRIA
: 59.317 ( 83,55 % dari KKP)
Kondom
: 57.654
MOP
:
(83,56 % dari KKP)
1.663 ( 83,15 % dari KKP)
Peserta KB Aktif 2010
394.415
365.988
146.563
JUMLAH PA
JUMLAH PUS
% PA/PUS
1.083.224
1.533.422
70,64
KONDOM
PIL
MOP
20.729
SUNTIK
13.233
IMPLAN
14.535
MOW
127.761
IUD
450000
400000
350000
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
Sumber : Rek Prov. F/I/Dal/08 Des’2010
Keluarga Balita Anggota BKB Aktif
:106.878
Keluarga Remaja Anggota BKR Aktif
: 67.539
Kelompok UPPKS mendapat akses modal
: 850
KPS dan KS I Anggota UPPKS ber – KB
: 95,84 %
PIK Remaja/ Mahasiswa
 Tahap Tumbuh
:239
 Tahap Tegak
: 46
 Tahap Tegar
: 28
PERMASALAHAN
1. Total Fertility Rate (TFR) cenderung menurun (SDKI 2007 : 2,5)
namun “keinginan” untuk memiliki anak lebih dari 2 (jumlah anak
ideal) masih terjadi (SDKI 2007 : 2,9).
2. Kecenderungan Pasangan Usia Subur (PUS) menggunakan alat
kontrasepsi sebagian besar (70,20 %) adalah Suntik dan Pil,
sedangkan IUD, MOW, MOP, Implant sebesar 27,88 % dari Peserta
KB Aktif.
3. Tingkat kontribusi Peserta KB Baru (PB) terhadap Peserta KB Aktif
(PA) masih rendah.
4. Tingkat partisipasi KB Pria masih rendah (3,14 % dari PA).
Permasalahan…..(lanjutan)
5.
Pembinaan dan cakupan pelayanan KB Pasca Persalinan dan
Pasca Keguguran belum optimal.
6.
Pembangunan
komprehensif.
7.
Proporsi antara jumlah Petugas Keluarga Berencana (PKB)
dengan Desa/Kelurahan belum seimbang.
8.
Masih tinggi dan bervariasinya unmet need KB.
9.
Kurangnya sosialisasi dan kurang mendalamnya Komunikasi
Informasi Edukasi (KIE) khususnya MOP, IUD dan Kondom.
Kependudukan
belum
dilaksanakan
10. Kurangnya komitmen, strategi, penggerakan,
pembinaan dan pelaporan KB swasta.
secara
pelayanan,
11. Belum optimalnya pemanfaatan petugas penghubung.
Permasalahan…..(lanjutan)
12. Keterbatasan sarana dan prasarana wilayah Kabupaten/Kota untuk
persyaratan Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja dan PIK
Mahasiswa tahap Tegar.
13. Penggerakan, pelayanan KB, dan pembinaan (Kesehatan
Reproduksi, Ketahanan Keluarga dan Pemberdayaan Ekonomi
Keluarga/PEK) belum optimal.
14. Belum optimalnya pemanfaatan Kelompok Kegiatan/Poktan untuk
peningkatan kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber KB bagi
PUS anggota Poktan.
15. Keterbatasan akses modal usaha bagi kelompok Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
16. Sumber dana, sarana dan prasarana kurang mendukung kegiatan
operasional di lapangan, khususnya kegiatan Ketahanan Keluarga
dan PEK.
17. Belum optimalnya Pencatatan dan Pelaporan berbasis Tehnologi
Informasi
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KEBIJAKAN
1. Perumusan kebijakan pengendalian penduduk antara aspek kuantitas,
kualitas dan mobilitas.
2. Peningkatan Pengetahuan, Sikap, Perilaku (PSP) lintas sektor melalui
sosialisasi Kependudukan.
3. Peningkatan Advokasi Program Kependudukan dan KB kepada Eksekutif
dan Legislatif.
