Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si

Download Report

Transcript Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si

PRAMUKA:
Scout for Change !
DR. ADHYAKSA DAULT, SH, M.SI.
KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKA PRAMUKA 2013-2018
Gerakan Pramuka Di Indonesia
•
•
•
•
Ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960 melalui Mandataris Presiden
Soekarno memberikan amanat kepada pimpinan Pandu di Istana
Merdeka untuk melebur seluruh organisasi kepanduan di
Indonesia ke dalam gerakan kepanduan tunggal bernama
GERAKAN PRAMUKA
Gerakan Pramuka dengan lambang TUNAS KELAPA dibentuk dengan
keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961
Gerakan Pramuka di Indonesia secara resmi dikukuhkan pada
tanggal 14 Agustus 1961 yang ditandai penganugrahan Panji
Gerakan Pramuka melalui keputusan Presiden RI No 448 Tahun
1961
Di era reformasi, lahir UU No. 12 Tahun 2010 tentang
Gerakan Pramuka yang menjamin HAK KWARTIR GERAKAN PRAMUKA
untuk menyelenggarakan pendidikan dan kegiatan kepramukaan
di Indonesia. GP bukan kementerian/lembaga, ormas, yayasan,
LSM, perusahaan, partai, dan sekolah (formal), tapi GP
adalah ORGANISASI (SOSIAL) PENDIDIKAN yang berbadan hukum
sendiri karena GP lahir dari masyarakat (society) yang
kemudian
difasilitasi
oleh
Negara
karena
kontribusi
strategisnya bagi pendidikan dan pelatihan generasi muda
bangsa
Kelembagaan Pramuka di Kemenpora, Kemendikbud, & Kemenag
•
•
•
Pasal 1 UU No. 12 Tahun 2010 menyatakan bahwa Menpora
adalah menteri yang membantu dan memfasilitasi Gerakan
Pramuka, melalui Deputi Pengembangan Pemuda c.q. Asisten
Deputi
Kepanduan.
Kepramukaan
dimaknai
sebagai
“pengembangan”
pemuda,
tapi
GP
bukanlah
Organisasi
Kepemudaan. Hanya usia 16-25 tahun Anggota Muda GP dan usia
26-30 tahun Anggota Dewasa GP yang tercakup dalam UU
Kepemudaan. ( Penegak dan Pandega)
Pasal 11 UU No. 12 Tahun 2010 menyatakan bahwa pendidikan
kepramukaan adalah jalur “pendidikan non-formal” dalam
Sistem Pendidikan Nasional, ditambah pula bahwa Anggota
Muda disebut sebagai Peserta Didik dan Anggota Dewasa
disebut sebagai Tenaga Pendidik. Dengan adanya Permendikbud
No. 81A Tahun 2013 yang menyatakan bahwa kegiataan pramuka
(bukan
Anggota
GP)
adalah
ekskul
wajib
menandakan
pentingnya
posisi
Kemendikbud
dalam
mendukung
dan
memfasilitasi Gerakan Pramuka ( Siaga dan Penggalang)
Kementerian Agama c.q. Ditjen Pendidikan Islam, sesuai UU
Sisdiknas, memiliki tugas yang sama untuk membantu dan
memfasilitasi
Gerakan
Pramuka.
(
Santri
dan
Basis
Keagamaan)
Mandat Inti
“Mendidik dan Melatih
Anak Muda”
KEKUATAN
o UU No 12 tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka yang menjamin HAK TUNGGAL
Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara
kegiatan kepramukaan di Indonesia
o Memiliki Sistem Pendidikan Kepramukaan dan
Program2 Pokok Kepramukaan
o Data Renstra Hasil Munas: Anggota Muda:
8.285.856 (pa), 8.285855 (pi) Anggota
Dewasa: 359.959 (pa), 271.925 (pi). Total:
17.200.595
o Organisasi kwartir terstruktur dari pusat hingga
Gugus Depan
o Aset Milik Gerakan Pramuka
KELEMAHAN
o Belum punya data dasar dan baseline study
sebagai basis pengambilan kebijakan
o Belum tersedia professional scouter sebagai
pelaksana kebijakan
o Jenis Belanja APBN/ APBD bagi Gerakan
Pramuka yang tidak pasti dan besaran yang
tidak optimal
o Sistem Informasi Manajemen belum tersedia
o Kreativitas, inovasi, dan adaptasi belum jadi
mind-set, attitude, dan nafas penggiat Gerakan
Pramuka
PELUANG
o Meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk
outdoor activity dan pendidikan karakter
