Transcript Materi II

Oleh :
Burhanuddin
DIREKTORAT TIMUR TENGAH
DIREKTORAT JENDERAL ASIA-PASIFIK DAN AFRIKA
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
1
INDONESIA DAN ALJAZAIR
2
UMUM
 Hubungan Indonesia–Aljazair telah dirintis sejak
masa perjuangan bangsa Aljazair merebut
kemerdekaannya dari penjajahan Perancis
(1954–1962).
 Indonesia mendukung perjuangan kemerdekaan
bangsa Aljazair melalui antara lain :
• Pembentukan Komite Pendukung Perjuangan
Kemerdekaan Aljazair, Maroko dan Tunisia
yang diketuai oleh PM Mohamad Natsir dan
Sekjen Hamid Al-Gadri dari Komisi Luar Negeri
Parlemen Indonesia.
3
Mohammad Hatta
Hamid Agadri
4
• Undangan kepada wakil-wakil Aljazair untuk
hadir sebagai peninjau pada KAA Bandung
1955 yang mengakui perjuangan kemerdekaan
bangsa Aljazair sebagai hak yang sah untuk
memperoleh kemerdekaan.
5
• Fasilitasi pembukaan kantor cabang Front
Pembebasan Nasional Aljazair
(Front de Liberation National/
FLN) di Jakarta pada 1956 –
1961 yang dikepalai oleh
Lakhdar Brahimi untuk
menggalang dukungan
masyarakat internasional,
khususnya dari negara-negara anggota GNB
bagi perjuangan kemerdekaan Aljazair.
6
 Indonesia merupakan salah satu negara pertama
yang mengakui kemerdekaan Aljazair pada 5 Juli
1962 dan KBRI merupakan salah satu Kedubes
asing pertama yang dibuka di Alger pada 1963.
7
 Setelah kemerdekaan Aljazair, hubungan
persahabatan kedua bangsa semakin erat,
apalagi dengan adanya beberapa kesamaan,
seperti:
• berpenduduk mayoritas muslim,
• menganut politik luar negeri yang anti
kolonialisme dan aktif mendukung perjuangan
kemerdekaan bangsa-bangsa terjajah.
• Namun demikian, hubungan erat tersebut
sempat mengalami masa surut (sejak 1976)
sebagai dampak dari perbedaan posisi dalam
masalah Timor Timur dan Sahara Barat.
8
 Pada akhir dasa warsa 1980-an Menlu RI, Ali
Alatas, dan Menlu Aljazair, Lakhdar Brahimi,
berhasil memulihkan hubungan persahabatan
dengan dicapainya saling pemahanan bahwa
perdebatan masalah Timor Timur dan Sahara
Barat di fora internasional tidak akan
mengganggu
hubungan
bilateral
yang
fondasinya telah dibangun sejak masa
perjuangan kemerdekaan Aljazair.
9
 Eratnya hubungan antara kedua negara ditandai
antara lain dengan:
• banyaknya persetujuan kerja sama bilateral di
berbagai bidang (politik, keamanan, ekonomi,
sosial dan budaya),
• saling mendukung pencalonan masing-masing
negara dalam pencalonan di fora internasional,
dan
• pertukaran kunjungan pejabat negara/
pemerintah.
10
POLITIK
 Pertukaran Kunjungan Kepala Negara:
• Presiden RI Ibu Megawati Soekarnoputri ke
Aljazair pada 5-8 September 2002
• Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika ke
Indonesia pada 12-15 oktober 2003.
11
 Saling meminta dan memberikan dukungan atas
pencalonan pada jabatan di berbagai fora
internasional dan regional, seperti :
• Keanggotaan RI di Dewan HAM 2011-2014 dan keanggotaan
Aljazair di Committee Against Torture 2010-2013 .
• Keanggotaan RI di Executive Board UNESCO 2011-2015 dan
Keanggotaan Aljazair di World Heritage Committee (WHC) 20112015 .
• Keanggotaan RI di International Law Commission (ILC) 2012-2016
dan Keanggotaan Aljazair di Committee on the Eliminiation of
Discrimination Against Women (CEDAW) 2011-2014 .
