Document 9650761

Download Report

Transcript Document 9650761

Matakuliah
Tahun
: L0082 - Filsafat Manusia
: 2007
HISTORISITAS MANUSIA
Pertemuan 04
FILSAFAT MANUSIA
• Membantu para mahasiswa agar semakin
memiliki wawasan pengetahuan/pemahaman
yang lebih luas, lengkap dan mendalam
tentang manusia sebagai misteri dalam
ziarah intelektualnya sebagai seorang
ilmuwan psikolog.
3
Bina Nusantara
Ruang Lingkup Filsafat Manusia
• Pengantar Filsafat Manusia
• Dimensi-Dimensi Aku
• Eksistensi dan Dinamika Aku
4
Bina Nusantara
BAB IV
HISTORISITAS MANUSIA
Bina Nusantara
Pandangan tentang Dinamika Manusia
• Penolakan perkembangan/dinamika (Monisme Eleatis,
Esensialisme metafisis).
• Perubahan kurang terarah (Yunani Purba = manusia
tunduk pada nasib/fatum penentuan dewa/i, Filsafat
Pertengahan & Neoklasik = ada perubahan dalam
substansi/abaikan kesatuan intrinsik dalam proses itu,
Empirisme Inggris = manusia momen kesadaran
yang tak berhubungan 1 dengan yang lain,
Eksistensialisme:
Manusia
faktisitas
yang
bertugas/berproyek. Dalam tugas, tak sadari masa lalu.
Heidegger & Sartre tragisme kreativitas: berakhir
dalam ketiadaan.
Bina Nusantara
• Perkembangan intrinsik terarah:
– Cyclical: manusia hidup dalam 1 siklus: dari
sorga (ide Plato) atau Allah (Kitab Suci) melalui
hidup fana dan kembali ke asal usulnya di alam
baka. Atau lebih dari 1 siklus: lahir
kembali/karma.
– Pemuncakan
linear/berhaluan
lurus:
Deterministis (tanpa akhir jelas, holistis), Evolutif
(humanisme baru: berkembang ke arah
kepenuhan manusia, Bergson: manusia hidup
dalam waktu/durasi, de Chardin: Manusia
berkembang dan menghasilkan semua makhluk
Bina Nusantara
Analisis Statis 3 Unsur Struktur Waktu
• Sekarang: Aku sadar diri dalam korelasi dengan
yang lain. Kesadaran bersifat aktual, kini disini.
Tidak ada realitas di luar sekarang. Aku selalu
hidup dalam sekarang, tidak tebal, tidak dpt
diparuh, garis belaka antara yang sudah lalu dan
yang belum hadir.
Walau demikian, sekarang tak kosong. Muatannya
ialah Aku sejauh ada dan sadar akan adaku
bersama yang lain. Sekarangku bersifat tertentu,
pribadi. Aku yang sedang sedang belajar, sedang
mendengar, sedang duduk dll.
Bina Nusantara
• Masa Lalu: Aku alami sekarangku sebagai
faktisitas, kenyataan terberi. Ia tak tergantung di
udara tapi punya asal-usul. Masa lalu merupakan
warisan yang tak dapat ditolak. Semua aspek
konkrit dalam diriku saya terima sebagai endapan
sejarah panjang. Contoh: kursi, meja yang saya
pakai, bahasa yang saya pakai. Semua sejarah itu
meruncing pada sekarangku: kristalisasi masa
laluku. Saya merupakan sudah yang tak
terelakkan.
Bina Nusantara
• Masa depan: Aku siap terlempar ke masa
depan. Tapi bukan nasib buta/arah yang fatal.
Sekarangku merupakan suatu keterbukaan.
Masa depan itu suatu janji, belum yang
mengundang
saya.
Saya
rasa
diri
tertarik/terhisap oleh yang belum itu, saya tak
mampu bela/tahan diri.
Sekarangku sekaligus memuat rencana/proyek.
Saya menyusun rencana untuk masa depan.
Bahasaku sekarang menunjuk pertemuan baru,
relasi dengan orang lain mengandung janji baru.
Aku atasi situasiku dan menghadapi yang baru.
Bina Nusantara
• Hubungan 3 unsur struktural
– 100 %: sudah dan belum ada sekaligus dalam
sekarang, manusia itu gabe/pemberian dan
aufgabe/tugas, situasi dan nubuat, jawaban dan
pertanyaan, penyelesaian dan proyek, titik akhir
dan titik awal, telah dan belum memanusia. Lalu
dan nanti jatuh bersama dalam sekarang. Utk
100 % aku kumpulkan masa lampau dan 100 %
terbuka menantikan masa depan.
Bina Nusantara
– Masa Lalu: Yang sudah/lalu seluruhnya termuat
dalam sekarang. Di luar sekarang masa lalu tak
ada lagi. Sekarang jadi puncak masa laluku.
Masa lalu mengendap dalam sekarang.
– Masa depan: Masa depan bukan kosong yg
perlu diisi. Masa depan itu janji yang termuat
dalam sekarang. Di luar sekarang tidak ada masa