4. Peningkatan Sosialisasi dan KIE melalui berbagai media dan pertemuan.
5. Peningkatan kesertaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
6. Penajaman sasaran pelayanan KB : PUSMUPAR, Keluarga Pra Sejahtera
(KPS) & Keluarga Sejahtera (KS I), wilayah tertinggal, terpencil,
perbatasan/GALCILTAS, dan wilayah khusus.
7. Peningkatan akses kualitas dan kemitraan dalam pembinaan kesertaan
KB di 972 Klinik Keluarga Berencana (KKB) Pemerintah dan Swasta.
Kebijakan…..(lanjutan)
8.
Peningkatan komitmen, strategi, penggerakan, pelayanan, pembinaan dan
pelaporan KB Swasta.
9.
Peningkatan komitmen Stakeholder dan keluarga terhadap Program
Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga dalam mewujudkan
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.
10.
Pemanfaatan Poktan untuk peningkatan kesertaan, pembinaan, dan
kemandirian ber KB bagi PUS anggota Poktan.
11.
Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku remaja tentang cara hidup
sehat dan berakhlak mulia dalam rangka mewujudkan Generasi
Remaja/GENRE.
12.
Pengembangan kemitraan dengan lintas sektor, LSM, LSOM, dan Swasta.
13.
Pemantapan sistem Pencatatan dan Pelaporan.
14.
Peningkatan kecepatan dan kualitas penyediaan data, informasi dan
dokumentasi berbasis Tehnologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
STRATEGI OPERASIONAL
1.
Mempertajam segmentasi sasaran advokasi, sosialisasi, promosi
dan fasilitasi kebijakan pengendalian penduduk.
2.
Mengintensifkan advokasi, sosialisasi, KIE program
Kependudukan dan KB Nasional.
3.
Meningkatkan akses dan kualitas informasi, penggerakan, dan
pelayanan KB di 972 Klinik.
4.
Meningkatkan jaminan kemitraan program Pembangunan
Kependudukan dan Keluarga Berencana.
5.
Mengembangkan peta wilayah sesuai dengan potensi wilayah
garapan.
6.
Meningkatkan jaminan ketersediaan sarana, prasarana alat obat
kontrasepsi/alokon, dan non alokon.
Strategi Operasional .... (lanjutan)
7.
Meningkatkan pelayanan KB bagi keluarga miskin/GAKIN dan
RENTAN (KPS & KS I) dan daerah GALCILTAS.
8.
Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Poktan
melalui pembinaan Ketahanan Keluarga.
9.
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan akses sumber
daya terhadap keluarga akseptor melalui ekonomi dan modal.
10. Mengembangkan dan melembagakan program Penyiapan
Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) melalui
pendekatan ” Ramah Remaja dan Mahasiswa ”.
11. Pemanfaatan secara optimal tenaga lini lapangan, petugas
penghubung yang ada.
INDIKATOR KINERJA DAN SASARAN TAHUN 2011
NO
INDIKATOR KONTRAK KINERJA
SASARAN 2011
1
Jumlah Peserta KB Baru
IUD
MOW
IMPLANT
SUNTIK
PIL
MOP
Kondom
505.243
25.581
1.252
28.110
200.615
190.141
1.890
57.654
2
Jumlah Peserta KB Baru MKJP
56.833
(11.25 %)
3
Jumlah Peserta KB Baru Pria
59.544
(11.79 %)
Indikator…..(lanjutan)
4
Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja
Tahap Tumbuh
Tahap Tegak
Tahap Tegar
5
Keluarga yang memiliki balita aktif BKB
6
Kelompok BKB Percontohan ( 2 kelompok/
Kecamatan )
7
Keluarga yang memiliki remaja aktif BKR
8
Kelompok BKR Percontohan ( 1 kelompok /
Kecamatan )
206
9
Kelompok BKL Percontohan ( 1 kelompok /
Kecamatan )