• Keanggotaan RI di Dewan International Maritime Organization
(IMO) 2011-2013 dan Keanggotaan Aljazair di International Law
Commission (ILC) 2012-2016.
• dll
12
 Kerja sama dalam Penanggulangan Terorisme:
• Indonesia dan Aljazair ditetapkan sebagai
Champion Countries dalam bidang kerja sama
Counter-Terrorism di bawah NAASP.
• Kunjungan Penasehat
Presiden Aljazair untuk
Pemberantasan Terorisme,
Mohamed Kamel Rezag Bara,
ke Indonesia pada
15-18 Juli 2012.
13
 Mekanisme Bilateral :
• Sidang Komisi Bersama (SKB), Konsultasi Bilateral
(Konsbil) serta Pertemuan Reguler Tingkat Ahli dan
Pejabat Senior di Berbagai Sektor.
• SKB ke-1 Indonesia-Aljazair dilaksanakan pada 1
Agustus 2003 di Jakarta yang membahas antara lain
bidang
perdagangan,
investasi,
pendidikan,
kebudayaan, dan keagamaan.
• Konsbil ke-1 diselenggarakan di Alger pada 10 Mei
2011 dan yang ke-2 di Jakarta pada Desember 2012.
• Pertemuan Reguler Tingkat Ahli dan Pejabat Senior di
Berbagai Sektor yang pertama telah dilaksanakan di
Alger pada 27-28 Februari 2012.
14
Sektor-sektor yang dibahas adalah: kerja sama
penanggulangan terorisme, masalah kekonsuleran,
agama, pendidikan, kebudayaan, kearsipan,
kesehatan, investasi, perindustrian, perdagangan,
pekerjaan
umum
dan
perumahan
rakyat,
perbankan, kelautan dan perikanan, pertanian, dan
sumber daya air.
Dalam pertemuan tersebut telah ditandatangani
MoU antara BKPM dan Agency for Investment
Development mengenai peningkatan kerja sama
dalam bidang investasi. Selain itu, draf MoU Bebas
Visa untuk Paspor Diplomatik dan Dinas antara
kedua negara telah diparaf, tinggal menunggu
penandatanganan.
15
 Di bidang Parlemen, Indonesia dan Aljazair
telah membentuk Kelompok Persahabatan di
parlemen masing-masing negara sebagai tindak
lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari
kunjungan Delegasi Komisi I DPR RI ke Alger
pada 20 – 24 April 2008 .
16
• Menyusul dibentuknya Grup Kerja Sama
Bilateral (GKSB) DPR RI, Senat dan APN
Aljazair pada 21 April 2009 juga membentuk
Kelompok Sahabat Indonesia Untuk Kerja
Sama Bilateral (Amitié Indonésie).
• Pada 25 – 28 September 2009, (GKSB) DPR
melakukan kunjungan kerja ke Aljazair untuk
mempererat persahabatan dan memperkuat
kerja sama.
17
EKONOMI
Kerja sama di bidang ekonomi antara kedua
masih didominasi oleh sektor perdagangan.
 Data perdagangan bilateral 2010-2012:
Tahun Volume (juta)
Ekspor RI (juta)
2012
US$ 519,15
US$ 211,03
2011
US$ 489,05
US$ 159,5
2010
US$ 420,68
US$ 158,58
negara sejauh ini
Impor RI (juta)
US$ 308,11
US$ 329,47
US$ 262,09
(Sumber: Kementerian Perdagangan RI, Jan 2013)
Komoditi ekspor Indonesia antara lain, kopi, rempah-rempah, tekstil,
garment dan mebel yang pada umumnya masuk ke Aljazair melalui negara
ke-3 di Eropa atau Timur Tengah.
