ADAPTASI BBL PW

Download Report

Transcript ADAPTASI BBL PW

ASUHAN PADA BAYI BARU
LAHIR
ASKEB II
Hj. Sitti Aras
BAYI BARU LAHIR
Bayi baru lahir / new born ( Inggris ) / neonatus (Latin )
adl: Bayi yg baru dilahirkan sampai dgn umur 4 mgg
BBL normal adl Bayi yg baru dilahirkan pd kehamilan cukup
bulan, BB bayi antara 2500 gram sampai dgn 4000 gram &
tanpa tanda asfiksia & penyakit penyerta lainya.
Neonatal Dini adl BBL sampai dgn usia 1 mgg
Neonatal lanjut adl BBL dari usia 8 hari sampai dgn usia
28 hari.
CIRI – CIRI UMUM BBL NORMAL
Bernafas & menangis spontan
Frekuensi berkisar 180x/menit
Warna kulit kemerah – merahan & terdpt verniks caseosa
atau bersih
Lemak subkutan ckp tebal
Rambut lanugo & rambut kepala tumbuh dgn baik
Aktifitas atau gerakan aktif ekstremitas dlm keadaan afleksi
BB berkisar antara 2500 – 3000 gr
PB antara 50 – 55 cm
Ukuran kepala a/l : FO 34 cm, MO 35 cm, SOB 32 cm
Sebagai akibat perubahan lingkungan dlm uterus
ke luar uterus, maka bayi menerima rangsangan
yg bersifat kimiawi, mekanik & termik.
Hasil rangsangan tsb membuat bayi akan
mengalami perubahan - perubahan
PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA
BAYI BARU LAHIR
1. Perubahan pada Sistem Pernapasan
Rangsangan u/ grk pernafasan :
• Tekanan mekanik dr thoraks
• Pe Pa O2 & ke Pa CO2
• Rangsangan dingin pd daerah muka
Upaya bernafas pertama seorang bayi berfungsi u/ :
1. Mengeluarkan cairan dlm paru – paru
2. Mengembangkan jar. Alveolus paru – paru u/
pertama kali
Proses Mekanis (penekanan dari
thorak pada saat melalui vagina)
Kehilangan
cairan
Hentakan
balik dada
Tekanan negative intra
thorak
+
Rangsangan kimiawi, thermal,
mekanikal, sensori
Penggerakan pernafasan
pertama
Masuknya udara
Permulaan penurunan tekanan
permukaan alveolus
Peningkatan PaO2 alveolus
Peningkatan volume pembuluh
darah paru-paru
Pembukaan pembuluh darah
paru
Peningkatan sirkulasi limfe
Peningkatan aliran darah ke
dalam paru
Peningkatan oksigenasi yang
adequat
PERKEMBANGAN SISTEM PULMONER
Umur Kehamilan
24 hari
26 – 28 hari
6 minggu
12 minggu
24 minggu
28 minggu
34 – 36 minggu
Perkembangan
Bakal paru-paru terbentuk
Kedua bronchi membesar
Di bentuk segmen bronchus
Differensial lobus
Dibentuk alveolus
Dibentuk Surfaktan
Struktur Matang
Lanjutan
2. Perubahan pada Sistem Kardiovaskuler
Tjd perubahan besar, yaitu :
• Penutupan foramen ovale pd atrium jantung
• Penutupan duktus arteriosus antara arteri
paru2 & aorta
Denyut jantung BBL rata2 140 dtk/mnt
Volume drh pd BBL berkisar 80 – 110 ml/kg
Tali Pusat Diklem
Lepasnya dari plasenta (turunnya sirkulasi darah)
Tertutupnya ductus
venosus
Pertama kali
bernafas
Meningkatnya system resistensi
Tekanan dari atrium
kanan berkurang
dibandingkan dg
atrium kiri
Darah ke hati dan
system portal
Paru-paru
berkembang
Paru-paru mengeluarkan
cairan
Perubahan dr kanan ke
kiri meninggalkan dr
kiri ke kanan dr aliran
darah
Meningkatnya tingkat
sirkulasi oksigen dalam
sirkulasi pulmonary
Menurunnya resistensi vaskuler
pulmonary
Tertutupnya ductus
arteriosus
Meningkatnya tekanan di atrium kiri
Tertutupnya foramen ovale
Lingkungan yg dingin
3.
Perubahan pd Sistem Thermogenik
Kehilangan panas pd BBL dpt tjd mll 4 cara a/l :
• Konveksi : Proses hilangnya pns tbh melalui
kontak dgn udara yg dingin di sktrnya
• Radiasi :Proses hilangnya pns tbh bl by
diletakkan dkt dgn benda2 yg lbh rendah
suhunya dr suhu tbhnya
• Evaporasi : Proses hilangnya pns tbh bl by
berada dlm keadaan bsh
• Konduksi : Proses hilangnya pns tbh melalui
kontak lgs dgn benda2 yg mempunyai suhu
lbh rendah
Stress
Dingin
Meningkatnya
metabolisme
Meningkatnya
