Transcript 14. CF.ppt
CERTAINTY FACTOR (CF)
Dr. Kusrini, M.Kom
Certainty Factor (CF)
Certainty factor (CF) merupakan nilai
parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk
menunjukkan besarnya kepercayaan.
Certainty factor didefinisikan sebagai berikut
(Giarattano dan Riley, 1994):
CF(H,E) : certainty factor dari hipotesis H yang
dipengaruhi oleh gejala (evidence) E.
Besarnya CF berkisar antara –1 sampai dengan 1.
Nilai –1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak sedangkan
nilai 1 menunjukkan kerpercayaan mutlak.
MB(H,E) : ukuran kenaikan kepercayaan (measure of
increased belief) terhadap hipotesis H yang
dipengaruhi oleh gejala E.
MD(H,E) : ukuran kenaikan ketidakpercayaan
(measure of increased disbelief) terhadap hipotesis H
yang dipengaruhi oleh gejala E
Kombinasi Evidence Antecedent
Contoh Kombinasi Evidence
E : (E1 DAN E2 DAN E3) ATAU (E4 DAN BUKAN E5)
E : max[min(E1, E2, E3), min(E4, -E5)]
Misal:
E1 : 0,9 E2 : 0,8
E3 : 0,3
E4 : -0,5 E5 : -0,4
hasilnya adalah:
E : max [min(0,9, 0,8, 0,3), min(-0,5, 0,4)]
: max(0,3, -0,5)
CF Aturan JIKA E MAKA H
CF(E,e)
: certainty factor evidence E yang
dipengaruhi oleh evidence e
CF(H,E) : certainty factor hipotesis dengan
asumsi evidence diketahui dengan pasti, yaitu
ketika CF(E, e) = 1
CF(H,e) : certainty factor hipotesis yang
dipengaruhi oleh evidence e
Jika semua evidence pada antecedent
diketahui dengan pasti maka rumusnya
akan menjadi:
Contoh Kasus
JIKA batuk
DAN demam
DAN sakit kepala
DAN bersin-bersin
MAKA influensa, CF: 0,7
menganggap
E1 : “batuk”
E2 : “demam”
E3 : “sakit kepala”
E4 : “bersin-bersin”
H : “Influensa
CF ketika semua evidence pasti
CF(H,E)
: CF(H, E1 E2 E3 E4)
: 0,7
Jika Partial Evidence Tidak Pasti
CF(E1, e) : 0,5
CF(E2, e) : 0,8
CF(E3, e) : 0,3
CF(E4, e) : 0,7
CF(E, e)
: CF(E1 E2 E3 E4, e)
: min[CF(E1, e), CF(E2, e), CF(E3, e), CF(E4, e)]
: min[0,5, 0,8, 0,3, 0,7]
: 0,3
CF Hipotesis:
CF(H, e) : CF(E, e) * CF(H, E)
: 0,3 * 0,7
: 0,21
Hal ini berarti besarnya kepercayaan bahwa
penderita mengalami influensa adalah 0,21
Kombinasi Paralel
Jika E1 Maka H
Jika E2 Maka H
Kombinasi Sequensial
Jika E’ Maka E
Jika E Maka H
Contoh Kasus
Latihan
1. Diberikan aturan-aturan sebagai berikut:
1). Jika A dan B maka C, CF : 0.8
2). Jika C dan D maka G, CF : 0.6
3). Jika E dan F maka G, CF : - 0.1
Jika diketahui CF A = 0.3, B = 0.4, D = 0.5, E = 0.1
dan F = 0.2.
Hitung CF G
2. Diberikan aturan-aturan sebagai berikut:
1). Jika A atau B maka C, CF : 0.5
2). Jika C dan D maka E, CF : 0.4
3). Jika E dan F maka G, CF : - 0.1
Jika diketahui CF A = 0.3, B = 0.4, D = 0.5, F = 0.2.
Hitung CF G
3. Diberikan aturan-aturan sebagai berikut:
1). Jika A atau B maka C, CF : 0.5
2). Jika D dan E maka C, CF : 0.4
Jika diketahui CF A = 0.3, B = 0.4, D = 0.3, E = 0.2.
Hitung CF C
4. Diberikan aturan-aturan sebagai berikut:
1). Jika A atau B maka C, CF : 0.5
2). Jika D dan E maka C, CF : 0.4
3). Jika A dan E maka C, CF : 0.7
Jika diketahui CF A = 0.3, B = 0.4, D = 0.3, E = 0.2.
Hitung CF C