Pertemuan 7 metode intervensi PTM_wahid

Download Report

Transcript Pertemuan 7 metode intervensi PTM_wahid

METODE INTERVENSI
PTM
Mugi Wahidin, SKM, M.Epid
Prodi Kesehatan Masyarakat
Univ Esa Unggul 2012-2013
GOAL PENGENDALIAN PTM
1.
2.
3.
4.
Menurunkan insiden penyakit
Memperlambat onset cacad
Menurunkan keganasan penyakit
Memperpanjang kehidupan individu
 Turunkan prevalensi penyakit & cacad
 Meningkatkan harap hidup
 Memperkecil porsi hidup yg dipengaruhi
 Menurunkan kebutuhan pelayanan medis
STRATEGI PENGENDALIAN PTM
1. Memobilisasi dan memberdayakan masyarakat dalam
pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM melalui
program yang berbasis masyarakat, seperti Posbindu
PTM (pos kesehatan terpadu untuk PTM).
2. Meningkatkan akses yang berkualitas kepada
masyarakat untuk deteksi dini dan tindak lanjut dini
faktor risiko PTM terintegrasi.
3. Meningkatkan tatalaksana penderita PTM (kuratifrehabilitatif) yang efektif dan efisien
STRATEGI PENGENDALIAN PTM
4. Memperkuat jejaring kerja dan kemitraan PTM
5. Mengembangkan penelitian dan pengembangan kesehatan
terkait PTM
6. Mengembangkan dan memperkuat sistem surveilans
epidemiologis faktor risiko PTM termasuk monitoring dan
sistem informasi. Dioptimalkan untuk surveilans faktor
risiko PTM berbasis masyarakat dan registri PTM
7. Meningkatkan dukungan dana yang efektif untuk
pencegahan dan pengendalian PTM berdasarkan kebutuhan
dan prioritas
KEGIATAN POKOK PENGENDALIAN
PTM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Melaksanakan review dan memperkuat aspek legal
Advokasi PPTM kepada Pemerintah (Pusat dan Daerah)
Surveilans faktor risiko dan registri PTM
Promosi kesehatan dan perlindungan “population at risk”
PTM melalui “Health in All Policy” melalui “Triple Acs”
(active cities, active community and active citizens )
Deteksi dan tindak lanjut dini PTM secara terintegrasi
dan fokus pada faktor risikonya, melalui “Community
Base Intervension and Development”,
Tatalaksana penderita PTM (kuratif-rehabilitatif) yang
efektif dan efisien
Jejaring kerja dan kemitraan PPTM
Penelitian dan pengembangan kesehatan
METODA CEGAH - KENDALI
Strategi
Primer
sekunder
↓
St Penyakit
Sehat
→ Sakit tanpa
gejala
↓
Dampak
↓
Kurangi insiden
↓
Kurangi preva
& Konsekuei
Tertier
↓
→ Sakit dg gejala
↓
Kurangi kompl/
cacad
UPAYA KESEHATAN
Level
pencegahan
Pimer
Upaya
Kesehatan
Tujuan
Sasaran
Promosi
Cegah
penyakit
Orang sehat blm berisiko
Perlind Khusus
Cegah
pengakit
Orang sehat berisiko
Sekunder
Diagnosis dini
Tinda segera
Hentikan perjalanan Peny
Psien yg perjalan penyakit
dapat dihentikan
Tertier
Pembatasan
Cacad
Batasi cacad
Psien yg perjalan penyakit
yg tak dapat dihentikan