penggunaan
glukosa
BAT (metabolisme
jaringan adipose
coklat)
Meningkatnya
penggunaan
persediaan
glikogen
Pembebasan asam
lemak
Meningkatnya
rata-rata
pernafasan
Lebih banyak
membutuhkan
oksigen
Hypoksia
Menipisnya
persediaan
glikogen
Hypoglikemia
Meningkatnya
konsumsi
oksigen
Menurunnya produksi surfaktan
(kebutuhan O2, glukosa, perfusi
paru-paru yg adequate)
Menurunnya
pH
Asidosis metabolisme
Vasokonstriksi pulmonary
Penurunan berat atau gagal
menambah berat (penggunaan
kalori untuk energi dan
pertumbuhan)
Distress pernafasan
Hypoksia lanjut
Lanjutan
4. Perubahan pd Sistem Renal
Ginjal pd BBL sdh berfungsi, ttp blm sempurna.
BBL hrs BAK dlm wkt 24 jam stlh lhr, dgn
jumlah urin sktr 20 – 30 ml/hr & me mjd 100 –
200 ml/hr pd wkt akhir mgg pertama
Lanjutan
5. Perubahan pd Sistem Gastrointestinal
Kapasitas lambung BBL sgt bervariasi & tgt pd
ukuran by, sktr 30 – 90 ml. Pengosongan dimulai
dlm bbrp mnt pd saat pemberian makanan &
selesai antara 2 – 4 jam stlh pemberian makanan
& pengosongan ini dipengaruhi o/ bbrp faktor a/l
wkt & volume makanan, jns & suhu makanan
serta stres fisik.
Lanjutan
6.
Perubahan pd Sistem Hepar
Liver bayi mempunyai peranan yg ptg dlm hal :
• penyimpanan zat besi
• metabolisme KH
• konjugasi bilirubin
• koagulasi
Liver BBL blm matur u/ membentuk glukosa shg
BBL mdh terkena hipoglikemi
Neonatus telah memiliki kapasitas fungsional u/
mengubah bilirubin, namun sebagian bsr BBL
ada yg mengalami hiperbilirubinemia fisiologis
Lanjutan
7. Perubahan pd Sistem Immunitas
Sistem immunitas BBL blm matang, shg
menyebabkan BBL rentan thd berbagai infeksi &
alergi
Sedangkan sistem immunitas yg telah matang
akan memberikan kekebalan alami & kekebalan
didpt pd tbh
Kekebalan alami t/d struktur pertahanan tbh yg
mencegah a/ meminimalkan infeksi
Lanjutan
8. Perubahan pd Sistem Integumen
Pd BBL semua struktur kulit tlh ada ttp blm matur.
Epidermis & dermis tdk terikat dgn erat & sgt
tipis.
Verniks caseosa bersatu dgn epidermis
By aterm memiliki kulit erithemathous
Kulit srg kelihatan berbintik & lurik2
Tgn & kaki sdkt sianosis
Lanjutan
9. Perubahan pd Sistem Repro
Pd bayi perempuan labia mayora & minora
mengaburkan vestibulum & menutupi klitoris
Pd bayi laki-laki preputium biasanya tdk
sepenuhnya tertarik msk
Pd BBL baik perempuan / laki-laki srg
ditemukan pembengkakan payudara
Lanjutan
10. Perubahan pd Sistem Skeletal
Tubuh BBL kelihatan sdkt tdk proposional
Tgn sdkt lbh panjang dr kaki
Punggung BBL kelihatan lurus & dpt ditekuk
dgn mdh
BBL dpt mengangkat & memutar kepala ketika
menelungkup
11. Perubahan pd Sistem Neuromuscular
Pertumb. otak sgt cpt & membutuhkan glukosa &
O2 yg adekuat
Bbrp aktivitas refleks yg tdpt pd BBL a/l :
1. Refleks Moro / Peluk
2. Rooting Reflex
3. Refleks menghisap & menelan
4. Refleks batuk & bersin
5. Refleks genggam
6. Refleks melangkah & berjalan
7. Refleks otot leher
8. Babinsky Reflex
TERMOREGULASI
(Perlindungan Termal)
PENDAHULUAN
 Mekanisme
pengaturan temperatur
tubuh pd BBL blm berfungsi
sempurna, permukaan tubuh bayi
relatif luas, tubuh bayi terlalu kecil
utk memproduksi & menghslkan
panas sebabkan BBL mudah sekali
terkena Hipotermi.
 Disebut hipotermi bila suhu tubuh
turun di bwh 36,5 °C
( N : 36,5 °C – 37,5 °C )
MEKANISME KEHILANGAN
PANAS PD BBL
 EVAPORASI
 Proses kehilangan panas pd bayi
krn penguapan cairan ketuban pd
permukaan tubuh oleh panas
tubuh bayi sendiri krn tdk sgr
dikeringkan.
 KONDUKSI
 Kehilangan panas tubuh mll
kontak langs ant tubuh bayi dgn
permukaan yg dingin.
 KONVEKSI
 kehilangan panas pd bayi yg tjd
saat bayi terpapar udara sekiar yg
lebih dingin.