206
10
Perkembangan kelompok UPPKS yang
terdaftar dalam Data Basis Online
11
% PUS Keluarga Pra KS dan KS 1 anggota
kelompok UPPKS Pra KS dan KS 1 yang
menjadi peserta KB
391
308
52
31
119.467
412
73.341
2.308
90,5
KEGIATAN STRATEGIS TAHUN 2011
A. Kegiatan Bidang Kependudukan
1. Pembentukan tim kajian kebijakan Pengendalian Penduduk.
2. Inventarisasi peraturan tentang kependudukan.
3. Analisis Sensus Penduduk 2010 dengan parameter
Kependudukan
4. Penyusunan analisis dan kebijakan pengendalian penduduk.
5. Sosialisasi kajian kebijakan pengendalian penduduk bagi
Pengelola Program KB Tingkat Provinsi, Pengelola Program
KB Kab/ Kota dan Organisasi Wanita.
B. Kegiatan Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi
1.
Pengadaan media luar ruang (Bilboard, Poster, Leaflet
tentang Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), Kesehatan
Reproduksi(Kespro), dan Generasi Berencana (GENRE) di 14
Kab/Kota).
2.
Orientasi peningkatan wawasan bidang Advokasi dan KIE.
3.
Operasional KIE Mupen oleh Prov. dan Kab/Kota (pemutaran
film).
4.
Pelatihan teknis Mupen.
5.
Pemantapan Advokasi kepada Stakeholder dan Mitra Kerja.
Kegiatan Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi …..(lanjutan)
6.
Pembinaan KB Lestari.
7.
Pemantapan Bhakti TNI-KB-KES terpadu, Bhakti POLRI-KBKES, KESRAK-PKK-KB-KES.
8.
Pengembangan dan pemanfaatan SIDUGA berbasis
Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).
9.
Penyebarluasan informasi Program Kependudukan dan
Keluarga Berencana melalui media Elektronik dan media
Cetak.
10. Pemilihan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP), PKB terbaik
tingkat Nasional / Provinsi.
11. Pertemuan Nasional KB Lestari.
C. Kegiatan Bidang Keluarga Berencana
1. Peningkatan pembinaan dan kesertaan KB jalur Pemerintah dan
Swasta melalui optimalisasi petugas penghubung.
2. Peningkatan pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran
melalui Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta dan Puskesmas
Rawat Inap melalui pembinaan dan monitoring pencatatan pelaporan.
3. Penyediaan sarana dan prasarana Klinik KB, Alkon dan Non Alkon
oleh Provinsi dan Kab/ Kota dengan monitoring distribusi alkon.
4. Sosialisasi dan KIE yang intensif tentang Medis Operatif Pria (MOP),
Kondom dan Intra Uterine Device (IUD) melalui berbagai media
pertemuan (sarasehan), media cetak dan media elektronik.
5. Peningkatan jejaring kerjasama dengan mitra kerja tentang pelayanan
KB, Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi dan Anak (KHIBA), dan
Penanganan Masalah Kesehatan Reproduksi (PMKR) melalui
pertemuan lintas sektor.
Kegiatan Bidang KB…..(lanjutan)
6. Peningkatan pembinaan kesertaan KB melalui Bhakti
Sosial, pemanfaatan momentum, dan Camping
Program di daerah Galciltas :
a. Perkotaan (Kumuh miskin/Kumis) : BL, Metro,
Pringsewu, LS, LU.
b. Kepulauan (LS, PSW, LB, TGM, BL).
c. Wilayah khusus (Perbatasan : WK, LS, MSJ, LB
dan Pantai : BL, LTM, LS, PSW, TGM, LB, MSJ).
7. Promosi program KHIBA dan PMKR (Pembinaan ke
14 Kab/Kota).
8. Menyediakan ayoman dalam pelayanan KB.
Kegiatan Bidang KB…..(lanjutan)
9. Meningkatkan kepatuhan dalam pelayanan KB sesuai Standar
Operasional Prosedur (SOP), dilengkapi dengan pemanfaatan dan
pemantapan proses Informed Choice dan Informed Consent dalam
pelayanan KB.
