analisis kebutuhan diklat

Download Report

Transcript analisis kebutuhan diklat

Drs. Oka Pramadyanto L, MM 1

Organisasi Berkinerja Tinggi Managerial For Training

ORGANISASI BERKINERJA TINGGI:

Konsep kinerja dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil atau degree of accomplishtment.

ORGANISASI BERKINERJA TINGGI:

Kinerja organisasi dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

TUJUAN

 Terwujudnya SDM Teknis peradilan yang Profesional, Berintegritas , Independen dalam menyelenggarakan peradilan yang moderen;  Terwujudnya Diklat dengan pola pembinaan yang menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan ;

SASARAN

Menghasilkan para tenaga teknis yudisial dan tenaga administrasi peradilan (administrasi perkara) yang :  Profesional  Berwibawa dalam menjalankan tugas; dalam menjaga martabat peradilan;  Berperilaku yang baik sesuai dengan Pedoman Perilaku Hakim

TUGAS DIKLAT TEKNIS

Melaksanakan, mengkoordinasikan, membina pendidikan Teknis Peradilan bagi Tenaga Teknis Yudisial dan Tenaga Administrasi Peradilan (administrasi perkara)

FUNGSI

 Pelaksana pembinaan Diklat-diklat Teknis Peradilan;  Penyusun Pedoman Diklat Teknis Peradilan bagi Tenaga Teknis Yudisial dan Tenaga Administrasi Peradilan;  Pelaksana dan Penyusun Program, kurikulum dan silabus serta metode dan Standarisasi Diklat Teknis;  Pelaksana urusan Tata Usaha.

Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (

output

) dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber-sumber tertentu yang digunakan (

input

)

Center of Exellence

MOT TOC

NILAI NILAI

• Pengelola Diklat Yg Profesional • Penyelenggara Diklat Yg Profesional • Integritas, Adil, Profesional, Mandiri, Imparsial; Transparan dan Akuntabel, Kerja Keras dan Disiplin, Kerjasama, Dinamis dan Komitmen.

CENTER OF EXELLENCE

Organisasi (Pusdiklat) berkinerja tinggi jika inputnya DIRENCANAKAN dengan matang, PROSESNYA dikelola secara benar, dan OUTPUTNYA diarahkan pada pencapaian hasil (outcome/dampak) yang optimal.

SEKIAN

ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

PENGERTIAN KEBUTUHAN

Briggs: Ketimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang senyatanya.

Gilley & Eggland: Kesenjangan antara seperangkat kondisi yang ada pada saat ini dengan seperangkat kondisi yang diharapkan

ANALISIS KEBUTUHAN Suatu proses untuk menentukan apa yang seharusnya (sasaran sasaran) dan mengukur sejumlah ketimpangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang senyatanya – Briggs

ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT Suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk menemukenali adanya suatu kesenjangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dapat ditingkatkan melalui Diklat.

ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

Sesuatu yang muncul ketika ada rintangan yang menghambat pencapaian tujuan yang dapat dihilangkan melalui pelatihan. Kebutuhan ini muncul karena adanya kesalahan dan dapat diidentifikasi dengan melihat tanda-tanda/indikator – Boyd ell

TUJUAN AKD

• Dasar penyusunan program • Pedoman organisasi untuk merancang program Diklat • Sebagai masukan untuk ditindaklanjuti • Meningkatkan produktivitas kerja • Menghadapi kebijakan baru • Menghadapi tugas-tugas baru

MANFAAT AKD

• Adanya kesesuaian antara program yg disusun dgn kebutuhan organisasi, jabatan dan individu pegawai • Meningkatkan motivasi peserta dalam mengikuti pelatihan • Efisiensi biaya organisasi • Memahami penyebab timbulnya masalah dalam organisasi

TINGKAT KEBUTUHAN DIKLAT

Tingkat Organisasi Tingkat Jabataan Tingkat Individual

TINGKAT KEBUTUHAN DIKLAT

TINGKAT KEBUTUHAN DIKLAT PERTANYAAN POKOK KESIMPULAN/ REKOMENDASI PROSESNYA

Organisasi Dimanakah Diklat sangat diperlukan? Di bagian manakah atau kelompok jabatan mana?