RADIASI
 Kehilangan panas yg tjd krn bayi
ditempatkan di dekat bendabenda yg mempunyai suhu tubuh
lebih rendah dr suhu tubuh bayi.
PENILAIAN HIPOTERMI BBL
 Gejala
1.
2.
3.
4.
Hipotermi BBL
Bayi tdk mau menyusu/minum
Bayi tampak lesu
Tubuh bayi teraba dingin
Dlm keadaan berat, denyut
jantung bayi menurun & kulit bayi
mengeras
Tanda-tanda Hipotermi sedang
1.
2.
3.
4.
5.
Akifitas berkurang, letargis
Tangisan lemah
Kulit berwarna tdk rata
Kemampuan menghisap lemah
Kaki teraba dingin
Tanda-tanda Hipotermi Berat
1.
2.
3.
4.
5.
Bibir & kuku kebiruan
Pernafasan lambat
Pernafasan tdk teratur
Bunyi jantung lambat
Selanjutnya mungkin timbul
hipoglikemia & asidosis metabolik
Tanda-tanda Stadium Lanjut
Hipotermi
1.
2.
3.
Muka, ujung kaki & tangan
berwarna merah terang.
Bagian tubuh lainnya pucat
Kulit mengeras merah & timbul
edema terutama pd punggung, kaki
& tangan
PENCEGAHAN HIPOTERMI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Segera mengeringkan bayi setelah lahir
Menyelimuti bayi dengan selimut atau
kain bersih, kering dan hangat
Menutupi kepala bayi dengan topi
Bonding attachment dan memberikan
ASI
Tidak memandikan bayi minimal 6 jam
setelah lahir (sampai suhu tubuh stabil)
Rawat gabung
EVALUASI NILAI APGAR
KU bayi dimulai 1 menit stlh lahir dgn
menggunakan nilai APGAR.
Penilaian ini bertujuan u/ mengetahui apakah
bayi menderita asfiksia/tdk.
Penilaian bayi dilakukan berdasakan :
1. Usaha bernafas
2. Frekuensi denyut jantung
3. Warna kulit
4. Tonus otot
5. Reaksi Penghisapan
USAHA BERNAFAS
Jika bayi mengalami kesulitan bernafas, jgn
lakukan pemeriksaan sblm jln nafas dibersihkan
& pemberian O2 hingga respirasi kembali normal.
CARA MEMBERSIHKAN JLN NAFAS
1. kepala bayi dimiringkan agar cairan
berkumpul di mulut & tdk di faring bag
belakang
2. mulut dibersihkan terlebih dahulu agar
cairan tdk terakspirasi & isapan pd hidung
akan menimbulkan pernafasan megapmegap.
3. Apabila mekonium kental & bayi mengalami
depresi, hrs dilakukan penghisapan dr trakea
dgn menggunakan pipa endotrakea.
MENILAI USAHA BERNAFAS
1. Bila bayi bernafas spontan & memadai,
 menilai frekuensi denyut jantung
2. Bila bayi mengalami apnea/sukar bernafas
 lakukan rangsangan taktil dg menepuknepuk atau menyetil telapak kaki
bayi/menggosok-gosok punggung bayi
sambil beri O2 100% kecepatan 5ltr/mnt.
3. Apabila stlh bbrp detik tdk tjd reaksi atas
