Isu & Kebijakan Perkotaan

Download Report

Transcript Isu & Kebijakan Perkotaan

KOTA DAN
PERKEMBANGANNYA
Oleh
Jamzani Sodik
Kota di Indonesia di bentuk oleh
kampung-kampung, yg
mengalami perubahan adalah
fisiknya sementara yg tetap
isinya.
Definisi administratif : suatu kota dianggap kota bila
memiliki status yg berdasar administratif (ditetapkan
dg UU) mempunyai status kota
Definisi fungsional : suatu wilayah dianggap kota
karena mempunyai interaksi sosial, politik, ekonomi yg
intensif
Definisi Kota
• Definisi kota amat bervariasi dan komplek
serta telah didefinisikan oleh banyak orang
dengan beragai istilah. Menurut Hoekveld,
maka perbedaan ini dipengaruhi oleh :
• 1. Pengaruh berbagai ilmu pengetahuan
• 2. Pengaruh ide-ide dan gambaran
mengenai manusia dan masyarakat
• 3. Pengaruh dari perkembangan kota dan
pedesaan
Lanjutan…
• Dari sudut pandang Demografi
Mendefinisikan kota dengan cara berdasarkan
jumlah penduduk
Dari sdudut pandang Sosiologi
Kota adl sebuah pemukiman yang relatif besar,
padat dan permanen serta dihuni oleh orangorang yang amat beragam kedudukan sosialnya.
Sehingga hub sosial menjadi renggang, acuh tak
acuh
Lanjutan…
• Dari sudut pandang Ekonomi
Sullivan berpendapat Kota adl uraian mengenai aktivitas
ekonomi yang berlokasi di suatu tempat.
Dari sudut pandang Geografi
Kota adalah suatu tempat yang:
1. Kepadatan penduduk tinggi
2. Orang2 terikat pekerjaan bukan pertanian
3. Tempatnya mrpkn pusat dari budaya, administrasi,
atau kegiatan ekonomi dari kawasan I sekitarnya.
Lanjutan…
• Dari sudut pandang Perencanaan Kota
Kota adalah mrpk suatu konsentrasi orang
dalam suatu kawasan geografis yang dapat
menyokong diri mereka sendiri dan aktivitas
ekonomi yang relatif tetap. Kota dpt
merupakan sebuah pusat induatri,
perdagangan, pendidikan, pemerintahan,
atau gabungan berbagai kegiatan ini.
Lanjutan…
• Dari sudut pandang Administratif
Kota adl suatu kawasan yang merupakan
suatu kesatuan dan biasanya karakternya
didominasi oleh karakter kota. Ada sebagian
menyebut kota dari sudut pandang
administrasi sebagaimana yang diatur di
negaranya. (berdasarkan aturan di negara
masing2)
Lanjutan…
• Dari sudut pandang Fungsi
Kota merupakan suatu kawasan menerus
yang karakternya secara konsisten adalah
kota jika ilihat dari tingkat kpadatan
penduduk serta fungsi dan fasilitas
ekonominya.
Fungsi kota, digunakan oleh
manusia sebagai ;
• Tempat kerja (work) terkait dengan pusat
•
•
•
•
•
•
industri
Tempat tinggal (life)
Pusat perdagangan
Tempat pelayanan
Tempat transit (saat akan pergi)
Pusat investasi
Tempat arena politik
Mengapa kota dipelajari ?
Karena kota melalui fungsinya
dpt dijadikan barometer dari
suatu negara (terlihat dari
dinamika suatu kota)
Kota itu khas, maka perlu pengelolaan yg berbeda dari
pemerintah kabupaten, hal ini mengingat sifat heterogen
kota.
Kota di negara maju merupakan pengembangan dari real
estate yg tertata & dirancang
Sementara itu kota di negara berkembang,merupakan
daerah alami yg kemudian berkembang
Pertumbuhan perkotaan
• natural increase (pertumbuhan alamiah)
Kota yang dihuni mayoritas penghuni muda dgn tingkat
reproduksi yg tinggi, rata-rata pertumbuhan penduduk
mencapai 3-4% per tahun.
