3. Kelainan Skeletal Ortodontik.klik disini

Download Report

Transcript 3. Kelainan Skeletal Ortodontik.klik disini

RENCANA PERAWATAN
ORTODONTIK
OLEH:
Drg. Cendrawasih AF M.Kes, Sp. Ort
RENCANA PERAWATAN
• DIAGNOSIS
• USIA PERTUMBUHAN
• KEPARAHAN MALOKLUSI
• TIPE PENDEKATAN PERAWATAN
• TIPE ALAT ORTODONTIK
Pendekatan Orientasi-Masalah
kuesiner
interviu
Pemeriksa
an klinis
Data
base
Klasifikasi
Daftar
permasalahan =
Diagnosis
Analisis
catatan
diagnostik
problem
( perkembangan)
ortodontik A
B
C
D
urutan
DLL
rioritas
Patologi
(Karies, perio, dll}
Kontrol sebelum
perawatan orto
Kemungkin
an2 solusi
A
B
C
D
DLL
evaluasi
interaksi
Cost/benefit
kompromi
Konsul
Pasienortu
Rencana
alternatif
Input
pasien
Informed
consent
Konse
p
TP
keefektifan
efisiensi
Detil
TP
Diagnosis
A. Facial
B. Dental Arch/Lengkung Gigi
C. Hub. Dentoskeletal arah Transversal
D. Hub. Dentoskeletal arah
Sagital/Anteroposterior
E. Hub. Dentoskeletal arah Vertikal
A. FACIAL
SIMETRI
FACIAL
Sagital/anteroposterior
Gigi dikatakan protrusif bila :
a. Bibir prominen menonjol keluar
b. Bibir terpisah saat rest posisi kurang
lebih 3 – 4 mm ( inkompeten bibir)
c. Retraksi gigi belum tentu
memperbaiki estetis wajah dan bibir
: lihat ketegangan bibir
d. Dipengaruhi ras
Evaluasi Proporsi
Vertikal Wajah
FACIAL
B. LENGKUNG GIGI
• Transversal: Simetri?
– Tipe cross bite: dental/skeletal
• Space discrepancy?
LENGKUNG GIGI…
PATOKAN EKSTRAKSI PADA CROWDING DAN PROTRUSIF
Diskrepansi lengkung < 4mm :
Ekstraksi jarang diindikasikan (hanya bila terdapat
protrusif I atau tdpt diskrepansi vertikal yang berat
Diskrepansi 5-9mm:
Dapat dilakukan ekstraksi atau non ekstraksi.
Keputusan tergantung karakteristik pasien dan detil
terapi ortodontik: dapat dipertimbangkan pencabutan
gigi selain P1
Diskrepansi >10mm:
selalu memerlukan ekstraksi: P1/I2 bawah
P2 dan M1 jarang
diskrepansi besar
Tipe maloklusi : Dental/skeletal:
»Transversal
»Sagital
»Vertikal
SKELETAL DISORDER
A. Kl II skeletal:
1. Defisiensi pertumbuhan mandibula
2. Pertumbuhan maxilla berlebihan
3. Kombinasi keduanya
B. Kl III skeletal:
(Ciri-ciri: tidak bisa ayun RB ke posterior)
1. Defisiensi maxilla: + Kelainan Transversal
+verticohorisontal
2. Prognasi mandibula
C. Kelainan vertikal pada
– Open bite pada Kl II
– Open bite pada Kl III
USIA PERTUMBUHAN
• Preschool children: Primary Dentition
• Preadolescence
: Early Mixed Dentition
• Adolescence
: Late Mixed Dentition/
Early Permanent Dent.