18
NERACA PERDAGANGAN RI – ALJAZAIR
2008 – 2012
(dalam ribuan US$)
Jan-Feb
DESCRIPTION
2008
2009
2010
2011
2012
Trend%)
2008-2012
2012
2013
Changes%)
2013/2012
Total trade
431.831,3
217.610,7
420.682,2
489.051,6
519.151,9
12,50
109.495,7
34.485,5
-68,51
Oil & gas
109.091,4
54.007,3
261.994,8
328.071,9
306.664,8
47,27
80.023,1
0,0
-100,00
Non oil & gas
322.739,9
163.603,4
158.687,4
160.979,6
212.487,1
-8,17
29.472,6
34.485,5
17,01
Export
322.706,7
163.289,8
158.584,0
159.576,2
211.038,3
-8,35
29.239,0
34.212,2
17,01
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,00
0,0
0,0
0,00
Non oil & gas
322.706,7
163.289,8
158.584,0
159.576,2
211.038,3
-8,35
29.239,0
34.212,2
17,01
Import
109.124,7
54.320,8
262.098,1
329.475,4
308.113,6
47,38
80.256,7
273,3
-99,66
Oil & gas
109.091,4
54.007,3
261.994,8
328.071,9
306.664,8
47,27
80.023,1
0,0
-100,00
33,2
313,5
103,3
1.403,4
1.448,8
147,14
233,6
273,3
17,01
Balance of trade
213.582,0
108.969,0
-103.514,1
-169.899,2
-97.075,3
0,00
-51.017,8
33.938,8
-166,52
Oil & gas
-109.091,4
-54.007,3
-261.994,8
-328.071,9
-306.664,8
0,00
-80.023,1
0,0
-100,00
Non oil & gas
322.673,4
162.976,3
158.480,7
158.172,8
209.589,5
-8,54
29.005,4
33.938,8
17,01
Oil & gas
Non oil & gas
Sumber : Badan Pusat Statistik (diolah pusat data Kemendag)
19
VOLUME PERDAGANGAN
RI-NEGARA-NEGARA TIMUR TENGAH
No.
Negara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Aljazair
Arab Saudi*
Bahrain
Irak
Kuwait***
Lebanon
Libya
Maroko
Mauritania
Mesir*****
Oman
Palestina
PEA**
Qatar****
Sudan
Suriah
Tunisia
Yaman
Yordania
TOTAL
Total Perdagangan
2010
2011
2012
420.682.200
489.051.600
519.151.900
5.528.136.300
6.856.719.000
6.975.902.100
167.550.300
124.451.900
106.598.200
52.836.800
154.868.800
44.993.400
1.470.549.000
1.528.604.900
2.311.314.500
115.958.200
69.980.600
78.471.900
48.738.500
19.600.500
576.506.600
89.605.100
152.448.200
277.851.600
13.380.600
27.532.900
72.223.700
1.070.049.200
1.588.542.000
1.236.622.900
319.121.400
650.873.900
464.026.500
3.451.200
117.700
989.500
1.962.786.000
2.531.818.500
3.350.106.400
649.316.900
683.692.400
1.688.672.400
200.613.400
148.156.100
84.417.600
75.976.300
77.522.900
60.209.100
69.616.500
99.127.700
119.053.300
118.340.700
99.187.300
159.255.300
262.783.400
409.491.400
500.321.100
12.639.492.000
15.711.788.300
18.626.688.000
20
 Di bidang kerja sama energi, pada 2002 PT. Pertamina
telah menandatangani MoU kerja sama dengan
partnernya di Aljazair (Sonatrach for Oil and Natural Gas
Business Development Cooperation). Kerja sama
tersebut
dilanjutkan
dengan
penandatanganan
kesepakatan baru di sela-sela pertemuan World Gas
Conference (WGC) di Kuala Lumpur pada 6 Juni 2012.
21
 Kerja sama Pertamina – Sonatrach mencakup
kerja sama pertukaran keahlian dalam berbagai
hal terkait hidrokarbon, terutama dalam ranah
penelitian dan pengembangan, baik di Indonesia,
Aljazair ataupun di negara lain. Sonatrach dan
Pertamina
juga
menyepakati
pertukaran
informasi tentang industri gas dan turunannya.
