Tatalaksana Kasus Diare Tangerang

Download Report

Transcript Tatalaksana Kasus Diare Tangerang

SOSIALISASI TATALAKSANA DIARE BAGI
PELAYANAN SWASTA SE-KABUPATEN
TANGERANG
dr. Grace Ginting, MARS
Subdit Diare, ISP dan Hepatitis
Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Direktorat Jenderal PP & PL
[email protected]
Kesepakatan pemimpin dunia pada tahun 2000,
melahirkan 8 kesepakatan MDGs
 MDGs 4 :
menurunkan angka kematian bayi dan balita 2/3 dengan
rentan waktu 1990- 2015.
INDIKATOR
PER 1000 KELAHIRAN HIDUP
GOAL 2015
2003
2007
AKB
23
35
34
AKBAL
32
46
44
KEMATIAN AKIBAT DIARE
PADA BALITA (LANCET 2003)
 SETIAP TAHUN ADA 2 JUTA
ANAK MENINGGAL DISEBABKAN
OLEH DIARE
 80% KEMATIAN AKIBAT DIARE
DAPAT DICEGAH DENGAN
ORALIT DAN ZINC
PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA
GLOBAL
ASIA – WHO SEAR
Other
10%
Others
25%
Neonatal
36%
Diarrhea
17%
Pneumo
nia
19%
Neonatal
32%
ARI
22%
Diarrhea
15%
INDONESIA
YR 2000 - 2003
Bryce J, et.al., 2005
Others
22%
Neonatal
38%
Pneumonia
14%
Diarrhea
18%
WHO,2006
http://www.who.int/child-adolescenthealth/overview/child_health/
DIARE PENYEBAB KEMATIAN NO. 1
PADA BAYI DAN BALITA
(Riskesdas 2007)
29 hari – 11 bulan
1 – 4 tahun
TUJUAN
Menurunkan
angka kesakitan dan kematian
akibat DIARE
bersama LP / LS terkait
7
KEBIJAKAN P2 DIARE
 Pencegahan dg pengendalian faktor risiko.
 Melaksanakan
 tatalaksana diare sesuai standar di RT, masyarakat, dan
Sarkes
 SKD diare.
 surveilans dan penanggulangan KLB diare
 Mengembangkan
 Pedoman Pengendalian Penyakit Diare
 jejaring lintas program dan lintas sektor.
 Logistik yang cukup.
 Peningkatan SDM dan Monev
8
TTL di RUMAH TANGGA
S
T
R
A
T
E
G
I
TTL di SARKES
(LINTAS DIARE)
SKD dan
PENANGGULANGAN KLB
PENCEGAHAN
PENINGKATAN SDM
MONEV
Meningkatkan pemberian cairan RT
Teruskan pemberian ASI
Rujuk
ORALIT osmolaritas rendah, ZINC 10 hari
ASI dan MP ASI, Antibiotka Selektif
Nasihat
SKD
Penyelidikan dan Penanggulangan KLB
Tindak lanjut pasca KLB
Pengendalian Faktor Risiko (Lingkungan dan Perilaku)
Imunisasi Campak
Training
Sosialisasi
Pengamatan hasil pelaksanaan P2 Diare
Umpan balik
9
KEGIATAN P2 DIARE
 Pencegahan diare
 Tatalaksana penderita diare
 Surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB
 Kerjasama Lintas Program / Linta Sektor
 Pengelolaan logistik
 Pemantauan dan Evaluasi.
10
DIARE :
BAB TIDAK NORMAL DENGAN PERUBAHAN
KONSISTENSI & FREKUENSI LEBIH SERING
BIASANYA > 3 KALI/24 JAM
• DIARE AKUT: < 7 HARI
11
BAYI YANG HANYA MINUM ASI SERING KALI
FREKUENSI B.A.B. 5-6x/HARI TETAPI KONSISTENSI
TINJANYA BAIK
BUKAN DIARE
12
ETIOLOGI DIARE
ETIOLOGI DIARE PADA ANAK
Negara Berkembang
Negara Sedang Berkembang
Parasites
Unknown
Rotavirus
Unknown
Other
bacteria
Rotavirus
Escherichia coli
Bacteria
Astrovirus
Adenovirus
Calicivirus
Adenovirus
Astrovirus
Calicivirus
(Kapikian, 1996)
PERNYATAAN BERSAMA WHO/UNICEF
Banyak penderita Diare dapat
diselamatkan dengan melakukan
- penanganan yang efektif di RT
- tatalaksana yang tepat di Sarkes
“Rekomendasi ini akan efektif bila
menjadi hal rutin yang dilakukan di
RT dan Sarkes
Sumber :Pernyataan bersama WHO/UNICEF
dalam penanganan klinis Diare akut,2004
REKOMENDASI WHO/UNICEF
 Mencegah dan mengatasi