10. Peningkatan akses pelayanan KB melalui Bhakti IBI (40 %), Bhakti
TNI (20 %), Bhakti Bhayangkara (20 %), Kesrak PKK-KBKesehatan (20%), dengan dirinci :
 Episode I Maret
: 25 %.
 Episode II Juli
: 65 % (Bhakti IBI, Bhakti TNI dan
Bhakti Bhayangkara).
 Episode III Oktober
: 85 %(BhaktiTNI & Kesrak PKK-KBKesehatan).
 Episode IV Desember
: 100 % (Kesrak PKK-KB-Kes).
Kegiatan Bidang KB…..(lanjutan)
11. Meningkatkan pelayanan KB Integratif (Papsmear, Kondom dual
protection, Sosialisasi pencegahan Penyakit Menular Seksual/PMS,
HIV dan AIDS).
12. Pertemuan Medis Teknis.
13. Mengintensifkan pencatatan dan pelaporan penggunaan Kondom
melalui Apotik, toko obat dan supermarket.
D. Kegiatan Bidang Keluarga Sejahtera
1.
Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan dan Kemitraan PIK
Remaja/ Mahasiswa.
a.
Meningkatkan akses melalui pembentukan PIK Remaja/
Mahasiswa di Kecamatan dan di Perguruan Tinggi melalui :
 Pengembangan COE ( Center Of Exellence ) di Perguruan
Tinggi.
 Workshop Pendidik Sebaya & Konselor Sebaya.
 Sosialisasi program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga
bagi Remaja).
 Advokasi PKBR kepada Pemerintah Daerah.
b.
Meningkatkan Tahapan PIK Remaja/ PIK Mahasiswa, Tahap
Tumbuh menjadi Tahap Tegak, Tahap Tegak menjadi Tahap
Tegar melalui pembinaan, pelatihan, dan lomba.
Kegiatan Bidang KS…..(lanjutan)



c.
Pembinaan dan Pengembangan PIK Remaja dan Mahasiswa.
Orientasi PIK Remaja dan Mahasiswa.
Workshop pengembangan kualitas PIK Mahasiswa.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas kemitraan pembinaan
Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja
(PKBR) pada Kabupaten/Kota.
2.
Penyusunan strategi program pembinaan Ketahanan Keluarga.
3.
Peningkatan kemitraan dan keterpaduan dengan sektor terkait
dalam pembinaan ketahanan keluarga.
4.
Peningkatan kualitas dan kuantitas kelompok Bina - Bina.
5.
Memaksimalkan pemanfaatan Data Basis dalam pembinaan dan
pengembangan program.
Kegiatan Bidang KS…..(lanjutan)
6.
Pelaksanaan Program PKLK melalui kelompok Percontohan Bina
Lingkungan Keluarga (BLK).
7.
Peningkatan kemampuan Tenaga Pengelola dan Pelaksana Kelompok
UPPKS dalam pelatihan dan orientasi.
8.
Pengembangan jejaring kemitraan dalam mengakses sumber daya
ekonomi.
9.
Pengembangan pola pendampingan kelompok UPPKS dengan
Perguruan Tinggi (Program KKN)
10. Pengembangan data basis kelompok UPPKS Online.
11. Kegiatan Momentum antara lain : HARGANAS, Hari Anak Nasional,
Hari Lansia dan Hari HIV/AIDS,
Kegiatan Bidang KS…..(lanjutan)
12. Lomba Pengelola dan Kader Bina Keluarga Balita (BKB), Bina
Lingkungan Keluarga(BLK), Keluarga Harmonis Sejahtera dan
UPPKS Tk Provinsi dan Kab/Kota.