22
 Pada 18 Desember 2012, PT. Pertamina
(Persero) menandatangani kesepakatan akuisisi
dengan Conoco Phillips Algeria Ltd, anak
perusahaan Conoco Phillips yang menguasai
Blok 405a.
Mega akuisisi tersebut dapat menambah
produksi Pertamina secara signifikan dalam
waktu cepat dengan minyak mentah berkualitas
tinggi. Target peningkatan produksinya sebesar
35.000 barel per hari, yang berlaku efektif mulai
1 Juli 2013.
23
 Berlakunya
kesepakatan
tersebut
masih bergantung pada
hak membeli (first right)
oleh
mitra
Conoco
Phillips di blok tersebut
dan persetujuan dari
Pemerintah
Aljazair.
Untuk itu, diharapkan
transaksi
dapat
dituntaskan pada paruh
pertama 2013.
24
 Di bidang kerja sama infrastruktur, terdapat
peluang usaha yang sedang berkembang
pesat di Aljazair. Saat ini Aljazair sedang
merampungkan pembangunan jalan bebas
hambatan
sepanjang
1.200
km
menghubungkan perbatasan Aljazair-Tunisia di
sebelah timur dengan Aljazair-Maroko di
sebelah barat.
25
PT.
Wijaya
Karya
(Wika)
mendapat
kepercayaan untuk berpartisipasi dalam proyek
tersebut
dengan
reputasi
yang
membanggakan.
26
 Program pembangunan infrastruktur tersebut
masih akan terus berlanjut selama periode
2009-2014 di mana anggaran yang telah
disetujui oleh Parlemen Aljazair mencapai
US$286 miliar untuk dialokasikan sebagai
percepatan pembangunan ekonomi dan
pembangunan infrastruktur kawasan Aljazair
Tengah dan Selatan.
27
 Aljazair mengharapkan kerja sama dari
Indonesia khususnya dalam:
• Pemenuhan kebutuhan material bangunan
guna mendukung program pembangunan
perumahan rakyat periode 2010-2014;
28
• Pengajian bersama mengenai konstruksi
bangunan/perumahan tahan gempa, karena
Aljazair terletak di daerah rawan gempa bumi.
Aljazair mengalami gempa bumi besar pada
tahun 1980 dan 2003; dan
29
• Peningkatan
kapasitas
Kementerian
Perumahan dan Tata kota dalam pengelolaan
proyek perumahan dan tata kota; dan
• Peremajaan dan modernisasi kota-kota tua di
Aljazair.
30
 Di bidang kerja sama ketenagakerjaan, sampai
akhir 2012 terdapat lebih dari 700 tenaga kerja
terampil Indonesia di Aljazair yang bekerja di
bidang konstruksi/infrastruktur.
 Apabila PT. Pertamina berhasil mewujudkan
proyeknya
dan
perusahaan-perusahaan
konstruksi Indonesia dapat memanfaatkan
peluang yang ada di Aljazair, maka
kemungkinan bertambahnya jumlah TKI
formal/profesional yang bekerja di Aljazair akan
semakin besar.
31
Tenaga Kerja
Terampil Indonesia
di Aljazair
32
 Kerja sama di bidang pariwisata antara
Indonesia dan Aljazair belum menunjukkan
potensi sesungguhnya dari kedua negara.
Jumlah wisatawan Aljazair ke Indonesia belum
signifikan, meskipun perhatian masyarakat
Aljazair terhadap Indonesia semakin meningkat.
33
 Angka statistik pemohon visa
kunjungan wisata pada tahun
2008 mencapai 58 orang, tahun
2009 turun menjadi 47 orang
dan pada tujuh bulan pertama
tahun 2010 mencapai 51 orang.
Data
tersebut
tidak
mencerminkan
angka
realitasnya mengingat adanya
kemungkinan
pemanfaatan
fasilitas Visa on Arrival bagi WN
Aljazair ke wilayah Indonesia
dari luar wilayah Aljazair.
34
SOSIAL-BUDAYA
 Kedua negara telah memiliki kerja sama
pendidikan tinggi di bidang agama. Namun,
sejak 2006, kerja sama tersebut sempat
terhenti dan saat ini sedang diupayakan untuk
diaktifkan kembali.