rangsangan taktil mulai beri VTP.
FREKUENSI DENYUT JANTUNG
MENILAI FREKUENSI DENYUT JANTUNG BAYI
– Denyut Jantung pd saat lahir berkisar ant 100180x/mnt & sgr stabil mjd 100-120/140x/mnt.
– Penilaian frekuensi denyut jantung bayi
dilakukan apabila pernafasan spontan normal
teratur.
– Cara menghitung frekuensi denyut jantung
yaitu dg menghitung jml denyut jantung dlm
6 det x 10 = frekuensi jantung permnt
Apabila frekuensi denyut jantung < 100/mnt,
wlaupun bayi bernafas spontan  indikator
lakukan VTP.
Apabila detak jantung tdk dpt dideteksi  efinefrin
hrs sgr diberikan & pd saat yg sama VTP &
kompresi dada dimulai.
WARNA KULIT
Menilai warna kulit br dilakukan apabila bayi
bernafas spontan & frekuensi denyut jantung >
100x/mnt.
Apabila terdpt sianosis sentral, O2 tetap diberikan.
Apabila tdp sianosis perifer,O2 tdk perlu diberikan.
TONUS OTOT
Pd saat lahir biasanya tonus otot lemas, ttp stlh 1
atau 2x tangisan tonus otot bayi akan bertambah
sempurna.
Sgr stlh lahir bayi cenderung u/ memfleksikan
tbhnya  u/ m’capai posisi senyamam mungkin.
Tonus otot yg buruk pd by yg berusia bbrp mnt hrs
dianggap sbg pertanda buruk  anoksia, narkosis,
kolaps vaskuler, sindrom jantung kiri konginental,
hipoglikemia, sindrom down, hematoma subdural dr
sumsum tulang belakang dll.
REAKSI PENGHISAPAN
Reaksi penghisapan dpt dilihat dr reflek pd saat
jln nafas dibersihkan.
Apabila bayi dlm keadaan menyeringai,
batuk/bersin  reaksi penghisapan baik.
APGAR ringkasan dari :
A : Appearance : Rupa (warna kulit)
P : Pulse Rate : Nadi/frekuensi jantung
G : Grimace : Menyeringai (akibat
reflek kateter dlm hidung)
A : Activity
: Keaktifan/tonus otot
R : Respiration : Pernafasan
Setiap Penilaian diberi angka : 0, 1, 2
TABEL NILAI APGAR
SKORE
0
1
2
A
Pucat
Bdn merah
ekstremitas biru
Seluruh tbh
kemeraha-merahan
P
Tdk ada
Di bawah 100
Diatas 100
G
Tdk ada
Sedikit gerakan
mimik
Menangis,batuk
bersin
A
Lumpuh
Ekstremitas dlm
fleksi sedikit
Gerakan aktif
R
Tdk
Lemah, tdk teratur
Menangis kuat
JUMLAH
Nilai
Dari hasil penilaian tsb dpt diketahui keadaan bayi
dgn kriteria sbb :
Nilai APGAR 7 – 10 : Bayi normal
Nilai APGAR 4 – 6 : Asfiksia ringan – sedang
Nilai APGAR 0 – 3 : Asfiksia berat
Bila nilai APGAR dlm 2 mnt tdk mencapai nilai 7,
maka hrs dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut..
RESUSITASI

