Document 9652470

Download Report

Transcript Document 9652470

Matakuliah
Tahun
: Kreativitas
: 2008 / 2009
Menulis Meningkatkan Kecerdasan Intrapribadi
dan Linguistik
Pertemuan 1b
Menulis Meningkatkan Kecerdasan Intrapribadi
dan Linguistik
Kurang lebih lima belas tahun yang lalu Howard Gardner seorang
psikolog sekaligus peneliti Barat telah menemukan sebuah teori tentang
multiple intelegence (kecerdasan ganda), yang mengatakan bahwa
dalam diri manusia terdapat banyak potensi yang belum dikembangkan.
Dan, bahkan kadang potensi tersebut telah kita kubur gara-gara
kesibukan kita sehari-hari, seperti pekerjaan dan mengurus rumah
tangga atau karena sekolah. Dan dalam budaya kita pada umumnya
orang yang dianggap cerdas yaitu orang yang pintar secara otak bukan
emosi, atau lebih dikenal IQ (Intelectual Quotient) dan bukan EQ
(Emotional Quotient). Dalam penemuannya, setidaknya ada tujuh
kecerdasan yang patut diperhitungkan secara sungguh-sungguh sebagai
sebuah kecerdasan juga. Tujuh kecerdasan itu di antaranya kecerdasan
linguistik¸ logis-matematis, spasial, musikal, kinestetik, jasmani,
antarpribadi, dan intrapribadi.
Bina Nusantara University
3
Dengan adanya tujuh kecerdasan tersebut memberikan
peluang pada kita bahwa kita pun patut dianggap cerdas
walau tidak dalam kacamata adat masyarakat. Hanya
kadang kita menganggap sebagai orang bodoh lantaran
tidak cerdas dalam berpikir, matematika, atau pandai
berkata-kata. Kita harus menganggap bahwa
sesungguhnya kita adalah orang yang cerdas dalam
salah satu kecerdasan itu atau bahkan lebih. Sekarang
tinggal bagaimana kita menemukan dan menggalinya di
antara ketujuh kecerdasan itu.
Bina Nusantara University
4
Lantas apa hubungannya multiple intelegence (kecerdasan ganda)
dengan menulis sebagaimana judul di atas? Setelah saya amati
penelitian Gardner tersebut dan ditambah dengan membaca buku
Thomas Armstrong—pengembang teori Gardner—ternyata aktivitas
menulis bisa dimasukan pada dua kecerdasan yaitu, kecerdasan
linguistik (Word Smart) dan kecerdasan intrapribadi (self smart).
Kedua kecerdasan tersebut sama-sama menggunakan alat ‘aktivitas
menulis’ untuk meningkatkan kedua kecerdasan tersebut.
Setidaknya ‘aktivitas menulis’ ikut andil dalam peningkatan kedua
kecerdasan itu. Untuk membedah masalah ini saya menggunakan
sebagian besar buku karangan Thomas Armstrong yang berjudul 7
Kinds of Smart yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia. Ia adalah pengajar dan peneliti mengenai pendidikan di
California.
Bina Nusantara University
5
Kecerdasan linguistik bertumpu pada kemampuannya dalam
berbicara dan menulis. Menurut Armstrong, orang yang mempunyai bakat di
bidang ini akan peka dan tajam terhadap bunyi atau fonologi bahasa.
Mereka sering menggunakan permainan kata-kata, rima, tongue twister,
aliterasi, onomatope, dan lain-lain. Mereka juga mahir memanipulasi
sintaksis (struktur atau susunan kalimat), juga kepekaannya terhadap
bahasa melalui semantik (pemahaman tentang makna).
Kemampuan tersebut mereka gunakan dalam berbicara
(berkomunikasi dan pidato) maupun menulis. Ia pun memberi contoh
dengan Marcel Proust, Robert Lowell, dan William Safier. Proust mampu
merangkai anak kalimat menjadi kalimat satu paragrap untuk menciptakan
dampak yang menakjubkan. Penyair Robert Lowell menjadi masyhur
karena mampu mengambil kata apa pun yang dibahas dalam kuliah
penulisan puisi di Harvard, kemudian membahas penggunaan kata itu
dalam berbagai cara sepanjang sejarah kesusastraan Inggris. Demikian
pula William Safier, yang menulis sebuah kolom mingguan di The New York
Times, telah memilih karir memeriksa neologisme pembentukan kata baru
dan nuansa makna yang subtil dalam bahasa Inggris yang terus menerus
berkembang.