1. Kebutuhan mendesak di bagian controlling department, atau Pengungkapan kebutuhan pelatihan 1. Kebutuhan yang paling mendesak di bagian klerikal, atau 2. Pengganti pengganti untuk manajer A, B, C harus dilatih sebelum

TINGKAT KEBUTUHAN DIKLAT

TINGKAT KEBUTUHAN DIKLAT PERTANYAAN POKOK KESIMPULAN/ REKOMENDASI PROSESNYA

Jabatan (Occupation) Kecakapan/peng etahuan/sikap apa yg diperlukan utk jabatan tertentu 1. Kecakapan/p engetahuan/s ikap yg diperlukan adalah (biasanya tertulis dalam spesifikasi pekerjaan atau jabatan.

Analisis Jabatan

TINGKAT KEBUTUHAN DIKLAT

TINGKAT KEBUTUHAN DIKLAT

Perorangan

PERTANYAAN POKOK KESIMPULAN/ REKOMENDASI

Orang-orang mana yg memerlukan diklat untuk memperoleh kecakapan/penget ahuan/sikap tertentu 1. Achmad, cold roller, memerlukan latihan dalam hal penelitian kesalahan & koreksi kesalahan 2. Ali dan Machud, asisten cold roller, memerlukan diklat dalam hal prosedur angkat barang secara aman

PROSESNYA

Spesifikasi orangnya

PENDEKATAN AKD

1. Ditinjau dari orang yang melakukan 2. Atas dasar analisis data sekunder 3. Fokus Group dan Normatif Group 4. Analisis Litingring (DIF Analisis) 5. Diskrepansi Kompetensi (Compotency Model Needs Asessment)

AKD- Ditinjau Dari Orang Yang Melakukan Intutif

: Seseorang dari perencanaan pelatihan memperkirakan kebutuhan pelatihan berdasarkan intuisi dan dilakukan krn tdk ada dana utk AKD

Ulasan pimpinan

: berdasarkan pemikiran dan keinginan pimpinan karena pimpinan dianggap lebih jeli dan lebih tau akan kebutuhan bawahan

ANALISIS DATA SEKUNDER

Studi Pustaka : mempelajari catatan-catatan yg ada di dalam satu unit kerja (laporan,catatan produksi, kebijakan pimpinan, struktur organisasi, renstra, dll) Analisis Jabatan : dilakukan dengan menemukan kesenjangan kompetensi antara kualifikasi pekerjaan dengan dan syarat jabatan

Melalui analisis kebutuhan diklat dapat dilakukan pengembangan program diklat sesuai dengan kebutuhan organisasi, jabatan, maupun individual.

Bersambung bsk pagi …

PENGEMBANGAN PROGRAM DIKLAT

PROSES DALAM SISTEM DIKLAT

ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT EVALUASI DIKLAT PENENTUAN TUJUAN DIKLAT PELAKSANAAN DIKLAT PERENCANAAN Dan PENGEMBANGAN PROGRAM DIKLAT

Rancang Bangun Program Diklat

RBPD adalah: Suatu proses kegiatan membuat atau menyusun secara garis besar hal-hal apa saja yang akan dipelajari dalam suatu diklat , sehingga kompetensi kerja peserta diklat berubah dan peserta dapat berprestasi lebih baik dalam jabatannya

.

RANCANG BANGUN Prog. Diklat PEDOMAN DIKLAT KURIKULUM DIKLAT MODUL DIKLAT Instansi Pembina Diklat (LAN) dan Pembina Teknis / Fungsional.

