K6 wisata di kaw hutan.ppt

Download Report

Transcript K6 wisata di kaw hutan.ppt

Pengembangan Wisata
Alam di Kawasan Hutan
Pengembangan Wisata Alam di
Kawasan Hutan


Pergeseran paradigma pemanfaatan hutan :
Timber product oriented
Recources based oriented
Bentuk pengelolaan Sumber daya Hutan :
- Kayu atau hasil hutan non kayu (rotan,
herba, sutera, madu dll)
- Konservasi menjaga keseimbangan alam
- Jasa lingkungan dan jasa pariwisata
Critical Mass Strategy
 Hutan
berperan sebagai basket of
function : Hutan diperankan seluruh
fungsinya dengan mempertimbangkan
wilayah diluar kawasan hutan negara.
Silvikultur, metoda
ekstraksi
Penyerap polutan
Menjaga kualitas dan
debit air
Sistem
produksi
kayu
Jasa
lestariAgroforestry
lingkungan
Keanekaragaman
biota
Pengendalian erosi
Pengendali iklim
Hutan percobaan
Pengetahuan
alam
Produksi protein
hewani
Maengontrol
malaria
Produksi non
kayu
Obat
tradisional
Obat
tradisional
Kesehatan
Masy &
Pendidikan
Pohon buah
Critical mass
strategy
Sumber
energi
Hutan
Percobaan
Bio energi, kayu
bakar, arang
Minyak kayu
putih, terpentin
PLTA, gambut
Habitat
wisata
Rehabilitasi
Lahan
kritis
Interpretasi alam
Penangkaran satwa
Rumah pohon
Canopy trail
Zonasi
Perlindunga kawasan
inti
Plasma nutfah
Pembiakan jenis
langka
EKOSISTEM
EKOSISTEM :
Tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Didalamnya terdapat :
mahluk hidup dan lingkungannya
Ekosistemnya sumber daya alam hayati adalah sistem
hubungan timbal balik antara unsur dalam alam, baik
hayati maupun non-hayati yang saling tergantung dan
pengaruh mempengaruhi.
Sistem penyangga kehidupan merupakan suatu proses
alami dari berbagai unsur hayati dan non-hayati yang
menjamin kelangsungan kehidupan mahluk.

Kawasan Hutan sebagai ODTW
Kawasan hutan merupakan ecotipe tertentu,
mengandung aspek pelestarian & pemanfaatan.
UU No. 41 tahun 1999 ttg Kehutanan :
HUTAN : kesatuan ekosistem berupa hamparan
lahan berisi SDA hayati yang didominasi oleh
pepohonan, yang saling terkait dengan lingkungannya.
KAWASAN HUTAN : wilayah tertentu yang ditunjuk
atau ditetapkan pemerintah untuk dipertahankan
sebagai hutan tetap
HUTAN WISATA : kawasan hutan yang diperuntukkan
secara khusus untuk dibina dan dipelihara sebagai
kawasan pariwisata dan atau wisata buru
PENETAPAN FUNGSI HUTAN
Berdasarkan fungsinya, kawasan hutan terdiri dari :
1. Hutan konservasi, yang terdiri dari:
a.
Hutan Suaka Alam terdiri dari : Cagar Alam dan Suaka
Margasatwa
Fungsi K S A
1. Pengawetan keanekaagaman tumbuhan & satwa beserta ekosistem
2. Perlindungan sistem penyangga kehidupan
Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun
diperairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wlayah sistem
penyangga kehidpan.
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan
tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami .
Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
kenekaraaman dan/atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap abitatnya.
Cagar Alam