• Adult
: Permanent Dentition
USIA PERTUMBUHAN
Waktu optimal ortodontik
• Sewaktu waktu
• Seringkali di Adolescence
– Masih ada sisa-sisa masa pertumbuhan untuk
perbaiki hubungan rahang
– Semua gigi permanen termasuka M2 bisa
dikendalikan untuk dikoreksi
– Self motivation : cooperation and oral hygine
• Obvious maloclusion: start earlier
PASIEN DENGAN PROBLEM
SKELETAL
• Kelainan skeletal:
– Maloklusi pada rahang yang ukuran dan
posisinya tidak proporsional
• Dalam 3 bidang:
• Anteroposterior/Sagital: kl II/III skeletal
• Transversal
• Vertikal: open/deep bite skeletal
Tiga pendekatan perawatan
maloklusi skeletal:
1. Modifikasi pertumbuhan
hasil ideal
2. Perawatan kamuflase:
–
Dengan penggerakan gigi
•Acceptable
–
Memerlukan pencabutan
•Oklusi terkoreksi
•skeletal tetap ada
3. Koreksi dengan bedah
1. Modifikasi pertumbuhan
A. Hanya mungkin dilakukan pada fase
pertumbuhan aktif: sebelum atau selama
adolesen growth spurt (mixed dent.)
• Meski masih terjadi pertumbuhan
setelah pubertas namun besarnya
tidak cukup untuk mengoreksi
maloklusi skeletal
B. dapat merubah ekspresi pertumbuhan
namun tidak mempengaruhi pola
pertumbuhan individual
Perawatan harus dilanjutkan sampai
pertumbuhan berhenti
2. PERAWATAN
ORTOGNATIK KAMUFLASE
•
Dengan penggerakan gigi
•
Memerlukan pencabutan
•
Oklusi terkoreksi
•
Diskrepansi skeletal tetap ada
TUJUAN:
koreksi molar dan anterior pada pasien skeletal kl II atau III
untuk mendapatkan estetis wajah dengan extraksi
A. TP: exo P1 atas dan retraksi Ant. Atas
B. TP: modifikasi pertumbuhan, kamuflase
atau bedah tgtg umur dan maloklusi
INDIKASI PERAWATAN
KAMUFLASE
•
geligi permanen awal: telah melalui pubertal growth spurt,
•
usia tidak memungkinkan modifikasi pertumbuhan dengan
sukses
•
skeletal klas II mild sampai moderate
•
skeletal Klas III mild
•
Gigi sudah teratur (exo hanya untuk koreksi anteroposterior
bukan crowding
•
Proporsi vertikal baik, tidak pendek ( skeletal d. b. ataupun
long face (skeletal o.b)
KONTRA INDIKASI
KAMUFLASE
• Severe skeletal Kl II
• Moderate atau Severe Kl III dengan diskrepansi
skeletal Vertikal
• Severe protrusive and crowding of Insisors
(exo digunakan untuk pengaturan gigi)
• Masih mempunyai potensi pertumbuhan yang max
• Kelainan skeletal Klas III lebih dari mild
bedah
• ESTHETHIC
LIMITATION
MODERATE and SEVERE
KATEGORI untuk Kl III
•
kamuflase jarang memuaskan bahkan
•
estetik memburuk
•
meski exo P dan digunakan EO force
• oklusi bisa baik, namun estetika wajah jarang berhasil,
bahkan pada retraksi ringan sekalipun, karena dagu
menjadi lebih prominen
TP KL II dg DEFISIENSI
MANDIBULA
Preadolesen
•
modifikasi pertumbuhan RB beserta dental
Adolesen/adult dg. Moderate case
1.
Kamuflase:
• extraksi P,
• close space dengan
• retraksi gigi RA,
• gigi post. RB ke depan
2.