PANDUAN DIKLAT Lembaga Penyeleng Diklat

DR.MARPS / MOT LAN 31

1.

TUJUAN DAN MANFAAT RBPD

Kurikulum sesuai kebutuhan individu, jabatan, organisasi 2.

3.

4.

5.

6.

Penyelenggaraan program Diklat efektif dan efisien.

Tujuan Diklat tercapai secara efektif.

Pengelola Diklat dapat merencanakan kegiatan PBM Penyelenggaraan Diklat efektif dan efisien.

Penetapan widy./fasilitator yg profesional dlm bidangnya.

7.

8.

Widyaiswara menyiapkan PBM sesuai GBPP Penyiapan bahan ajar dan materi Diklat yang tepat 9.

Instrumen evaluasi yang tepat 10.

Peserta termotivasi, karena materi Diklat sesuai kebutuhan dirinya, jabatan, organisasi peserta.

DR.MARPS / MOT LAN 32

    

KURIKULUM DIKLAT Gambaran total dan kumpulan mata diklat dalam satu diklat yg berisi TKU, TKK, Mata Diklat, Deskripsi Singkat, pokok bahasan/ sub-PB, daftar pustaka / referensi Disusun sesuai kebutuhan pengembangan pelaks. tugas umum pemerint./ pembang.

Sesuai tujuan program diklat (kurikuler) Selaras dgn teknologi, pembangunan dan lingkungan strategis Mewujudkan sosok PNS yang kompeten.

Kolaborasi Instansi Pembina, Pembina Teknis, Pembina Fungsional dengan Penyelenggara Diklat

DR.MARPS / MOT LAN 33

PAKET “LENGKAP”DIKLAT PNS

RINCIAN PAKET 1. Pedoman Umum Diklat PNS 2. Pedoman Diklat Teknis/Fungs. 3. Bahan Diklat (Modul) 4. Panduan Penyeleng. Diklat T/F 5. Panduan Fasilitator Diklat 6. Handout & Audio-visual Aids 7. Peralatan, Sarana, Prasarana OL, Praktikum, dll. (sesuai tuntutan diklat) 8. Alat ukur keberhasilan diklat (Uji Kompetensi) 9. Evaluasi diklat (tes dan non-tes) TANGGUNGJAWAB 1. LAN 2. Pemb. T/F, 3. Pemb. T/F 4. Penyelenggara diklat 5. Inst. Pemb, Pemb. T/F 6. Penyelenggara diklat 7. Penyelenggara diklat 8. Inst. Pemb, Pemb. T/F 9. Inst Pemb., Pemb. T/F

DR.MARPS / MOT LAN 34

PENDEKATAN SISTEM DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT 1. Menetapkan judul diklat (hasil TNA) 2. Menentukan tujuan kurikuler diklat (TKU, TKK) 3. Menentukan dan menyusun daftar mata diklat 4. Menentukan deskripsi singkat diklat 5. Menentukan kemampuan awal target peserta 6. Merumuskan tujuan per mata diklat (TPU, TPK), deskripsi singkat, pokok & sub-pokok bahasan.

7. Menentukan tes dan non-tes diklat / mata diklat 8. Mengembangkan materi pelajaran (modul) 9. Menetapkan strategi instruksional (metode pembelajaran andragogi) 10. Mengembangkan perangkat evaluasi diklat

DR.MARPS / MOT LAN 35

PERENCANAAN KINERJA DIKLAT

Lemdiklat memiliki andil besar dalam pengembangan SDM organisasi dan harus dapat mengembangkan program yang memiliki daya ungkit untuk keberhasilan pencapaian visi dan misi organisasi Perencanaan merupakan langkah awal yang menentukan tingkat keberhasilan organisasi Untuk itu diperlukan teknik perencanaan kegitan tahunan Diklat yang baik agar dapat diajdikan landasan pelaksanaan diklat yang berkualitas