dehidrasi dengan Oralit
osmolaritas rendah atau cairan
rumah tangga
Pemberian ASI
Teruskan pemberian makan
Antibiotika yang selektif
Pemberian Zinc selama 10-14
hari
TATALAKSANA DIARE
(LINTAS DIARE)
1. Oralit osmolaritas rendah
2. Obat zinc selama 10 hari
3. ASI dan Makan sesuai umur
4. Antibiotika  atas indikasi
5. Nasihat pada ibu/pengasuh
KOMPOSISI ORALIT
ORALIT LAMA 1978
 NaCl
3.5 g
 NaHCO3
2.5 g
 KCl
1.5 g
 Glucose
20 g
 Na+
90 mEq/l
 K+
20 mEq/l
 HCO3
30 mEq/l
 Cl80 mEq/l
 Glucose 111 mmol/l

Osmolar. 331 mmol/l
ORALIT BARU 2004
 NaCl
2.6 g
 Na Citrate
2.9 g
 KCl
1.5 g
 Glucose
13.5 g
 Na+
75 mEq/l
 K+
20 mEq/l
 HCO3
10 mmol/l
 Cl65 mEq/l
 Glucose
75 mmol/l

Osmolar. 245 mmol/l
Reduksi konsentrasi:
Oralit osmolaritas rendah
-glukosa 75 mmol/L
Luaran:
-natrium (NaCl) 75mEq/L
Terapi IV
33%
Pengeluaran tinja
Muntah
-keseluruhan 245 mOsm/L
20%
30%
WHO/UNICEF Joint Statement, 2004
UMUR
Jumlah Oralit setiap kali
BAB
<12 Bulan
5O-100 ml
400ml/Hari
1-4 Tahun
100-200 ml
600-800 ml/Hari
> 5 Tahun
200-300 ml
800-1000 ml/Hari
Dewasa
300-400 ml
1200-2800 ml/Hari
200 ml: 1 SACHET
Jumlah Oralit untuk
dipakai dirumah
MEKANISME ZINC
Sistem imun
Proses penyerapan
intestinal dan/atau
proses transport
sekretorik
Zinc
Humoral and cellular (1)
Antidiare dengan
menghambat CI secretion (2)
Menghambat pertumbuhan (3)
Efek antimikroba
S. thyphi, S. parathypi A,
V. cholerae, Shigella flexineri,
Shigella sonnei
1.
2.
Cit. Rahman et al. 2005. Am J Clin Nutr
Hoque et al. 2005. Am J Physiol Gastrointest Liver Physiol
3.
Surjawidjaja et al. 2004 Medical Principles and Practice
Latar Belakang
Efektif atasi dehidrasi &
kurangi mortalitas
Diare Akut
oralit
Tidak kurangi: volume,
durasi, & frekuensi diare
Malnutrisi (1)
Petugas kesehatan
ingin kan durasi diare
Tekanan Orang tua & Pasien
Tidak puas
?
?
Antibiotik tidak rasional
(2)
Terapi lain yg tidak jelas
Evidence Based nya (3)
ZINC
Zinc merupakan zat gizi mikro
penting untuk kesehatan dan
pertumbuhan seorang anak. Pada
saat terjadi diare, tubuh banyak
kehilangan zinc.
Zinc berguna membantu pemulihan
serta meningkatkan kesehatan anak.
KEGUNAAN TABLET ZINC
 Dapat mengurangi lama berlangsungnya
diare
 Menurunkan keparahan diare
 Mencegah terjadinya kembali diare dalam 2-3
bulan berikutnya
PEMBERIAN ZINC PADA DIARE
 PENTING  dosis penuh selama 10 hari
berturut-turut, walau diare telah berhenti
sebagai perlindungan 2-3 bulan ke depan
 ZINC  meningkatkan kesehatan,
pertumbuhan dan selera makan
 Menurunkan secara bermakna angka
kejadian diare akut, disentri, diare persisten
dan pneumonia
CARA PEMBERIAN TABLET ZINC
Larutkan tablet zinc dengan sedikit (beberapa tetes) air
matang atau ASI dalam sendok teh
Apabila anak muntah sekitar setengah jam setelah
pemberian tablet zinc, berikan kembali tablet zinc dengan
cara memotong tablet tersebut menjadi potongan kecil
untuk dilarutkan dan diberikan beberapa kali dalam satu
hari.
Sebaiknya jangan mencampur tablet zinc dengan segelas
oralit/LGG
Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan
cairan infus, tetap berikan tablet zinc segera setelah anak
dapat minum atau makan.
DOSIS TABLET ZINC
Bayi umur < 6 bulan :
Setengah tablet zinc
(10mg) sekali sehari
selama sepuluh hari
berturut-turut
 Anak umur > 6 bulan :
Satu tablet zinc (20
mg) sekali sehari
selama sepuluh hari
berturut-turut

