analisis kbutuhan

Download Report

Transcript analisis kbutuhan

Sistem Jaringan
dan Komunikasi
Data
#11/12
Network Design
Pendekatan Pembangunan
Jaringan

Bottom Up





Dibangun berdasarkan kebutuhan setiap unit kerja
Konfigurasi dan teknologi disesuaikan dengan
kebutuhan unit kerja
Unit kerja dapat memiliki karakteristik jaringan yang
berbeda
Perlu perangkat interkoneksi antar jaringan unit kerja
Top Down



Dibangun untuk kepentingan seluruh unit kerja
Menghemat biaya investasi, implementasi, dan
interkoneksi
Susah mengakomodasi keinginan khusus unit kerja
Tahapan Pembangunan
Jaringan
Tujuan
Analisis Kebutuhan dan Studi Kelayakan
Analisis Situasi dan Perencanaan
Perancangan
Implementasi
Evaluasi
Pemeliharaan
Tujuan :: 3 Orientasi

Organisasi





Ekonomis




Citra organisasi modern
Membangun lingkungan kerja yang dinamis
Meningkatkan kinerja dan kontrol organisasi
Menyehatkan aliran informasi dalam perusahaan
Peningkatan efisiensi dan produktifitas
Peningkatan pengawasan
Penghematan biaya
Teknologi





Keamanan data
Kehandalan
Kecepatan dan kemudahan pengoperasian
Pengembangan
Open system
Analisis Kebutuhan dan Studi
Kelayakan
 Apakah
dibutuhkan jaringan?
 Cetak biru dan denah lokasi?
 Kondisi bangunannya?
 Letak shaft, jalur listrik, kabel, dan
perangkat jaringan?
 Sumber daya yang ada: keuangan, SDM,
dan teknologi?
 Kebutuhan yang ingin dipenuhi? Transfer
data grafis, video, aplikasi khusus, dsb.
Proses Studi Kelayakan


Tujuan
Identifikasi dan Analisa Kebutuhan





Studi Kelayakan





Problem
Sumber Daya
Keterbatasan
Kebutuhan
Teknis
Ekonomis
Operasional
SDM
Proposal Rekomendasi
Analisis Situasi dan
Perencanaan
 Perkembangan
Teknologi dan
Lingkungan Sistem
 Analisis Situasi
 Spesifikasi Jaringan
 Perencanaan
 Penjadwalan
Perancangan Jaringan
Komputer Aliran Informasi
Standar, Topologi,
Protokol, Media
Transmisi
Spesifikasi Jaringan
Denah & Kondisi
Bangunan
Perancangan
Konfigurasi Jaringan
Implementasi





Penyediaan perangkat keras dan lunak
Penempatan perangkat dan
menghubungkan dengan media transmisi
Instalasi perangkat lunak sistem operasi
jaringan dan perangkat lunak lainnya
Pastikan beroperasi normal
Dokumentasi implementasi



Instalasi jaringan
Alur media transmisi
Pelatihan
Evaluasi
 Kapasitas
transmisi dan kemampuan
pengiriman data
 Kapasitas layanan
 Interkoneksi
 Kemampuan penanganan kesalahan
 Keamanan data
Pemeliharaan
 Pemeriksaan





berkala
Kecepatan akses
Kondisi server
Kapasitas hardisk yang tersisa
Backup berkala
Temperatur dan kelembaban ruangan
Perancangan LAN pada bangunan satu lantai
 Untuk
membuat rancangan jaringan komputer
pada bangunan satu lantai maka perlu
diperhatikan hal berikut:








Kebutuhan kabel baik jenis dan panjangnya.
Keamanan instalasi dari ganguan fisik dan kelistrikan
Tidak melanggar spesifikasi yang telah ditentukan
pabrik dan produsen alat-alat penunjang jaringan
LAN
Pemilihan topologi yang tepat
Perencanaan penambahan dan pengembangan
dikemudian hari.
Jumlah pemakai/user
Divergensi Ruangan (tingkat penyebaran ruangan)
dan tata letak node (titik-titik workstation)
Letak lorong kabel pada dinding, lantai atau atap.
Contoh rancangan
pemakaian Repeater
pada topologi Bus
Contoh rancangan
pemakaian Repeater
pada gabungan
topologi Bus dan Star
Topologi star secara
bertingkat
Penggabungan
Topologi Ring kombinasi
Star
Letak server dan jalur kabel
Untuk menetapkan server maka
perancang jaringan harus
mempertimbangkan beberapa
faktor:
1.letak ruangan khusus untuk
server yang tidak mudah
dijangkau oleh pihak-pihak
yang tidak berwenang
2.bebas debu dan asap
3.bebas binatang pengerat
(tikus) atau serangga
4.ruangan bertemperatur
rendah dan tidak lembab.
Perancangan jaringan satu segmen 100baseT
Perancangan jaringan banyak segmen 100 Base T
Perancangan jaringan komputer lokal gedung
bertingkat
Pembangunan jaringan pada gedung bertingkat
a. Horizontal subsystem
Mencakup instalasi pada suatu lantai tertentu
sedemikian rupa sehingga instalasi horizontal pada
suatu lantai tidak saling tergantung dengan instalasi
horisontal pada lantai yang lain.
b. Vertical Horizontal subsystem
untuk menghubungkan beberapa horizontal
distribution subsystem yang terdapat pada beberapa
lantai (gedung bertingkat) yang berbeda, tetapi
dalam satu gedung yang sama sehingga dapat
menjadi satu kesatuan infrastruktur jaringan yang
terintegrasi dan utuh.
 Jika
jaringan yang bertopologi berbeda satu
dengan yang lain digabungkan maka akan
terbentuk mixed network topology (topologi
campuran). Campuran yang paling sering adalah
topologi bus dan topologi star.
Hubungan antara topologi Bus dan Topologi Star
Teknik yang digunakan untuk penggabungan topologi
1. Teknik Backbone
Proses penggabungan beberapa jaringan lokal
pada masing-masing lantai dari bangunan
bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel
utama dan khusus, biasanya kabel yang digunakan
adalah jenis serat optik, kabel RG-58, atau RG-8.
Sedangkan konektor yang digunakan adalah ST
untuk serat optik, BNC untuk kabel RG-58, dan AUI
untuk kabel RG-8.
Teknik backbone merupakan teknik yang paling
banyak digunakan karena dapat mencegah
bottleneck yang terjadi pada server.
Teknik Backbone 1
Teknologi Backbone RG-58
Teknologi Backbone RG-8
Teknik Backbone 2
Teknologi Backbone Serat Optik
2. Teknik Cascade
Yang dimaksud dengan teknik cascade adalah
pemasangan secara bertingkat. Konektor yang biasa
digunakan adalah konektor utama pada hub yang
bersangkutan, misalnya BNC pada RG-58 hub dan RJ45 pada UTP hub.
Pada Metode Cascade terjadi perbedaan level pada
jaringan masing-masing lantai yang ada. Level yang
paling tinggi (level 1) akan memiliki unjuk kerja yang
paling baik, sedangkan level yang paling bawah (level
4) memiliki unjuk kerja yang paling buruk.
TEKNIK CASCADE
UTP Cascade
RG-58 Cascade
Dalam konfigurasi jaringan backbone tidak dapat
menghubungkan lebih dari dua hub secara cascade,
kecuali menggunakan bridge.
3. Teknik Stack
Pengertian Stack
adalah susunan.
Dua hub atau lebih
diletakkan pada posisi
bertumpuk satu sama
lain dan masing-masing
dihubungkan dengan
kabel stack (kabel
paralel 50 pin) dan
konektor DB-50 melalui
stack port masingmasing hub.
DB 50 Connector
4. Teknik Bridge

Bridge adalah perangkat keras inter-jaringan
jaringan yang melakukan konversi lapisan
pertama dan kedua dari OSI.
Misalnya :
Dalam satu jaringan komputer lokal yang
menggunakan CSMA/CD pada lapisan kedua
akan dihubungkan dengan LAN, yang lain
menggunakan token ring pada lapisan
keduanya, maka dibutuhkan Bridge untuk
menggabungkan kedua jaringan Komputer
Lokal tersebut sebagai Inter-jaringan.
4. TEKNIK BRIDGE
Perancangan Jaringan pada gedung bertingkat
dengan topologi Bus dan Star
Perancangan Jaringan pada gedung bertingkat dengan
teknik backbone
Perancangan Jaringan pada gedung bertingkat dengan
teknik cascade
Perancangan Jaringan pada gedung bertingkat
dengan teknik Stack
Perancangan Jaringan pada gedung bertingkat dengan
teknik bridge