Rehabilitasi
Kembalikan
fungsi
Org dg perjalan penyakit
yg tak dapat dihentikan
Pengendalian PTM
Populasi
sehat
Promosi Kesehatan
•Lingkungan Kondusif
KTR, Sarana OR dll
• Gaya Hidup Sehat:
- Tidak Merokok
- Cukup Aktivitas Fisik
- Diit yg Sehat
- Perilkau CERDIK
• Deteksi dan Tinjut
dini /Konseling FR
•Rujukan
Populasi
Berisiko PTM
Populasi
dengan PTM
Pengendalian FR
PTM
Terintegrasi
Pengendalian PTM dan
Komplikasi
Penatalaksanaan
Kasus Faktor Risiko
yg Adekuat:
- Hipertensi
- Dislipidemia
- Hiperglikemi
- Merokok
- Obesitas
- Lesi Pra kanker
PATUH
 PANDU PTM
• Rujukan
Penatalaksanaan
Kasus PTM:
-Kegawat
daruratan
- Rawat jalan
- Rawat Inap
-Tindakan Medik
-Pengelolaan
-PATUH
• Rujukan
Pencegahan
Komplikasi dan
Rehabilitasi:
- Rehabilitasi Medik,
Paliatif kanker
-Home Care, survivor
Stroke dan
neurorestorasi
-Monitoring dan
Pengendalian FR
-Perawatan Kaki DM
-Diet Sehat Kalori
Seimbang
-Senam PTM
- PATUH
• Rujukan
-POSBINDU PTM
-MASYARAKAT
YAN PTM DI
FASYANDAS
Surveilans FR-PTM di Masyarakat- SP2TP
RUMAH SAKIT
-FASYANDAS
-POSBINDU PTM
-MASYARAKAT
Survei /Registri PTM - SIRS
METODE PENGENDALIAN PTM
1. Promosi
 Lingkungan Kondusif
 KTR, Sarana OR dll
 Gaya Hidup Sehat:
 Tidak Merokok
 Cukup Aktivitas Fisik
 Diit yg Sehat
  Perilkau CERDIK
 Deteksi dan Tinjut dini /Konseling FR
METODE PENGENDALIAN PTM
2. Perlindungan spesifik
 Vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks
(perorangan)
 Vaksinasi Hepatitis B untuk mencegahan kanker hati
(program)
-
METODE PENGENDALIAN PTM
3. Deteksi Dini dan Tindakan Segera
 Penatalaksanaan Kasus Faktor Risiko yg Adekuat:
- Hipertensi
- Dislipidemia
- Hiperglikemi
- Merokok
- Obesitas
- Lesi Pra kanker
 Posbindu PTM
  Pelayanan Terpadu PTM di Puskesmas dan RS
• Rujukan
METODE PENGENDALIAN PTM
4. Pengobatan
 -Kegawatdaruratan
 - Rawat jalan
- Rawat Inap
- Tindakan Medik
- Pengelolaan
- Pengobatan komprehensif
METODE PENGENDALIAN PTM
5. P encegahan Komplikasi dan Rehabilitasi:
-
Rehabilitasi Medik,
Paliatif kanker
Home Care, survivor Stroke dan neurorestorasi
Monitoring dan
Pengendalian FR
Perawatan Kaki DM
Diet Sehat Kalori Seimbang
Senam PTM
POSBINDU PTM
KERANGKA KERJA PENGENDALIAN PTM
BIOLOGI
• Merokok
• Diet
• Aktif Fisik
• Stres
CERDIK
PANDU
PTM
•Hipertensi
•Hiperkolestrol
PATUH
•Obesitas
•Hiperglikemi
PTM +
Cedera
Pengkayaan
Lingkungan
Kondusif
Keg
Posbindu
PTM
Deteksi &
Tindak Lanjut
Dini
KuratifRehabilitatif
Peningkatan
Kemampuan
masyarakat
Peningkatan
Pengetahuan /
Keterampilan
petugas
Kesehatan
Peningkatan
Faskes, Obat,
Alkes dll
Monitoring-Evaluasi
Surveilans
Promosi Kesehatan
ADVOKASI KEBIJAKAN PPTM
GAYA
HIDUP
• Geografis
• Ling.Kerja
• Perumahan
•Sekolah