TUJUAN PENGOBATAN DIARE
DEHIDRASI
KURANG KALORI LAMA, BERAT,
PROTEIN
EPISODE
PENCEGAHAN PENGOBATAN
AIR & ELEKTROLIT
PEMBERIAN
MAKANAN
ZINC
27
PRINSIP TATALAKSANA
1. MENCEGAH DEHIDRASI
Mulai Dari RT Dengan Lebih Banyak Minum
2. MENGATASI DEHIDRASI
Beri Cairan Rehidrasi Oral & I.V + Zinc 10 hari
3. MENGATASI MASALAH LAIN
Adanya Penyakit Penyerta  antibiotika secara selektif
28
MENURUT JENIS
 Diare Akut
 Diare Bermasalah
Diare berdarah,
Kolera
Diare berkepanjamgan
Diare kronik/ Diare persisten
Diare dan gizi buruk
Diare dg penyakit penyerta
29
MENURUT
BANYAKNYA KEHILANGAN CAIRAN
1. Tanpa Dehidrasi
2. Dehidrasi ringan/sedang
3. Dehidrasi berat
30
Rencana pengobatan
Rencana A
Rencana B
Rencana C
Menurunkan morbiditas dan mortalitas
akibat diare
Rencana terapi A (LINTAS)
1. BERI CAIRAN LEBIH BANYAK DARI BIASANYA
 Teruskan ASI lebih sering dan lebih lama
 Anak yang mendapat ASI eksklusif, beri oralit atau air matang sbg
tambahan
 Anak yg tidak mendapat ASI eksklusif, beri susu yang biasa
diminum dan oralit atau cairan rumah tangga sebagai tambahan
(kuah sayur, air tajin, air matang, dsb
 Beri oralit sampai diare berhenti. Bila muntah, tunggu 10 menit
dan dilanjutkan sedikit demi sedikit.
- Umur <1th : beri 50-100 cc setiap kali bab
- Umur >1th : beri 100-200 cc setiap kali bab
 Anak hrs diberi 6 bks oralit dirumah bila :
- Telah diobati dengan Rencana terapi B atau C
- Tdk dpt kembali ke pet.kes jika diare memburuk
 Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit
Pencatatan dan pelaporan kejadian diare perbulan
yang disampaikan ke pihak Puskesmas
2. Pelaporan saat ada kecurigaan KLB
3. Kordinasi dengan Puskesmas / dinas Kesehatan
dalam pengendalian dan penanganan kejadian
Diare
1.
Cp : dr Jusran Kasi P2P : 082113078555
2. BERI OBAT ZINC
Beri Zinc 10 hari berturut-turut walaupun diare sudah berhenti.
Dapat diberikan dengan cara dikunyah atau dilarutkan dlm 1
sendok air matang atau ASI.
- Umur < 6 bl diberi 10 mg (1/2 tabl) per hari
- Umur > 6 bl diberi 20 mg (1tabl) per hari
3. BERI ANAK MAKAN UNTUK MENCEGAH KURANG GIZI
 Beri anak makan sesuai umur dengan menu yang sama pada
waktu anak sehat
 Beri makanan kaya Kalium seperti, pisang,
 Beri makan lebih sering dari biasanya (tiap 3-4 jam)
 Setelah diare berhenti, beri makanan yang sama dan makanan
tambahan selama 2 minggu
4.ANTIBIOTIK HANYA DIBERIKAN ATAS INDIKASI
Misalnya : Kolera, disenteri
5.NASIHATI IBU ATAU PENGASUH
Untuk membawa anak kembali segera ke petugas
kesehatan bila:
 Sangat haus
 Makan dan minum sangat sedikit
 BAB cair lebih sering
 Muntah berulang
 Timbul demam
 BAB berdarah
 Tidak membaik dalam 3 hari
RENCANA TERAPI B
Untuk terapi dehidrasi ringan-sedang
Jumlah oralit yang diberikan pada 4 jam pertama adalah
Berat badan x 75 cc
Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan di lapangan,