PROSES PELAKSANAAN DIKLAT “BERKUALITAS” Tahap Perencanaan & Persiapan 1. SDM Kediklatan 2. Program & Sarpras Diklat 3. Peserta Diklat (Uji Kompetensi) 4. Anggaran & Administrasi Diklat 5. Rapat Persiapan Diklat TAHAP PENYELENGGARAAN Diklat TAHAP PELAPORAN & REKOMENDASI 1. Pembukaan Diklat 2. Orientasi & Pengarahan Diklat 3. Kegiatan Pembelajaran 4. Monitoring & Evaluasi 5. Uji Kompetensi 6. Penutupan Diklat 1. Laporan Diklat 2. Pengembalian Peserta 3. Rapat Evaluasi Diklat

38

TAHAPAN PERENCANAAN

Menetapkan Tujuan Merumuskan Keadaan Sekarang Mengidentifikasi Kemudahan dan hambatan Mengembangkan Rangkaian Kegiatan

Alumni diklat diharapkan mampu menjadi agen pembaharuan (agent of change) dalam organisasinya Menyebarkan ilmu dan ketrampilannya selama diklat Menerapakan ilmu yang didapat selama Diklat untuk kegiatan sehari hari di dalam organisasi Alumni Diklat harus meberikan multiflier effects dalam lingkungan kerjanya Efisiensi dan efektifitas Kinerja dan produktifitas

Fail to plan is plan to fail

jika kita gagal membuat suatu sedang perencanaan

, 

yang baik, maka itu berarti kita merencanakan kegagalan.

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN DIKLAT

PENDEKATAN SISTEM DALAM DIKLAT MASUKAN PROSES PRODUK KELUARAN DAMPAK

    

Peserta Widyaiswara Waktu Anggaran Sar-Pras

  

PBM Evaluasi Penataan Sarpras

 

Makalah/ materi diklat Penguasaan kapasitas khusus

Lulusan sesuai kompetensi yg diharapkan

Kontribusi terhadap organisasi

peserta

• Penetapan sesuai dengan persyaratan administrasi sebagaimana persyaratan yang ditetapkan dlm pedoman; • Jika diperlukan dilakukan tes/uji kompetensi sebagai calon peserta diklat; Berikan hak nya, perlakukan sebagai manusia dewasa, apresiasi prestasinya.

widyaiswara

• Perhatikan spesialisasi atau keahlian widyaiswara ybs dengan memperhatikan sertifikasi atau pengalaman ybs.

• Perhatikan hasil evaluasi peserta dan penyelenggara thd widyaiswara ttg kompetensi dalam PBM • Perhatikan komitmen dan tanggung jwb widyaiswara ybs.

• Berikan pembinaan dan apresiasi secara memadai.

(berikan hak nya setelah kewajiban dipenuhi: honor, surat permohonan, surat ket mengajar, apresiasi kinerjanya).

waktu

• Tetapkan kalender diklat dan laksanakan secara ketat; • Informasikan jauh hari sebelumnya kepada peserta dan widyaiswara sebelum diklat dilaksanakan; • Penetapan rencana penyelenggaraan diklat dengan tetap memperhatikan tingkat kesibukan yang berlangsung pada unit-unit kerja.

Toleransi kehadiran peserta pd awal mengikuti diklat dan pada saat PBM, harus tetap diperhatikan.

anggaran

• Penyusunan anggaran sesuai dengan besaran SBU; • Perhatikan prosedur dan aturan penggunaan anggaran; • Perhatikan transparansi dan akuntabilitas; Hindarkan diri dari etika yg kurang terpuji terkait dg kewajiban kepada berbagai pihak terkait .