13. Temu Kader BKB, BLK, Keluarga Harmonis dan UPPKS Tk Nasional.
14. Orientasi Pengelola Program Ketahanan keluarga.
15. Jambore Kader Bina -Bina (BKB, BKR dan BKL) Tingkat Provinsi.
16. Pendampingan Kelompok Bina – Bina
E. Kegiatan Bidang Penunjang
1. Pengembangan Sistem Informasi Data Keluarga.

Memberikan dukungan dan pembinaan ke pengelola KB
Kabupaten/Kota untuk melakukan pencatatan dan pelaporan secara
tertib dan benar.

Identifikasi data keluarga dan penunjang lainnya.

Melakukan pelaporan secara berjenjang dan tepat waktu.

Kapasitas kompetensi petugas yang meliputi : Pengembangan sub
sistem pelaporan pengendalian lapangan dan pengembangan
program aplikasi data basis dan kegiatan pelayanan KB.

Pengembangan program aplikasi data basis dan kegiatan
pengendalian lapangan.

Pengembangan program aplikasi data basis dan data pengendalian
lapangan.

Pengembangan program aplikasi Mutasi Data Kependudukan (MDK).

Penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana TIK.

Pengembangan analisa dan evaluasi.
Kegiatan Penunjang Bidang …..(lanjutan)
2.
Pendidikan dan Pelatihan.
a.
b.
Pengembangan dan Penelitian Pembangunan Kependudukan.
•
Sosialisasi hasil penelitian.
•
Survey RPJM.
•
Mini Survey.
Peningkatan kapasitas tenaga pengelola Pembangunan
Kependudukan dan KB.
•
Pelatihan Medis Tehnis bagi Dokter dan Bidan.
•
Orientasi Program Kependudukan dan KB.
•
Pelatihan Pembentukan dan Pembinaan PIK Remaja dan
Mahasiswa.
•
Pelatihan KIP/K dengan ABPK.
•
Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Program KB.
•
Pelatihan Advokasi dan KIE bagi Toga/Toma.
•
Pelatihan Peningkatan Kompetensi (PDU, TOT).
Kegiatan Bidang Penunjang…..(lanjutan)
3. Dukungan Manajemen dan tugas teknis lainnya.
a.
b.
c.
Dukungan Logistik.
•
Perencanaan kebutuhan kontrasepsi dan non kontrasepsi.
•
Pengelolaan, penyimpanan dan penyaluran sesuai dengan
kebutuhan.
•
Meningkatan kualitas managemen logistik, termasuk
dukungan administrasi pelayananBhakti Sosial.
•
Mengoptimalkan penyediaan dukungan sarana non alat obat
kontrasepsi, berupa alat-alat kesehatan untuk pelayanan
KB.
Dukungan Pembiayaan
•
Pengendalian pelaksanaan program dan anggaran
•
Inventarisasi dan pengadministrasian Barang Milik Negara
(BMN)
•
Peningkatan kualitas laporan keuangan.
Pengendalian dan Pengawasan
•
Kegiatan pengawasan/pemeriksaan dan pembinaan.
•
Koordinasi pengawasan.