Bina Nusantara University
6
Sedangkan kecerdasan intrapribadi (self smart) bertumpu pada
kemampuannya mengelola diri, menganggap diri adalah sebagai
konsep hidupnya. Diri sejati, bagi mereka kata Armstrong, merupakan
sumber kreativitas batin, fasilitas, spontanitas, dan kesejahteraan
emosi seseorang. Menurut psikiater James Masterson, penulis buku
The Search for the Real Self, diri sejati mempunyai sejumlah
komponen, yaitu:
1. kemampuan untuk mengalami berbagai perasaan secara mendalam
dengan gairah, semangat, dan spontanitas
2. kemampuan bersikap tegas
3. pengakuan terhadap harga diri
4. kemampuan untuk meredakan perasaan sakit pada diri sendiri
5. mempunyai segala sesuatu yang diperlukan untuk mempertahankan
niat dalam pekerjaan maupun relasi
6. kemampuan untuk berkreasi dan berhubungan secara dekat
7. kemampuan untuk menyendiri
Bina Nusantara University
7
Thomas Armstrong menerangkan bahwa Masterson telah
menunjukkan tentang diri sejati yang mampu bertahan menghadapi
waktu dan ruang. “Entah di atas atau di bawah, dalam suasana hati
yang baik atau buruk, menerima kegagalan atau hidup dengan
keberhasilan, seseorang dengan diri sejati mempunyai inti batin
yang tetap sama bahkan sewaktu dia tumbuh dan berkembang.”
Ahli psikologi juga mengatakan bahwa diri tak lebih dari suatu peta
mental yang amat rumit atau sebuah sistem skema yang
memungkinkan kita mengorganisasi informasi tentang dunia secara
lebih efisien. William James merangkum gagasan tentang diri. Ia
mengatakan: ”Seringkali saya berpikir bahwa cara terbaik untuk
merumuskan watak seseorang adalah dengan mencari sikap moral
atau mental tertentu, bila menyangkut dirinya, dia dapat mengenal
dirinya secara paling mendalam, sangat aktif, dan sangat hidup.
Pada saat itu, muncul suara dari dalam batin yang berkata:’inilah
Saya yang sejati’”.
Bina Nusantara University
8
Masih dalam buku 7 Kinds of Smart, Howard Gardner menganggap
seseorang yang mempunyai kecerdasan intrapribadi yang kuat
dapat memilah-milah berbagai emosi batin, kemudian memberinya
nama, mengungkapkannya dalam bentuk simbol, lalu
memanfaatkan emosi itu sebagai sarana untuk memahami dan
membimbing perilaku diri. Orang semacam ini mencakup ahli terapi,
tetua masyarakat, dan penulis. Marcel Proust, misalnya, ketika
dewasa menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan tiduran di
ranjang sambil merenungkan kembali kehidupannya dengan detail
yang menakjubkan. Hasil permenungannya merupakan salah satu
karya sastra terbesar dalam peradaban dunia Barat, yakni novel
Remembrance of Things Past.
Baiklah, sekarang bagaimana cara melejitkan diri lewat menulis
untuk meningkatkan kecerdasan linguistik (word smart) dan
intrapribadi (self smart)? Ini adalah latihan yang diberikan Thomas
Armstrong.
Bina Nusantara University
9
Latihan Kecerdasan Linguistik (Word Smart)
Duduklah di atas bangku atau meja dengan beberapa lembar kertas
dan dua atau tiga pensil terletak di dekat situ. Tutup kedua mata
anda dan dengarkanlah arus bawah kata-kata yang mengalir
melalui pikiran anda. Amati apakah kata-kata itu muncul dalam
bentuk tetesan (kata-kata tunggal), riak lembut (potongan kalimat),
aliran deras (arus komentar), atau dengan cara lain. Setelah
mendengarkan suara batin selama dua atau tiga menit, ambillah
sebatang pensil, masih dengan kedua mata setengah tertutup,
mulailah menuliskan secara persis apa yang Anda dengar
seandainya Anda mampu mendengar sesuatu. Lakukanlah latihan
ini selama kurang lebih lima belas menit.
Latihan tersebut bisa digunakan untuk mencari ilham dalam
pembuatan puisi, pidato, cerita, esai, dan yang lainnya, dimana
ketika Anda tidak mampu untuk memulainya.