sarpras

• Cek sarpras yang tersedia; • Rencanakan kebutuhan sarpras sesuai dengan metode pembelajaran; • Konsultasikan dengan bagian perencanaan atau bagian umum atau bagian perlengkapan, terkait dengan pengadaan sarpras; • Pelihara sarpras dengan baik; Jika tidak sedang dimanfaatkan, simpan sarpras pada tempat penyimpanan yang tersedia, bagi penyelenggara antisipasi penataan sarpras sesuai metode pembelajaran;

proses belajar mengajar

• Cek kebutuhan sarpras sesuai mata diklat dan metode pembelajaran; • Cek dan pastikan kehadiran peserta; • Sarankan kepada widyaiswara untuk menggunakan metode andragogi; • Amati PBM yang sedang berlangsung; • Lakukan evaluasi kpd peserta dan widyaiswara; • Minta GBPP dan SAP serta bahan ajar dari widyaiswara; Dampingi peserta dan widyaiswara selama PBM berlangsung, klau diperlukan minta feedback kpd Widyaiswara serta soal dari materi yang disajikan.

evaluasi

• Siapkan pedoman evaluasi Pra, pd wkt PBM, dan Pasca Diklat; • Siapkan formulir evaluasi kepada Pengamat Kelas,Peserta, dan Widyaiswara; • Jelaskan cara menilai (mengevaluasi), serta jelaskan juga indikator penilaian; • Berikan formulir penilaian peserta kpd Widyaiswara yang memungkinkan widyaiswara menilai dari segi waktu.

Olah hasil evaluasi secara obyektif dan transparan, serta tetapkan model evaluasi yang lain untuk membantu keakuratan evaluasi yang dilakukan.

bahan/materi diklat

• Susun bahan diklat yang berkualitas dan upto date; • Sediakan dan berikan kepada peserta sebelum pembukaan diklat; • Minta kepada widyaiswara jika ada materi tambahan; • Minta evaluasi dari widyaiswara dan peserta terkait dengan isi/materi bahan diklat: • Lakukan revisi-revisi jika sangat diperlukan terkait dengan materi yang sangat substansial; Catat saran dan masukan peserta dan widyaiswara terkait dengan modul/bahan duklat, serta renakan revisi dengan melibatkan berbagai pihak terkait;

penguasaan kapasitas khusus

• Untuk materi diklat teknis tertentu, tunjuk widyaiswara/pengajar yang mempunyai kemampuan dan keahlian khusus sesuai dengan kekhususan materi yang disajikan.

• Minta saran dan masukan berbagai pihak untuk memperoleh widyaiswara/pengajar yang mempunyai penguasaan kapasitas khusus tersebut.

Jangan membeli kucing dalam karung, jangan korbankan diklat dan peserta.

lulusan sesuai kompetensi yang diharapkan

• Terutama kompetensi teknis, perlu disiapkan alat ukur (indikator) yang memenuhi validitas untuk mengetahui kompetensi lulusan sesuai dengan yang diharapkan; • Pada saat proses PBM perlu ditunjuk “Pengamat Kelas ” untuk memantau keberhasilan Widyaiswara dalam mencapai indikator keberhasilan, yang ditetapkan (komitmen bersama) antara pengelola dan widyaiswara.

Sebagai bentuk tanggung jwb, lembaga diklat hrs mampu menghasilkan lulusan2 dengan kemampuan teknis sbg mana yg diharapkan oleh organisasi, jabatan, maupun individu pegawai ybs.

kontribusi terhadap organisasi

• Monev kepada para lulusan diklat perlu terus dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk mengetahui kontribusi lulusan terhadap peningkatan kinerja organisasi; • Monev pasca diklat sebagai bentuk pertanggung jawaban lembaga diklat terhadap permanent system alumni diklat. Monev juga berperan sebagai umpan balik untuk mengetahui sejauh mana alumni diklat dimanfaatkan kompetensinya, serta mengetahui sejauh mana suatu program diklat tetap layak untuk direncanakan dan dilaksanakan kembali; Tanggung jawab lembaga diklat tdk hanya pada saat pegawai mengikuti proses belajar mengajar.