KEGIATAN STRATEGIS
BERDASARKAN SEGMENTASI WILAYAH
DI LUAR MOMENTUM
TAHUN 2011
Proporsi Petugas Lapangan Terhadap Wilayah Kerja
KKB
No
Kab/Kota
Petugas Medis
PKB
PMTH
SWS
T
JMLH
DKTR
BIDAN
JMLH
Desa
PKB
Desa : PKB
1
Lampung Selatan
78
1
79
38
274
312
251
100
2.51
2
Lampung Tengah
113
13
126
56
383
439
300
128
2.34
3
Lampung Utara
83
6
89
36
248
284
247
108
2.29
4
Bandar Lampung
83
11
94
81
217
298
98
105
0.93
5
Lampung Barat
71
5
76
28
198
226
254
34
7.47
6
Tulang Bawang
51
4
55
15
62
77
151
5
30.20
7
Tanggamus
60
1
61
22
188
210
278
41
6.78
8
Metro
18
6
24
18
83
101
22
23
0.96
9
Lampung Timur
110
-
110
50
390
440
257
68
3.78
10
Way Kanan
64
1
65
31
133
164
210
15
14
11
Pesawaran
36
2
38
15
142
157
133
53
2.51
12
Pringsewu
44
4
48
36
196
232
101
42
2.40
13
Mesuji
55
-
55
3
41
44
75
1
75
14
T. Bawang Barat
37
-
37
11
51
62
79
8
9.88
903
54
957
440
2606
3046
2456
731
3.36
Provinsi
Potensi PB Tinggi (Hamil, IAT, TIA)
No
Kabupaten/Kota
% x Pus
1
Mesuji
28, 96
2
Lampung Barat
27, 65
3
Tanggamus
25,70
4
Pesawaran
25, 43
5
Way Kanan
25, 38
6
Pringsewu
25, 15
7
Lampung Utara
24, 51
8
Lampung Timur
24, 34
9
Tulang Bawang Barat
23, 64
Potensi PB Rendah (Hamil, IAT, TIA)
No
Kabupaten/Kota
% x PUS
1
Tulang Bawang
22, 30
2
Bandar Lampung
20, 54
3
Lampung Selatan
19, 82
4
Lampung Tengah
19, 26
5
Metro
18, 72
Sasaran Pelayanan (Tinggi)
KKB : Kecamatan
No
Kabupaten/Kota
%
1
Bandar Lampung
761, 54
2
Mesuji
671, 43
3
Pesawaran
571, 43
4
Pringsewu
550, 00
5
Metro
540, 00
6
Way Kanan
500, 00
7
Lampung Timur
466, 67
8
Lampung Selatan
464, 71
9
Tulang Bawang Barat
462, 50
Sasaran Pelayanan (Rendah)
KKB : Kecamatan
No
Kabupaten/Kota
%
1
Lampung Tengah
450, 00
2
Lampung Utara
400, 00
3
Tulang Bawang
400, 00
4
Lampung Barat
312, 00
5
Tanggamus
300, 00
KKB : PUS (Tinggi)
No
Kabupaten/Kota
Berbanding
1
Lampung Selatan
1 : 2.308
2
Pesawaran
1 : 2.018
3
Lampung Tengah
1 : 1.905
4
Tanggamus
1 : 1.764
5
Lampung Timur
1 : 1.716
6
Tulang Bawang Barat
1 : 1.641
KKB : PUS (Rendah)
No
Kabupaten/Kota
Berbanding
1
Pringsewu
1 : 1.551
2
Tulang Bawang
1 : 1.522
3
Bandar Lampung
1 : 1.464
4
Lampung Utara
1 : 1.327
5
Way Kanan
1 : 1.223
6
Lampung Barat
1 : 1.157
7
Mesuji
1 : 869
8
Metro
1 : 827
PA/PUS Tinggi
(di atas Provinsi)
No
Kabupaten/Kota
%
1
Way Kanan
74, 63
2
Lampung Tengah
74, 54
3
Metro
74, 21
4
Bandar Lampung
71, 61
5
Lampung Selatan
70, 44
6
Tulang Bawang
70, 26
PA/PUS Rendah
(di atas Provinsi)
No
Kabupaten/Kota
%
1
Lampung Barat
69, 99
2
Pesawaran
69, 55
3
Tanggamus
69, 09
4
Lampung Timur
68, 99
5
Lamung Utara
68, 26
6
Mesuji
68, 42
7
Pringsewu
67, 79
8
Tulang Bawang Barat
66, 98
LPP Rendah (di bawah)
No
Kabupaten/Kota
%
1
Pringsewu
0, 55
2
Lampung Timur
0, 78
3
Lampung Utara
0, 83
4
Lampung Tengah
1, 00
5
Tulang Bawang Barat
1, 17
6
Mesuji
1, 17
7
Lampung Barat
1, 22
LPP Tinggi (di atas)
No
Kabupaten/Kota
%
1
Tulang Bawang
2, 61
2
Metro
1, 95
3
Bandar Lampung
1, 59
4
Tanggamus
1, 41
5
Way Kanan
1, 40
6
Lampung Selatan
1, 35
7
Pesawaran
1, 29
1. Meningkatkan Penggerakan Sasaran ke Fasilitas
Pelayanan
Dasar Pertimbangan :
adalah Potensi PB tinggi.