Bina Nusantara University
10
Cara Membuat Aliran Kata
Ini adalah saran Natalie Goldberg, penulis Writing Down the Bones,
tentang bagaimana agar kata-kata bisa mengalir. Hal-hal yang perlu
diingat ialah ingatan pertama anda, orang yang anda sayangi, orang
yang telah meninggalkan anda, peristiwa paling menakutkan yang
pernah anda alami, perasaan paling dekat yang pernah anda alami
dengan Tuhan atau alam, seorang guru yang anda kenal, kenangan
akan kakek-nenek, dan lain-lain.
Selain itu ada juga cara-cara untuk mengembangkan kecerdasan
linguistik—terutama menulis—dengan media bahasa:
1. bergabunglah dengan klub pecinta buku
2. hadirilah konferensi pengarang, ceramah, atau lokakarya tentang
mengarang pada perguruan tinggi setempat
3. hadirilah acara peluncuran buku atau acara lain yang
menampilkan penulis ternama
Bina Nusantara University
11
4. kunjungi perpustakaan/toko buku secara teratur
5. bacalah sebuah buku setiap minggu dan buatlah perpustakaan
pribadi
6. belajarlah menggunakan program pengolah kata
7. buatlah buku harian atau usahakan untuk menulis tentang apa
saja yang ada dalam pikiran anda setiap harinya sebanyak 250 kata
8. dll
Armstrong mengatakan bahwa penjelajahan bahasa dapat
menghabiskan waktu yang tak terbatas ketika bereksperimen,
memanipulasi, menafsirkan, memproduksi, memperluas atau
memodifikasinya dengan berbagai cara sesuai dengan dimensi
yang kita pilih. Dalam proses ini, mungkin kita baru tersadar bahwa
pikiran kita sendiri telah berkembang, sebab pada dasarnya bahasa
merupakan alat berpikir. Dengan menggunakannya secara sadar
untuk meningkatkan kecerdasan, kita dapat mengalami keragaman
dan kekayaannya dengan cara yang pragmatis, tetapi juga
menyenangkan.
Bina Nusantara University
12
Latihan Kecerdasan Intrapribadi (Self Smart)
Berikut ini adalah beberapa saran untuk berpindah ke citra diri yang
positif:
1. jangan mengecewakan diri dengan menjelek-jelekkan diri sendiri
2. lakukanlah sesuatu yang dapat memompa semangat Anda setiap hari
3. tuliskan 20 pernyataan positif tentang diri Anda dan bacalah
pernyataan itu secara teratur
4. bentuklah gambaran mental diri sejati Anda
5. kelilingi diri Anda dengan tokoh panutan yang positif
6. bacalah buku self-help yang memperkuat munculnya rasa diri positif
Kunci penting, kata Armstrong, dalam mengembangkan citra diri positif
adalah memupuk rasa batin yang menguasai dan berkompeten, atau
perasaan batin bahwa kita mempunyai pengaruh terhadap dunia.
Bina Nusantara University
13
Cara-Cara Untuk Mengembangkan Kecerdasan Batiniah
1. tuliskan autobiografi Anda
2. ciptakan ritual pribadi atau ritual perjalanan hidup Anda
3. rekam dan tafsirkan mimpi Anda secara teratur
4. bacalah buku self-help
5. tentukan sasaran jangka pendek dan jangka panjang Anda dan
kemudian tindaklanjuti rencana itu
6. buatlah buku atau catatan harian untuk merekam gagasan,
perasaan, sasaran, dan kenangan Anda
7. amatilah biografi dan autobiografi orang besar yang memiliki
kepribadian hebat
8. dll.
Bagaimana perasaan Anda setelah membaca hal yang di atas?
Ternyata menulis bisa menggabungkan dua kecerdasan sekaligus
bukan? Selamat mencoba
Bina Nusantara University
14
* M. Iqbal Dawami lahir di Pandeglang, 02 Mei 1982 telah
menyelesaikan program pendidikan S-1 jurusan Bahasa
dan Sastra Arab di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pernah aktif di HMI cabang Yogyakarta komisariat
fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan
sebagai redaktur pelaksana bulletin Progress HMI.
Selain itu juga pernah mengurus media kampus yaitu
jurnal Wahatul Adab sebagai sekretaris redaksi.
Sekarang mengurus lembaga penerjemahan Tape
Translation, dan koordinator komunitas GARIS.
[Pembelajar.Com::]
http://www.pembelajar.com/wmprint.php?ArtID=295
Bina Nusantara University
15