Pengembangan Jejaring Pengetahuan Antara Perguruan Tinggi Dan Mitra

Download Report

Transcript Pengembangan Jejaring Pengetahuan Antara Perguruan Tinggi Dan Mitra

Titik Sumarti Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor - 2008

Mengapa mengembangkan jejaring pengetahuan?

 Menurunnya citra pertanian dan perguruan tinggi pertanian  Melemahnya kepercayaan masyarakat dan penghargaan pemerintah terhadap kontribusi pertanian dalam pembangunan  Munculnya ketegangan antara komitmen perguruan tinggi terhadap mutu akademik dengan pemenuhan perubahan kebutuhan pasar  Hal ini perlu dikelola sebagai potensi kreatif bagi perguruan tinggi untuk mencapai keunggulan akademik

Mengapa mengembangkan jejaring pengetahuan?

 1) 2) Dalam perspektif organisasi pembelajaran, terdapat 8 tantangan kritis mencapai keunggulan akademik: Meningkatnya apresiasi publik terhadap kerja akademik Meningkatnya pemahaman terhadap kebutuhan tempat kerja 3) 4) 5) 6) 7) 8) Menjadi organisasi pembelajaran yang lebih efektif Mengintegrasikan penilaian, perncanaan dan perbaikan Mendorong kolaborasi dengan komunitas Mengakui bahwa setiap orang dalam institusi bisa menjadi pengajar Menyediakan sumberdaya kepemimpinan Mengembangkan visi keunggulan (Ruben, 2004).

Mengapa mengembangkan jejaring pengetahuan?

 Meningkatnya pemahaman akademik terhadap kebutuhan tempat kerja penting bagi mahasiswa sebagai bagian persiapan karier.

 Fakta, interaksi pengetahuan antara perguruan tinggi dan tempat kerja masih lemah.  penting mengintegrasikan pengetahuan dan kompetensi sebagai proses pembelajaran berbasis kerja. Sejauhmana lulusan menunjukkan kompetensi, skill dan pengetahuan sesuai kebutuhan?

To solve problems Design & conduct programme To advice clients Capabilities students W o r k E n v r i o n m e n t Learning to organize Develop an alertness for WE Finds one way’s approaches the application of theoretical knowledge Effective communication skills Professional motivation

Establishment of solid coaching system Develop ment of knowledge networking An appropriate assessment of learning outcomes design of student activities in the workplace

Tiga strategi mengembangkan jejaring pengetahuan PT - Mitra

 Membangun sistem pendampingan yang solid: memfasilitasi persiapan pembelajaran bagi mahasiswa pada lingkungan kerjanya. Pendam[ing (berasal dari supervisi mitra kerja) berperan: a) sebagai pengembangan jejaring; b) menseleksi rencana kegiatan mahasiswa dalam kerangka kompetensi keilmuan dan pengembangan kompetensi kerja; c) menunjukkan masalah potensial dalam kemajuan yang dibuat mahasiswa, melalui komunikasi yang transparant dan umpn balik langsung.  ini mensyaratkan ketrampilan pendampingan yang tinggi dari mitra. Pendamping harus mampu memilih kegiatan mahasiswa yang sesuai, memberi umpan balik untuk mendorong pembelajaran.

Tiga strategi mengembangkan jejaring pengetahuan PT - Mitra

 Menseleksi dan mendisain kegiatan mahasiswa di tempat kerja: a. mahasiswa melaksanakan kegiatan untuk proses pembelajaran.

b. pembelajaran di tempat kerja maka partisipan dalam kegiatan memainkan peran penting.

c. kegiatan mahasiswa memiliki beragam tugas dan tanggungjawab: 1) bukan hanya sebagai pekerjaan teknis, tetapi juga berpeluang berpartisipasi dalam pengembangan kebijakan dan inovasi.

2) memberi kesempatan mahasiswa bekerja dan bertemu kolega, ahli dan penerima manfaat.

3) mahasiswa mampu bekerja berdasar rencana pengembangan pribadi, merasa sebagai anggota yang memiliki tanggungjawab khusus, dan merasa dihargai sebagai anggota.

4) menjalankan tugas dengan indikator yang jelas terhadap produk atau kegiatan yang dihasilkan.

5) berpartisipasi dalam kegiatan kepanitiaan untuk belajar secara informal tentang jaringan pengetahuan di lingkungan kerja.

Tiga strategi mengembangkan jejaring pengetahuan PT - Mitra

 Memberi penilaian hasil pembelajaran yang sesuai: Penilaian terhadap prestasi mahasiswa pada gilirannya merupakan tugas pembelajaran yang baru, meminta pengajar untuk mengembangkan kompetensi baru bagi dirinya. Hal ini meminta peserta untuk memiliki kriteria yang transparant berdasar hasil pembelajaran dan proses pembelajaran. Kualitas proses penilaian meningkat melalui klarifikasi beragam peran dalam prosedur penilaian. Disinilah tanggungjawab antara pendamping mitra dengan pengajar perguruan tinggi bertemu, melalui integrasi kepentingan mitra dan tujuan pendidikan tinggi, dan pengembangan kepribadian mahasiswa.  melalui dialog antar mitra maka bisa dihasilkan suatu pendekatan spesifik dalam prosedur penilaian yang mengkompilasi seluruh tujuan pembelajaran berbasis kerja tersebut.

Similar terms:  Internship: a pre-professional work experience that provides students with the opportunity to gain “real-life” experience in a particular career field.  Service Learning: students learn and develop through active participation in thoughtfully organized service that is conducted in and meets the needs of a community.

 Work based learning/ coop education: sustainable relationships between universities and companies for the benefit of an enriched curriculum for students; Student has the status of employee, with a regular salary, making part of the working community.

 A form of students’ learning process by staying, adapting, being accepted at workplaces.  In relating to competency of students, workplaces are meant work at business, government and community that have social welfare (related to community nutrition, families and consumer studies, communication and community development) programme.  Work-based learning is organized as a knowledge network in which universities and workplaces (business, governance and community) closely cooperate, which is rich in tacit knowledge. Knowledge networks of universities and industry can link the explicit, codified scientific knowledge with working knowledge, practical know-how, which is rich in tacit knowledge (OECD, 2000).

 Professional field work primarily focuses on sustainable relationships between universities and companies (include government and community) for the benefit of an enriched curriculum for students. In this way, learning itself covers more than just “learning to know”; but also “learning to do”, “learning to be”, and “learning to live together” (Wesseler, 2002).

 Planning : participant ?

 Preparation: team work?

 Socialization  Creating networking  Implementation  Monitoring and evaluation  Follow up

The Organizational Learning Cycle

cf. DiBella & Nevis

ACQUISITION OF KNOWLEDGE

Capacity for scanning Generation of exact data

UTILIZATION OF KNOWLEDGE

Improving existing procedures Capability of internal problem solving

DISSEMINATION OF KNOWLEDGE

Sharing of knowledge Participation Teamwork M. Fremerey

Conflicting Organizational Interests in the University © Morgan/Fremerey Teaching Counselling Administr.

Service (as University task)

TASK CAREER

Research Publication Univ. Politics

EXTRAMURAL

Private life Suppl. jobs Service (private contracts) M.F. / UNISTAFF