Bedah
• adult dan severe case
Orthodontic Appliance Masa Pertumbuhan: :
Kl II skeletal:
•
Defisiensi pertumbuhan mandibula: Aktivator
•
Prognasi maxilla : Head Gear
•
Kombinasi keduanya
Kl III skeletal:
1. Defisiensi maxilla:
a. + Kelainan Transversal : RPE/SPE
b. + vertico horisontal
2. Prognasi mandibula
: Face Mask
: Chin Cap
Orthodontic Appliance
• Aktif:
– Removable Appliance
– Fixed Appliance
• Pasif:
– Removable Appliance: Activator dll
– Fixed Appliance: RPE
Kl II skeletal + defisiensi
mandibula
AKTIVATOR

2 efek:
–
Efek elastik kl II: menggerakkan seluruh
gigi bawah ke depan dan atas ke belakang
–
Efek Head Gear: elastisitas jaringan lunak
menimbulkan kekuatan yang menghambat
pertumbuhan maxilla ke depan
HEAD GEAR
MODIFIKASI PERTUMBUHAN
• Aktivator
Aktivator
Efek fungsional:
1.
Percepatan pertumbuhan mandibula
2.
Menghambat pertumbuhan maxilla
3.
Insisivus atas tipping ke belakang
4.
Insisivus dan seluruh gigi mandibula tipping
ke depan (efek elastik kl II)
5.
Gigi tetap dapat erupsi (rotasi bidang
oklusal)
Aktivator
• Alat untuk modifikasi pertumbuhan, bila tidak ada
pertumbuhan lagi, hanya berefek pada gigi (efek
Kl II)
• Perawatan :2 – 3 tahun pre pubertal
Karena efek headgear/el. Kl II tidak bisa samasekali
dihindari, perawatan harus:
– Maxilla normal atau hanya berlebihan ringan
– Tinggi wajah normal atau sedikit pendek (tidak
panjang)
– Gigi I atas sedikit protrusif
– Posisi I bawah normal atau retrusif, tapi tidak
protrusif
– Kooperatif
Kl II skeletal + Prognasi maxilla
• Dibutuhkan hambatan pertumbuhan
maxilla namun mandibula juga dapat
tetap berkembang
»HEAD GEAR
HEAD GEAR
• Dapat diharapkan pergerakkan gigi ke
vertikal maupun horisontal
• Dengan neck strap:
– Mudah terjadi ekstrusi gigi molar
tidak
menguntungkan
mandibula tumbuh ke
bawah dan ke belakang tidak dapat ke depan
– Dapat diatasi dengan Head Cap
Pemilihan melihat morfologi pasien
INDIKASI PERAWATAN DENGAN
KEKUATAN EXTRA ORAL
1. Maloklusi skeletal dengan pertumbuhan vertikal
dan horisontal berlebihan
2. Gigi maxilla protrusif
3. Gigi mandibula s dengan morfologi skeletal baik
(karena alat tidak banyak mempengaruhi)
4. Tinggi muka normal atau sedikit berlebihan
5. Masih punya potensi pertumbuhan mandibula
spontan
6. Kooperasi
HEAD GEAR
Pemakaian:
• Tidak full time karena kekuatannya
melawan gigi
– 12 sampai 16 jam setiap hari
– Efektif pada prepubertal growth spurt
HEAD GEAR
Kl III skeletal :
Defisiensi maxilla
– Defisiensi transversal
( dimensi vertikal dan horisontal hanya sedikit
terpengaruh
– Defisiensi verticohorisontal
(dimensi transversal sdkt terpengaruh)
DEFISIENSI TRANSVERSAL
•
Kubah palatum sempit
•
Perawatan:
1. Rapid palatal Expansion:0,5-1 mm/
hari
2. Slow expansion: 1mm/minggu
•
Retensi 3-4 bulan
DEFISIENSI TRANSVERSAL
Rapid palatal Expansion
– Mampu menghasilkan ekspansi 10 mm,
– 8 mm pembukaan sutura, 2 mm
pergerakan gigi
– Namun dalam 4bulan pasca retainer:
Ekspansi gigi tetap 10 mm, ekspansi
skeletal relaps 5mm
DEFISIENSI TRANSVERSAL
• Slow expansion
– Dalam 10 minggu didapatkan 10 mm,
dengan 5mm ekspansi skeletal dan 5 mm
pergerakan gigi = net RPE, dengan
respon fisiologis
– Pembukaan sutura terjadi pada pasien
muda
– Usia adolesen hanya menekspansi gigi
saja
Indikasi ekspansi
• Ekspansi dengan pembukaan sutura:
– Terdapat Full Cusp crossbite dengan
komponen skeletal
– Terdapat konstriksi dental dan skeletal awal
– Tidak ada preexisting dental expansion
– Tidak ada tendensi open bite
• wajah panjang dengan open bite:
– dengan alat bonded expansion
dengan bite blok
DEFISIENSI
VERTICOHORISONTAL
• Diperlukan reverse head gear /face mask untuk
menstimulasi pertumbuhan sutura ke depan
• Mempunyai efek resiprokal dengan bawah:
mendorong mandibula kebawah dan belakang
memperbaiki Kl III
• Usia muda
• Indikasi:
– Gigi normal atau retrognatik (tidak protrusif)
– Dimensi vertikal wajah anterior normal atau pendek ,
tidak panjang
Perawatan
- Kekuatan Extra Oral:Chin Cup pada
dagu
- Alat Fungsional:
Construction Bite
- Cara kerja chin cup:
1. Heavy Force
2. Lighter Force
Cara kerja chin cup:
1.