PENGERTIAN
Adl suatu tindakan yg dilakukan u/ mencegah
tjdnya asfiksia & memperlancar pernafasan pd
bayi scr spontan & teratur.

INDIKASI
1. Apabila BBL mempunyai nilai APGAR 4-6
(APGAR mnt ke-1 bayi butuh perhatian
khusus, APGAR mnt ke-5 indeks dr
efektifitas resusitasi)
2. Menunjukkan depresi pernafasan sedang
& butuh resusitasi.
PENATALAKSANAAN RESUSITASI
A. Langkah Awal (dilakukan dlm 30 dtk)
1. Jaga posisi bayi ttp hangat  selimuti bayi
2. Atur posisi bayi  kepala sedikit ekstensi
3. Isap lendir bayi  hisap lendir dr mulut
dulu baru hidung.
4. Keringkan & Rangsang bayi  keringkan
mulai muka,kepala & bagian tubuh lain dg
sedikit tekanan. Lalu lakukan rangsangan
taktil.
5. Atur kembali posisi kepala & selimuti bayi
 ganti kain yg basah dg yg kering
selimuti kecuali muka & dada,kepala bayi
sedikit ekstensi.
6. Penilaian bayi  berdasarkan 3 gejala yg
sangat penting : usaha bernafas,frekuensi
denyut jantung & warna kulit.
Menilai Usaha Bernafas
Bila bernafas spontan & memadai 
lanjutkan menilai frekuensi denyut jantung.
 Bila bayi Apnoe/sukar bernafas  lakukan
rangsangan taktil, beri O2 berkonsentrasi
100% kecepatan 5 liter/mnt  bila stlh
beberapa dtk tdk tjd reaksi atas ransangan
taktil  mulai pemberian VTP

Menilai Frekuensi Denyut Jantung Bayi
Bila frekuensi denyut jantung > dr 100x/mnt
& bayi bernafas spontan teratur  lanjutkan
menilai warna kulit.
 Bila frekuensi denyut jantung < dr 100x/mnt,
wlaupun bayi bernafas spontan  indikasi
dilakukan VTP.
 Apabila denyut jantung tdk dpt dideteksi 
epinefrin diberikan, saat yg sama VTP &
kompresi dada dimulai.

Menilai Warna Kulit
Penilaian warna kulit baru dilakukan apabila
bayi bernafas spontan & frekuensi denyut
jantung bayi > dr 100x/mnt.
 Apabila terdpt sianosis sentral  O2 tetap
diberikan
 Apabila sianosis perifer  O2 tdk perlu
diberikan.

VENTILASI TEKANAN POSITIF
VTP dilakukan dg sungkup & balon
resusitasi atau dg sungkup & tabung.
 Kecepatan ventilasi 40 – 60x/mnt
 Tekanan ventilasi u/ nafas pertama 30 – 40
cmH2O, stlh nafas pertama butuh tekanan
15 – 20 cmH2O.
 Suara nafas didengar dg stetoskop 
adanya suara nafas dikedua paru2x mrpk
indikasi bhw bayi mendpt ventilasi dg benar.