35
 Pada 4-7 September 2011, atas undangan
Menteri Agama dan Wakaf Aljazair, delegasi
Kementerian Agama RI yang dipimpin oleh
Direktur Pelayanan Haji telah melakukan
kunjungan kerja ke Aljazair.
 Ketika menerima delegasi RI tersebut, Menteri
Agama dan Wakaf Aljazair menyampaikan
kekaguman
dan
apresiasinya
kepada
Pemerintah Indonesia yang menurutnya telah
berhasil mengelola urusan haji Indonesia
dengan sangat baik.
36
Oleh Menteri Agama Aljazair, jemaah haji
Indonesia dinilainya paling tertib, teratur, sabar
dan menghormati aturan selama di tanah suci,
sehingga patut dijadikan contoh bagi jemaah
haji negara lain.
37
Jemaah haji Indonesia
patut dijadikan contoh
bagi
jemaah
haji
negara lain.
38
 Karena itu, Aljazair sangat berkeinginan untuk
menjalin kerja sama yang lebih luas di bidang
haji dan umrah dengan Indonesia, antara lain
melalui kegiatan saling kunjung antar pejabat
tinggi urusan haji kedua negara, tukar menukar
pengalaman
dan
informasi
di
bidang
manajemen haji serta kerja sama antara Misi
Haji kedua negara selama musim haji di tanah
suci.
39
KESIMPULAN
 Hubungan RI-Aljazair di segala bidang pada
dasarnya terpelihara dengan baik. Namun
demikian, peluang dan potensi untuk lebih
dikembangkan masih sangat terbuka lebar,
khususnya
di
bidang
ekonomi
dan
perdagangan.
 Bagi Indonesia, Aljazair sangat potensial untuk
dijadikan sebagai pasar “non tradisional” RI
sekaligus sebagai “entry point” ke Eropa.
40
 Kegiatan PT Wijaya Karya dan Rencana akuisisi
Pertamina di Aljazair dapat menjadi “trigger”
outflow investasi Indonesia lainnya di Aljazair,
khususnya di sektor infrastruktur (perumahan dan
jalan raya).
 Kerja sama pariwisata potensial dikembangkan.
 Telah adanya 22 buah kesepakatan bilateral di
berbagai bidang, khususnya di bidang ekonomi,
dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan
hubungan dan kerja sama kedua negara yang
saling menguntungkan.
41
Sekian
TERIMA KASIH
42
Infrastruktur Transportasi
Proyek untuk tahun 2009-2014:
• 23 jalan penghubung antara jalan tol ke jalan umum (sepanjang
1396 km)
• Jalan penghubung antara kota Bejaia dan East-West Motorway
(100 km)
• Studi 1300 km jalan tol
• Studi jalan tol ketiga dari Boumerdes-Tipaza sepanjang 150 km
dua kali dua jalur
• Studi jalan tol keempat dari Ain Defla-Bordj Bou Arreridji
sepanjang 300 km
• Pelebaran jalan nasional nomor satu (320 km)
• Studi jalan tol (2X3 jalur) untuk kota baru Bouinan
43 43
EAST-WEST MOTORWAY PROJECT
44 44
45 45
Bidang Infrastruktur Hidrolik

•
•
•
Sampai dengan tahun 2010, di Aljazair terdapat 65 bendungan
dengan kapasitas:
2000: 4 milyar m3
2010: 7,1 milyar m3
Rencana 2014: 9,4 milyar m3
Periode 2010-2014 terdapat 20 proyek bendungan baru.

Terdapat instalasi mata air sebanyak 38 stasiun dengan kapasitas
2,75 juta m3/hari

Instalasi penyulingan air laut di Aljazair ada 4 tempat: Skikda,
Alger, Arzew dan Beni Saf. Dan ditambah satu proyek
penyulingan air laut yang akan selesai pada bulan Desember 2010
di Souk Ethlatha (wilayah Tlemcen)
46 46
PERUMAHAN
• Antara tahun 2005-2009,
pemerintah telah
menyelesaikan pembangunan 1
juta apartemen (social
housing) dengan anggaran
sebesar US$35 miliar
• Untuk program limatahunan
2009-2014, pemerintah telah
merencanakan pembangunan
1,2 juta apartemen dengan
anggaran sebesar USD 50
Milyar.