berikan oralit
sesuai tabel di bawah
Umur
4 bl
Berat badan
< 6kg
6-10 kg
200-400 400-700
Jml cairan
4-12 bl
12 bl-24 bl 2-5 th
10-12 kg
700-900
12-19 kg
900-1400
Bila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikanlah.
Bujuk ibu untuk meneruskan ASI.
Bayi <6 bulan yang tidak dapat ASI beri juga 100-200 ml air masak
Anak >6 bulan, tunda makan selama 4 jam utamakan ASI dan oralit
Beri obat Zinc selama 10 hari berturut-turut
AMATI ANAK DENGAN SEKSAMA DAN BANTU
IBU MEMBERIKAN ORALIT:
BILA IBU HARUS PULANG SEBELUM SELESAI
RENCANA TERAPI B
Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan
dalam Terapi 4 jam di rumah.
Berikan oralit 6 bungkus untuk persediaan di rumah
Tunjukkan cara menyiapkan oralit.
Jelaskan LINTAS dalam Rencana Terapi A untuk
mengobati anak di rumah:
SETELAH 4 JAM, NILAI KEMBALI ANAK MENGGUNAKAN
BAGAN PENILAIAN, PILIH RENCANA TERAPI A, B ATAU C
UNTUK MELANJUTKAN TERAPI
Bila tidak ada dehidrasi, ganti ke Rencana Terapi A.
Bila dehidrasi telah hilang, anak biasanya kencing dan
lelah kemudian mengantuk dan tidur.
Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/sedang,
ulangi Rencana Terapi B tetapi tawarkan makanan,
susu dan sari buah seperti Rencana Terapi A.
Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat, ganti dengan
Rencana Terapi C.
BILA IBU HARUS PULANG SEBELUM
SELESAI RENCANA TERAPI B
Tunjukkan jumlah oralit yang harus
dihabiskan dalam Terapi 3 jam di rumah.
Berikan oralit 6 bungkus untuk
persediaan di rumah
Tunjukkan cara menyiapkan oralit.
Jelaskan 3cara dalam Rencana Terapi A
untuk mengobati anak di rumah:
RENCANA TERAPI C
UNTUK TERAPI DEHIDRASI BERAT
Ikuti arah anah panah. Bila jawaban dari pertanyaan YA, teruskan ke kanan.Bila TIDAK, teruskan ke bawah.
Dapatkah Saudara
MULAI DISINI
memberikan cairan Intravena?
YA
YA
 Mulai diberi cairan I.V. segera. Bila penderita bisa minum, berikan oralit, sewaktu cairan I.V. dimulai. Beri 100 ml/kg
cairan Ringer Laktat (atau cairan normal Salin bila Ringer Laktat tidak tersedia), dibagi sebagai berikut:
Umur
Bayi < 1tahun
Anak > 1tahun
TIDAK
Pemberian I
30 ml/kg dalam
1 jam*
½ jam
Kemudian
70 ml/kg dalam
5 jam
2 ½ jam
* Diulangi lagi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba
 Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila rehidrasi belum tercapai percepat tetesan Intravena.
 Juga berikan oralit (5 ml/kg/jam) bila penderita bisa minum; biasanya setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak).
 Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi penderita menggunakan Tabel Penilaian. Kemudian pilihlah rencana
terapi yang sesuai (A, B atau C) untuk melanjutkan terapi.
Adakah Terapi terdekat
(dalam 30 menit)?
YA
YA
TIDAK
Apakah Saudara dapat menggunakan
pipa nasogastrik untuk rehidrasi?