Menilai frekuensi Denyut Jantung
Bayi pd saat VTP

Frekuensi denyut jantung dinilai stlh selesai
melakukan ventilasi 15 – 20 det pertama.
 Apabila frekuensi denyut jantung >100x/mnt
#. Bayi mulai bernafas spontan  lakukan
rangsangan taktil u/ merangsang frekuensi &
dlmnya pernafasan  VTP dihentikan & O2
arus bebas diberikan
#. Klau wajah bayi tampak merah  O2 kurangi
secara bertahap.
#. Apabila pernafasan spontan & adekuat tdk tjd
 VTP dilanjutkan
Apabila frekuensi denyut jantung bayi ant
60 – 100x/mnt
#. VTP dilanjutkan dgn memantau
frekuensi denyut jantung bayi.
#. Apabila frekuensi denyut jantung bayi <
60x/mnt  mulai kompresi dada.
 Apabila frekuensi denyut jantung bayi <
60x/mnt  VTP dilanjutkan – periksa
ventilasi apakah adekuat & O2 yg
diberikan benar 100%  segera mulai
kompresi dada.

PEMASANGAN KATETER
OROGASTRIK
VTP dg balon & sungkup lebih lama dr 2
mnt hrs dipasang kateter orogastrik & ttp
terpasang slm ventilasi krn selama ventilasi
udara dr orofaring dpt msk ke dlm esofagus
& lambung
 Alat yg dipakai ialah pipa orogatrik nomor
8F semprit 20ml.

KOMPRESI DADA
Kompresi dada dilakukan ⅓ bagian bawah
tulang dada dibwh garis khayal yg
menghubkan kedua putting susu bayi
 Rasio kompresi dada & ventilasi dlm 1 mnt
ialah 90 kompresi dasa & 30 ventilasi
(rasio 3 : 1)  kompresi dada dilakukan 3x
dlm 1½ dtk & ½ dtk u/ ventilasi 1x

MEMBERIKAN OBAT2XAN
Obat2xan diberikan bila Frekuensi jantung
bayi ttp dibawah 60x/mnt wlaupun telah
dilakukan ventilasi adekuat (dg O2 100%) &
kompresi dada u/ paling sedikit 30 dtk atau
Frekuensi Jantung Nol.
 Dosis obat obat didasarkan pada BB bayi
 Vena umbikalis ialah t4 yg dipilih u/
pemberian obat
 Epinefrin ialah obat pertama yg diberikan.

Dosis Epinefrin : 0,1 – 0,3 ml/kg u/ larutan
berkadar 1 : 10.000 diberikan IV / memakai
pipa endotrakeal.
 Volume expanders digunakan u/
menanggulangi efek hipovelemia.dosis 10
ml/kg diberikan IV dg kecepatan pemberian
wkt 5 – 10 mnt.