47 47
Program pembangunan pelabuhan dan bandara 2005-2025
Hasil program limatahunan 2005-2009:
• Pembangunan 10 pelabuhan kecil
• Perluasan 6 bandara
Program 2010-2014:
• Perluasan dan peningkatan kapasitas pelabuhan Oran, Annaba,
Skikda dan Jijel
• Modernisasi 12 bandara internasional Aljazair
• Peningkatan kapasitas 43 bandara domestik untuk memenuhi
standar bandara internasional
Sebagai informasi: jumlah bandara di Aljazair adalah 55 (2010).
48 48
Program pembangunan pelabuhan dan bandara 2005-2025
Hasil program limatahunan 2005-2009:
• Pembangunan 10 pelabuhan kecil
• Perluasan 6 bandara
Program 2010-2014:
• Perluasan dan peningkatan kapasitas pelabuhan Oran, Annaba,
Skikda dan Jijel
• Modernisasi 12 bandara internasional Aljazair
• Peningkatan kapasitas 43 bandara domestik untuk memenuhi
standar bandara internasional
Sebagai informasi: jumlah bandara di Aljazair adalah 55 (2010).
49 49
Peluang dan Kendala Peningkatan Ekspor Indonesia ke Aljazair
• Peluang untuk meningkatkan ekspor komoditi Indonesia ke Aljazair masih
terbuka luas, khususnya di sektor kelompok bahan bangunan, industri
makanan dan obat-obatan. Tahun 2010 Aljazair mengimpor berbagai komoditi
dari luar negeri untuk kebutuhan dalam negeri sebesar USD 40,212 milyar.
Hampir 27% dari belanja impor tersebut dibayar untuk sektor peralatan dan
kebutuhan bahan bangunan,dan hampir 30% untuk sektor makanan dan obat.
Aljazair mengetahui Indonesia adalah produsen bahan makanan terutama
kayu, obat-obatan dan bahan makanan khususnya susu bubuk.
• Pasar Aljazair memberikan banyak peluang ekonomi dan sangat berpotensi
karena kemampuan industri dalam negerinya masih terbatas/lemah. Hampir
semua komoditi di pasar Aljazair merupakan barang impor. Masyarakat
Aljazair mempunyai daya beli cukup tinggi dan sangat konsumtif, terutama
dengan naiknya harga minyak menjadikan pendapatan perkapita penduduk
meningkat. (tahun 2010 : USD 7.200).
50
• Berdasarkan data perdagangan tahun 2010, 10 kelompok komoditi
besar Indonesia yang paling diminati adalah kayu lapis, kopi, CPO,
komponen elektronik, lemak & minyak nabati, kondensor listrik,
minyak untuk keperluan industri, peralatan listrik tekanan di atas
1000v, produk karet, sabun. Komoditi Indonesia yang menguasai
pangsa pasar tinggi di Aljazair adalah CPO 55% (2010).
• Masih terdapat prospek yang menjanjikan bagi Indonesia untuk
bersaing di pasar Aljazair al. pada produk kayu (pintu siap pakai,
furniture rumah tangga dan perkantoran), tekstil dan produk tekstil,
suku cadang kendaraan bermotor, produk makanan dan produk
UKM yang diminati di pasar Aljazair antara lain: tekstil, garmen dan
busana muslim lainnya, sepatu dan alas kaki, produk perhiasan perak
dan emas, kulit dan produknya (jaket dan tas).