Penetapan cagar alam mewakili tipe ekosistem tertentu semisal terumbu karang,
mangrove, lamun, hutan dataran rendah, hutan meranggas, savanna (padang
rumput), gurun, rawa dan danau, sungai, payau, batu kapur dan gamping, gua,
submontane dan alpine, dan sebagainya. Karena itu, sebuah negara yang memiliki
komitmen terhadap konservasi, akan memiliki sangat banyak kawasan cagar alam.
Banyaknya cagar alam ditentukan berdasarkan banyaknya tipe ekosistem yang ada
dan perlu diperlindungi di negara tersebut.
CA KAWAH KAMOJANG; Garut, 7.650,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan RI Nomor: 274/ Kpts-II/1999, 7 Mei 1999.
Cagar Alam Laut PANANJUNG PANGANDARAN, seluas 470,00 ha sesuai dengan
Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : 225/Kpts-II/1990, 12 Juni 1990
Cagar Alam Pananjung
Cagar alam seluar ± 530 hektar, yang diantaranya termasuk wisata seluas 37,70
hektar berada dalam pengelolaan SBKSDA Jawa Barat II. Memiliki berbagai flora dan
fauna langka seperti Bunga Raflesia Padma, Banteng, Rusa dan berbagai jenis Kera.
b. Hutan Pelestarian Alam terdiri dari : Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan
Taman Wisata Alam
Fungsi KPA
1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan
2. Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa
3. Pemanfaatan lestari sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya
Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik
didarat maupun diperairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem
penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan
satwa, serta pemanfaatan secara lesatri sumber dayaalam hayati dan
ekosistemnya.
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem
asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian,
ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan
rekreasi.
Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi
tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli,
yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pngetahuan, pendidikan,
menunjang budaya, budidaya, pariwisata & rekreasi.
Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama
dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.
Zonasi Taman Nasional

EMPAT ZONE DALAM TAMAN NASIONAL
1. Zone Inti
Dilarang masuk karena terdapat jenis satwa yg dilindungi dan atau
ada ekosistem yg sangat rentan terhadap faktor luar.
2. Zone Rimba
Orang dalam jumlah terbatas tujuan khusus ( pencinta alam,
pendaki gunung, petualang alam ) diijinkan dengan aturan khusus
agar tidak menimbulkan gangguan terhadap ekosistem.
3. Zone Penyangga
Untuk perlindungan zone-zone yg mutlak dilindungi ( zone inti dan
rimba) dari kegiatan orang yang mengganggu ekosistem.
4. Zone Pemanfaatan.
Dimungkinkan untuk pengembangan kepariwisataan alam bagi para
pengunjung dengan membangun fasilitas wisata alam
Peta Sebaran Taman Nasional
Zona Vegetasi pada tropical rain forest TN Gn.
Gede Pangrango





Hutan dataran rendah
- Ketinggian max. 600 m dpl
- Tipe vegetasi terkaya
Sub montane forest
- 600-1400m dpl.
- Jenis pohon lebih kecil
- Pinus merkusii, Eucaliptus sp.
Montane forest
- 1400-3000 m dpl
- Iklim ekstrim : jenis berkayu sedikit, dom.
Semak, lumut, paku
Sub alpine forest
- 3000-4000 m dpl
- Jenis lebih sedikit: berkayu (casuarina), semak,
lumut
Alpine
- >4000 m dpl
- Dominasi semak-semak, perdu tidak berkayu,
lumut, rumput
c. Taman Buru
adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai
wisata berburu.