• Migrasi masuk
Perpindahan dari luar kota masuk ke kota. Menunjukkan
adanya daya tarik kota.
• Aneksasi/reklasifikasi
Perubahan batas wilayah administrasi (perluasan kota)
menyebabkan kuantitas penduduk bertambah secara
mendadak.
Studi perkotaan merupakan
disiplin, bukan ilmu perkotaan
(gabungan dari berbagai
ilmu/multidisiplin)
Di negara berkembang yg menjadi motivasi
urbanisasi adalah ledakan penduduk
(population explotion), urbanisasi lebih
didorong oleh kesengsaraan yg diakibatkan
banyak jumlah anak.
Urbanisasi & pertumbuhan kota
• Definisi urbanisasi:
Gunnar myrdal menyatakan : proses migrasi yg besar akan
membahayakan penduduk pedesaan, karena tenaga muda akan
terserap ke kota & tdk ada lagi yg terjun ke pertanian
• Kemiskinan
Yoseph gugler menekankan pada pendekatan neopopulis, jadi teori utama mengentaskan kemiskinan dgn
datang ke daerah kantong kemiskinan, baru kemudian
memikirkan potensi yg ada
• Pertumbuhan ekonomi kota
Sektor primer (pertanian)
Sektor sekunder (industri)
Sektor tersier (jasa)
Informal ekonomi muncul karena
regulasi yg berbelit dari
pemerintah, status pelaksana
sektor informal biasanya kaum
migran yg sangat marginal.
Di sektor informal, orang bekerja dengan
kualitas yg sama, namun dibayar dgn fee
yang kecil. Ini akan menekan cost serendahrendahnya sehingga harga jual produk lebih
murah di tingkat konsumen.
Sektor formal
sektor informal
Spasial dispersal
A
B
C
UKURAN DAN HIERARKI
PERKOTAAN
Kota Monosentrik
1
Monosentrik: Pusat kota menjadi pusat
lingkaran sesuai dengan prinsip von Thunen
Y
W
2
O
1
a
b
X
Dalam teori von Thunen, pst
kota O adalah menjadi CBD
(central business district), di
kelilingi beberapa aktivitas
ekonomi, berbentuk lingkar
monosentrik
Ukuran Optimal Kota
(Konfigurasi Barang & Layanan publik
tertentu)
Efek aglomerasi dgn
Barang dan layanan
publik tertentu
Manfaat Netto
Efek eksternal negatif
Ukuran optimal
O
Populasi dan Kegiatan
2
Teori von Thunen
Teori ini telah menjadi satu dasar pemikiran
ekonomi spasial. Ekonomi dasar teori ini ialah
kegiatan pertanian di atas bidang datar
homogen, ada pusat kota sebagai pusat
pemasaran semua produk pertanian, tetapi
tanpa ada angkutan jalan raya.
Kemunculan jalan raya akan merobah konfigurasi
ruang sekitar kota, atau akan merobah alokasi
ruang terhadap komoditi yang ekonomis untuk
diusahakan. Model lanjutan von Thunen terjadi
dalam pergeseran batas secara paralel; tetapi
hasil Simarmata (1988) menunjukkan, adanya
perpotongan garis pembatas wilayah produksi
3
4
Konsekwensi von Thunen
• Kota hanya berpusat tunggal, tidak ada
potensi multi-center city
• Setiap kegiatan berada pada satu jalur
melingkar mengelilingi pusat kota
• Asumsi ruang homogen mengesampingkan
adanya prasarana transpor yang merubah
pola lokasi dari yang diharapkan oleh teori ini
• Prasarana transpor berat menjadi faktor
pemicu munculnya heterogenitas ruang kota
secara horizontal
Maka: Teori Christaler
Teori Christaler: Ruang pemasaran adalah susunan
segi-segi enam beraturan.
Akan terdapat hierarki pasar, sesuai dengan luas
wilayah pemasaran tepat dari pusat
bersangkutan.