Kirim penderita untuk terapi Intravena.
 Bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan tunjukkan cara memberikannya selama di perjalanan.
 Mulai rehidrasi melalui mulut dengan oralit. Berikan 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg).
YA
YA
 Nilailah penderita tiap 1-2 jam:
- Bila muntah atau perut kembung berikan cairan pelan-pelan.
- Bila rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam rujuk penderita untuk terapi Intravena.
 Setelah 6 jam nilai kembali penderita dan pilih rencana terapi yang sesuai.
TIDAK
 Mulai rehidrasi melalui mulut dengan oralit. Berikan 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg).
Apakah penderita bisa minum?
TIDAK
YA
YA
 Nilailah penderita tiap 1-2 jam:
- Bila muntah atau perut kembung berikan cairan pelan-pelan.
- Bila rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam, rujuk penderita untuk terapi Intravena.
- Setelah 6 jam nilai kembali kondisi penderita dan pilih rencana terapi yang sesuai.
Segera rujuk anak untuk rehidrasi
melalui Nasogastrik atau Intravena.
Catatan :

Bila mungkin amati penderita sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi untuk memastikan bahwa ibu dapat menjaga mengembalikan cairan yang hilang dengan memberi oralit.

Bila umur anak di atas 2 tahun dan kolera baru saja berjangkit di daerah Saudara, pikirkan kemungkinan kolera dan beri antibiotika yang tepat secara oral begitu anak sadar.
41
Ikuti arah anak panah. Bila jawaban dari pertanyaan YA teruskan
kekanan. Bila TIDAK, teruskan kebawah.
Dapatkah saudara
memberikan cairan
intravena ( IV ) ?
TIDAK
YA
Mulai diberi cairan IV segera. Bila penderita bisa
minum, berikan oralit, sewaktu cairan IV dimulai.
Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat , Ringer asetat
( atau cairan normal Salin bila RL tidak tersedia ),
dibagi sbb :

Umur
Umur
Pemberian
Pemberian I 1
3030
ml/kgml/kg
dalam
BayiBayi
< 1tahun
< 1 thn
Anak
> 1tahun
Anak
= 1 thn
11 jam*
jam*
½ jamjam
½
Kemudian
Kemudian
7070
ml/kgml/kg
dalam dlm
5 jam5 jam
2 ½ jam
2 ½ jam
• Diulangi lagi bila denyut nadi masih lemah atau
tidak teraba
• Nilai kembali penderita tiap 15-30 menit. Bila nadi belum
teraba, percepat tetesan IV
• Juga berikan oralit ( 5 ml/kg/jam) bila penderita bisa
minum; biasanya setelah 3-4 jam (bayi)
atau 1-2 jam (anak)
• Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi penderita
menggunakan Tabel penilaian.
 pilih rencana terapi yg sesuai ( A,B atau C)
untuk melanjutkan terapi.
Adakah terapi terdekat
(dalam 30 menit
YA
Mulai rehidrasi melalui mulut dengan oralit. Berikan 20
ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg).
TIDAK
Apkah saudara
dapat
Menggunakan pipa
nasogastrik untuk
rehidrasi
• Kirim penderita untuk terapi intravena
• bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan tunjukkan
cara memberikannya selama di perjalanan.
YA
Nilailah penderita tiap 15-30 menit :
 Bila muntah atau perut kembung berikan cairan pelanpelan.
 Bila rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam rujuk penderita
untuk terapi IV
Setelah 6 jam nilai kembali penderita dan pilih rencana terapi
yang sesuai.
 Mulai rehidrasi melalui mulut atau pipa
TIDAK
Apakah penderita bisa
minum?
YA
nasogastrik dengan oralit. Berikan 20
ml/kg/jam selama 6 jam ( total 120ml/kg).
 Nilailah penderita tiap 1-2 jam :
- Bila muntah atau perut kembung berikan
cairan pelan-pelan.
- Bila rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam,
rujuk penderita untuk terapi IV
- Setelah 6 jam nilai kembali kondisi
penderita dan pilih rencana terapi yang s
sesuai.
CATATAN :
Bila mungkin amati penderta sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi untuk memastikan
bahwa
• ibu dapat menjaga mengembalikan cairan yang hilang dengan memberi oralit
• bila umur anak > 2 tahun dan kolera baru saja berjangkit didaerah saudara,
pikirkan kemungkinan kolera, beri antibiotik yang tepat secara oral begitu anak
sadar
TERIMAKASIH