Promosi
Kesehatan
JEJARING KERJA-KEMITRAAN PPTM
SURVEILANS & REGISTRI
LINGKUNGAN
•Status Sosial
•Umur
•Gender
Penguatan
Dukungan
Aksi
Masyarakat
KOORDINASI DAN SINKRONISASI PROGRAM
STRUKTUR
SOSIAL
Promotif
“Health in
All Policy”
INFORMASI
Pelayanan Kesehatan
Monitoring :
• Obesitas
• Hipertensi
• Hiperglikemi
• Hiperkolesterol
• Pem.Klinis
Payudara
• Faktor lain
Aktifitas bersama :
• KIE
• Aktifitas Fisik
• Sarasehan
Konseling :
• Diet,
• Stop
merokok
• Stress
• Self Care
KLASIFIKASI
LAYANAN DETEKSI DAN TINDAK LANJUT DINI
POSBINDU-PTM
Posbindu Dasar
Posbindu Utama
Wawancara Terarah Faktor Risiko
dengan Instrumen
Layanan Posbindu
Dasar
Pemeriksaan Berat Badan, Tinggi
Badan, Indeks Massa Tubuh dan
analisa lemak tubuh
Sadari/CBE (Pemeriksaan Payudara
sendiri), Peakflowmeter
Pemeriksaan Tekanan Darah
Pemeriksaan Gula, Kolesterol
Total, Trigliserida Darah
Pemriksaan
IVA
POSBINDU PTM DASAR KIT
ALAT ANALISA LEMAK TUBUH
PEAKFLOW
METER
ALAT UKUR LINGKAR PERUT
ALAT UKUR TB
ALAT UKUR
TEKANAN DARAH
POSBINDU PTM UTAMA KIT
ALAT ANALISA LEMAK TUBUH
IVA
ALAT UKUR LINGKAR PERUT
ALAT UKUR GULA DAN
LEMAK DARAH
ALAT UKUR
TEKANAN DARAH
Proses Kegiatan Posbindu PTM
Kegiatan Sebelum Pemeriksaan
(Senam bersama, bersepeda, ceramah
agama, demo makanan sehat, dll)
bekerjasama dengan Yayasan, LSM, Majelis
Ta’lim, Gereja setempat, dll)
Meja 5
 Pengisian KMS FRPTM
 Penyerahan KMS
kepada Peserta
 Pencatatan pada
buku Hasil Kegiatan
Posbindu PTM
 Informasi Tindak
Lanjut
Sambil menunggu giliran pemeriksaan,
kader melakukan penyuluhan kelompok.
Pemeriksaan
(satu per satu)
Meja 4
Meja 3
Meja 2
Pelayanan
Konseling
(penyuluhan
perorangan)
oleh kader
Pengukuran
Faktor Risiko
PTM
Wawancara
(pengisian
KMS FRPTM) oleh
kader
Meja 1
 Registrasi
 Pemberian
nomor
kode yang
sama pada
KMS FRPTM dan
Buku
Pencatata
n oleh
kader
KETENAGAAN
No
.
Tenaga
Peranan
1
Koordinator
Ketua dari perkumpulan dan penanggungjawab kegiatan serta
berkoordinasi terhadap Puskesmas dan Para Pembina terkait di
wilayahnya.
2
Kader Penggerak
Anggota perkumpulan yang aktif, berpengaruh dan komunikatif
bertugas menggerakkan masyarakat, sekaligus melakukan
wawancara dalam penggalian informasi
3
Kader Pemantau
Anggota Perkumpulan yang aktif
dan komunikatif bertugas
melakukan pengukuran Faktor risiko PTM
4
Kader
Konselor/Edukator
Anggota Perkumpulan yang aktif, komunikatif dan telah menjadi
panutan dalam penerapan gaya hidup sehat, bertugas melakukan
konseling, edukasi, motivasi serta menindaklanjuti rujukan dari
Puskesmas
5
Kader Pencatat
Anggota perkumpulan yang aktif dan komunikatif bertugas
melakukan pencatatan
hasil kegiatan Posbindu PTM dan
melaporkan kepada koordinator Posbindu PTM.