Fokus Sasaran:
 Kabupaten Mesuji
 Kabupaten Lampung Barat
 Kabupaten Tanggamus
 Kabupaten Pesawaran
 Kabupaten Way Kanan
 Kabupaten Pringsewu
 Kabupaten Tulang Bawang Barat
Kegiatan :
Pelayanan KB Kepulauan, Wilayah Khusus (Perbatasan), TKBK melalui
Sosialisasi, KIE Konseling, dilanjutkan Bhaksos
2. Optimalisasi Pemanfaatan Sarana Pelayanan KB
Dasar Pertimbangan :
Pelayanan KKB terhadap PUS rendah
Fokus Sasaran :
 Kota Bandar Lampung
 Kabupaten Mesuji
 Kabupaten Pesawaran
 Kabupaten Pringsewu
 Kota Metro
 Kabupaten Way Kanan
Kegiatan :
Pelayanan KB Kumis, Wilayah Khusus (Perbatasan, Pantai), TKBK, Sosialisasi
dan Bhaksos di KKB sekaligus pembinaan thd KKB setempat dan optimalisasi
petugas penghubung.
3. Meningkatkan Dukungan Operasional Melalui
Camping Program
Dasar Pertimbangan :
PB tinggi dan PA/PUS rendah
Fokus Sasaran :
 Kabupaten Lampung Barat
 Kabupaten Pesawaran
 Kabupaten Tanggamus
 Kabupaten Lampung Utara
 Kabupaten Pringsewu
Kegiatan :
TKBK, Penggerakan Partisipasi Pria melalui Sosialisasi dan Pendalaman KIE
Konseling, Pemutaran Film, Bhaksos
4. Meningkatkan Cakupan Pelayanan Wilayah
Khusus
Dasar Pertimbangan :
adalah prioritas daerah yang sulit di jangkau
Fokus Sasaran :
 Kabupaten Tanggamus
 Kabupaten Pesawaran
 Kabupaten Lampung Barat
 Kabupaten Mesuji
Kegiatan :
TKBK, Penggerakan Partisipasi Pria dengan Sosialisasi melalui sarasehan,
penyebaran leaflet, pendalaman KIE Konseling, dilanjutkan bhaksos.
5. Meningkatkan Kualitas Binaan Ketahanan
Keluarga
Dasar Pertimbangan:
prioritas daerah yang sulit di jangkau serta SDM yang belum maksimal
Fokus Sasaran :
 Kabupaten Lampung Barat
 Kabupaten Tulang Bawang Barat
 Kabupaten Mesuji
 Kabupaten Lampung Timur
Kegiatan :
Pembinaan, Orientasi, Jambore
6. Meningkatkan Kualitas Pemberdayaan Ekonomi
Keluarga
Dasar Pertimbangan:
prioritas daerah yang sulit di jangkau serta SDM yang belum maksimal
Fokus Sasaran :
 Kabupaten Lampung Utara
 Kabupaten Lampung Timur
 Kabupaten Tulang Bawang
 Kabupaten Tulang Bawang Barat
 Kabupaten Mesuji
 Kabupaten Way Kanan
 Kabupaten Lampung Barat
Kegiatan :
Pembinaan, Pelatihan
7. Meningkatkan Cakupan Laporan Berbasis
Web di Semua Kabupaten/Kota.
8. Memonitoring DAK Seluruh Kabupaten/Kota.
TERIMA KASIH
WASSALAMMUALAIKUM. WRWB