51
• Selain itu melihat program pembangunan sektor PU Aljazair,
Indonesia memiliki prospek ke depan yang baik antara lain karena:
kemampuan teknologi Indonesia yang sudah diakui kalangan
profesional
internasional,
dan
memiliki
SDM
yang
terampil;Indonesia telah berpartisipasi dalam proyek jalan raya di
Aljazair dengan PT. Wijaya Karya sebagai sub-kontraktor group
COJAAL, dan sudah membangun pabrik beton di Tadjenanet; serta
nama baik Indonesia di kalangan masyarakat dan Pemerintah Aljazair
merupakan modal yang baik untuk mengadakan pendekatan.
52
Kendala/hambatan Peningkatan Ekspor Indonesia ke Aljazair
• Sistem Transaksi Dagang
Walaupun sudah banyak pengusaha Aljazair yang melakukan transaksi
dagang dengan menggunakan sistem L/C, namun hal tsb. dilakukan dgn
menggunakan bank asing karena sampai dengan saat ini regulasi
perbankan Aljazair belum menerapkan sistem pembayaran dimuka
(payment in advance) sebelum barang tiba di pelabuhan Aljazair. Hal ini
disebabkan oleh kebijakan keuangan Pemerintah Aljazair yang membatasi
mata uang Dinar Aljazair (DZD) ke luar wilayah Aljazair. Kalangan
pebisnis menengah ke atas di Aljazair pada umumnya menggunakan bank
asing (biasanya bank di Perancis dan Timur Tengah) untuk transaksi
pembayaran dengan sistem L/C. Tetapi pebisnis menengah ke bawah pada
umumnya masih menggunakan sistem pembayaran yang konvensional
yaitu Cash Against Document (CAD), dibayar setelah barang tiba di
pelabuhan Aljazair.
53
Kendala/hambatan Peningkatan Ekspor Indonesia ke Aljazair
• Transaksi dagang berdasarkan hubungan tradisional
Pengusaha Aljazair lebih senang mengimpor barang melalui mitra dagang
tradisionalnya di Perancis (sebagian besar mempunyai hubungan
keluarga), Italia, Jerman, Spanyol dan Turki. Perdagangan melalui pihak
ketiga tersebut menyebabkan harga barang Indonesia di pasar Aljazair
lebih mahal sehingga tidak competitive.
54
• Kurangnya perhatian pengusaha Indonesia terhadap potensi pasar
Aljazair
Hal ini tercermin dalam sedikitnya jumlah pelaku usaha Indonesia yang
melakukan observasi pasar secara langsung ke Aljazair, meninjau atau
mengikuti pameran dagang di Aljazair. Mereka juga sangat jarang
memanfaatkan keberadaan KBRI Alger untuk mendapatkan informasi
guna masuk ke pasar Aljazair.
• Di Aljazair tidak terdapat Asosiasi Importir Komoditi
Hal ini juga merupakan salah satu kendala bagi pengusaha
Indonesia yang ingin mengadakan kontak dengan kalangan importir
komoditi tertentu.
• Bahasa
Seluruh aktifitas usaha di Aljazair menggunakan bahasa Perancis dan
Arab termasuk penerbitan dokumen dan publikasi resmi. Bahasa Inggris
belum banyak digunakan kalangan pebisnis Aljazair.
55 55
• Kurangnya informasi tentang potensi ekonomi Aljazair dan
Indonesia
Terbatasnya informasi mengenai potensi ekonomi Aljazair di Indonesia
menjadikan para pelaku bisnis di Indonesia kurang memahami potensi
pasar Aljazair. Demikian pula, informasi mengenai potensi ekspor
Indonesia di kalangan importir Aljazair juga masih terbatas. KBRI Alger
telah berusaha memasukkan informasi dimaksud ke dalam web site KBRI
yang dapat membantu kalangan pebisnis Aljazair dan Indonesia untuk
lebih memahami potensi ekonomi kedua negara.
• Transportasi
Hingga saat ini belum ada perusahaan penerbangan atau pelayaran yang
membuka jalur langsung Indonesia – Aljazair, sehingga pengiriman
barang dari Indonesia ke Aljazair jika dengan kapal laut selalu melalui
Eropa (Perancis, Spanyol) memakan waktu 30 hari atau jika dengan
pesawat udara sekitar 4 hari (via Doha, Dubai, Frankfurt).
56 56