RESUSITASI KARDIOPULMONAR DIHENTIKAN
APABILA SETELAH 30 MENIT TINDAKAN
RESUSITASI DILAKUKAN TIDAK ADA RESPON
DARI BAYI
ASUHAN PASCA RESUSITASI
Dilakukan pd keadaan :
 Resusitasi Berhasil : bayi bernafas normal
sesdh langkah awal/sesdh ventilasi,perlu
pemantauan & dukungan.
 Resusitasi Tdk/kurang berhasil : bayi perlu
rujukan yaitu sesdh ventilasi 2mnt blm
bernafas/bayi sdh bernafas ttp mengapmengap/pd pemantauan kondisinya makin
memburuk.
 Resusitasi gagal : stlh 2mnt diventilasi bayi
gagal bernafas.
BONDING
Dimulainya interaksi : emosi, fisik, dan sensorik
antara orang tua dan bayi (segera setelah lahir)
ATTACHMENT
Ikatan perasaan yang terjadi antara individu
Meliputi pencurahan perhatian serta adanya
hubungan evaluasi dan fisik yang akrab
(Nelson & May, 1986)
PENINGKATAN TALI
KASIH DAN
KETERIKATAN
ORANG TUA DAN
BAYI
Faktor keterikatan ibu - bayi
LINGKUNGAN
Penampilan
Sentuhan
Kontak mata
Aroma
PERSONAL
IBU
SIKLUS HUBUNGAN
Aroma
Nangis
Kontak mata
Penampilan
LINGKUNGAN
TEMPERAMEN
BAYI
BONDING AND
ATTACHMENT
ORTU
(DINI)
BAYI
KONTAK
Memberi kehangatan
Menurunkan rasa sakit ibu dan bayi
Memberikan rasa nyaman
Meningkatkan perkembangan
Emosi
Intelektual
SEJAK AWAL
Fisik
:
Tatap muka
Suara khas
Sentuhan
Pelukan
Menyusui
DEWASA
PRINSIP IKATAN KASIH SAYANG
( KLOUS & KENNEL)
Menit dan jam pertama kelahiran :
Periode sensitif & wkt yg optimal u/ kontak ortu
& bayi
Sentuhan ortu untuk pertama kali
 Timbul respon khusus dari bayi thd ortu :
dimulainya hub
Ikatan yg baik & sistimatis
Isyarat bayi : gerakan bola mata pada ibu
Individu yang terlibat dlm proses persalinan,
memiliki ikatan yg kuat dgn bayinya
Bbrp kejadian awal persalinan cemas yg berupa
 Mempengaruhi keterikatan ortu – bayi
ASPEK KASIH SAYANG DARI AYAH SAMA
DGN IBU, SEHINGGA AYAH DIHARAPKAN
BERPARTISIPASI DI DLM PROSES
KELAHIRAN & PERAWATAN BAYI
(Reeder/Martin)
HASIL RISET (REEDER, 1983)
AYAH YG MELIHAT PROSES PERSALINAN DAN
MERAWAT BAYI MENUNJUKAN TINGKAH LAKU
“KETERIKATAN KASIH SAYANG” LEBIH BERAT
DARIPADA AYAH YG TDK MELIHAT PROSES
PERSALINAN & TDK MERAWAT BAYI
(Reeder/Martin)
DAMPAK POSITIF PADA BAYI
Menurut Klaus
Bayi merasa : dicintai, diperhatikan,
mempercayai dan menumbuhkan sikap
sosial
 Bayi merasa : aman, berani mengadakan
eksplorasi bertambahnya pengertian
 Merupakan awal menciptakan dasar
“kepribadian positif” yaitu perasaan besar
hati dan sikap positif terhadap orang lain.
(Reeder/Martin)
Orang tua, melalui suara
Orang lain
Belajar berinteraksi
Ada keterikatan dengan ibu
ADA KASIH SAYANG
DAMPAK TDK TJDINYA
KETERIKATAN KASIH SAYANG DG SEGERA
(KLAUS)
TERTUNDANYA PERKEMBANGAN TINGKAH
LAKU ANAK, DITANDAI :
1. TINGKAH LAKU STERIOTIP : tidur di lantai,
menghisap jari, membenturkan badan
2. SOSIAL ABNORMALY : ketakutan, cari
perhatian pada orang dewasa
3. KEMUNDURAN
MOTORIK,
KOGNITIF,
VERBAL
4. SIKAP APATIS
(Reeder/Martin)
HAMBATAN DALAM “BONDING
ATTACHMENT” ORTU – BAYI
Kurang support system
Ibu dengan resiko
Bayi dengan resiko
Kehadiran bayi tidak diharapkan
UPAYA MENINGKATAN KETERIKATAN KASIH
SAYANG IBU-BAYI-KELUARGA
Adaptasi
Kontak sedini mungkin
Fasilitas untuk kontak lebih lama
Penekanan pada hal-hal positif
Keterlibatan anggota keluarga lain
Informasi bertahap
PERAN BIDAN
•
•
Bidan/perawat hrs dpt menciptakan s/ lingk yg
meningkatkan kontak positif ortu &