Makin tinggi posisi satu pusat akan terdapat variasi
produk yang makin banyak, mencakup semua
barang yang terdapat pada pusat-pusat di
bawah
Dari teori Christaler, orang dapat menyimpulkan
adanya bentuk beraturan dalam ruang homogen
tetapi dapat berubah dalam ruang tidak
homogen yang berupa transformasi topologis
5
Teori Christaler (lanjutan)
6
Teori Christaler tidak berada pada ekonomi CRS
(constant return to scale), karena ada biaya
tetap (fixed cost)
Jarak terjauh dalam setiap lingkaran
pembungkus lingkaran segi enam ditentukan
oleh biaya transpor hingga batas lingkaran
Riset Beguin (1988) atas teori Christaler
memberi: ruang homogen, tapi ada
aglomerasi; threshold level berarti ekonomi
skala; aglomerasi sebagai akibat jumlah pusat
minimal; optimal ruang konsumen; territorial
terbagi habis wilayah pasar
Teori Christaler (lanjutan)
Sistem hierarki ruang dari teori Christaler memberi
hasil adanya 3 sistem: (L=1 + 6/a: a = 3; 2; 1)
Prinsip pasar, dengan jumlah pusat
pemasaran hierarki bawah sebesar 3 buah
(K=1+6/3); (a = 3)
Prinsip transport, dengan jumlah pusat pasar
hierarki bawah sebesar 4 buah (K= 1+6/2)
(a=2)
Prinsip Administrasi, dengan jumlah pusat
pasar hierarki bawah sebesar 7 buah (a=1)
Sistem hierarki ini nantinya ternyata diperoleh dari
7
Pasar hexagonal pertama dan kedua
o
a
b hexagoanal besar tengah orde ke-2
Bentuk Pasar Hexagonal bersumber dari ketentuan bahwa wilayah pemasaran harus
homogen dan pada setiap titik hanya ada satu pasar dari semua pasar yang ada.
Awalnya bentuk pasar individual adalah lingkaran; tetapi dua lingkaran yang bersinggungan akan memiliki daerah kosong tanpa pemasok, dan agar semua daerah dapat
terlayani, maka bentuk pasar masing-masing pusat produksi adalah hexagonal tadi
8
Teori Losch
9
Teori Losch didasarkan pada teori persaingan
monopolistik Chamberlin, dengan fungsi biaya
eksplisit serta permintaan individuil. Sistem ini
mencapai keseimbangan ekonomika-spasial.
Ekonomi dasar sistem Losch adalah pertanian.
Dan atas dasar asumsi sebelumnya, Losch
pun sampai pada bentuk pemasaran
heksagonal, serupa dengan bentuk dasar
Chamberlin
Gedanken experiment Losch ternyata sampai
pada bentuk-bentuk konfigurasi Christaler
10
Arti Ekonomi dari Hierarki Kota
• Makin tinggi hierarki kota, makin luas wilayah
pasar pelayanan.
– Ini mempunyai arti ekonomi penting:
• Variasi produk meningkat (economies of scope)
• Tiap unit produksi dapat memanfaatkan economies of
scale
• Tiap produk harus memenuhi kriteria critical mass bagi
produksi, yang memenuhi volume produksi minimal
• Kota dari hierarki paling tinggi adalah kota
denan variasi produk terbanyak (umumnya)
Spesialisasi kota dan hierarki
11
• Ekonomi perkotaan menjadi faktor pembuka potensi
•
•
•
spesialisasi, baik bagi individu atau perusahaan,
industri dan pada gilirannya pada kota
Adanya tiga tingkatan landasan ekonomi bagi
perkotaan: perusahaan, industri, & aglomerasi atau
urbanisasi akan terkait dengan hierarki kota dalam
jaringan kota satu negeri
Makin tinggi hierarki kota, makin vital peran dari
efek aglomerasi dalam ekonomi kota dibanding
tingkat industri apalagi perusahaan
Spesialisasi kota yang paling vulnerable dalam
kesinambungan jangka panjang ekonomi kota ialah
bila kota tergantung perusahaan produk tertentu
Jaringan Kota: Jaringan
Sistem Produksi
12
Ekonomi Kota: Basik dan Non-Basik, di mana
basik menjadi kegiatan untuk ekspor
Interaksi ekonomi basik dalam semua kota
menjadi pembentuk jaringan produksi nasional
Kegiatan Non-Basik dapat merupakan barang
publik lokal (non-tradable goods) ataupun
sektor swasta pasar lokal
Dengan mengacu pada tabel I-O, satu sektor
dapat sekaligus menjadi basik dan non-basik
Dalam jangka panjang, kota dapat melakukan
transformasi non-basik menjadi basik
13
Sektor basik pembentuk jaringan
produksi
• Sektor basik adalah kegiatan ekspor, berarti
merupakan landasan kehidupan kota secara
umum.