Heavy Force
Kekuatan ditujukan langsung ke condylus
mandibularis
2. Lighter Force
Kekuatan diorientasikan ke bawah condylus
mandibulary,
Efek:
- dagu bebas berotasi ke bawah dan
belakang, gigi erupsi dan terjadi
pemanjangan wajah, penonjolan dagu
berkurang
HEAVY FORCE
LIGHTER FORCE
Lighter Force:
• Ideal untuk pasien dengan tinggi vertika
rendah cukup efektif pada pasien
dengan tinggi wajah excessive
Pemakaian Chincup:
• terdapat tendensi terjadinya tipping ke
lingual gigi anterior mandibular ke
lingual
• Menguntungkan bagi gigi bawah yang
protrusif namun pada batas tertentu
tendensi ini menyebabkan crowding
Chin cup sebagai alat
fungsional
• Alat fungsional = cara kerja chin cup
kedua
• Tujuan : bite opening mandibula yang
memfasilitasi pertumbuhan gigi
• Tidak ada alat fungsional yang dapat
langsung menahan mandibula
Indikasi Chin cup dan
alat fungsional
• Masalah skeletal ringan
Mandibula mampu mencapai anterior end to
end atau mendekati
• Tinggi muka pendek
• Posisi gigi anterior norma atau protrusif tetapi
tidak retrusif
PROGNASI MANDIBULA BERAT
BEDAH
KELAINAN VERTIKAL
OPEN BITE SKELETAL
• Pertumbuhan vertikal maxilla yang berlebihan:
lebih banyak posterior dari anterior dibarengi
dengan rotasi mandibula ke bawah dan
belakang
– Bila mandibula normal, seakan-akan mandibula
defisiensi : Kl I yang rotasi ke Kl II
– Bila mandibula besar: Kl III yang rotasi ke Kl I
– Bila mandibula kecil: Kl II yang rotasi ke Kl II yang
lebih parah
Open bite skeletal
• Kl II dengan tinggi muka panjang:
– Muka yang panjang, belum tentu karena
kompensasi erupsi gigi atas dan bawah
kombinasi Head Gear + alat fungsional
OPEN BITE SKELETAL
• Pencabutan gigi ditujukan koreksi kelainan
anteroposterior, bukan vertikal atau transversal
• el. Kl II akan akan merotasi ke bawah dan kebelakang
• Memfasilitasi extrusi
• Komponen vertikal meningkat
• Kontra indikasi untuk Kl II skeletal dengan vertikal
dimensi tinggi
Alat Aktif
• Removable appl.:
– Tipping
• Fixed appl.
– Tipping
– Bodily
– Torque
•Axis gigi
•Prognosis
KESIMPULAN
– Data
– Analisis kelainan
– Usia
– Jenis perawatan
– Alat perawatan
Jangan lupa
Prognosis
Penjelasan
informed concent!!!