PRASARANA DAN SARANA PENUNJANG
Tipe
Peralatan Deteksi Dini
Posbindu PTM
dan Monitoring Faktor Risiko PTM
Posbindu PTM Dasar
Alat ukur Lingkar Perut
Alat ukur tinggi badan
Tensimeter Digital
Alat Analisa Lemak Tubuh
Feakflow meter
Posbindu PTM Dasar kit
Posbindu PTM Utama Alat Ukur
Kadar Gula,
kolesterol
total
dan
Trigliserid
Alat Ukur Kadar Alkohol
Pernafasan
Tes Amfetamin Urin
Bahan
IVA
dan
alat
kesehatan dan penunjang
lainnya
.
: 1 Unit
: 1 Unit
: 1 Unit
: 1 Unit
: 1 Unit
: 1 Paket
: 1 Unit
: 1 Unit
: 1 Paket
: 1 Paket
:
Peralatan KIE dan Penunjang
Lembar Balik
Leaflet / brosur
Poster
Buku
Pencatatan
Buku Panduan
Buku Formulir
Rujukan
KMS FR-PTM
Kursi dan Meja
Kamar khusus
: 2 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: Serial
: 1 Buah
: 1 Buah
: Sesuai kebutuhan
: Untuk
pemeriksaan IVA
Alat Tulis kantor : 1 Set
Model Makanan : 1 Paket
KRITERIA PENGENDALIAN
FAKTOR RISIKO PTM
Faktor Risiko
Baik
Sedang
Buruk
Gula darah puasa
80-109
110-125
126
Glukosa darah 2 jam
80-144
145-179
180
Glukosa darah sewaktu
80-144
145-199
200
Kolesterol darah total
< 150
150-189
190
Trigliserida
<140
140-150
> 150
<130/80
130139/80-90
23-24
 140/90
-
P >90 cm; W >80
cm
Nilai APE ≤ Nilai
Prediksi
Tekanan darah
Indeks Masa
(IMT)
Lingkar Perut
Tubuh
Arus Puncak Ekspirasi
.
18,5-22,9
P < 90cm; W
<80cm
Nilai APE> Nilai
Prediksi
-
>25
FREKUENSI DAN JANGKA WAKTU
PEMANTAUAN FAKTOR RISIKO PTM
Faktor Risiko
.
Orang Sehat
Faktor Risiko
Penderita PTM
Glukosa darah puasa
3 tahun sekali
1 tahun sekali
1 bulan sekali
Glukosa darah 2 jam
3 tahun sekali
1 tahun sekali
1 bulan sekali
Glukosa darah sewaktu
3 tahun sekali
1 tahun sekali
1 bulan sekali
Kolesterol darah total
5 tahun sekali
6 bulan sekali
3 Bulan sekali
Trigliserida
5 tahun sekali
6 bulan sekali
3 Bulan sekali
Tekanan darah
3 bulan sekali
1 bulan sekali
1 bulan sekali
Indeks Masa Tubuh (IMT)
3 bulan sekali
1 tahun sekali
1 bulan sekali
Lingkar Perut
3 bulan sekali
1 tahun sekali
1 bulan sekali
Arus Puncak Ekspirasi
1 tahun sekali
3 bulan sekali
1 bulan sekali
PENGEMBANGAN PELAYANAN
PTM DI PUSKESMAS
 Puskesmas sebagai pelayanan dasar dapat
melaksanakan upaya promotif dan deteksi dini
FR dan PTM
 Revitalisasi Puskesmas dengan program
pengendalian penyakit tidak menular secara
komprehensif (promotif-preventif, kuratifrehabilitatif).