tempat
Beberapa ketentuan berburu :
1. Dalam situasi terjadi ledakan populasi satwa liar yg tidak dilindungi
sehingga menjadi hama dilakukan tindakan pengendalian dengan
pemburuan.
2. Alat berburu terdiri dari senjata api, senjata angin, alat buru tradisional
dan alat lainnya.
3. Berburu hanya dapat dilakukan oleh yg memiliki surat izin berburu. Syarat
tuk dapat izin harus memiliki akta buru dan bayar pungutan izin buru.
4. Pemburu yg mndpt izin berhak bebruru di tempat yg ditetapkan dalam
surat izin dan memiliki dan membawa hasil buruan.
5. Perburuan tdk boleh dilakukan dgn kendaraan bermotor, menggunakan
bahan peledak, menggunakan binatang pelacak, menggunakan bahan
kimia, menggunakan alat penggiring dan menggunakan alat perangkap.
2. Hutan Lindung : Kawasan hutan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu untuk
dilindungi, agar fungsi ekologisnya yang menyangkut
kesuburan tanah dan tata air dapat tetap berjalan dan
dinikmati manfaatnya oleh masyarakat sekitar
UU RI no. 41/ 1999
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan
untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan
erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan
tanah
3. Hutan Produksi, adalah kawasan hutan yang
mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan
PP No. 18 Tahun 1994 Tentang :
Pengusahaan Pariwisata Alam
Di Zona Pemanfaatan Taman Nasional,
Taman Hutan Raya, Dan Taman Wisata Alam
Syarat pengusahaan sarana pariwisata alam :
1.
Luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan
sarana dan prasarana pariwisata alam maksimum 10%
dari luas zona pemanfaatan Taman Nasional, blok
pemanfaatan tahura dan blok pemanfaatan wana wisata.
2.
Bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat
3.
Tidak mengubah bentang alam yang ada
PP no. 36 tahun 2010 : Pengusahaan
Pariwisata Alam
1. Pengusahaan pariwisata alam adalah suatu kegiatan untuk
mengusahakan usaha pariwisata alam di suaka margasatwa,
taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam
berdasarkan rencana pengelolaan.
2. Usaha pariwisata alam adalah usaha yang menyediakan barang
dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan
penyelenggaraan pariwisata alam.
3. Pariwisata alam adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
wisata alam, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik serta
usaha yang terkait dengan wisata alam.
4. Wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari
kegiatan tersebut yang dilakukan
secara sukarela serta bersifat
sementara untuk menikmati gejala\keunikan dan keindahan alam
di kawasan suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan
raya, dan taman wisata alam.
PERMASALAHAN
1.
KONFLIK KEPENTINGAN
-Di dalam dan sekitar hutan turun temurun tinggal
penduduk lokal yang mata pencahariannya dalam hutan.
-Kawasan hutan diklaim sebagai hak ulayat (enclave)
-Pengembangan sektor non-kehutanan oleh pemerintah
daerah (tambang galian c)
2.
PEMNAFAATAN KAWASAN KONSERVASI MASIH TERBATAS
Penelitian, pendidikan, budidaya dan pariwisata ???
3.
DEGRADASI HUTAN SULIT DIKENDALIKAN
Sumber daya pengamanan terbatas
Lemah dalam kesepahaman
Bermasalah dalam koordinasi antar para pihak
4.
KEMISKINAN DAN KETERBELAKANGAN
EKOWISATA & WISATA ALAM
EKOWISATA
1. Bentuk perjalanan wisata ke tempat yang alami dgn tujuan
mengkonservasi lingkungan, melestarikan budaya dan
mensejahterakan masyarakatnya.
2. Bentuk perjalanan yg bertanggungjawab ke area alami dan
beretualang yg dpt menciptakan industri pariwisata.
3. Bentuk wisata berbasis alam dg mengikutsetakan aspek
pendidikan, interpretasi lingkungan alam budaya
masyarakat dan pengelolaan kelestarian ekologi
WISATA ALAM
Adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat
sementara untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan
alam di kawasan suaka margasatwa, taman nasional,
taman hutan raya dan taman wisata alam.
WISATA MINAT KHUSUS

WMK Bentuk lain dari EKOWISATA ( Black, 1999 )
Pertumbuhan ekonomi tinggi menciptakan kelompok
berpenghasilan tinggi dgn ekspektasi perjalanan wisata yg
khusus. Mereka cenderung meninggalkan wisata konvensional dan
memilih perjalanan wisata yg berkwalitas yang kemudian dikenal
Wisata Minat Khusus.
Ciri Wisata Minat Khusus
a. Latar belakang intelktual lebih baik
b. Pemahaman dan kepekaan yg lebih terhadap etika,
moralitas dan nilai tertentu
c. Perjalanan aktif dalam rangka pengembangan diri
d. Bukan sekedar liburan biasa
c. Berinteraksi, berpartisipasi dan belajar
Trends
WMK tumbuh lebih baik melebihi wisata konvensional
KEUNTUNGAN WISATA MINAT KHUSUS
1.
Terjadinya proses belajar ( learning )
2.
Pemberian apresiasi terhadap alam ( rewarding )
3.
Pengkayaan pengetahuan ( enriching )
4.
Petualangan ( adventure )
BIDANG YANG DIMINATI ASPEK BUDAYA DAN ASPEK ALAM
Caranya adventure atau petualangan dengan menguras
tenaga kadang bahaya misalnya trikking, hiking, rafting,
caving, berburu, mancing di laut.
Kehadiran dg kelompok kecil, long-stay, tinggal bersama
masyarakat, fasilitas seadanya, makanan yang penting
bersih dan bergizi.