• Tetapi kegiatan basik harus didukung oleh
kegiatan non-basik yang sesuai
• Manfaat komparatif dan kompetitif setiap kota
akan merupakan kinerja komplementer antara
kegiatan basik dan non-basik.
• Hal ini makin menonjol dalam era globalisasi
sebab tiap kota berhadapan dengan dunia luar
14
hierarki
Polarisasi
Jaringan
Campuran
15
Rank 1
Rank 2
Rank 3
Rank 4
Rank 5
Hierarki kota, di mana kota rank
rendah dgn jumlah produk kecil
Model Christaler kota-kota, makin
Timggi level kota makin luas daerah pemasarannya
Dalam grafik hierarki bagian kiri ada pertanyaan, yang ditunjukkan oleh garis
penghubung merah: Dapatkah satu kota dari ranking 4 berhubungan dengan
kota ranking 5 yang berada di luar wilayah pengaruh kota raking 4 tersebut?
16
Uji Coba Losch utk wilayah IOWA, Amerika Serikat
Tingkat hierarki
Jumlah teorik pusat
Jumlah pusat yang diamati
Jarak teorik antara pusat (mil)
Jarak antara pusat hasil
pengamatan (mil)
0
1
2
3
4
5
0-1
2-3
9-10
39
154
615
0
3
9
39
153
615*
179
90
45
22
11
5,6
94
50
24
10
5,6*
* adalah harga-harga obserbasi
Sumber:Lösch direproduksi oleh Camagni (1992)
Demand curve
Market Area
Losch Market
17
Bagaimana dengan Indonesia?
• Uji coba Losch di Iowa, USA merangsang orang
•
•
•
bertanya: bagaimana halnya di Indonesia?
Ada perbedaan vital antara Iowa dan USA secara
umum dengan Indonesia, di mana Indonesia
merupakan negara kepulauan, sedang USA adalah
negara benua.
Bentuk kurva hasil mencari logaritma rank-size di
Indonesia terlihat lebih distrorted dibanding kurva
sama untuk kota2 USA
Tugas: Coba saudara susun jarak-jarak kota di
Indonesia, baik secara nasional maupun per pulau
18
Hukum Zipf
• Zipf: Power Law – Rank Size dari kota-kota.
• Dengan mengambil log rank dan ukuran kota
diperoleh hubungan linier
• Tetapi dengan menggambarkan hubungan
itu dari data yang ada, garis itu tidak selalu
dalam bentuk ideal, lurus, tetapi berkelok
• Data untuk kota-kota Indonesia memberi
gambar dalam slide berikut
• Garis biru adalah data 1995, dan garis merah
adalah data 1990. Garis 1995 lebih tinggi
dari garis 1990, sebab penduduk naik
19
DISTRIBUSI RANK-SIZE KOTA-2 INDONESIA: 1990 & 1995
Series1
Series2
10
9
8
LN(SIZE)-6,8
7
6
5
4
3
2
1
0
1
22
43
64
85 106 127 148 169 190 211 232 253 274 295 316 337 358 379 400 421 442 463
LN(RANK)
Grafik Rank-Size kota-kota AS (2000)
20
21
Externalitas Jaringan kota
• Teori jaringan menyatakan adanya efek
eksternal positif dari satu sistem jaringan.
• Jaringan kota akan mempunyai efek positif
tersebut, yang secara konvensional muncul
dari adanya jaringan transportasi
• Fenomena mutakhir, sistem jaringan terjadi
dalam bidang telekomunikasi, yang berarti
makin memperbanyak sumber efek eksternal
sistem jaringan. Secara prinsip, efek ini akan
meningkatkan kinerja ekonomi nasional.