anak.Misalnya: meletakkan bayi yg baru lahir
lahir diatas perut ibu & kmdn menyuruh ibu u/
memeluk & meneteki bayinya.
Bidan/perawat dpt mendorong kesadaran ortu
ttg kemampuan & respon anaknya u/
berkomunikasi,memberi dukungan & dorongan
semangat saat ortu berusaha u/ mjd kompeten &
memainkan perannya dgn penuh kasih &
meningkatkan proses ikatan.
PEMBERIAN ASI AWAL
 KEUNTUNGAN
1. Pemberian ASI adl menyenangkan,krn
tersedia dimn saja,kpn saja,tdk butuh
persiapan,alat & perhitungan takaran.
2. ASI bersih,aman & sulit u/ kena cemaran.
ASI sll segar dg bau,rasa & susunan yg
tdk mungkin ditiru.
3. ASI
ibu
anak  pasti cocok.
4. ASI punya toleransi yg baik,mudah
dicerna, suhu optimal  anak tdk mudah
diare.
5. ASI dpt hindarkan bayi dr penyakit
 colostrum punya zat2x/daya
penangkis yg tinggi.
6. ASI dpt berikan rasa kedekatan & kasih
sayang ant ibu & anak yg permanen.
7. ASI puny susunan bhn mknan yg sangat
ideal & tdk dpt ditiru.
8. Menyusukan (ASI)  punya daya
kontrasepsi & cegah kehamilan 15–25%
9. ASI sangat murah  protein berkhasiat
tinggi yg murah.
KANDUNGAN ASI
 Protein  lactalbumin 60%,casein
40%,protein lain : lysozym & lactoferrin sbg
anti infeksi,ASI jg punya kadar
immunoglobulin tinggi yg beri perlindungan
thd infeksi coli & virus.
 Lemak  jml lemak ASI sekitar 3,5 %
(berubah sesuai dg diit ibu),kaya akan
lipase,enzym menyerap lemak utk dijadikan
sbg Asam Amino.
 Karbohidrat  yg plg byk Lactose
(6,5–7%) membantu pertumbuhan
lactobasillus & sbg absorsi kalsium pd
bayi.
 Air  Jml air yg dikandung sekitar
87-87,5% dg berat jenis 1.030 – 1.032
 Garam Mineral  Jmlnya hanya 0,2%
mengandung sodium,kalsium,besi yg
jmlnya lebih sedikit dr susu sapi.
 Vitamin  tergantung pd kadar vit yg
dimakan o/ ibu,ttp ASI ttp
mengandung semua vitamin,kadar vit
A yg tinggi & vit D yg rendah.
 Bakteri  umumnya ASI bebas dr
bakteri, kecuali pd keadaan2x spt
mastitis,tuberkolosis,tifus & lain2x
septikemia pd ibu.
FAKTOR KEKEBALAN YG
TERDAPAT PD ASI
 Faktor pertumbuhan Lactobasillus bifidus
 tumbuh cpt & berkembang biak pd sal
mkn bayi yg dpt ASI  mengubah laktosa
mjd as. Asetat & as. Laktat  suasana
asam menghambat pertumbuhan E.coli
(sebabkan bayi diare)
 Faktor anti Staphylokok  semacam as.
Linoleat yg mrpk asam lemak tdk jenuh.
 Antibodi thd penyakit  batuk rejan,difteri,
radang paru,peny. Sal pencernaan,acam2x
peny. Virus (radang otak,gondongan,
influensa & cacar).
 Komplemen  berguna u/ mrusak bakteri
shg kuman dpt mudah dimkn o/ sel darah
putih, juga sbg penawar alergi.
 Lisosim  berkhasiat memecah dinding sl
bakteri, jmlnya 300x lebih byk dr susu sapi,
zat ini jg tahan thd keasaman lambung.
 Laktoperoksidase  S/ enzim yg
bersama dg zat lain akan berdaya
pembunuh staeptokok.
 Laktoferin  S/ ikatan besi & protein
yg berdaya anti staphylokok & E.coli.
KEUNTUNGAN PEMBERIAN ASI
DINI
 Stlh bayi lahir kelenjar mamae ibu
mengeluarkan  colostrum
 Jadi colostrum adl :
 Dikeluarkan dr hari pertama – hr ke-3/ke-4
 Lbh byk mengandung protein & zat penangkis
infeksi
 Lbh tinggi mineral trutama K, Na & Cl  u/
peristaltik usus.
 Vit yg larut dlm lemak lebih byk.
 Tdpt zat yg menghalangi hidrolisasi protein
 protein tdk mudah rusak.
 Mengurangi gangguan pencernaan & peny
lain & bahkan bisa menurunkan angka
kematian & infeksi usus tertentu  mendpt
ASI sedini mungkin.
Terima Kasih