o Tak terbendungnya kreativitas, inovasi, energi,
dan prakarsa kaum muda sebagai konsekuensi
era teknologi informasi-komunikasi dan
transportasi
o Bahan mentah: siswa dan mahasiswa (primer),
dan masyarakat (sekunder) untuk menjadi
kader andalan bangsa
ANCAMAN
o Banyaknya institusi swasta yang “lebih mampu”
menyediakan kebutuhan diklat yang kreatif dan
inovatif
o Adanya gerakan kepanduan diluar garis UU
Gerakan Pramuka
o Banyaknya aktivitas kepramukaan yang
mengatasnamakan Pramuka dan tidak sesuai UU
Gerakan Pramuka
o Berkurangnya ruang publik terbuka hijau, untuk
kegiatan kepramukaan
o Budaya hedonisme di kalangan anak muda
Tantangan Bagi Organisasi Apapun Hari Ini
•
•
•
•
•
•
•
Bagaimana menghadapi peningkatan HARAPAN yang tak
terhindarkan ketika penghalang-penghalang lama
berhasil diatasi
Bagaimana menemukan MAKNA dari begitu banyak dan
membingungkannya informasi dan dis-informasi
Bagaimana MERASIONALKAN dunia dimana orang,
informasi, dan uang bergerak secara bebas ke
seluruh dunia
Bagaimana untuk TETAP PEDULI kepada mereka yang
hidup dalam kemiskinan, brutalitas, dan tekanan
sebagai korban serta pelaku kejahatan
Bagaimana BERJUANG melawan mereka yang gigih
dalam beroposisi terhadap pandangan dan cara
hidup kita
Bagaimana berurusan dengan KEKUATAN menghancurkan
yang tidak terbatas dan tak terduga
Bagaimana mengeluarkan POTENSI masyarakat dan
setiap orang
Fakta-Fakta Menarik
Public Trust & Tipe Insitusi
• Tingkat
kepercayaan
publik (public
trust) kepada
pemerintah dan
NGO mengalami
penurunan;
• ….kepercayaan
kepada media
sedikit
meningkat;
Source: Edelman Trust Barometer, 2012
Penurunan Tingkat
Kepercayaan Publik
• Public trust
kepada institusi
pemerintah
merupakan yang
terendah
dibandingkan
dengan terhadap
institusi lainnya
Fakta-Fakta Menarik
Juru Bicara Paling Kredibel Menurut Publik • Cukup jelas,
Source: Edelman Trust Barometer, 2012
Paling rendah
dibandingkan
Profesi lainnya
bahwa
pejabat
pemerintah
bukanlah
sosok yang
paling
dipercaya
oleh publik;
• Sedangkan
akademisi
dan pakar
dipercaya
oleh sekitar
68%
responden;
BAGAIMANA KARAKTERISTIK ANAK MUDA HARI INI?
Generasi Indonesia Modern
•
•
•
•
Generasi 1: 1880-1900 : Cokroaminoto dkk
Generasi 2: 1900-1920: Bung Karno dkk
Generasi 3: 1920-1940: Suharto dkk
Generasi 4: 1940-1960: Cak Nur, Amien R,
Gus Dur, Mega, Wiranto, Prabowo, SBY, ARB,
SP, JK, dkk
• Generasi 5: 1960-1980: Adhyaksa,Anies,dll
• Generasi 6: 1980-2000: 50% PRAMUKA BARU?
• Generasi 7: 2000-2020: 100% PRAMUKA BARU?
Gen-6 & Gen-7, Siapa mereka?
 Mereka disebut sebagai Gen C
 Menurut “Dan Pankraz” (Australia), bisa
berarti Content, Connected, digital
Creative, Cocreation, Customize,
Curiousity, dan Cyborg. C bisa juga berati
Cyber, Cracker, Chameleon (bunglon), dan
constantly Changing.
 Cepat berubah mengikuti arus informasi
yang mereka terima
 Mereka dibentuk oleh content dan sangat
addicted dengan media sosial
 Mereka juga citizen journalist yang
menulis opini sebebas-bebasnya, dan
melaporkan apa saja yang dialami, dilihat
dan dirasakan
 Mereka connected ke dunia maya secara
online dan realtime
Apa yang Dicari Anak Muda Hari Ini?
• Pengetahuan (Knowledge)
• Kecakapan/Keahlian dan Karakter
• Persahabatan, Akses, Jaringan, dan
Kontribusi
• Karier
• Materiil
• Eksistensi, Kebebasan, dan Kemandirian
• Reputasi, Pengaruh, dan Kekuasaan
Jika Gerakan Pramuka gagal memenuhi
kebutuhan anak muda kini, maka pramuka
akan ditinggalkan dan “mati”.
Visi Gerakan Pramuka 2013-2018
Terwujudnya PRAMUKA yang relevan dengan kebutuhan
anak muda untuk melakukan perubahan
(Scout for Change).