depan. Masa depan itu benih yang termuat dalam
sekarang. Aku bukan memiliki masa depan, tapi
aku adalah masa depanku sendiri.
Bina Nusantara
– Saling menentukan: Karena masa lalu dan
masa depan bersatu dalam sekarang, mereka
saling tentukan. Masa lalu arahkan proyek dan
beri rel kepadanya, masa depan buka masa lalu
sebagai hasil sekarang. Tak ada yang
mendahului, mereka tak terpikir lepas 1 sama
lain.
– Sama luas: kutub masa lalu dan masa depan tak
lebih luas dari sekarang. Tak boleh dipikirkan
sebagai 1 garis lurus/jarak geometris/bukan
panjangnya waktu karena mereka bukan jangka
waktu tapi isi/muatan. Mereka sama luas, sama
dengan sekarangku hanya dipandang dari 2
Bina Nusantara
Dinamika Sekarang
• Analisis dinamis secara terbeku: aku mengalami
langkah baru menurut seluruh adaku dan semua
korelasiku, lalu muncullah fakta sekunder baru.
• Kesatuan dinamis: fakta sekunder baru tidak tambahan
baru dari luar saja, seluruh sekarang melemparkan
fenomena itu ke depan (masuk ke dalamnya,
mendiaminya,
meresapinya
sehingga
aku
mengidentifikasikan diri dengan fenomena baru yang
telah terproyeksi itu), dalam fenomena baru, seluruh
sekarangku mengekspresikan diri secara baru lagi
sehingga berkembang, fenomena baru menjadi bagian
dari sekarangku yang baru dan mengendap dalamnya.
Bina Nusantara
• Substansi berkembang: Sekarangku ambil langkah
baru yang wujudkan 1 stel fakta sekunder yang
lengkap entah itu tindakan, pikiran, pertemuan
baru, entah perkembangan baru dari yang sudah
lalu (potongan tubuh, kegiatan yang berlangsung
terus). Mereka sama-sama merupakan 1 aku
fenomenal baru/aku sekunder yang utuh. Yang
berkembang dlm stel fenomena baru: aku sebagai
fakta induk sekarang, endapan semua fakta
sekunder yang lalu sampai sekarang, yang konkrit
dalam fakta sekunder yang aktual. Aku merupakan
1 dinamik konkrit.
Bina Nusantara
• Hubungan fakta induk dan sekunder yg lebih tepat:
Di dalam stel fakta-fakta sekunder baru ini
tampaklah aku seluruhnya, yakni fakta induk sejauh
telah terbentuk oleh semua fakta sekunder sampai
sekarang. Aku fenomenal melangsungkan diri terus
menerus dalam fakta-fakta sekunder baru. Aku yang
sedang makan, berdoa, berolahraga dll. Aku induk
meresapi aku fenomenal, mengiringinya secara
implisit/tersembunyi saja, tidak dieksplisit dalam
fenomena-fenomena baru.
Bina Nusantara
• Dinamika masa lampau dan masa depan:
– Masa Lampau: masa lampau seakan-akan
jadi lebih panjang. Namun itu bukan jangka
waktu tapi tambahan isi apalagi itu bukan
bertumpuk seperti saya tumpuk buku dll.
Aku
sekarang
dibarui,
dievaluasi,
ditafsirkan untuk peroleh arti baru.
Misalnya penilaianku tentang masa kecilku
beda dengan 5 tahun lalu dll. Ada
pertemuan/pengalaman yang saya tafsir
secara lain. Aku adalah hermeneutik
Bina Nusantara
– Masa depan: Masa depan sebagai proyek juga
ditinjau kembali sebab landasan sekarang lebih
kaya, maka proyek jadi lebih padat pula
disesuaikan dengan faktisitasku yang baru dan
meluas. Rencana-rencana ditulis ulang, ramalan
masa depan berkembang, masa depan jadi kaya,
belum itu makin luas/lebar/dalam.
– Hubungan satu sama lain: Masa lalu dan masa
depan saling menentukan dalam perkembangan
baru. Masa lampau siapkan dasar untuk masa
depan. Dalam perkembangan mereka sama luas,
sama padat, tetap identik dengan sekarang yang
konkrit. Makin banyak masa lalu, makin banyak
Bina Nusantara
MANUSIA MENYEJARAH
• Berkembang terus menerus
• Sama dan baru
• Irreversibilis dan memuncak (pengendapan
jalan terus tiada henti, tahap demi tahap, up
and down, disintegrasi dan integrasi).
Bina Nusantara
SEJARAH DAN MANUSIA
• Manusia: Gembala Tradisi dan Nabi Masa
Depan
• Ketegangan Normal
• Tradisionalisme dan Revolusi
Bina Nusantara
HISTORISITAS DAN HARAPAN
• Kecemasan
• Menerima kondisi manusia (la condition
humaine)
• Harapan
Bina Nusantara