Revitalisasi puskesmas untuk
pengendalian PTM
1. Meningkatkan sumberdaya tenaga kesehatan yang
professional dan kompenten dalam upaya
pengendalian PTM khususnya tatalaksana PTM di
fasilitas pelayanan kesehatan dasar,
2. Meningkatkan manajemen pelayanan pengendalian
PTM secara komprehensif (terutama promotif dan
preventif) dan holistik
3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana
promotif-preventif, maupun sarana prasarana
diagnostik dan pengobatan.
Pelayanan PTM Di Puskesmas
 PENCEGAHAN
 Pencegahan Primer: kegiatan yang dapat
menghentikan / mengurangi FR (sebelum sakit)
 Pencegahan Sekunder: lebih ditujukan pada
kegiatan deteksi dini untuk menemukan
penyakit. Bila ditemukan kasus, maka dapat
dilakukan pengobatan dini agar penyakit
tersebut tidak menjadi parah.
 Pencegahan Tertier: untuk mempertahankan
kualitas hidup dan lama ketahanan hidup
penderita yang telah mengalami penyakit
27
Pelayanan PTM Di Puskesmas
 Deteksi Dini.
Kegiatan deteksi dini faktor risiko ini dapat
dilakukan, fasilitas pelayanan kesehatan,
Masyarakat Khusus / Kelompok Khusus, melalui
Posbindu
 Skrining /Uji Tapis
Skrining /Uji Tapis bukan untuk diagnosis tetapi
untuk menjaring dan menentukan apakah yang
bersangkutan memang sakit atau tidak, oleh karena
itu memerlukan follow-up yg cepat dan pengobatan
yang tepat pula.
Pelayanan PTM Di Puskesmas
 Tindak lanjut dini.
Selain upaya deteksi dini faktor risiko, diperlukan
tindak lanjut dini dan tatalaksana kasus.
Penanganan respon cepat menjadi hal yang
utama agar kecacatan dan kematian dini akibat
PTM dapat tercegah dengan baik.
 Respon Cepat Kegawat daruratan
adalah/respon cepat terhadap kondisi kegawatan
PTM yang harus dilakukan oleh setiap petugas
kesehatan di fasilitas yankes dasar.
29
Pelayanan PTM Di Puskesmas
 Pengobatan
Pengobatan yg tepat, cepat, efektif
dan rasional
dilakukan pada FR dan PTM. Karena PTM merupakan
penyakit kronis membutuhkan pengobatan secara
terus menerus sehingga pemberian obat disesuaikan
dengan tatalaksana masing2 FR dan PTM.
 Palliatif
Sebaiknya penatalaksanaan
sejak awal diagnosis kanker
paliatif
dilaksanakan
 Rehabilitasi PTM
Bertujuan untuk meminimalkan komplikasi melalui
pengobatan yang tepat serta meningkatkan kualitas
hidup dan lama ketahanan hidup penderita
30
PELAYANAN KEGAWAT-DARURATAN PTM
( P E LAYA NA N K E SEH ATAN A DA LA H SAT U “ C ONTINUUM”)
Kesehatan
Masyarakat
Pramuka-PMR
LSM Jantung-Sehat
Posbindu PTM
dll
Kedokteran
Spesialistik
Kedokteran
Komunitas
RS
Non RS
Sektor Non-Kes
(Petugas Publik)
Yankes Dasar
(Petugas Kesehatan)
Yankes Spesialistis
(Spesialis & Subspesialis)
Kesehatan Masyarakat Dasar
(masyarakat)
Petugas
Publik PPPK
Sukarelawan
PPPK
PRA-AMBULANS
Dokter/Perawat
ATLS/ACLS
AMBULANS
PRA-RS
R
S
SMF
Spesialis
Subspes
SMF
SMF
Spesialis Spesialis
Subspes Subspes
Instalasi Rawat Darurat
RS
Terima Kasih