Misi Gerakan Pramuka 2013 – 2018
Mengarahkan dan menjadikan kaum muda
sebagai subjek kunci PRAMUKA yang
inovatif, relevan, dan yang menciptakan dan
menggerakkan perubahan bangsa, negara,
dan masyarakat Indonesia pada Abad XXI
sesuai misi suci Gerakan Pramuka
Anak Muda yang Ingin Dibentuk
3 K: Karakter, Kompetensi, dan Kolaborasi
1.
•
•
•
BERKARAKTER,
sesuai Satya Darma Pramuka. Secara
ringkas, ada tiga karakter utama;
Religius. Dalam arti bahwa jiwa dan nilai-nilai Agama
yang Benar melandasi dan mewarnai langkah berindividu,
bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat, sehingga
membentuk kepribadian yang percaya dan tunduk pada
Tuhan Yang Maha Kuasa.
Patriotis. Dalam arti cinta tanah air, bela negara,
patriot bangsa, bangga dengan negeri sendiri, peduli
kepentingan nasional ketika berhadapan dengan
kepentingan asing yang merugikan, dan menjaga keutuhan
NKRI serta dasar negara Pancasila.
Terbuka. Dalam arti menghormati pluralitas sosial
bangsa, memiliki sikap toleran pada perbedaan
pemikiran, dan menghargai bahwa setiap warga negara
punya hak yang sama dalam NKRI
2. BERKOMPETENSI / KOMPETEN
•
Terampil, cerdas, memiliki keahlian, dan kepakaran
dalam suatu bidang tertentu, disamping memiliki
kecakapan hidup yang umum, berwawasan yang mumpuni,
berpengetahuan luas dan mendalam, dapat diandalkan
untuk menuntaskan pekerjaan dan kegiatan, serta dengan
kemahirannya dapat mengembangkan dirinya dan
masyarakatnya untuk kemajuan peradaban manusia yang
tinggi.
3. BERKOLABORASI / KOLABORATIF
• Mampu dan mau bekerjasama, bersinergi, kooperatif,
tolong-menolong, peduli sesama hidup dan lingkungan
hidup, bertindak sosial, mengutamakan kepentingan umum
diatas kepentingan pribadi, teamwork, networking,
menjalin silaturahmi, bekerja secara kolektif, suka
bermusyawarah, dan patuh serta berkomitmen
melaksanakan keputusan yang telah diambil bersama,
melibatkan semua pemangku kepentingan Pramuka
khususnya, dan bangsa serta masyakarat umumnya untuk
memajukan negara, bangsa, dan masyarakat Indonesia dan
dunia.
Tahap-tahap Yang Harus Dilalui
• Hadir (Presence). Pramuka telah hadir di
tengah-tengah masyarakat tapi hari ini
pengaruh dan manfaatnya dirasa terus berkurang
• Pengaruh (Influence). Ketika kehadiran telah
diperkuat dengan kepemimpinan yang kuat,
organisasi solid, dan program-program
strategis, maka pengaruh mulai diraih,
ditandai dengan pesatnya minat anak muda
bergabung dan mengalirnya dukungan masyarakat
pada Gerakan Pramuka dalam menjalankan
perannya
• Dominasi (Dominance). Gerakan Pramuka menjadi
pilihan utama yang dipercaya seluruh
stakeholder dalam membentuk kualitas anak muda
sebagai kader bangsa, dan ikut menyelesaikan
berbagai persoalan kebangsaan, kenegaraan, dan
kemasyarakatan.
KERANGKA KERJA REPUTASI
Kerangka kerja reputasi dibangun secara independen, berkelanjutan dan
saling mendukung antara Reputasi Pramuka saat ini, Performa Program dan
Prestasi Pramuka Indonesia (Kwarnas). Performa Program lebih menekankan
pada aspek ‘pertemuan ekpektasi publik’, sedangkan Prestasi condong pada
‘apa kegunaan langsung Pramuka dalam kehidupan sehari-hari’. Dari
dimensi Performa dan Prestasi tadi muncullah Reputasi Pramuka secara
utuh. Dengan kerangka kerja ini, kita bisa melihat bahwa sesuatu yang
dijalankan dengan benar sekalipun, bisa menjadi salah ketika kerangka
berpikirnya berbeda dengan yang berkembang di masyarakat. Keunggulan
kerangka kerja ini akan muncul saat menyentuh aspek Kesadaran, Sikap dan
Perilaku masyarakat dalam tiap pengembangan program.
Spektrum Partisipasi Publik: Pesan…
Rendah
Informasi Kebijakan Publik
INFORM
CONSULT
INVOLVE
Masyarakat
hanya
mendengar
update
informasi
Masyarakat
akan
selalu
mendengar
Masyarakat
akan kerja
bersama kita
supaya
concern kita
terwujud
Source: International Association for Public Participation (IAP2); modified bu a uthor
COLLABORATE
Masyarakat
memberi
masukan &
akan
mewujudkan
semaksimal
mungkin
Tinggi
Dua Arah
18
Satu Arah
Tingkat Partisipasi Publik
EMPOWER
Masyarakat
akan
mewujudkan
apa yang
kita
putuskan
Program Internal (al.)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Master Plan Transformasi Gerakan Pramuka 2015-2045 (Satu Abad
Indonesia)
Reformulasi materi dan metode kependidikan yang lebih inovatif, kreatif, dan
relevan
Reorganisasi kwartir dari pusat hingga daerah, organ-organ pendukung, dan
badan kelengkapan lainnya
Kursus Kader Andalan secara berjenjang
Membuat PRAMUNI, Pramuka Usia Dini
Mengembangkan Pusdiklatnas sebagai “Indonesian Scouting Academy” dan
Puslitbangnas sebagai “Indonesian Scouting Institute yang terkemuka
Reorganisasi dan ekspansi Badan Usaha Milik dan Aset Gerakan Pramuka
(BUMGP) secara profesional, serta mengembangkan UKM di kwartir
Konsolidasi, penatausahaan, dan optimalisasi hak paten atas atribut Pramuka
untuk pengembangan Gerakan Pramuka
Sinkronisasi pengembangan DKN dengan kepelatihan kepemudaan
sebagaimana tercakup dalam UU Kepemudaan
DLL
Program Eksternal (al.)
• Reformulasi kerjasama utama dan setara: Kemenpora,
Kemendikbud, dan Kemenag (Ditjen Pendis) untuk
implementasi UU Gerakan Pramuka
• Mengembangkan Program “Pramuka Goes to Community”
• Mengupayakan terbangunnya Museum Nasional Gerakan Pramuka
• Mengupayakan adanya Liga Sepakbola Pramuka, kerjasama PSSI
(Kakwarnas Cup)
• Membuat Scout Corner Gerakan Pramuka di lembaga-lembaga
• Hubungan bilateral, regional, dan multilateral Gerakan
Pramuka yang lebih memperhatikan posisi strategis
Indonesia sebagai kepanduan terbesar di dunia
• Membentuk Cyber Army Gerakan Pramuka : Website, Media
Sosial, Media Komunitas, dan lain-lain serta membentuk
Pusat Informasi (Pusinfo) yang kuat
• Gerakan Pramuka Award untuk anggota masyarakat yang
berprestasi mengembangkan inovasi kepramukaan
• DLL
Pramuka ‘Goes to Communities’
KEORGANISASIAN
• Revitalisasi Gudep Satuan Komunitas (SAKO) berbasis
komunitas agama, profesi, aspsirasi, dan wilayah
yang terintegrasi dengan Kwartir GP
• Pengembangan komunitas-komunitas
pendukung/kontributor pada gerakan pramuka (GUGUS
DARMA PRAMUKA) yang terintegrasi dengan Kwartir GP
KOMUNITAS NON-GP
• Integrasi dunia kepramukaan dalam kegiatan-kegiatan
komunitas anak muda terkini, yang berbasis minat,
interest, hobby, dan sejenisnya
• Menjalin hubungan yang kuat dengan kelompokkelompok sosial yang tidak terlalu besar tapi punya
pengaruh yang kuat (kerjasama program)
• Memperkuat hubungan dengan komunitas budaya lokal
di berbagai daerah di Indonesia sehingga GP punya
nilai yang kaya yang berbasis kearifan lokal
Akhir...
• Kepanduan/kepramukaan dilahirkan masyarakat,
difasilitasi Negara dalam bentuk Gerakan
Pramuka (GP), pada dasarnya didedikasikan bagi
bangsa, negara, dan masyarakat Indonesia.
Gerakan Pramuka adalah alat perjuangan
nasional kita
• Kwartir Gerakan Pramuka adalah penanggungjawab
penyelenggaraan dan pemegang hak pengelolaan
kegiatan kepramukaan di Indonesia. Pihak-pihak
diluar Kwartir Gerakan Pramuka adalah
pendukung, fasilitator, serta ikut mengawasi
operasi kegiatan kepramukaan dan
pengembangannya
• Gerakan Pramuka harus relevan dengan semangat
zaman (geiszeit) tanpa kehilangan jati diri
kepramukaannya
• Transformasi Gerakan Pramuka di abad XXI
adalah keharusan sejarah agar abadi di muka
bumi Indonesia